MOTIVASI
(KONSEP, TEORI & PRAKTIK
DI PERUSAHAAN)
Disiapkan oleh:
Dr. Ir. Yayan Hadiyat, MM
September 2022
KOMPENSASI vs MOTIVASI
(Sarnoff, 1966)
TEORI SIKAP
DAN MODEL ANTESEDEN & KONSEKUENSI SIKAP
TEORI SIKAP
AFFECTIVE EVENT THEORY
Sikap didefinisikan sebagai perasaan dan keyakinan karyawan tentang • Employees react emotionally to things that happen in the
pekerjaan, organisasi, pengawasan, atau aspek lain dari tempat kerja, workplace, and it can affect their performance and satisfaction.
Affective Event Theory (AET) explains the mechanisms that
Truxillo, et al (2016) dan Uhl-Bein, et al (2014) menggambarkan sikap effect employee attitudes and behaviors in the workplace,
kerja sebagai “Kecenderungan untuk merespons secara positif. atau cara namely individual differences and the work environment.
negatif terhadap seseorang atau sesuatu di lingkungan seseorang".
Attitude Theory (Rosenberg and Hovland, 1960) Model Anteseden dan Konsekuensi Sikap Kerja
Three Attitude Components (Componen of Attitudes (Uhl-Bien et al., 2014) Antecedent Model and Consequences of Work Attitude (Truxillo et al., 2016).
9/18/2022
KOMPENSASI & MOTIVASI
▪ Para ahli terkemuka seperti Maslow
dan Herzberg telah menekankan APA ITU MOTIVASI?
pentingnya pemenuhan berbagai
kebutuhan karyawan yang dapat
menentukan perilaku mereka di tempat
kerja.
▪ Maslow (1943) mengenalkan teori
motivasi yaitu hirarki kebutuhan mulai
dari yang lebih rendah yaitu kebutuhan
fisik untuk bertahan dan rasa aman
(seperti kompensasi dan kondisi kerja),
hingga kebutuhan yang lebih tinggi
(misalnya pengakuan dan pencapaian).
▪ Kebutuhan hirarki yang lebih rendah
tersebut oleh Herzberg (1968) dalam
artikelnya “One more time: How do you
motivate employees?” disebut sebagai
kebutuhan ekstrinsik atau disebut
sebagai hygine factors dan kebutuhan
yang lebih tinggi tersebut disebut
sebagai kebutuhan intrinsik atau disebut
motivational factors
Management sebelum Industrialisasi
SEBELUM MASEHI MASEHI
2500 2000 1500 1000 500 250 250 500 1000 1250 1500 1750 2000
Awal Peradaban (The Near East)
Peradaban Mesir dan Ibrani
Ke ra ja a n
Ba bi l oni a Yunani, Roma dan Gereja Katolik
(Ra ja Ba be l
Ha mmura bi ,
Feodalisme & Abad Pertengahan
MANAJEMEN
2123-2071
SM), Proye k Iri ga s i Pe mi mpi n2
Je nde ra l Sun
Ne bucha dne z s unga i Ni l be s a r Kebangkitan Perdagangan
(Ibra hi m, Ts u (600 SM),
za r (604 SM)
Konfus i us (52 Soccra te s
Yus uf, Mus a ,
- 479 SM) Etika Protestant & Semangat Kapitalisme
Da ud) (469-399 SM),
Pl a to (426-348
Cha na kya Us kup
Ra ja Il a hi , Muncul nya SM) da n Pe ra ng Sa l i b,
Ka tul ya (332 - Corne l i us , Etika Liberti dan Etika Pasar
Kode 282: UU i s ti l a h "vi zi e r" Ari s tote l e s Ma rcopol o
298 SM) Anti okhi a
me nga tur a ta u (384 - 322 (1254-1324),
Se te l a h (251), De wa n Ma x We be r
bi s ni s , Supe rvi s or SM), Fra ns e s co
pe mi mpi n2 Arl e s (314) (1800-a n),
pe ri l a ku s e ba ga i Xe nophon Da ti ni (1494),
be s a r wa fa t, Me nge ra hka n Ma rti n R.H. Ta wne y,
pri ba di , pe nga wa s (370 SM) Sa i nt Thoma s
ke pe mi mpi na te nta ra Luthe r, John McCe l l a nd
hukuma n da n pe ke rja / (1300-a n), FJ
n s uku be ra l i h ke da l a m s ub Ca l vi n Nocol o Ma chi a ve l l i
a tura n buda k Ni de r (1468)
me nja di tuga s di vi s i , da n Thoma s Hobbe s
s os i a l . Te kni k Ha ki m me nga tur Ke us kupa n & Pa us , Le vi a tha n (1651),
pe ra ma l a n / ke pa ngka ta n Otori ta s Ge re ja John Locke (1690)
Fore ca s ti ng da n te rpus a t
Ke te ntua n (He bre w me mbua t Ma na je ri a l bi s a di a ja rka n
upa h da n Jos e ph) s tra te gi (Soccra te s ), di vi on of l a bor
i ns e nti f Strukttur ofe ns i f (Sun (Pl a to & Xe nphon), Eti ka Prote s ta n & Anti te s i s
(Ne bucha d- orga ni s a s i , Ts u) s pe ci a l i s a s i , Se ma nga t We be ri a n,
ne zza r) ke pe mi mpi na de pa rte me nta l i s a s i , Ka pi ta l i s me Te ori ne e d Te ori pol i ti k,
Si s te m
n, de l e ga s i , s e ntra l i s a s i , s i ne rgi da n Achi e ve me nt ke pe mi mpi n
Me mba ngun pe rbuda ka n
re nta ng ke pe mi mpi na n (Ari s tote l e s ) (McCe l l a nd) a n pol i ti k
mora l , s i s te m be ra l i h ke
ma na je me n, Pe rs e kuta n pe rda ga nga n, (Ma
Spe schi
i a laive
s alsl ii ),
me ri t, uji a n pe ta ni
pe re nca na a n, pa ja k, l i s e ns i te na ga ke rja ,
ke ca ka pa n pe ngga ra p.
da n Ke mba l i nya Ma rcopol i Pe me ri nta ha n pe rs e roa n
Ke ka ca ua n
pe nge nda l i a n (Konfus i us ). Si fa t2 pe mi mpi n, s e l e ks i (1295) da ri wi l a ya h ti mur di s i pi l , ora ng te rba ta s
Mul a i a da e konomi ,
(Mus a ) me l a l ui wa wa nca ra da n job Ci na , Ti be t, Burma . dua tur ol e h (Ada m Smi th)
s pe s i a l i s a s i s os i a l da n
de s cri pti on (Ka tul ya ) Ke he ba ta n s uku Ta rta r di na l a r yg wa ja r
pol i ti k
Mongol i a da n Ma s huri a (Locke )
9/18/2022Sumber: The Evolution of Management Thought. Sixth Edition. (Wren & Bedeian, 2009) Yayan Hadiyat (PDIA-UB, Sem Ganjil6 2017-2018)
EVOLUSI PEMIKIRAN Pendekatan Utama Perkembangan Teori Organisasi & Administrasi
Perilaku
Revolusi Industri
Organisasi
9/18/2022 7
Perkembangan Teori Organization Pasca Industrialisasi
1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000
David Silvensen -
Action perspective
9/18/2022 8
KEPUASAN KERJA
▪ Jadi kepuasan kerja (job satisfaction) adalah reaksi afektif seseorang terhadap pekerjaannya baik yang terkait
langsung dengan pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Adanya hirarki kebutuhan dalam motivasi yaitu
kebutuhan fisik untuk bertahan dan rasa aman (seperti kompensasi dan kondisi kerja), hingga kebutuhan yang lebih
TINJAUAN TEORI
tinggi (misalnya pengakuan dan pencapaian (Malslow, 1943), dan dikategorikan adanya hygine factors dan
motivational factors (Herzberg, 1968).
▪ Locke (1976): Kepuasan kerja sebagai "Keadaan emosi yang menyenangkan atau positif yang dihasilkan dari
penilaian pekerjaan atau pengalaman pekerjaan seseorang" atau dengan kata lain sebagai adalah rasa puas
seseorang atas pekerjaannya.
▪ Weiss (2002) mendefinisikan Kepuasan kerja (job satisfaction) sebagai sikap atau penilaian evaluatif dari
seseorang baik positif atau negatif terhadap suatu pekerjaan atau situasi pekerjaan. Berbeda dengan keterikatan
kerja (work engagement) yang lebih berkonotasi aktivasi, jika dibandingkan dengan kepuasan, yang lebih mirip
dengan kekenyangan
▪ Osborn, R.N, et al, (2014): Kepuasan kerja diukur melalui item-item yang diturunkan
dari dimensi atau common facet yaitu 1) The work itself - Kepuasan terhadap pekerjaan
itu sendiri, tanggung jawab, kepentingan dan pertumbuhan; 2) Pay – Kepuasan terhadap
gaji, pembayaran dan persepsi tentang keadilan (equity) dibandingkan dengan orang
lain; 3) Promotion opportunities - peluang untuk kemajuan lebih lanjut; 4) Quality of
supervision – Kepuasan terhadap dukungan atasan; 5) Relationships with co-workers –
Kepuasan terhadap keharmonisan sosial dan respek dengan rekan kerja; seperti yang
disusun dalam Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) dan Job Descriptive Index
(Smith, Kendall, & Hulin, 1969)
9
2.1.5. KEPUASAN KERJA
TINJAUAN TEORI
10
2.1.5. KEPUASAN KERJA
TINJAUAN TEORI
11
KOMPENSASI ATAU IMBALAN?
PAST PRESENT
Pay regarded as an expense Reward systems seen as an investment to
achieve competitive advantage
Pay policies based on government control or Reward determined by the organisation to meet
(Stredwick, 2005)
MANAJEMEN IMBALAN (REWARD MANAGEMENT)
Imbalan Langsung (Direct Rewards) Imbalan Tidak Langsung (Indirect Rewards)
1. Basic pay: yaitu upah per jam atau gaji mingguan/bulanan ▪ Job satisfaction terdiri dari penghargaan intrinsik dari
yang dijamin akan dibayarkan. melaksanakan pekerjaan.
2. Pay for performance: Kompensasi untuk kinerja yaitu
pembayaran yang dapat bervariasi tergantung pada ▪ Culture satisfaction yang muncul dari hubungan yang saling
kinerja individu, kelompok atau organisasi secara menguntungkan dengan rekan kerja dan bekerja dalam
keseluruhan. Mengadopsi keterampilan dan kompetensi organisasi atau sektor yang memuaskan secara etis.
masuk ke dalam kelompok ini.
3. Benefit adalah kompensasi yang berhubungan dengan ▪ Security yaitu berkaitan dengan rasa aman, meskipun tidak
berbagai 'tambahan' dari mobil perusahaan, asuransi terlalu terlihat saat ini, masih berlaku di sejumlah pengaturan
kesehatan swasta dan opsi saham untuk membayar sakit, baik secara eksplisit melalui kontrak jangka panjang atau melalui
pensiun dan hari libur. Sebagian besar bersifat tetap dan sifat kontrak psikologis antara organisasi dan stafnya.
ada gerakan yang kuat untuk menyelaraskan sebagian
besar manfaat di seluruh organisasi daripada skema ▪ Personal growth, termasuk pembelajaran keterampilan baru.
terpisah untuk kelompok karyawan yang berbeda.
4. Recognition pay, yang merupakan penghargaan khusus ▪ Peluang pengembangan karir dan cara mereka dikembangkan
untuk pencapaian karyawan, kurang umum dan dikaitkan
dengan kinerja tetapi biasanya dioperasikan secara
terpisah dan di mana banyak penghargaan non-tunai
TUJUAN KOMPENSASI
1. Menarik orang bekerja di
perusahaan.
2. Mempertahankan karyawan tetap
bekerja pada perusahaan tersebut.
3. Memelihara kegairahan bekerja.
4. Sebagai biaya tidak membebani
keuangan perusahaan (harus menjadi
investasi).
HR FOR HR/NON HR WORKSHOP; SWA BUSINESS LEARNING CENTER - YAYAN HADIYAT & ASSOCIATES (2017) 17
MENYELARASKAN STRATEGI –
KOMPENSASI
▪ Kompensasi karyawan mencakup semua bentuk
pembayaran yang diberikan kepada karyawan dan yang
timbul dari pekerjaan mereka.
▪ Dua komponen utama kompensasi:
1) Pembayaran keuangan langsung (upah, gaji, insentif,
komisi, dan bonus);
2) Pembayaran keuangan tidak langsung (manfaat
keuangan seperti asuransi dan liburan yang dibayar
majikan).
▪ Pemberi kerja dapat melakukan pembayaran keuangan
langsung kepada karyawan berdasarkan peningkatan
waktu atau berdasarkan kinerja. Pembayaran
berdasarkan waktu masih mendominasi. Pekerja kerah biru
dan klerikal menerima upah per jam atau harian, misalnya.
Lainnya, seperti manajer atau desainer Web, cenderung
digaji dan dibayar mingguan, bulanan, atau tahunan.
18
TOT - Yayan Hadiyat, 2020
MENYELARASKAN STRATEGI –
KOMPENSASI
▪ Menyusun rencana kompensasi pertama-tama harus memajukan
tujuan strategis perusahaan — manajemen harus menghasilkan
strategi penghargaan yang selaras.
▪ Ini berarti menciptakan paket kompensasi yang menghasilkan
perilaku karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk
mencapai strategi Kompetitifnya.
▪ Dengan kata lain, penghargaan harus memberikan jalur yang
jelas antara setiap penghargaan dan tujuan bisnis tertentu.
▪ Kita akan melihat bahwa banyak pengusaha merumuskan
strategi penghargaan total untuk mendukung tujuan strategis
mereka.
▪ Penghargaan total mencakup gaji, insentif, dan tunjangan
tradisional, tetapi juga "penghargaan" seperti pekerjaan yang
lebih menantang (desain pekerjaan), pengembangan karir, dan
pengakuan.
Non-kompensasi adalah:
Teori motivasi telah menjelaskan hubungan
Bentuk penghargaan yang diberikan kepada pekerja atas
penghargaan (rewards) dengan perilaku kontribusinya kepada perusahaan dalam bentuk tidak
motivasional seseorang. langsung. Penghargaan dalam bentuk non-kompensasi
ditujukan agar memberikan penghargaan yang bersifat
psikologis untuk melengkapi penghargaan kompensasi.
HR FOR HR/NON HR WORKSHOP; SWA BUSINESS LEARNING CENTER - YAYAN HADIYAT & ASSOCIATES (2017) 20
CIRI-CIRI KOMPENSASI YANG BAIK
FAKTOR KEADILAN DALAM
1. Dirasakan adil SISTEM KOMPENSASI
(fairness)………….internal equity Karyawan pada umumnya mengharapkan:
1. Keseimbangan antara karya dan imbalan.
2. Imbalan yang sebanding dengan yang diterima sesama
2. Menarik (attractive) ………………… karyawan di perusahaan.
3. Imbalan yang sebanding, atau lebih dari yang diberikan
bila tercermin external equity untuk pekerjaan yang sama, di perusahaan sejenis.
HR FOR HR/NON HR WORKSHOP; SWA BUSINESS LEARNING CENTER - YAYAN HADIYAT & ASSOCIATES (2017) 21
MENYELARASKAN STRATEGI – KEADILAN KOMPENSASI
KOMPENSASI
Sebagai kompensasi, seseorang dapat mengatasi ekuitas
Apakah Kebijakan Kompensasi Mendukung Tujuan eksternal, internal, individu, dan prosedural.
Strategis Kami? ▪ Ekuitas eksternal mengacu pada bagaimana tingkat
• Apa tujuan strategis kita? pembayaran pekerjaan di satu perusahaan
• Perilaku dan keterampilan karyawan apa yang kita dibandingkan dengan tingkat pembayaran pekerjaan
butuhkan untuk mencapai tujuan strategis kita? di perusahaan lain.
• Kebijakan dan praktik kompensasi apa—gaji, ▪ Keadilan internal mengacu pada seberapa adil
rencana insentif, dan tunjangan—yang akan tingkat pembayaran pekerjaan jika dibandingkan
membantu dengan pekerjaan lain dalam perusahaan yang sama
menghasilkan perilaku karyawan yang kita butuhkan (misalnya, apakah gaji manajer penjualan adil, jika
untuk mencapai tujuan strategis kita? dibandingkan dengan apa yang diperoleh manajer
produksi?).
▪ Keadilan individu mengacu pada kewajaran gaji
individu dibandingkan dengan apa yang rekan
kerjanya dapatkan untuk pekerjaan yang sama atau
sangat mirip di dalam perusahaan, berdasarkan
kinerja setiap orang.
▪ Keadilan prosedural mengacu pada “keadilan yang
dirasakan dari proses dan prosedur yang digunakan
untuk membuat keputusan mengenai alokasi gaji”.
DIMENSI SISTEM NON-KOMPENSASI
Non-compensation
System
HR FOR HR/NON HR WORKSHOP; SWA BUSINESS LEARNING CENTER - YAYAN HADIYAT & ASSOCIATES (2017) 23
KONSEP REMUNERASI
Remunerasi adalah imbal jasa dan atau KONSEP & FILOSOFI
penghargaan yang diberikan kepada karyawan
sebagai imbalan, gaji/upah, jaminan social tenaga
kerja yaitu perlindungan ketenagakerjaan
(kematian, kecelakaan, jaminan hari tua dan
FILOSOFI IMBALAN &
pensiun), jaminan kesehatan, serta tunjangan-
tunjangan lainnya baik dalam bentuk uang cash
REMUNERASI
atau bukan uang (makan, transportasi, kendaraan, “Imbal Jasa dan atau remunerasi
dinas luar, bonus, insentif, dll). PAST harus didisain untuk memberikan
penghargaan atas performan yang
telah dilakukan”
- Gaji/Upah
- Tunjangan Tetap “Imbal Jasa dan atau remunerasi
TOTAL REMUNERASI
Bagaimana
menciptakan
penilaian yang
adil?
Bagaimana
memaksimalkan
budget? Apakah kita
membayar secara
adil?
REMUNERASI TUJUAN
▪ Gaji/upah adalah salah satu bentuk kompensasi ▪ Untuk menarik calon karyawan yang diinginkan
yang diterima oleh karyawan/pekerja atas sesuai dengan kebutuhan;
kontribusi mereka terhadap perusahaan yang
telah menjadi factor penting untuk meraih ▪ Untuk menciptakan keadilan (fairness);
keunggulan bersaing (competitive advantage).
▪ Bisa kompetitif dengan perusahaan lain atau
▪ Menurut Edward E. Lawler (1971) bahwa dengan pasar tenaga kerja;
kompensasi akan berpengaruh langsung
terhadap turnover, absensi dan terhadap ▪ Untuk meningkatkan motivasi dan kepuasan
ketidakpuasan kerja yang terkait dengan kerja agar terbangun loyalitas karyawan
pencapaian produktivitas kerja. terhadap perusahaan;
▪ Pendekatan sistmatis dalam penyusunan
kompensasi akan membantu perusahaan untuk
mencapai target, meraih dan mempertahankan
produktivitas. Dengan demikian, struktur gaji
menjadi sangat penting untuk melaksanakan
strategi dan visi-misi perusahaan.
27
PENYUSUNAN SISTEM & STRUKTUR
KOMPENSASI
Usaha, Kinerja,
Jabatan
Kesejahteraan,
Posisi
HR FOR HR/NON HR WORKSHOP; SWA BUSINESS LEARNING CENTER - YAYAN HADIYAT & ASSOCIATES (2017) 28
REMUNERASI
Perusahaan Sukses Menggunakan "Progresive People Practice"
JobsDB.com
ISTILAH KESEJAHTERAAN
▪ Gaji dan Upah? ▪ Menurut UU 13/2003, kesehateraan adalah
▪ Perlindungan upah (wages) : hak karyawan. Kesejahteraan adalah
pemenuhan dan atau kebutuhan yang bersifat
- Konvensi ILO : Protection of wage jasmani dan rohaniah baik didalam atau diluar
- UU 13/2003 Jo. PP no.8 /1981 hubungan kerja yang secara langsung dan
tidak langsung dapat mempertinggi
▪ Definisi menurut UU 13/2003: “Upah adalah produktivitas kerja dalam lingkungan kerja
hak pekerja/buruh yang diterima dan yang aman dan sehat.
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha atau pemberi kerja kepada ▪ Bentuk kesejahteraan:
pekerja/buruh yang ditetapkan menurut dan
- THR, BPJS Ketenagakerjaan (JKK, JKM,
dibayarkan menurut perjanjian kerja,
JHT), BPJS Kesehatan, asuransi, tunjangan
kesepakatan atau peraturan perundang-
jabatan, tunjangan transport,
undangan termasuk tunjangan bagi
tunjangan/fasilitas makan, beasiswa
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu
pendidikan, tunjangan perumahan, dll.
pekerjaan dan atau jasa yang telah dilakukan.
KAJIAN UU 13/2003 DAN
UU CIPTA KERJA NO 11/2020
TENTANG UPAH & PENGUPAHAN
List Perbedaan UU 13 dan UU Ciptaker
NO Pasal Ayat Menurut UU 13 Tahun 2003 Pasal Ayat Menurut UU Ciptakerja Cluster Ketenaga Kerjaan
1 - - T idak Mengatur Kompensasi Untuk 1 Dalam hal perjanjian kerja waktu tertentu berakhir
Pekerja PKWT sebagaimana dimaksud dalam pasal 61 ayat 1 huruf b & c
61 A
pengusaha wajib memberikan uang kompensasi kepada
pekerja
2 Uang kompensasi yang di maksud pada ayat 1 diberikan
kepada pekerja sesuai dengan masa kerja diperusahaan
yang bersangkutan
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai kompensasi di atur dalam
Peraturan Pemerintah
2 89 1 Upah Minimum sebagaimana dimaksud Ketentuan pasal 89 Di hapus mengenai Upah Minimum
dalam pasal 88 ayat 3 terdiri atas : Upah Sektoral disisipkan dengan pasal 88A 88B 88C 88D 88E
minimum berdasarkan wilayah Provinsi - - Mengenai pengaturan Upah berdasarkan Kesepakatan,
atau kab / kota & UMSK Upah di tetapkan berdasarkan satuan waktu dan atau
satuan hasil dan Penetapan UMP oleh Gubernur
Upah di atas Upah minimum ditetapkan berdasarkan
90 A -
kesepakatan atara pengusaha dan pekerja
Penggantian perumahan serta
T idak mengatur penggantian perumahan serta pengobatan
3 156 4 pengobatan dan perawatan di tetapkan - -
dan perawatan
15% dari uang pesangon dan atau uang
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian uang
pesangon, Uang penghargaan masa kerja, dan uang
156 5
penggantian hak sebagimana dimaksud aya 2, 3 dan 4 di
atur dalam peraturan pemerintah
4 161 1-3 Pekerja yang mengalami pemutusan - - Ketentuan pasal 161 di Hapus
hubungan kerja dengan alasan kesalahan
pelanggaran peraturan perusahaan /
diberikan SP1, 2 & 3 secara berturut
turut memperoleh uang pesangon 1 x
ketententuan dan UPMK 1X
List Perbedaan UU 13 dan UU Ciptaker
NO Pasal Ayat Menurut UU 13 Tahun 2003 Pasal Ayat Menurut UU Ciptakerja Cluster Ketenaga Kerjaan
5 162 Pengunduran diri tanpa tekanan sesuai - - Ketentuan pasal 162 di Hapus
prosedur diberikan Uang Pisah
6 163 Pekerja tidak mau melanjutkan hubungan - - Ketentuan pasal 163 di Hapus
kerja karena peleburan, penggabungan
atau perubahan status perusahaan (1X
UP, 1X UPMK dan Penggantian Hak)
7 164 PHK Karena perusahaan tutup yang - - Ketentuan pasal 164 di Hapus
disebabkan kerugian secara terus
menerus atau keadaan Force majeur dan
atau Perusahaan Melakukan Efisiensi
8 165 Perusahaan Pailit (1x UP, 1X UPMK dan - - Ketentuan pasal 165 di Hapus
Penggantian Hak
9 166 Pekerja meninggal dunia (2x UP, 1X UPMK - - Ketentuan pasal 166 di Hapus
dan Penggantian Hak)
10 167 Usia pensiun (2x UP, 1X UPMK dan Uang - - Ketentuan pasal 167 di Hapus
Penggantian Hak
11 168 Pekerja mangkir dari tugas selama 5 hari - - Ketentuan pasal 168 di Hapus
atau lebih dan telah mendapat panggilan
2 kali berturut-turut (Uang penggantian
Hak & Uang Pisah)
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
Motivation is Highly
Personal
Motivasi tidak hanya relatif, tetapi juga sangat
bergantung pada keadaan individu.
Jika sejumlah orang dihadapkan pada kondisi
yang sama, mereka akan mengambil posisi yang
sangat berbeda dalam skala motivasi.
Beberapa cenderung ke arah frustrasi,
penghindaran, penolakan dan penyerahan,
sementara yang lain menjadi sangat termotivasi
ketika dihadapkan pada tantangan tertentu.
Sikap terhadap setiap tugas yang diberikan
pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai cara
di mana seseorang dapat termotivasi.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
The Development of “Motivation to Work”
Scientific Management
▪ Selama kemunculan produksi massal industri (industrial mass production) sekitar,
pendekatan ‘Scientific Management' yang menetapkan lebih banyak ketertiban dan
meningkatkan efisiensi proses bisnis manufaktur dan administrasi yang semakin luas.
digunakan seperti halnya semua mesin
▪ Karyawan atau staf adalah alat yang dapat bisnis lainnya. Motivasi bahkan tidak
menjadi masalah atau tidak dipertimbangkan.
▪ Konformitas dan subordinasi lebih diminati daripada individualitas atau kreativitas.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
The Development of “Motivation to Work”
Today’s World
▪ Dalam dunia kerja saat ini, sikap yang mengharuskan manusia bekerja
seperti mesin dan sikap utilitarianisme tidak hanya tidak dapat
dipertahankan secara etis dan moral, tetapi juga akan sepenuhnya
kontraproduktif secara ekonomi.
▪ Yang dibutuhkan saat ini adalah kemampuan untuk bekerja sebagai
individu dan sebagai anggota tim dengan kreativitas tinggi, inisiatif,
tanggung jawab, menerapkan dan mengembangkan bakat, terus
belajar dan bersedia menawarkan serta beradaptasi dengan inovasi.
▪ Motivasi dan kinerja merupakan variabel penentu yang dapat
menentukan kesuksesan.
▪ Kemajuan teknologi menjadi sangat normal dan pola pelayanan
timbal balik sebagai imbalan atas pelayanan, baik dalam pengertian
material maupun non-material, telah menggantikan utilitarianisme.
▪ Pentingnya motivasi, kapasitas dan kemauan untuk bekerja dengan
baik, saat ini begitu luas diakui lebih kompetitif dibandingkan dengan
faktor biaya.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
TEORI MOTIVASI
Abraham Maslow
TEORI HIRARI KEBUTUHAN:
▪ Salah satu teori komprehensif pertama tentang
Self-Actualization motivasi, yang membahas terutama motivasi untuk
bekerja, dipetakan oleh Abraham H. Maslow.
Esteem ▪ Maslow mengidentifikasi lima kategori kebutuhan
manusia.
▪ Masing-masing kebutuhan ini ditempatkan pada
Love/Belongingness tingkat tertentu.
▪ Maslow berpendapat bahwa kebutuhan yang tidak (sepenuhnya)
Safety terpuaskan memiliki efek 'memotivasi', memberikan dorongan untuk
perilaku atau tindakan tertentu yang harus membawa kepuasan terhadap
kebutuhan.
Physiological ▪ Hal ini berlaku hanya jika semua kebutuhan di tingkat yang lebih rendah
Needs telah terpenuhi. Dengan cara ini, oleh karena itu, hanya kebutuhan yang
tidak terpenuhi yang menjadi 'motivator'.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
TEORI MOTIVASI
DOUGLAS MC GREGOR
Teori motivasi McGregor secara khusus membahas
perilaku orang-orang di dalam organisasi, bisnis,
atau perusahaan dan diformulasikan sebagai Teori
X dan Teori Y.
Teori X: Teori Y:
▪ Pada teori X, bekerja itu tidak ▪ Teori Y berbeda dengan teori X. Kerja
menyenangkan bagi kebanyakan orang di adalah aktivitas fisik dan mental. Oleh karena
dunia modern. itu, ini adalah sesuatu yang sepenuhnya
▪ Individu merasakan keengganan bawaan normal, alami, dan diinginkan oleh
untuk bekerja dan berusaha kebanyakan orang.
menghindarinya sedapat mungkin. ▪ Bekerja adalah bagian alamiah dari
▪ Karyawan X harus mendapat tekanan dan kehidupan manusia seperti waktu luang atau
mengancam mereka dengan hukuman. rekreasi.
Hanya dengan cara ini tujuan bisnis dapat ▪ Bagi karyawan Y, penting bahwa pekerjaan
tercapai. menghadirkan tantangan saat dihadapi, dan
memberikan kepuasan saat telah dilakukan.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
DOUGLAS MC GREGOR TEORI MOTIVASI
Kepemimpinan Tipe Y:
Unggul melalui tantangan, pengakuan,
promosi
Karyawan Tipe Y:
Menyukai aktivitas, menyukai
tantangan dan pemenuhan
• Manager X dan karyawan X akan saling melengkapi satu sama lain, begitu pula dengan
manager Y dan karyawan Y.
• Hal yang seharusnya tidak terjadi ketika manager X memiliki karyawan Y atau sebaliknya.
Simetri akan terganggu dan memberikan efek negatif pada motivasi dan kerja sama
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
TEORI MOTIVASI
CHRIS ARGYRIS:
▪ Chris Argyris menekankan adanya kesenjangan antara potensi individu dengan kondisi yang
secara umum dapat ditemukan di dunia kerja.
▪ Sebagian besar organisasi dan struktur industri, termasuk bisnis, terdapat kesempatan yang
tidak cukup bagi orang untuk memenuhi kebutuhan personal mereka akan aktualisasi diri,
keinginan mereka untuk sukses pribadi, tanggung jawab dan otonomi.
▪ Hambatan yang dialami karyawan: konflik antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang,
mekanisme pembayaran dan kewajiban lainnya, demarkasi hierarki, pertimbangan biaya dan
efisiensi, dan lain-lain.
Motivators/faktor intrinsik:
Memicu kepuasan saat terpenuhi (misal tantangan)
Hygine factors/ faktor ekstrinsik:
Memicu ketidakpuasan saat tidak terpenuhi (misal gaji)
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
▪ Penting bagi perusahaan untuk
FREDERICK HERZBERG (1923-2000) memperhatikan ini karena ketidakpuasan
dapat tumbuh dan akhirnya seperti jamur
yang menyelimuti seluruh sikap seseorang
terhadap pekerjaan, pekerjaan, dan
bisnisnya. Ini menghasilkan ketidakpuasan
total, frustrasi, dan kerangka berpikir
negatif.
▪ Ketiadaan motivator lebih buruk
daripada memiliki hygine factor yang
kurang berkembang. Jauh lebih serius
daripada 'hanya' merasa tidak puas
dengan satu faktor ekstrinsik atau
lainnya.
▪ Kurangnya motivasi dan kepuasan
memiliki dampak negatif yang sangat
buruk pada sikap terhadap pekerjaan
dan juga terhadap bisnis. Kurangnya
motivasi menyebabkan penurunan kinerja,
penarikan diri, dan dalam banyak kasus
juga meninggalkan perusahaan.
TEORI MOTIVASI
David Mc Clelland (1917-1998)
▪ David McClelland mengembangkan teori motivasi bahwa ‘prestasi' adalah kinerja yang
menghasilkan sesuatu: pekerjaan, penyelesaian (tugas). Menurutnya, banyak dari perilaku
kita dikembangkan dan 'dipelajari' sejak masa kanak-kanak, melalui pendidikan,
pengalaman, penghargaan atau hukuman.
▪ Proses belajar dan mengumpulkan pengalaman ini memelihara kebutuhan-kebutuhan
tertentu, yang berada di antara alam sadar dan bawah sadar, mengatur perilaku
sehingga mereka puas. Terdapat tiga kebutuhan utama yang mengatur perilaku:
The need for achievement The need for power The need for affiliation
-> perfomance -> responsibility -> teamwork
▪ Valensi berarti nilai. Ini menunjukkan seberapa diinginkan hasil akhir dari
Valence suatu tindakan atau aktivitas
▪ Artinya bantuan atau kolaborasi. Instrumentality menggambarkan tingkat efektivitas tindakan
Instrumentality atau aktivitas yang dipilih, mengukurnya terhadap hasil akhir.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
VICTOR VROOM (1932-
Positif V, I dan E → motivasi positif
▪ Ketika seseorang memutuskan untuk tidak mengambil
tugas tambahan setelah pertimbangan rasional,
maka individu itu memang memiliki motif, oleh karena
itu “termotivasi” untuk tidak mengambil tugas
tambahan.
▪ Mencari tahu penyebabnya dapat membantu
memberikan stimulus untuk perubahan ketika
seseorang benar-benar tidak memiliki ambisi atau
tidak mau mengambil risiko ketika inovasi,
dinamisme, dan kreativitas diperlukan.
TEORI MOTIVASI
EDWIN LOCKE & GARY LATHAM
▪ Teori ini menggabungkan target pribadi dan
konsep moral terkait serta penilaian nilai untuk
menjelaskan perilaku dan motivasi dalam
pekerjaan.
▪ Secara umum Locke mengasumsikan posisi bahwa
penilaian nilai dibentuk atas dasar apa yang
dianggap layak dikejar.
▪ Tujuan yang ingin diraih memberikan dorongan
untuk tindakan yang pasti dan dapat
meningkatkan motivasi dan tingkat kinerja.
Semakin menuntutnya suatu tujuan, semakin tinggi
kinerja yang diberikan untuk mencapainya.
▪ Penetapan tujuan akan memfasilitasi kontrol
kemajuan baik oleh karyawan maupun manajer
yang terlibat dan hal ini akan meningkatkan
tingkat kinerja.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
EDWIN LOCKE & GARY LATHAM
▪ Locke dan Latham
secara khusus
menekankan
pentingnya
menyepakati tujuan.
Kesepakatan tersebut
dapat memastikan
bahwa pekerja
mengidentifikasi
dengan tujuan, yang
pada gilirannya dapat
menimbulkan perasaan
komitmen yang
meningkat untuk
mencapai target yang
ditetapkan.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
EQUIVALENCE AND DISSONANCE
▪ Faktor tambahan yang dapat berperan positif atau negatif pada motivasi– atau frustrasi. yaitu keadilan dan
kesetaraan.
▪ Demotivasi yang mengarah pada frustasi dapat terjadi apabila individu tidak menemukan keseimbangan
antara usaha dan hasil baik dalam kehidupan kerja atau pribadi.
▪ Ketika individu mengalami ketidaknymanan psikologis seperti merasa bahwa banyak yang telah diberikan atau
diusahakan tetapi sangat sedikit yang diterima sebagai balasannya, maka 'disonansi kognitif' muncul.
▪ Perasaan seperti ini subjektif dan didasarkan pada perbandingan yang
tentunya tidak selalu relevan.
▪ Contohnya, evaluasi diri atas kinerja atau potensi karier terkadang melebih-
lebihkan kinerja individu, sementara kontribusi orang lain yang seharusnya
sebanding sering kali diremehkan, atau sebaliknya.
▪ Karena disonansi kognitif merupakan pengalaman tidak menyenangkan, maka
setiap upaya akan dilakukan untuk membangun hubungan yang lebih
seimbang atau untuk melepaskan diri dari situasi yang tidak memuaskan.
▪ Terlepas dari apakah perasaan tidak adil atau tidak proporsional itu benar
atau salah, menyelidiki penyebabnya sangatlah penting dalam
perusahaan/organisasi.
▪ Menyelidiki penyebab dapat dilakukan dengan diskusi terbuka di mana ada
transparansi kriteria penilaian dan gaji, umpan balik tentang kinerja dan
potensi pengembangan, dan upaya untuk berbicara di semua bidang dengan
objektivitas dan profesionalisme.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
Steven Reiss: ‘Sixteen Basic Desires’
▪ Teori motivasi Steven Reiss disimpulkan dari studi empirisnya yang sangat
luas yang dilakukan di Amerika Serikat, Kanada dan Jepang bahwa
terdapat 16 motif atau yang disebut dengan 16 desires yang menentukan
perilaku.
▪ 16 desires ini berhubungan dengan faktor-faktor yang menentukan
perilaku manusia, memberikannya tujuan. Tujuan ini dibangun dalam upaya
memenuhi 16 desires (keinginan, kebutuhan, kerinduan).
▪ Menurut penelitian Reiss, 16 keinginan ada pada setiap individu;
kebanyakan dari mereka berlabuh secara genetik, sementara beberapa
juga diperoleh melalui proses pembelajaran dan sosial.
▪ Intensitas setiap keinginan bervariasi pada setiap individu.
▪ Teori ini mendapat kepercayaan dari fakta bahwa ia mendasari banyak
kesimpulan yang diperoleh dari pengalaman, yaitu bahwa setiap individu
memiliki kunci motivasi sendiri.
▪ Reiss tidak melihat keinginan ini sebagai hubungan hierarkis seperti yang
dibutuhkan pandangan Maslow.
▪ Kebutuhan yang diidentifikasi oleh Reiss dapat berdampak besar pada
perilaku di lingkungan kerja dan dengan demikian pada motivasi untuk
bekerja.
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan
Steven Reiss: ‘Sixteen Basic Desires’
Source: Kressler, Herwig. 2003. Motivate and Reward. Translated by Simon Pearce. New York: Palgrave MacMillan