Soal Bonus
A. UU baru yang menggabungkan regulasi dan memangkas beberapa pasal dari undang-
undang sebelumnya termasuk pasal tentang ketenagakerjaan menjadi peraturan perundang-
undangan yang lebih sederhana.
B. Perbedaan UU ketenagakerjaan dengan UU cipta kerja:
1.upah
a. Upah satuan hasil dan waktu di undang undang ketenagakerjaan tidak diatur dalam UUD
sebelumnya sedangkan di UU cipta kerjaupah satuan hasil dan waktu ada dan ditetapkan berdasarkan
satu waktu seperti harian,mingguan atau bulanan yang telah disepakati.
b. Upah minimum sektoral dan upah minimum kab/kota di undang undang ketenagakerjaan diberikan
hak untuk menetapkan kebijakan upah minimum mereka sendiri baik ditingkat provinsi dan tingkat
kab/kota sedangkan di UU cipta kerja upah minimum sektoral dan upah minimum kab/kita ditiadakan
sehingga penentuan upah hanya berdasarkan upah minimum provinsi (UMP) itu.
2. Bonus
jika di UU ketenagakerjaan tidak diatur sedangkan di UU cipta kerja bonus diberikan sesuai dengan
masa kerjanya,bonus tertinggi senilai lima kali upah bagi pekerja yang telah bekerja selama 12 thn
atau lebih. Perbedaan rumus menghitung upah minimum di UU ketenagakerjaan yang dipakai yaitu
UMt+{UMt,×(INFLASIt+%∆PDBT)}sedangkan di UU cipta kerja rumus yang dipakai
UMt+1=UMt+(UMt×%PEt).
3. Pemutusan Hubungan Kerja
Alasan perusahaan boleh melakukan PHK yang diatur dalam UU ketenagakerjaan yaitu perusahaan
harus mempunyai 9 alasan seperti perusahaan bangkrut, perusahaan tutup karena merugi,perubahan
status perusaan,pekerja/butuh melanggar perjanjian kerja dll sedangkan dalam UU cipta kerja alasan
perusahaan boleh melakukan PHK menambah 5 poin lagi diantaranya perusahaan melakukan efisiensi,
perusaahan melakukan penggabungan atau pengambilan alihan,perusahaan dalam keadaan
penundaan kewajiban pembayaran utang, perusahaan melakukan perbuatan yang merugikan pekerja
atau buruh, pekerja atau buruh mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja
dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 bulan.
C. Majelis Hakim Konstitusi menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) cacat secara formil. Untuk itu, Mahkamah menyatakan bahwa UU Cipta
Kerja inkonstitusionalitas bersyarat. Mahkamah juga memerintahkan kepada pembentuk undang-
undang untuk melakukan perbaikan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak putusan
diucapkan. Apabila dalam tenggang waktu tersebut tidak dilakukan perbaikan, maka UU Cipta Kerja
dinyatakan inkonstitusional secara permanen.MK pun memerintahkan Pemerintah untuk
menangguhkan segala tindakan atau kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas serta tidak
dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
D. Menurut pendapat saya , UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan ini diciptakan bertujuan untuk
meningkatkan lapangan kerja serta perlindungan bagi pekerja. Terdapat Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT) yang isi nya Pemberian uang kompensasi PKWT sesuai dengan masa kerja
pekerja/buruh dan PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu, lalu Alih Daya/Outsourcing ini
Pekerja/buruh pada perusahaan alih daya tetap mendapat perlindungan atas hak-haknya. Lalu ada
Upah Minimum (UM) wajib ditetapkan di tingkat Provinsi (UMP) sedangkan (UM) Kab/Kota dapat
ditetapkan dengan syarat tertentu (pertumbuhan ekonomi dan inflasi serta diatas UMP). Kenaikan
UM mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasi daerah, UM yang telah ditetapkan
sebelum UU CK tidak boleh diturunkan. Lalu ada Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) seperti BPJS
Ketenagakerjaan, dan yang terakhir Waktu Kerja Ketentuan waktu kerja tetap sesuai dengan UU
13/2003 , dan terdapat penambahan pengaturan waktu kerja yang lebih fleksibel untuk pekerjaan
tertentu (misalnya pekerjaan paruh waktu, pekerjaan dalam ekonomi digital dll).