Anda di halaman 1dari 2

GERAKAN ANTI PENYALAHGUNAAN NAPZA

Daya rusak narkotka lebih serius dibanding korupsi dan terorisme karena merusak
otak yang tidak ada jaminan sembuh. Wilayah Sebaran narkotika telah menyebar ke seluruh
wilayah. Jalur masuk narkotika di Indonesia terutama melalui jalur laut dan pelabuhan . Aksi
Narapidana kasus narkotika masih mengendalikan peredaran narkotika dari dalam penjara
Penegakan hukum belum memberikan efek jera.
Narkotika telah menyebar ke seluruh pelosok wilayah dan menyasar kalangan anak-
anak , Potensi PasarPenduduk Indonesia 270,2 juta jiwa sebagai pasar potensial narkotika
Penyalah guna narkotika di Indonesia 141 juta orang. Dukungan Modal Jaringan narkotika
yang beroperasi di Indonesia berskala intemasional dengan dukungan modal yang besar
Perkembangan Teknologi Penyalahgunaan teknologi pada media sosial dur web yang
digunakan untuk jual bel narkotika secara illegal

ANGKA PREVALENSI adalah jumlah orang memakai narkoba pada kurun waktu
tertentu dan dikaitkan dengan besar populasi dari kasus itu berasal. Angka prevalensi
narkoba dapat diukur dalam 2 terminologi waktu, yaitu pernah pakai narkoba dan setahun
terakhir pakai narkoba. Pernah pakai adalah mereka yang pernah memakai narkoba semasa
hidupnya, tanpa merujuk referensi waktu pakainya. Sedangkan penggunaan setahun
terakhir adalah mereka yang pernah memakai narkoba dalam satu tahun terakhir. Angka
prevalensi di sini merujuk pada masyarakat secara nasional.
Modus yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk "herbal blends"
menggunakan daun tembakau yang disemprot atau direndam dalam larutan synthetic
cannabinoid dan penggunaannya dihisap seperti rokok.
Tembakau digunakan karena cukup populer di Indonesia (banyak perokok di Indonesia),
mudah diperoleh, harga murah dan tidak memiliki aroma yang aneh
Nama bentuk edarnya cukup terkenal. seperti tembakau gorilla, hanoman, ganesha dan
tahun 2019 ini dikenal dengan nama Gajah.

Kejahatan Narkotika merupakan salah satu jenis kejahatan extraordinary crime yang
merupakan kejahatan terorganisir lintas negara/internasional dan dapat menjadi ancaman
serius karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan suatu bangsa. Sehingga kita perlu
melakukan perlawanan terhadap salah satu kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan
negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
PEMETAAN KAWASAN RAWAN NARKOBA
Pemetaan Kawasan Rawan Narkoba adalah upaya penggambaran masyarakat yang
tinggal di suatu kawasan dalam rangka mengidentifikasi daerah sebagai rawan Narkoba
guna diurai masalah sosialnya dan dilakukan intervensi pemberdayaan altematif dan untuk
masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumber daya yang ada termasuk membangun
jejaring
Indikator Karakteristik Pokok
1. Kasus kejahatan Narkoba.
2. Angka kriminalitas/aksi kekerasan.
3. Bandar pengedar Narkoba
4. Kegiatan produksi Narkoba.
5. Angka pengguna Narkoba
6. Barang bukti Narkoba.
7. Pintu masuk (entry point) Narkoba,

Indikator Karakteristik Pendukung


1. Banyak lokasi hiburan.
2. Tempat kos dan hunian dengan privasi
tinggi.
3. Tingginya angka kemiskinan.
4. Ketiadaan sarana publik.
5. Rendahnya interaksi sosial masyarakat.

Banyak orang mengenalnya dengan nama Marihuana, Ganja, Cimeng, atau Gele.
Dampak negatif di antaranya:
1. Hilang ingatan sementara.
2. Apatis dan depresi.
3. Menjadi kehilangan kendali dan keseimbangan.
Perubahan emosi/perasaan (tertawa terbahak-bahak, kemudian mendadak
berubah menjadi ketakutan. Hal ini karena efek THC di otak).
4. Dengan dosis tinggi, perasaan tidak tenang, ketakutan, dan halusinasi
5. Batuk kronis dan infeksi paru-paru, juga dapat menyebabkan kanker.

Anda mungkin juga menyukai