OM SWASTYASTU

KAPITA SELEKTA AGAMA HINDU

ITIHASA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

 KAPITA SELEKTA AGAMA HINDU
• DEFINISI
• KAPITA (n); KEPALA ; JIWA; RUH = INTISARI
• SELEKTA (n) SELEKSI-SELEKTIF = MELALUI SELEKSI;
PENYARINGAN; HAL SELEKTIF; KEMAMPUAN MENERIMA
SESUATU SECARA SELEKTIF DAN CERMAT.
• KAPITA SELEKTA (n)=BUNGA RAMPAI/ INTI SARI HASIL KARYA
BESAR PILIHAN YG TELAH MELALUI PROSES PENYELEKSIAN.
• AGAMA HINDU=AJARAN, SISTEM YG MENGATUR TATA
KEIMANAN (KEPERCAYAAN) dan PERIBADATAN kpd TUHAN YG
MAHA KUASA atau NORMA dan TATA KAIDAH YG BERHUBUNGAN
DG PERGAULAN antara MANUSIA DG MANUSIA serta
LINGKUNGANNYA MENURUT HINDU.
• JADI KAPITA SELEKTA AGAMA HINDU=SEKUMPULAN BUNGA
RAMPAI / INTISARI KARYA PILIHAN ttg AJARAN AGAMA HINDU
YG DIANGGAP MASIH RELEVAN UNTUK DITERAPKAN SEIRING
DERASNYA PERKEMBANGAN PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
• SALAH SATU DARI BANYAK SUMBER AJARAN dlm bentuk
SASTRA YG MASIH SANGAT RELEVAN ADALAH ‘KITAB ITIHASA’ .
• TTG APA YG DIMAKSUD ‘KITAB ITIHASA’ DAN BAGAIMANA
IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT BERIKUT DISARIKAN SUB
BAHASAN MELALUI REFERENSI DARI BEBERAPA SUMBER
PUSTAKA YG saling BERKAITAN ERAT DAN DIPANDANG MAMPU
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DLM KEHIDUPAN.
 PENELUSURAN SUMBER
JEJAK TEKS & KONTEKS

MELACAK TEKS & KONTEKS

GRAFIK KITAB SUCI HINDU SRUTI, SMERTI, PURANA & ITIHASA YG
BEREDAR DI NUSANTARA

Chart Title
90000

80000

70000

60000

50000

40000

30000

20000

10000

0
i i
e da eda eda eda ana bha ams Pur Pur Pur Pur Pur dya dya gn isya ava nga aha nda ana rma tsya uda nda ana Pur
v V v v y a v a u a a u a n A av Li ar Ska am Ku a r r a
Rg Ath. ajur ma ma ah ari hag isn hm adm Vay Nar rka B h a hm V V M Ga rahm a Pu alik
Y Sa Ra M H B V ra P
B M
a Br B Siv K

Series 1 Series 2 Series 3

 ITIHASA SANSKERTA DAN PENJELASANNYA
 PENGERTIAN ITIHASA: ITI (begini) + HA
(tentu) + ASA (sudah terjadi) = INI SDH
TERJADI BEGITU…. ITIHASA YG SEMULA
SBG TRADISI LISAN KEMUDIAN DIAKUI
DAN DIPERCAYA SBG PERISTIWA SEJARAH
 “ITIHASAMIMAM PUNYAM MAHARTHAM
VEDASAMMITAM, VYASAKTHAM SRUYATE
YENA KRTVABRAHMANAMGRATAH”
(Swargarohanaparwa, 5.57)
Terjmhnnya: CERITA SUCI INI ADALAH
PERISTIWA SEJARAH. MENGANDUNG MAKNA
YG DALAM TENTANG AJARAN SUCI VEDA,
KARYA MAHARSI VYASA HENDAKNYA
DIDENGAR TERLEBIH BAGI SEORANG
BRAHMANA.
 ITIHASA=WIRACARITA=EPOS=CERITA
KEPAHLAWANAN yg bertujuan UNTUK
MENCERITAKAN SEJARAH MASA LALU
 DUA KITAB ITIHASA YG TERKENAL:
RAMAYANA DAN MAHABHARATA. DI
INDONESIA DIKENAL SBG ARSAKAVYA=
KARYA SYAIR YG INDAH
 WALAUPUN ITIHASA dan PURANA
MERUPAKAN karya sastra, namun dpt
meresapi ‘JANTUNG-HATI-NURANI hingga
menjadi SUMBER AJARAN HINDU SELAIN
VEDA.
 PD KEDUA KITAB ITIHASA DIPEROLEH
CONTOH PENGALAMAN sekaligus
IMPLEMENTASI NILAI AJARAN HINDU dlm
menjalani KEHIDUPAN.
RUANG LINGKUP DAN JUMLAH
KITAB ITIHASA sbb:
i. RAMAYANA
 NAMA LAIN KITAB RAMAYANA
SANSKERTA= CATURVIMSATI-
SAHASRISAMHITA, KARYA RSI WALMIKI.
 JUMLAH SLOKA (syair) SEBANYAK 24.000
TERDIRI DARI 7 KANDA, 659 SARGAH DAN
23.864 SLOKA sbb: BALA KANDA, AYODYA,
ARANYA, KISKINDA, SUNDARA, YUDDHA,
UTARRA.
 LANJUTAN
ii. MAHABHARATA
 KITAB MAHABHARATA SECARA
ETIMOLOGI : MAHA (besar/agung) +
BHARATA (raja “ dinasti Bharata”):
MAHABHARATA MERUPAKAN CERITA
YG AGUNG TTG RAJA DARI DINASTI
BHARATA ialah;PANDAVA DAN
KAURAVA.
 PD AWALNYA, RSI VYASA
MENYEBUTNYA DG NAMA JAYA
SAMHITA, SEDANGKAN MURIDNYA
VAISAMPAYANA MELALUI SUTA
AGASRAVA MENAMAKAN
SATASAHASRI-SAMHITA YG MEMILIKI
100.000 SLOKA DITULIS DLM
BEBERAPA EPISODE DAN PERIODE
MENGISAHKAN PERANG BESAR
 Namun,SBG ENSIKLOPEDI TEOLOGI AGUNG
ANTARA DUA KELUARGA KETURUNAN
BHARATA (Pandava dan Kaurava).
 EPISODENYA DIBANGUN MENJADI 18
PARWA sbb: ADIPARVA, SABHAPARVA,
VANAPARVA, VIRATAPARVA,
UDYOGAPARVA, BHISMAPARVA,
DRONAPARVA, KARNAPARVA, SALYAPARVA,
SAUPTIKAPARVA, STRIPARVA, SANTIPARVA,
ANUSASANAPARVA, ASVAMEDHIKAPARVA,
ASRAMAVASIKAPARVA, MAUSALAPARVA,
MAHAPRASTHANIKAPARVA,
SVARGAROHANAPARVA
MASA PENYUSUNAN
ITIHASA sbb.
 Secara umum, ITIHASA SBG SUSASTRA
POPULER DIPERKIRAKAN PENYUSUNAN
KEMBALI SEKITAR ABAD 3-4,atau bahkan 5-
6 M.
 Dikenal sbg SUSASTRA SEKTARIAN OLEH
PARA PANDITA WAISNAVA mulai
dipopulerkan SEKITAR ABAD-2 M.
VAISNAVA penyusunannya DIPERKIRAKAN
SEKITAR ABAD 1-2 M
 MENGAPA PERLU MEMPELAJARI ITIHASA

 KEUTAMAAN ITIHASA SELAIN SBG KARYA

SASTRA YG INDAH dan popular, JUGA
DIPANDANG SBG AJARAN MORAL, FILSAFAT
YOGA dan pd akhirnya dpt dipandang
menjadi SUMBER AJARAN HINDU. e. SBG SUMBER DATA GEOGRAFI
 ITIHASA BERKAITAN DG KITAB SUCI VEDA DAN TOPOGRAFI INDIA KUNO.
sbb:  Pd akhirnya dipahami, ITIHASA
 (1) ITIHASA MERUPAKAN PENGEMBANGAN MERUPAKAN KEPUSTAKAAN
DAN SPIRIT AJARAN VEDA SHG VEDA, MENJADIKAN AJARAN
DIGOLONGKAN SBG SUSASTRA VEDA.
VEDA POPULER TERSEBAR LUAS
 (2) ITIHASA MENCERITAKAN KEMBALI
AJARAN YG POPULER DLM VEDA terutama DLM BENTUK PROSA, PUISI, DAN
KEAGUNGAN PARA RSI DAN PAHLAWAN SENI LAINNYA. SHG DG BELAJAR
SUCI yg ada dlm KITAB SUCI VEDA. ITIHASA, AJARAN VEDA dpt
 (3) KITAB ITIHASA BERMANFAAT sbb: dikenal LEBIH DIKENAL LUAS
a. SBG SUMBER SEJARAH
b. SBG SUMBER KEBUDAYAAN
c. SBG SUMBER AJARAN AGAMA
d. SBG SUMBER AJARAN ILMU SOSIAL POLITIK
dan HUKUM, dll
 TUJUAN DITULISKANNYA ITIHASA
 DLM KITAB-KITAB UPANISHAD BANYAK
DISEBUTKAN BHW SEORANG YG INGIN
MEMILIKI PENGETAHUAN TTG BRAHMAN
HENDAKNYA TERLEBIH DAHULU
MEMPELAJARI BANYAK KITAB
REFERENSI TERKAIT dg KETUHANAN.
 TUJUAN PENULISANNYA, SBG BENTUK
YOGA yakni dpt BERSATU DG ISTA-
DEVATA dlm MENCAPAI KELEPASAN.
 Dampak pengimplementasiannya dpt
dilihat, pd SETIAP AKTIVITAS RITUAL
DAN SPIRITUAL HINDU BAIK DI INDIA
MAUPUN LUAR INDIA TERMASUK BALI
secara umum diawali melakukan
PEMBACAAN ITIHASA seperti di Bali
melalui ‘PESANTIAN’ yg msh HIDUP DAN
BERKEMBANG HAMPIR PD SETIAP
KOMUNITAS HINDU.
 ITIHASA SBG ARSAKAVYA DAN
MAHAKAVYA sbb:
1. SBG ARSAKAVYA DIBANGUN
OLEH BERBAGAI PUISI INDAH yg
berisi ttg NILAI SASTRA DAN
AJARAN MORAL.
2. SBG MAHAKAVYA, bila mengutip
TEORI DANDIN dlm ‘ KVYADARSANA’
DINYATAKAN BHW KARYA SASTRA
YG BESAR HRS MEMENUHI KRITERIA
SATUAN NARATIF DG KATEGORI
ISINYA LENGKAP.
DAN PD DASARNYA KEDUA EPOS TSB
telah MEMENUHI KRITERIA
DIMAKSUD a.l. KEINDAHAN terutama
RAGAM BHS KIASNYA (ALAMKARA).
 ITIHASA SBG AJARAN HINDU

BUKTI MUATAN AJARAN ITIHASA:

I. ADANYA PEMUJAAN KPD DEWA
TRIMURTI, TUHAN DIGAMBARKAN
 SBG AJARAN HINDU ITIHASA SBG SATU KEBENARAN YANG MAHA
MEMUAT BERBAGAI AJARAN ESA (Ekam Sat)
KEBAIKAN sbb: II. ADANYA BERBAGAI KORBAN SUCI
1.MENGANDUNG AJARAN (Yadnya) UNTUK TUJUAN
KETUHANAN (BRAHMAVIDYA) HARMONISASI
2. MENGANDUNG AJARAN III. MENUNJUKKAN ADANYA KARAKTER”
SEORANG PEMIMPIM YG MEMILIKI
MORALITAS SIFAT KEDEWATAAN
3. MENGANDUNG AJARAN IV. AJARAN ARTHASASTRA (DANDANITI)
KEPEMIMPINAN TTG KEAMANAN DAN
4. MENGANDUNG AJARAN TTG KESEJAHTERAAN NEGARA
DANDANITI (KONSEP KENEGARAAN V. MOKSA SBG TUJUAN HIDUP
DAN OPERASIONAL SEBUAH TERTINGGI DG MELEPASKAN
INSTITUSI) KETERIKATAN TERHADAP DUNIAWI
SECARA LUAS yg selanjutnya
5. AJARAN MOKSA disampaikan dlm KITAB Bhagavad Gita
bhw untuk mengakhiri siklus kelahiran
dimana kondisi jiwa menyatu dg
Tuhan.
JEJAK KEPOPULERAN ITIHASA DI ASIA TENGGARA

 DI VIETNAM/CAMPA: DITEMUKAN
 DI MYANMAR/BURMA: PERTUNJUKAN
PRASASTI di TRA KIEU yg DIKELUARKAN
RAMAYANA DISEBUT ‘YAMA-PWE’
OLEH RAJA PRAKASADHARMA ttg
DIPERTUNJUKKAN DG MENGGUNAKAN
PEMBANGUNAN PURA WALMIKI MANDIRA.
TOPENG.
 DI KAMBOJA: DITEMUKAN PRASASTI yg
 DI CHINA: CERITA SPT ASLINYA, NAMUN
diperkirakan berasal dari ABAD 3-4 M ttg
DIKREASI DG WARNA BUDHIS
PEMBANGUNAN PURA DG ARCA
DINAMAKAN ‘ANAMA-JATAKA’
TRIBHUVANESVARA DAN ARCA SURYA.
 DI JEPANG: DIKENAL BERUPA
 DI THAILAND/SIAM: CERITA RAMAYANA
DRAMATARI ‘KABUKI’, ‘NARUKAMI’ yg
SANGAT BERPENGARUH, DITEMUKAN
diambil DARI LEGENDA MAHABHARATA
BERBAGAI VARIAN DLM BENTUK TEKS PD
 DI MONGOLIA:TERDAPAT RINGKASAN
UKIRAN/RELIEF.
CERITA MAHABHARATA DLM BHS
 DI MALAYSIA: CERITA RAMAYANA YG LBH
MONGOL OLEH SEORANG PERTAPA DARI
POPULER MELALUI PERTUNJUKAN
GUNUNG PUTIH
WAYANG dg BANYAK VERSI shg BERBEDA
 DI MESIR: MENURUT ANAND-SHARMA,
DARI ASLINYA.
ADA HUBUNGAN ANTARA INDIA DG
 DI LAOS: MEYAKINI CERITA RAMAYANA
MESIR DARI TINGGALAN ARKEOLOGIS
SBG CERITA KEPAHLAWANAN, NAMUN
BERUPA ALAS KAKI KAYU orang India
NAMA TOKOHNYA DISAMARKAN,
Kuno BERNAMA ‘KHARAUN’ DAN KENDI
sedangkan AJARANNYA DIREALISASIKAN
KAYU ‘KAMANDALU’
SEHARI-HARI
Catatan:
• ITIHASA DI INDONESIA (JAWA, BALI, SUMATRA, DLL), selain
berupa Prosa, Puisi, drama-tari TERDPT 3 BENTUK
PEMENTASAN; YG BERUPA WAYANG (KULIT, GOLEK,
WONG).
• RAMAYANA VERSI INDONESIA, MEMANDANG MAHKOTA SRI
RAMA MEMILIKI ARTI SANGAT PENTING,DIPERCAYA
MEMBERI KEBERHASILAN UNTUK MENANG DI MEDAN
PERTEMPURAN. MAHKOTA DIPANDANG SBG AJARAN
KENEGARAWANAN YG BILA DIPRAKTEKKAN OLEH PARA
PEMIMPIN DG BAIK dpt menuju KESUKSESAN dan
KEAMANAN. DEMIKIAN HALNYA dlm KAKAWIN RAMAYANA
yg mengandung AJARAN ‘ASTAVRATA’ SEBUAH AJARAN
untuk senantiasa MENGIKUTI SIFAT/PERILAKU DEWATA.
• SIFAT KEDEWATAAN dlm RAMAYANA meliputi; DEWA
BHUMI, DEWA AGNI, DEWA BAYU, DEWA VARUNA, DEWA
INDRA, DEWA CANDRA, DEWA SURYA, DAN DEWA RUDRA.
• DI LAOS, MEYAKINI CERITA RAMAYANA SBG CERITA
KEPAHLAWANAN, NAMUN NAMA TOKOH DLM CERITA
DISAMARKAN SPT ADA SEBUAH TEKS BERNAMA ‘LAOS
MAHATMYA’ DG term INDIA (SANSKERTA)
• ADA 4 VERSI RAMAYANA DITEMUKAN, MENUNJUKKAN
telah terjadi GRADASI YG TINGGI antara PROSES PENG-
HINDU-AN dg PROSES PERKEMBANGAN BUDAYA DI LAOS.
• AJARAN dlm kitab RAMAYANA DIREALISASIKAN oleh
masyarakat di Laos dlm KEHIDUPAN dan DIJADIKAN
DASAR PERADABAN BAGI SIFAT MANUSIA YG PENUH
KESEDERHANAAN.
• DI MONGOLIA, TERDAPAT RINGKASAN MAHABHARATA
DLM BHS MONGOLIA DITERJEMAHKAN PD TAHUN 1778-
1779 OLEH BLOZAN-TSHUL-KHRIMS DARI PERTAPAAN
GUNUNG PUTIH.
• DEMIKIAN PD TAHUN BERIKUTNYA HINGGA ERA
GLOBALISASI KEDUA ITIHASA TSB TERUS
DITERJEMAHKAN DAN DIKAJI sampai ke EROPA,
AMERIKA, DAN AUSTRALIA.
 JUMLAH SLOKA ITIHASA
NO ITIHASA SLOKA

1. RAMAYANA 18836

2. MAHABHARATA 84879

3. HARIVAMSA (KITAB 16374

TAMBAHAN/PENDUKUNG
MAHABHARATA)
III. ITIHASA SBG SUMBER AJARAN AGAMA HINDU
3.1. AJARAN TTG KETUHANAN (BRAHMAVIDYA)
• KITAB RAMAYANA APABILA DIKAJI LBH MENDALAM
MENUNJUKKAN AJARAN PEMUJAAN KPD DEWA-DEWA TRIMURTI
KRN DARI AWAL CERITA MEMAPARKAN VISI DEWA BRAHMA
UNTUK PENEGAKAN DHARMA YG MULAI DIKUASAI OLEH
ADHARMA SHG DITURUNKANLAH RAMA SBG AWATARA WISNU.
• ADANYA PEMUJAAN KPD DEWA TRIMURTI BERASAL DARI MASA YG
AMAT KUNO DG MENGAMBIL BENTUK SEGITIGA SBG SIMBOL,
NAMUN SESUNGGUHNYA SATU (ESA) DLM WUJUD DAN NAMA
BERBEDA-BEDA.
• TUHAN DIGAMBARKAN SBG SATU KEBENARAN MAHA ESA (EKAM
SAD).
• RAMAYANA DISUSUN SBG WIRACARITA DILANJUTKAN DG
PEMUJAAN TUHAN MELALUI SIVALINGAM YG KINI DISEBUT SBG
PURA (MANDIR).
• PEMUJAAN KPD TUHAN MELALUI DEWA TRIMURTI MENUNJUKKAN
AJARAN PEMUJAAN TERHADAP YG MAHA AGUNG SESUAI FUNGSI,
TUGAS DAN NAMA YG BERBEDA-BEDA.
3.2. AJARAN TTG MORALITAS DALAM RAMAYANA.
KATA MORAL (LATIN) ‘MOS’/MORES=
KEBIASAAN/ADAT. MORES=ETIKA meliputi;
a. ILMU TTG BAIK/BURUK
b. SEKUMPULAN AZAS/NILAI YG BERKENAAN DG
AKHLAK.
c. NILAI TTG BENAR/SALAH YG DIANUT OLEH
GOLONGAN/MASYARAKAT.
• AJARAN ETIKA/MORALITAS DLM HINDU MEMILIKI KEDUDUKAN
PENTING KRN HAKEKAT, PENGALAMAN SBG AJARAN AGAMA
MEMANCAR DLM PERILAKU YG BERETIKA ATAU BERMORAL.
• SEDANGKAN TATA SUSILA/BUDI PEKERTI MERUPAKAN
PERBUATAN YG SIFATNYA EMPIRIK SBG PENGEJAWANTAHAN
DARI AJARAN MORALITAS.
• AJARAN MORALITAS MENUNTUN UMAT MANUSIA SENANTIASA
BERBUAT BAIK DAN BENAR DG CARA MENGHINDARI YG
SALAH /TDK BENAR.
• DLM VEDA SANGAT BANYAK DITEMUKAN AJARAN TTG
MORALITAS DAN MASIH RELEVAN SEPANJANG ZAMAN.
• AJARAN MORALITAS YG TERTUANG DLM ITIHASA a.l:
• (a). PENGORBANAN (YAJNYA), (b). KEBENARAN (SATYA),
(c). KASIH-SAYANG (AHIMSA), (d). KEMURAHAN HATI
(DAKSINA), (e). SEDEKAH (DANA), (f). MENGHINDARI JUDI
(AKSA/NITA), (g). JALAN KEMULIAAN (SVASTHIPANTHAM),
h). KEHARMONISAN (SAMJNANAM), (i). PERSATUAN
(SAMANAH), (j). KEWASPADAAN (JAGARA), (k). KESUCIAN
HATI (DAKSA), (l). KEMAKMURAN (JAGADHITA), (m).
KEBAJIKAN (BHADRAH), (n). KEMULIAAN (KIRTI), (o).
JASA BAIK (YASA). (p). KERAMAHAN (SRIYAH), (q).
PERSAUDARAAN (MAITRA), (r). KEAMANAN (ABHHAYAM),
(s). TUGAS DAN KEWAJIBAN (SWADHARMA), (t).
KEBERANIAN (VARMA/VIRAM), (u). PROFESI (WARNA). (v),
TAHAPAN HIDUP (ASRAMA), (w). KECERDASAN (PRADNYA),
(x). KESATUAN DG TUHAN (YOGA), (y). KEBHAKTIAN
(BHAKTI), DLL.
• RAMAYANA & MAHABHARATA MERUPAKAN AJARAN
MORAL HINDU LAKSANA BATU PUALAM YG TERTIDUR.
• MENURUT M.A BUCH MELALUI TEORI ETIKA HINDU
MENYEBUTKAN BHW dlm Mahabharata terjadi KOHERENSI
BERMANFAAT (ORGANIK) ANTARA PENGALAMAN DENGAN
ALASAN BERCAMPUR DAN BERSIFAT DINAMIS.
• 3.3. AJARAN KEPEMIMPINAN DLM RAMAYANA.
• BANYAK KETELADANAN DITUNJUKKAN SRI RAMA
DARI AJARAN KEPEMIMPINANNYA a.l:
• (1). SENANTIASA BERPEGANG TEGUH PD KEBENARAN,
(2). PIKIRANNYA YG LUHUR, (3) KETEGUHAN HATI, (4).
KEBERANIAN, (5). KASIH SAYANG, (6). PENGORBANAN,
(7).PELAYANAN SOSIAL, (8). MEWUJUDKAN
KEMAKMURAN RAKYAT, (9). MELENYAPKAN
PENDERITAAN UMAT MANUSIA, (10). MEMANDANG
MASYARAKAT SBG ANAK SENDIRI DG MEMBERI
PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN, (11).
MEMIMPIN DG BIJAK (VISIONER), (12). SENANTIASA
PATUH PD ATURAN (DHARMA) DAN MENEPATI JANJI
(SATYAWACANA), (13). ADIL DAN SENANTIASA
BERPEGANG PD DHARMASASTRA (HUKUM), (14).
MAMPU MENGENDALIKAN DIRI, (15). DERMAWAN, (16).
MELINDUNGI SEMUA MAKHLUK CIPTAAN-NYA, (17).
TEGUH TERHADAP KEYAKINANNYA.
• PD BAGIAN AKHIR UTTARA KANDA (Lix) DISEBUTKAN
RAMA ADALAH SEORANG PEMIMPIN MEMILIKI SIFAT-
SIFAT PARA DEWA seperti: (1). DEWA CHANDRA
(BULAN), (2). DEWA SURYA (MATAHARI), (3). DEWA AGNI
(API), (4). DEWA YAMA (KEADILAN), (5). DEWA KUWERA
(KEKAYAAN), (6). DEWA WAYU (ANGIN), (7). DEWA INDRA
(HUJAN), (8). DEWA WARUNA (SAMUDRA).
• DI BALI UMAT HINDU MEWARISI AJARAN
KEPEMIMPINAN LBH BANYAK BERSUMBER PD KITAB
RAMAYANA KAKAWIN JAWA KUNO (XXIV) BERNAMA
‘ASTABRATA’ BHW SEORANG PEMIMPIN HENDAKNYA
MENGAMBIL SIFAT/KARAKTER PARA DEWA; INDRA
(MEMBERI KEMAKMURAN), YAMA (MENEGAKKAN
HUKUM), CHANDRA (MEMBUAT DUNIA BAHAGIA), ANILA
(TDK MEMIHAK SAAT INVESTIGASI), KUWERA
(MENIKMATI KESENANGAN), BARUNA (MENGIKAT
SELURUH ORANG YG JAHAT) DAN AGNI (MEMBAKAR
MEREKA YG MENENTANG). SIFAT DEWA TSB WAJIB
BERSEMAYAM DLM JIWA SEORANG PEMIMPIN
• 3.4.AJARAN MORALITAS DLM MAHABHARATA.
• MAHABHARATA SANGAT MENEKANKAN PD NILAI
MORAL DAN ETIKA AJARAN HINDU. UNSUR UTAMA
AJARAN MORAL DAN ETIKA TERTUANG DLM SEBUAH
BUKU ‘THE HINDU MIND’ sbb:
• (1). TERTUANG PD BAGIAN SANTIPARWA SEBUAH
HUKUM ETIKA YG DITEKANKAN OLEH BHISMA
DIANTARANYA; KEBENARAN, KEADILAN, KEBAIKAN,
KERENDAHAN HATI, KESABARAN, DAN
KERAMAHTAMAHAN. BHISMA TDK MENGUNGKAP
KRITERIA BAIK DAN JAHAT KARENA DEFINISI TSB BISA
BERUBAH SEIRING DG TEMPAT DAN WAKTU. WALAUPUN
BERPEGANG PD HUKUM KARMA, BHISMA LBH
MENEKANKAN PD KEBAIKAN DARI USAHA SENDIRI.
• (2). MAHABHARATA MENGGAMBARKAN KEPERCAYAAN
HINDU, APABILA TERDAPAT GANGGUAN DLM SUSUNAN
KOSMIS, KEKUATAN KETUHANAN AKAN
MENGHILANGKANNYA DEMI MENJAGA KESEIMBANGAN
DARI KEKUATAN YG BERLAWANAN.
• (3). MAHABHARATA JUGA MENGGAMBARKAN KEPERCAYAAN HINDU
SBG KEKUATAN ‘TAPA’ DIBUKTIKAN KETIKA PANDAWA DIBUANG,
ARJUNA MELAKUKAN TAPA UNTUK MENDPTKAN ANUGERAH
BUSUR SAKTI (GANDIVA) DARI DEWA SIWA YG NANTINYA
BERKONTRIBUSI PD SAAT PERANG.
• (4). SBG KEPERCAYAAN HINDU, SEMUA KEJADIAN DI DUNIA
MUNCUL DARI BRAHMAN. PERANG DAN KONFLIK DIPAHAMI
MUNCUL SBG FENOMENA DUNIA BUKAN KENYATAAN MUTLAK. INI
DISIMBOLKAN OLEH PENGLIHATAN GAIB ARJUNA DG KEMAMPUAN
DPT MELIHAT ORANG YG TELAH MATI.
• (5). PD BAGIAN SWARGAROHANAPARWA DIGAMBARKAN
KETIDAKEGOISAN DAN SIKAP PEDULI YUDISTIRA DG SESAMA DAN
SAUDARANYA MERUPAKAN KEBAJIKAN UTAMA. MAHABHARATA
MEMBERI JAWABAN MENGAPA DRUPADI DAN PANDAWA (kecuali
Yudistira) MATI TANPA MENCAPAI SORGA? SUMBERNYA ADALAH
‘EGO’; KRN DRUPADI SANGAT MENCINTAI ARJUNA; KEMATIAN
ARJUNA KRN BANGGA AKAN KEBERANIANNYA; BHIMA KRN
KETERIKATAN AKAN KESENANGAN DUNIA; NAKULA KRN BANGGA
AKAN KETAMPANANNYA; DAN SAHADEWA KRN BANGGA AKAN
KECERDASANNYA
• (6). SALAH SATU INTI AJARAN MAHABHARATA, BHW
SESEORANG DALAM KEHIDUPAN HARUS MELAKSANAKAN
TUGAS DAN KEWAJIBANNYA, MELAKUKAN DG SEMANGAT
TDK TERIKAT, TANPA MENGHARAP HASIL, TANPA TAKUT
DG HUKUMAN.
• (7). MAHABHARATA MENGGAMBARKAN KONFLIK ANTARA
DHARMA DG ADHARMA PD DIRI SESEORANG MISALNYA;
KONFLIK BATHIN ARJUNA DLM MEMILIH PERANG ATAU
TIDAK. INTERPRETASINYA, JIKA DHARMA DIIKUTI DG
BENAR MAKA DHARMA PULA YG MELINDUNGI DAN
MENJAGA DIRI SESEORANG/MASYARAKAT SEBAGAIMANA
SUSUNAN KOSMIS, NAMUN BILA DHARMA DIRUSAK
TERJADILAH KEHANCURAN.
• DI BALI ADA SEBUAH TEKS/KITAB YAKNI
‘SARASAMUCCAYA’ BANYAK MENGUTIP SLOKA
MAHABHARATA TTG AJARAN MORALITAS DISUSUN
SECARA SISTEMATIS MELIPUTI BEBERAPA TOPIK YG
TERDIRI DARI 35 TOPIK sbb:
• (1) MANGGALA CARANA DARI PENYUSUN; (2) TTG
HAKIKAT PENJELMAAN DAN TUJUAN HIDUP MANUSIA;
(3) KEAGUNGAN DHARMA; (4) SUMBER AJARAN
DHARMA; (5) PELAKSANAAN DHARMA; (6) CATUR
WARNA (4 PROFESI DLM MASYARAKAT); (7) TRIKAYA
PARISUDHA (USAHA PENYUCIAN); (8) HAKIKAT MANAH
(PIKIRAN); (9) IRSYA (IRIHATI); (10) KSAMA
(KESABARAN); (11) KRODHA (KEMARAHAN); (12)
NASTIKA (TANPA KEPERCAYAAN); (13) VAK (WACANA).
(14) SATYA (KEBENARAN); (15) AHIMSA (TDK
MEMBUNUH/MENYAKITI); (16) ASTENYA (TDK MENCURI);
(17) PARADARA (TDK MEMPERKOSA); (18) SUSILA
(ETIKA/TATA SUSILA); (19) DANAPUNYA (PEMBERIAN);
(20) PUTRA RAMARENA-GURU ( PUTRA, ORANGTUA DAN
GURU); (21) YAMA-NYAMABRATA (PENGENDALIAN INDRA
TAHAP PERTAMA DAN LANJUTAN); (22) ARTA (HAKIKAT
HARTA BENDA); (23) SUKHA (KEBAHAGIAAN); (24)
TIRTHAYATRA (PERJALANAN PENYUCIAN DIRI KE
TEMPAT SUCI); (25) DARIDRA (KEMISKINAN); (26)
SAMSARGA (PERGAULAN DG ORANG BERBUDI PEKERTI
LUHUR DAN ORANG JAHAT).
• (27) PURWAKARMA (PERBUATAN DI MASA SILAM); (28) MRTYU-
TUHA-PATI (KEMATIAN, UMUR PANJANG YG BERAKHIR DG
KEMATIAN); (29) PITRAYANA-DEWAYANA (PERJALANAN ROH
KE ALAM PITARA DAN DEWA); (30) PUNGUNG (KEBODOHAN);
(31) HUMRET IKANG INDRIYA (PENGENDALIAN INDRA); (32)
STRI (HAKIKAT WANITA); (33) RAGA-DWESA (CINTA DAN
KEBENCIAN); (34) TRSNA (KETERIKATAN); (35) MOKSA
(KEBEBASAN ABADI).
• SELAIN SARASAMUCCAYA JUGA KITAB SLOKANTARA, KITAB-
KITAB TATTWA DAN SASANA LAINNYA MENJABARKAN TTG
MORALITAS.
• PERSOALAN MORALITAS BERIKUTNYA ADALAH PERKAWINAN
DRUPADI YG POLIANDRI TERNYATA MENURUN DARI
LELUHURNYA. TUJUANNYA AGAR TERPELIHARA KEKAYAAN
DLM SATU TEMPAT.
• DAHULU DI INDIA POLIANDRI MERUPAKAN KEBIASAAN UMUM
BAGI SUKU ASLI TERTENTU, NAMUN TDK DIAKUI OLEH
PERADABAN ARYA.
• SELANJUTNYA POLIANDRI TDK DISAHKAN SBG HUKUM INDIA
TETAPI DIATUR DLM KITAB MANAWADHARMASASTRA YG
MENYATAKAN ADA 8 JENIS PERKAWINAN.
3.5. DANDANITI DALAM MAHABHARATA, DG RELEVANSI
AJARANNYA .
• DI SAMPING AJARAN MORAL/ETIKA, JUGA ADA AJARAN YG
MENONJOL DLM KITAB DHARMASASTRA ADALAH AJARAN
KEBAJIKAN YG DILIHAT DARI ASPEK KEBAIKAN INDIVIDUAL
DAN AJARAN ARTHASASTRA TTG KEAMANAN/
KESEJAHTERAAN NEGARA.
• DANDANITI MENGKAJI TTG KONSEP NEGARA DAN
OPERASIONAL SEBUAH INSTITUSI.
• DANDA=MENGHUKUM/MENJATUHKAN HUKUMAN/TONGKAT
PENGUSIR SAAT RAKSASA MENGGANGGU UPACARA
KURBAN; NITI= MENUNTUN UMAT MANUSIA BERBUAT BAIK
MENUJU JALAN KEBAJIKAN DG MENGHUKUM YG
MELAKUKAN KEJAHATAN.
• DG DEMIKIAN, DANDANITI SBG ILMU DAN SENI UNTUK
MENEGAKKAN HUKUM, NAMUN TDK DLM ARTI YG ABSOLUT.
• DANDANITI BELAKANGAN LEBIH POPULER DG SEBUTAN
ARTHASASTRA KARYA KAUTILYA YG ISINYA BERBAGAI
PERSOALAN PENTING PD SEBUAH NEGARA
• SEORANG PEMIMPIN DITUNTUT UNTUK MENGUBAH
NEGARANYA DARI SITUASI ZAMAN KALI KE ZAMAN
SATYA YG DAMAI DAN SEJAHTERA. SHG SEORANG
PEMIMPIN HARUS BENAR-BENAR MENGUASAI ILMU
DANDANITI KRN NERAKA DAN SORGA DLM SEBUAH
NEGARA TERCERMIN DARI AJARAN DANDANITI YG
DITERAPKANNYA.
• ADA 7 AJARAN POKOK DIKENAL SBG SAPTANGGA; (1)
ATMAN (RAJA/PEMIMPIN); (2) ATMATYA (MENTRI); (3)
KOSA (PERBENDAHARAAN NEGARA); (4) DANDA
(HUKUM); (5) MITRA (SEKUTU); (6) JANAPADA (TERITORI
DAN PENDUDUK); (7) PURA (IBUKOTA/BENTENG).
• DEMIKIAN DLM MAHABHARATA KEHIDUPAN SOSIAL
POLITIK PUN SELALU BERSANDAR PADA DHARMA DAN
MENJADI PEGANGAN SUMBER AJARAN MORAL DLM
MENJALANKAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN
BERNEGARA.
• 3.6. KIASAN DAN RELEVANSI AJARAN MORALITAS
ITIHASA DI ZAMAN MODERN.
• UNTUK MENGUKUR RELEVANSI AJARAN MORALITAS YG
TERKANDUNG DLM ITIHASA SERING DIGUNAKAN T.
HERMENEUTIKA DAN SEMIOTIKA KRN BANYAK NARASI
KATA-KATANYA BERBENTUK KIASAN YG MENGANDUNG
PENAFSIRAN.
• RELEVANSI NILAI” AJARAN MORALITAS DLM ITIHASA
PERLU DITERAPKAN KRN ADANYA TANTANGAN GLOBAL
YG BERCIRI sbb: (1) PERPINDAHAN ORANG
(ETHNOSCAPE); (2) PENGARUH TEKNOLOGI
(TECHNOSCAPE); (3) PENGARUH MEDIA INFORMASI
(MEDIASCAPE); (4) ADANYA ALIRAN UANG DARI NEGARA
KAYA (FINANCESCAPE); (5) PENGARUH IDEOLOGI
(IDEOSCAPE), YG TDK DPT DIHINDARKAN.
• AJARAN MORALITAS DLM ITIHASA dpt MENGANTISIPASI
PERSENTUHAN BUDAYA GLOBAL YG SERING
MENYEBABKAN TERJADINYA KETIDAKSEIMBANGAN
BAHKAN KEHILANGAN ORIENTASI (DISORIENTASI) SERTA
DISLOKASI HAMPIR PD SETIAP ASPEK KEHIDUPAN
MASYARAKAT.
• TREND GLOBAL YG DILATARBELAKANGI OLEH FILSAFAT
HEDONISME ORIENTASINYA MENCARI KEKAYAAN, KEKUASAAN
DAN KESENANGAN (MATERIAL AND PLEASURE ORIENTED)
SEDANGKAN AJARAN AGAMA SERING DIPANDANG SBG
LIPSERVISE BELAKA PD AKHIRNYA MENYEBABKAN
KEHANCURAN ETIKA, MORAL DAN SPIRITUAL SEMAKIN TAK
TERKENDALI.
• MEMANG DUNIA MATERIAL DIIBARATKAN AIR YG MENJADI
SARANA VITAL SAAT MENYEBERANGKAN PERAHU DI TENGAH
LAUTAN. DLM IMPLEMENTASINYA SITUASI/KONDISI AIR DAN
PERAHU HARUS BERIMBANG dg BERLANDASKAN DHARMA, JIKA
TDK, DPT MENGHANCURKAN DIRI SENDIRI DAN BERIMBAS PD
KEHIDUPAN YG AKAN DATANG SBG KARMA.
• JADI, DALAM MENCERMATI BERBAGAI PERMASALAHAN GLOBAL
TERLIHAT AJARAN AGAMA KHUSUSNYA TTG MORALITAS
BELUM SEPENUHNYA DIAMALKAN. AGAMA BLM MAMPU
MENJADI FAKTOR TRANSPORMATIF BAHKAN CENDERUNG
DITINGGALKAN.
• ADA BEBERAPA FAKTOR YG MENYEBABKAN
KEMUNDURAN MORALITAS HINDU a.l: (1)
KETIDAKTAHUAN TERHADAP DHARMA (KEBUTAAN
TERHADAP KEYAKINAN); (2) MUNCULNYA
KECEMBURUAN SOSIAL YG MEMBUAT UMAT HINDU
KEHILANGAN KEMERDEKAANNYA AKIBAT
DATANGNYA PENAKLUK DARI LUAR; (3) PENERAPAN
AJARAN SECARA MENYIMPANG DARI ASLINYA SHG
BERTENTANGAN DG UPANISAD (misalnya
WARNASRAMA MENJADI CATUR KASTA); (4) DLM
WAKTU LAMA, KURANG PERHATIAN TERHADAP
BAHASA DAN SUSASTRA SANSKERTA YG
MERUPAKAN WAHANA TERSIMPANNYA SEMUA
PENGETAHUAN; (5) OBSERVASI KEMBALI
PANDANGAN TTG DUNIA, VASUDHAIVA
KUTUMBAKAM (PERSAUDARAAN UNIVERSAL DAN
TOLERANSI UMAT MANUSIA MERUPAKAN IDEALISME
YG HARUS DISIASATI BUKAN AJARANNYA SALAH
TETAPI PELAKSANAANNYA HARUS BERIMBANG).
• UNTUK MENGATASI SEMUA PERMASALAHAN TSB
KEMBALILAH PD KITAB VEDA, ‘HEYAM DUHKHA ANAGATAM’
(Bersiap dan Hadapilah Sebelum Bencana Melanda).
• SAMPAIKANLAH AJARAN DAN NILAI HINDU DG BAHASA
SEDERHANA SBG INSPIRASI AGAR KEYAKINAN UMAT
SEMAKIN MANTAP.
• TUMBUHKAN KESADARAN TTG BERBAGAI ASPEK
keAGAMAan YG MENGAJARKAN KESEIMBANGAN HIDUP
SPIRITUAL DAN MATERIAL DG MEMADUKAN teori
PENGETAHUAN BARAT DAN AJARAN HINDU.
• KEPUSTAKAAN HINDU HENDAKNYA DISEBARLUASKAN,
DISOSIALISASIKAN DARI YG SEDERHANA DLM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI SBG PENYEGARAN MEMORI DAN PENGGUGAH
KESADARAN SPIRITUAL DIANTARA UMAT MELALUI MEDIA
UNTUK MENGANTISIPASI INFORMASI KELIRU TTG AJARAN
HINDU.
• TEMPAT SUCI YG SDH ADA MANFAATKAN UNTUK
BERKONSULTASI UMAT TTG BERBAGAI MASALAH
KEHIDUPAN YG MEREKA HADAPI DAN MEMBERIKAN
INFORMASI YG BENAR TTG AJARAN HINDU.
• KARTU UCAPAN KEAGAMAAN SEBAIKNYA DIISI KUTIPAN
SLOKA DLM VEDA ATAU SASTRA AGAMA YG LAIN SHG
MENJADI POPULER.
• SEMUA USAHA TSB MERUPAKAN AKTUALISASI DARI
AJARAN MORALITAS YG TERKANDUNG DLM VEDA DAN
SUSASTRA HINDU selain krn AJARAN MORALITAS
MASIH SANGAT RELEVAN DAN DIPERLUKAN sbg
rujukan KETIKA UMAT MENGHADAPI BERBAGAI
MASALAH HIDUP, spt; KERUSAKAN LINGKUNGAN
ALAM, BUDAYA, DAN PERSAINGAN YG TDK SEHAT.
3.7. AJARAN MOKSA DALAM RAMAYANA DAN
MAHABHARATA MENGGUNAKAN SIMBOL.
• TUJUAN HIDUP TERTINGGI yg tertuang DLM ITIHASA
ADALAH UNTUK MENCAPAI MOKSA.
• CONTOH simbol:
• DLM RAMAYANA, (1) RAMA ADALAH ATMAN YG DPT
MENUNDUKKAN KEINGINANNYA; (2) PANAH
PEMBERIAN dewa INDRA = PENGUASA ORGAN INDRYA;
(3) RAKSASA = KEINGINAN DLM WUJUD YG BURUK; (4)
SAAT KEMATIANNYA IA MEMANGGIL PIKIRAN=
LAKSMANA DAN SITA = EGO; (5) PIKIRAN DAN EGO
MENDERITA KRN KETERIKATAN AKIBAT SANG DIRI
MATI;
• (6) KEMATIAN = KITA TAKUT DENGAN KEMATIAN; (7)
PIKIRAN = TIPUAN/SULAP BERUPA KEINGINAN shg
TERIKAT KPD HAL TDK PENTING DAN MEMBUAT LUPA
KEABADIAN ATMAN. BILA DIPAHAMI BHW EGO TDK
KEKAL, AKAN TAMPAK SECARA LUAS BHW KEINGINAN
ITU BERUPA RAKSASA.
• CONTOH symbol:
• DLM MAHABHARATA (Santiparwa) DISEBUTKAN ADANYA
KERETA = SIMBOL JIWA INDIVIDU DAN BADAN DLM SATU
KESATUAN; RODA=KEMENANGAN, KEBERANIAN, DAN
KETANGGUHAN; BENDERA=KEBENARAN YG TDK BISA
DIBANTAH; KUDA= KEKUATAN/KEMAMPUAN YG
MEMBEDAKAN BAIK/BURUK, PENGENDALIAN DIRI, DAN
KEDERMAWANAN; PELANA= PEMAAF, KEGEMBIRAAN
DAN KESEIMBANGAN; KUSIR KERETA=BHAKTI KPD
TUHAN YG MAHAESA. DG KERETA, SESEORANG MAMPU
MENGATASI COBAAN-COBAAN KECIL DLM HIDUP DAN
MENGATASI KETERIKATAN DG DUNIA.
• BERDASARKAN URAIAN TSB DPT DIPAHAMI BHW
MOKSA SBG TUJUAN TERTINGGI MAMPU
MELEPASKAN KETERIKATAN DG DUNIA MATERIAL,
MENGEMBANGKAN KASIH SAYANG, KEJUJURAN,
PENGENDALIAN DIRI, KEMURAHAN HATI, JIWA
PEMAAF, KEDERMAWANAN DAN BHAKTI KPD
TUHAN.
• AJARAN MOKSA SECARA LUAS DAN MENDALAM
JUGA DISAMPAIKAN DLM KITAB BHAGAVADGITA yg
TUJUANnya UNTUK MENGAKHIRI SIKLUS
KELAHIRAN DIMANA KONDISI JIWA DPT MENYATU
DG TUHAN.
• DLM KEHIDUPAN, KONDISI SPT ITU DISEBUT
STHITAPRAJNA ATAU JIVANMUKTI.
• KONDISI TSB TERCERMIN MELALUI 4 KEADAAN sbb:
(1) BHAKTI YG TEGUH KPD TUHAN; (2) MELAKUKAN
LATIHAN YOGA; (3) MELAKUKAN PROGRAM KERJA
PELAYANAN SOSIAL; (4) BERBHAKTI MELALUI
PENYERAHAN DIRI.
 BHAGAVADGITA Bagian Kecil DARI
BHISMA PARWA
BHAGAVADGITA BUKAN KITAB BERDIRI SENDIRI
• Temuan sebuah penelitian menyebutkan bhw percakapan dalam
Bhagavad Gita bersumber dari kitab kuno SVABHAVIKA SUTRA;
bukan ajaran Krishna tetapi ajaran suci tersendiri. Ajaran suci
SVABHAVIKA SUTRA dimasukan dalam Bhisma Parwa menunjukan
percakapan antara Krishna dg Arjuna.
• Jadi, Bhagavad Gita yg beredar luas adalah cuplikan kecil dari kitab
Mahabharata (18 parwa) yakni pd Parwa ke-6 yg dinamai Bhisma
Parwa; terdiri dari; 124 bab (5381 sloka). Sebagian kecil kitab tsb
mengandung percakapan Krishna dg Arjuna kurang lbh sekitar 23-42
bab (700 sloka). Percakapan dalam Bhisma Parwa inilah yang
kemudian dipisahkan menjadi kitab tersendiri Bhagavad Gita.
• Di Khasmir percakapan Krishna dg Arjuna dalam Bhisma Parwa
dikenal sbg kitab GITASARA dan GITAMANA, keduanya dinyatakan
lebih asli dibandingkan Bhagavad Gita yg beredar luas. GITARASA
dan GITAMANA terdiri dari 75 bab, artinya 45 bab lebih lengkap
dibandingkan versi umum Bhagavad Gita yg hanya terdiri dari 42 bab
(700 sloka). Jika hal tsb digambarkan terlihat sbb:

5 15 25 35 45 55 65 75 85 95 105 115 124

 IV. BISMAPARVA dg bhs SANSKERTA
4.1. BHAGAVADGITA.
• BHAGAVADGITA MERUPAKAN SALAH SATU RINGKASAN
FILSAFAT ABADI YG PALING JELAS DAN LUAS YG PERNAH
DISUSUN, NILAI ABADINYA BUKAN HANYA BAGI ORANG”
INDIA SAJA, TETAPI BAGI SELURUH UMAT MANUSIA yg
ingin mendalaminya.
• BHAGAVADGITA MERUPAKAN PERNYATAAN SPIRITUAL YG
PALING SISTEMATIS DARI SEBUAH FILSAFAT YG ABADI.
• BHAGAVADGITA MASIH RELEVAN DAN BERLAKU
SEPANJANG MASA KRN ISINYA MEMBAHAS SECARA LUAS
TTG BRAHMAWIDYA DAN YOGASASTRA.
• INTISARI BHAGAVADGITA sbb:
1. KENYATAAN YG MUTLAK MEMILIKI DUA ASPEK,
YAKNI TRANSENDENTAL (IMPERSONA) DAN
IMMANEN (PERSONA) ADA DI MANA-MANA.
2. DLM ASPEKNYA YG TRANSENDENTAL, KENYATAAN
MUTLAK ADALAH BRAHMAN DARI ADVAITA VEDANTA
yaitu; TDK DPT DIBEDAKAN, TDK DPT DIDEKATI,
TDK BERBENTUK, DAN TDK MEMILIKI ATRIBUT.
• 3. DLM ASPEKNYA YANG IMMANEN (SELALU ADA),
KENYATAAN BHW YG MUTLAK ADALAH TUHAN, PENCIPTA,
PENJAGA, PENGENDALI, PEMIMPIN MORAL DARI JAGAT
RAYA, ibarat AYAH, IBU, TEMAN, PEMBIMBING, DAN
PENYELAMAT DUNIA.
• 4. TUHAN MEMILIKI DUA ASPEK DLM SIFATNYA YAKNI YG
LEBIH TINGGI TERMANIFESTASI SBG DIRI MANUSIA DAN YG
LEBIH RENDAH TERMANIFESTASI SBG DUNIA MATERIAL
TERDIRI ATAS 8 UNSUR BUMI; AIR, API, UDARA, RUANG,
ANGIN, PIKIRAN, INTELEK DAN EGO (PRAKRTI).
• 5. TUHAN MENYERAP KE DLM JAGAT RAYA, PENGATUR
DARI SEMUA MAKHLUK HIDUP. IA ADALAH ASAL DAN AKHIR
DARI SEMUANYA DLM JAGAT RAYA INI, IA MERESAP,
TRANSENDEN, SEMUANYA ADALAH DIRI-NYA DAN BERADA
DALAM DIRI MEREKA.
• 6. TUHAN ITU MURNI, ABADI, SADAR, DI LUAR JANGKAUAN
RUANG DAN WAKTU, DI LUAR KELAHIRAN DAN KEMATIAN.
PEMBEBASAN TERCAPAI KETIKA DIRI KITA
MENGHILANGKAN IDENTIFIKASI DG EGO YG TERBATAS DAN
MENYADARI SIFATNYA YG BENAR YAITU KESUCIAN DAN
KETUHANAN.
7. DG MEMBIASAKAN DIRI IKHLAS MELAKSANAKAN
SEGALA SESUATU UNTUK KEBAJIKAN, TDK
TERIKAT PD KESENANGAN YG MENJERUMUSKAN,
TEGUH DLM MEMEGANG PRINSIP AJARAN DHARMA,
MAKA SESEORANG AKAN MUDAH DLM MENGHADAPI
BERBAGAI TANTANGAN DAN PERMASALAHAN.
8. DG MENJADIKAN KITAB BHAGAVADGITA SBG
ACUAN, SESEORANG MAMPU DAN SUKSES
MENGHADAPI MASALAH HIDUP IBARAT SEBUAH
KOMPAS YG DIJADIKAN PEDOMAN KETIKA SEORANG
NELAYAN KEHILANGAN ARAH PD SAMUDRA YG LUAS.
SEMUA PEMIKIRAN DPT berjalan SUKSES JIKA DILANDASI DG
SRADDHA DAN BHAKTI.
• BHAGAVADGITA IBARAT PELITA BAGI PENCINTA KEBAJIKAN YG
MERINDUKAN PENCERAHAN.
4.2. HARIVAMSA.
• MERUPAKAN BUKU TAMBAHAN DARI KITAB
MAHABHARATA isinya 10.000 SLOKA. POKOK
PENJELASANNYA ADALAH PEMUJAAN KPD MAHAVISNU.
• TERDIRI DARI 3 BAGIAN YAKNI; (1) HARIVAMSAPARVA;
MENGURAIKAN CERITA TTG PENCIPTAAN JAGAT RAYA,
RAJA” DARI DINASTI SURYA DAN CHANDRA, DINASTI YADU
(SURYAVAMSA, SOMAVAMSA, YADUVAMSA); (2)
VISNUPARVA; DG TEMA POKOK TTG KEJUJURAN,
KETERBUKAAN, MASA BERMAIN SRI KRSNA; (3)
BHAVISYAPARVA; MEMUAT TTG PETUNJUK, RAMALAN YG
AKAN DATANG, INKARNASI VISNU SBG VAMANA (cebol)
DAN SBG NARASIMHA (manusia kepala singa) SERTA
CERITA TTG DEWA SIVA DAN BRAHMA. Terdiri dari 100
PARVA.
• BUKU INI DISUSUN OLEH RSI VYASA DAN BANYAK
DITUNJUKKAN dalam SLOKA-SLOKA ADIPARVA (2.83-84).
DI INDONESIA DITEMUKAN DLM BENTUK KAKAWIN
HARIVAMSA , OLEH MPU PANULUH DI ABAD KE-12 MASEHI.
• PD BAGIAN pertama MENGURAIKAN DINASTI
HARI, SPT RAJA DAKSA DAN PUTRINYA YG
MENJADI LELUHUR para DEWA DAN RAKSASA
SAMPAI KELAHIRAN KRSNA;
• PD BAGIAN kedua ADALAH VISNUPARWA YG
ISINYA TTG INKARNASI VISNU, JUGA
DIURAIKAN dlm BHAGAVADGITA. MERUPAKAN
BAB YG PALING PANJANG YG MENGISAHKAN
KRSNA DI MASA KECIL SAMPAI TERJADI
PERANG MELAWAN RAKSASA DAN DEWA
INDRA;
• SEDANG PD BAGIAN ketiga, LEBIH MENDEKATI
KITAB PURANA, YG MENCERITAKAN UPACARA
KURBAN KUDA, INKARNASI VISNU SBG
MANUSIA CEBOL DAN di BAGIAN AKHIR
TERDAPAT PEMUJAAN TERHADAP SIVA.
INTINYA, BUKU TSB MENGANDUNG NILAI DAN
PAHALA KEAGAMAAN BAGI PEMBACANYA.
 ITIHASA SUSASTRA JAWA KUNO KITAB SMERTI NUSANTARA.
SUSASTRA PARWA SUSASTRA KAKAWIN SUSASTRA KIDUNG KISAH PARWA BENTUK
KAKAWIN
MAYOR MINOR

 ADIPARVA

 SABHAPARVA -RAMAYANA -SUBADRAVIVAHA -SUDAMALA -ASTIKASRAYA

 VIRATAPARVA -ARJUNAVIVAHA -ABIMANYUVIVAHA -SRITANJUNG -ASTIKAYANA
 UDYOGAPARVA -HARIVAMSA -HARIVIJAYA -NAVARUCI -DIMBIVICITRA
 BHISMAPARVA -BHARATAYUDHA -KAURAVASRAMA -RATNAVIJAYA
 ASRAMAVASAPARVA -GATOTKACASRAYA -KANDAVAVANADAHANA
 MAUSALAPARVA -SMARADAHANA -INDRAVIJAYA
 MAHAPRASTHANIKA -SUMANASANTAKA -AMBASRAYA
 SVARGAROHANA -KRSNAYANA -PARTHAVIJAYA -BHOMANTAKA -IRAVANTAKA
 UTTARAKANDA -ARJUNAVIJAYA -HARISRAYA

 BRAHMANDAPURANA -SUTASOMA -RAMAPARASUVIJAYA

 AGASTYAPARVA-NAGARAKERTAGAMA -NARAKAVIJAYA

-SIVARATRIKALPA

-PARTHAYADNYA

-KUNJARAKARNA
• BHISMAPARVA DI NUSANTARA
• DITERJEMAHKAN PD MASA PEMERINTAHAN AIRLANGGA TH.
1010-1049 M. DIKISAHKAN KEDUA PASUKAN MENDUDUKI
TEMPAT MASING”. SANJAYA YG DIBERI KESAKTIAN OLEH RSI
VYASA SBG PENGEMUDI KERETA DHRTARASTHRA BISA
MELIHAT DAN MELAPORKAN SELURUH KEJADIAN DLM
PERANG.
• PERTEMPURAN DI HARI PERTAMA BHISMA SANGAT MENONJOL,
NAMUN HARI BERIKUTNYA KETIKA ARJUNA MAJU DAN
BERHENTI DI TENGAH” KEDUA BARISAN TEMPUR MELIHAT
SANAK SAUDARA, GURU, DAN KERABATNYA MERASA TERHARU
BERCAMPUR BINGUNG HAMPIR MENGUNDURKAN DIRI.
• KETIKA ITU, KRSNA MENERANGKAN BHW SUATU SIKAP YG
TDK PANTAS BAGI SEORANG KSATRYA JIKA TDK MENERUSKAN
PERTEMPURAN. “IBARAT BADAN YG HANYA BERSIFAT
SEMENTARA, ANTARA MENGALAHKAN ATAU DIKALAHKAN
SAMA SAJA” ITULAH TUGAS SUCI BAGI KSATRYA YG HRS
DILAKSANAKAN. PD BABAK INI MUNCUL TEKS BHAGAVADGITA
SBG KUMPULAN / INTISARI NASIHAT KRSNA KPD ARJUNA.
• AKHIRNYA ARJUNA SIAP ANGKAT SENJATA, DIAWALI
MEMBERI HORMAT DAN MOHON MAAF KPD BHISMA. BHISMA
HANYA MENJAWAB TDK AKAN MELAWAN KETIKA DISERANG
MUSUH YG DULU PERNAH MENJADI SEORANG WANITA
(SRIKHANDI), SEDANGKAN DRONA MENGATAKAN JIKA
MENDENGAR BERITA BURUK TTG ANAKNYA SEGERA AKAN
MELETAKKAN SENJATANYA. DEMIKIAN JUGA KRPA BERKATA,
BHW BIARPUN DIA SENDIRI TDK AKAN TEWAS, KRN PARA
PANDAVA SDH PASTI MUNCUL SBG PEMENANG. SALYA
BERJANJI AKAN MEMATAHKAN KEKUATAN KARNA YG TELAH
DINASEHATI YUYUTSU (adik tiri para kaurava) UNTUK TDK
BERGABUNG NAMUN TETAP DILAKUKAN.
• PD HARI BERIKUTNYA BHISMA MASIH TETAP MENUNJUKKAN
KEUNGGULANNYA SAMPAI HARI kesepuluh AKIBAT TERKENA
HUJAN ANAK PANAH ARJUNA DARI BELAKANG SRIKHANDI
YG SEDANG BERSEMBUNYI MENYERANG. KEKALAHAN
BHISMA YG TERTUNDA KEMATIANNYA SAMPAI MATAHARI
MEMULAI PERPUTARANNYA DARI BELAHAN UTTARA
(Uttarayana). SEMENTARA ITU, BHISMA MEMILIH TETAP
TERBARING DI ATAS RANJANG ANAK PANAHNYA
(SARATALPA).
 BHAGAVADGITA
 Chandogya Upanisad→ Mantra Atharvangirasa telah
melahirkan Itihasa & Purana
 Dijelaskan kembali oleh Max Muller: dari Atharva Veda timbul
Veda kelima dlm bentuk Itihasa dan Purana, sedangkan kitab
BG adalah bagian dari Bhismaparva (Mahabharata). Shg
Bhagavadgita menjadi bagian terkecil dari Veda Kelima.
 Dipandang penting krn isinya merupakan ajaran puncak
Agama Hindu yg akhirnya menjadi suplemen dlm mempelajari
Catur Veda (Sruti). Secara structural isinya terarah
merupakan kumpulan dari ajaran veda sebelumnya.
 Bhagavadgita = Nyanyian Devata = Pancamo Veda = karya
Bhagavan Vyasa = sbg puncak dialog Krishna (Visnu) dg
Arjuna.
 Dialog Guru-Sisya menunjukkan metode yg ditempuh sejalan
dg system mistik (Raja Yoga) sebagaimana dlm Upanisad
antara Brahmana ahli dg Raja, Brahmana ahli dg Brahmana
lainnya ttg pendalaman hakekat Tuhan yg bersifat rahasia
(mistik).
 Pd dasarnya ilmu mistik baik asal tdk disalahgunakan dan tdk
bertentangan dg agama.
 BEBERAPA PENYEBUTAN BHAGAVADGITA
 SBG PANCAMO VEDA; adanya bab-bab dan sloka Upanisad
(Sruti) disebutkan dlm BG
 SBG AJARAN MISTIK (Raja Yoga); bertujuan menguak tabir
rahasia Ketuhanan (jalan lintas menuju kekekalan
Brahman/ Nirvana Brahman/ Moksa.
 SBG KITAB YOGA; semua bab disebut ajaran Yoga yakni
satu system atau metode menghubungkan diri kpd Tuhan
untuk memperoleh rakhmatnya.
 SBG KITAB TATTVA DARSANA; membahas konsep filsafat
Samkhya dan Yoga menyebabkan cara penyajian materinya
mendekati system filsafat Samkhya dan Yoga.
 Masa penyusunannya menurut filsafat Samkhya dan Yoga
mulai ditulis sekitar abad III S.M. namun berbeda menurut
ahli lain (R.Garbe) tokoh orientalis setidaknya sebelum
abad I Masehi.
 BG.Tilak; menyatakan ditulis 3500 SM.
 Akhirnya, disimpulkan sementara sekitar abad permulaan
sebelum masehi adanya nama-nama kerajaan yg terlibat
dlm perang Mahabharata
 POKOK-POKOK AJARAN BHAGAVADGITA

 SECARA STRUKTURAL, keseluruhan isi BG terbagi atas

18 bab setiap bab membahas materi secara khusus sbb:
 Bab I (Arjuna Visada Yoga); memulai pandangan yg
bersandar pd teori konflik ttg hakikat yg dialami manusia
(keragu-raguan yg dialami Arjuna setelah menyadari
akibat perang dinilai bertentangan dg ajaran agama.
Juga penggambaran situasi di padang Kuru. Yg dihadapi
Arjuna adalah pertentangan nilai religi di mana dasar-
dasar agama mengajarkan spt;
- Ajaran Ahimsa
- Larangan membunuh Guru sbg dosa besar (maha pataka)
- Ajaran Vairagya sbg system pencapaian tujuan Moksa
- Timbulnya kemerosotan moral dan musnahnya tradisi
leluhur menjadi akses peperangan
- Timbulnya kekacauan dlm system varnasrama dharma,
kekacauan dlm jatidharma dan dharma
Bab II (Samkhya Yoga); Krishna menanggapi kegalauan
Arjuna dg dasar pemikiran sbb:
Konflik diri setiap manusia bersumber pd beberapa sebab;
- Sifat lemah manusia, putus asa, mudah menyerah pd
keadaan (anarya) hakekatnya bertentangan ajaran Hindu.
- Kebodohan (avidya) menimbulkan salah pengertian ttg
ajaran dan kenyataan hidup. Kesalah-pahaman ttg kirti
dan yasa tdk tercapainya tujuan svarga/ moksa.
Usaha pertama yg dilakukan Krishna untuk menjelaskan
kpd Arjuna adalah menerapkan ajaran Samkhya-Yoga sbb:
- Samkhya adalah ajaran rasionalisme atau jnana-yoga
- Yoga adalah ajaran disiplin moral sbg upaya mencapai
tujuan hidup beragama (moksa).
Kedua ajaran tsb didasarkan pd konsep Upanisad melalui;
Pravrtti marga dan Nivrtti marga.
Keduanya hrs dipahami untuk mencapai dharma, artha,
kama, moksa.
 Bab III (Karma-Yoga); sbg lanjutan atau kebalikan bab II,
Dlm Samkhya dinyatakan ratio/keilmuan hrs menjadi
pangkal setiap Tindakan (jnana yoga), sebaliknya
karma/Tindakan tdk harus berarti sama dg jnana.
 Karma dibedakan dlm 2 bentuk; subha-karma (baik) dan
asubha-karma (tdk baik).
 Perbuatan tdk baik dibedakan lagi; Akarma dan Vikarma.
 Shg ada 3 macam bentuk sikap tindak kegiatan; Karma
(baik), Akarma (tdk berbuat), Vikarma (keliru)
 Tujuan ajaran karma-yoga adalah mencapai moksa/siddhi
(sempurna)
 Dlm BG hakikat karma berkembang ; karma
(ritual/yadnya); karma (tingkah laku/perbuatan)
 Uraian III.10 menghubungkan arti karma dg permulaan
penciptaan alam semesta oleh Tuhan bukan untuk
kepentingan dirinya, tetapi atas dasar dharma yg
menjelma dlm bentuk hukum hak dan kewajiban.
 Bab IV (Jnana-Yoga); pesan Krishna menjadilah
manusia bijak dlm pengembaraan kehidupan ini.
Dikatakan, apabila dharma terancam dari adharma,
Beliau turun ke dunia mengenakan badan jasmani
untuk melindungi ajaran dharma dan orang-orang
bajik dari kehancuran. Juga dijelaskan ttg
varnasrama dharma yakni berbagai jalan yg
ditempuh manusia untuk mencapai yg tertinggi.
 Jnana yoga adalah cara mencapai kelepasan yg
menjadi tema utama kitab Upanisad.
 Bahwa kegiatan kerja tanpa pamrih diharapkan tdk
membelenggu, melakukan kurban sbg bentuk
kebijaksanaan yg bertujuan dpt membakar habis
segala dosa akibat perbuatan.
 Juga hubungan jnana yoga dg yoga lainnya secara
Panjang lebar dijelaskan kpd Arjuna sbg ksatrya dlm
menghadapi pertempuran.
 Bab V (Karma Samnyasa Yoga); menguraikan antara dua
system jalan menuju kesempurnaan yaitu; karma-nyasa
disatu pihak dan yoga dipihak lain. Penjelasannya
merupakan pengembangan ajaran dlm bab IV dg inti
pertanyaan; mana yg lbh baik membebaskan diri dari
kerja (karma samnyasa) atau kerja tanpa kepentingan
pribadi/tanpa motif untuk keuntungan pribadi.
 Sistem kerja yg kedua disebut yoga adalah yg lbh baik
dan tentunya dg pertimbangan system catur asrama.
 Dlm yoga karma tetap ada tetapi bukan dimotivasikan
untuk kepentingan pribadi melainkan pelepasan keakuan
terhadap benda duniawi dg pusat perhatian pd kebaktian
kpd TYME melalui ber-semadhi.
 Yoga (yuj) menghubungkan pikiran kpd Tuhan agar
segala sifat hakikiNya dpt direfleksikan ke dlm jiwa, shg
berbuat tdk terikat oleh pribadi tetapi kehendak Illahi.
 Bab VI (Dhyana Yoga); sbg dialog lanjutan bab V
dimana yoga mengajarakan delapan disiplin yg
memungkinkan seseorang mencapai kesucian batin
dan kesempurnaan cinta, a.l; (1) yama; (2) Niyama; (3)
Asana; (4) Pranayama; (5) Pratyahara; (6) Dharana; (7)
Dhyana; (8) Samadhi.
 Agar seorang dpt melakukan yoga dan bermeditasi dg
baik semua syarat hrs dipenuhi spt; sikap duduk yg
baik, konsentrasi pikiran yg bersifat liar, membuat
keputusan dg baik (yama-nyama), berbuat yg bajik dg
menyadari bhw manusia akan lahir Kembali ke dunia
berulang sampai berhasil melepaskan diri dari sarang
laba-laba karma untuk mencapai nirvana.
 Seorang yogi lbh besar dari pertapa maupun sarjana,
dan lbh besar pula dari pendeta yg melakukan upacara
yadnya.
 Bab VII (Jnana Vijnana Yoga); Ilmu pengetahuan (jnana) dan
keserbatahuan dlm pengetahuan (vijnana).
 Merupakan lanjutan dari bab VI, bhw untuk mencapai samadhi
pokus bahasan terletak pd tujuan/objek yakni Tuhan disebut; Para
Brahman, Para Atman, Parama Isvara dll.
 Krishna menjelaskan hubungan atman dg parama atman yg
absolut. Alam semesta dg segala ciptaannya disebut bhuta terdiri
atas lima komponen (panca mahabhuta); prativi (tanah), apah(air),
teja (api), vayu (angin), akasa (eter).
 Kelima unsur tsb muncul sbg akibat evolusi prakerti. Dari materi
terdpt unsur rohani disebut atman/jiwa menyebabkan timbul
ciptaan (srsti).
 Melakukan semadhi makna hakikat aksara mantra AUM/Omkara
sbg maniestasi wujud abadi, sedangkan Triguna sbg hakikat sifat
dasar prakerti shg timbul evolusi akibat ketidakseimbangannya.
 Bhw ketidaksadaran dan kekeliruan manusia krn kekuatan maya
shg slh mengidentifikasi menyamakan atman dg prakerti semua
semata kekuatan maya.
 Bab VIII (Aksara Brahma Yoga), ttg hakikat sifat
kekekalan TYME. Aksara=kekal
 Tujuan bab 8 menjawab pertanyaan Arjuna ttg
Brahman-Adhyatman-Karma. Juga ttg Adhibhuta,
Adhidaiva,Adhiyajna dan hakikat kematian.
 Cara mencari pendekatan ttg Brahman dg Adhiyatman
hakikatnya disamakan dg Parama Atman. Demikian
pula hakikat bhuta yakni; antara panca mahabhuta dg
adhibhuta yg dlm system Samkhya disebut prakerti
dan pradhana dlm Vedanta.
 Selebihnya ttg adhiyajna dan adhidaivata dijelaskan
dlm Veda, bhw penciptaan alam semesta dimulai dari
proses mahayajna dimana mahapurusa menciptakan
segalanya melalui yajna.
 Shg yajna merupakan awal, dan menurut Arjuna
diistilahkan sbg adhiyajna.
 Bab IX (Raja Vidya Raja Guhya Yoga); Raja hanya sbg istilah
menunjuk pd semua ilmu (vidya) yakni sebuah ajaran ketuhanan.
 Yg dimaksudkan krn segala yg ada berasal dari Tuhan krn itu
mempelajari Ketuhanan YME dipandang sangat mulia dan ilmu
tertinggi dari semua ilmu yg lain hanya suplemen.
 Krishna tdk hanya menjelaskan Tuhan sbg Brahman (bpk,
pelindung dan pencipta) juga bagaimana alam semesta ini
diciptakan
 Bila hendak melakukan bhakti/sembahyang tujuannya adalah kpd
YME, apapun nama atau gelar yg diberikan dan mencari
perlindungan kepadaNya. Dg demikian Krishna mengajarkan
Tuhan sbg poros dari semua ciptaan dan kebaktian.
 Bab X (Vibhuti Yoga), memberi penjelasan ttg sifat hakikat Tuhan
yg absolut secara empiris- absolut transendentalsbg akibat
tanpa awal, tengah, dan akhir.
 Manifestasi Brahman pd alam semesta sbg kitab suci, sbg
devata, sbg manusia, sbg huruf yg semuanya memerlukan
pemahaman dasar keimanan yg kuat.
 Bab XI (Visvarupa Darsana Yoga), sbg penjelasan lbh lanjut dari
Vibhuti yoga, bhw bentuk manifestasi secara nyata hrs
menyadari adanya persamaan untuk menjawab misteri Ketuhann
YME sbg hakikat Yang Maha Ada.
 Bab XII (Bhakti Yoga), 2 hal yg dipertanyakan Arjuna mengapa
manusia bersembah sujud kpd TYME sbb;
1. Menyembah Tuhan dlm wujudnya yg abstrak;
2. Menyembah Tuhan dlm wujud nyata, spt menggunakan Nyasa
atau Pratima berupa arca atau mantra.
 Krishna mengatakan keduanya baik.
 Penyembah Tuhan wujud abstrak, menanggalkan pikiran kpd
yg disembah amat baik namuntetap ada hambatannya krn
Tuhan yg tanpa wujud, kekal abadi, tak berubah sangat sulit
dicapai akal pikiran.
 Sebaliknya dg menggunakan sarana Pratima atau arca
dirasakan lbh mudah untuk mewujudkan rasa bhaktinya.
 Bab XIII (Ksetra dan Ksetrajna Vibhaga Yoga), membahas
hakikat Tuhan dihubungkan dg hakikat purusha dan prakerti
(pradhana) sbg nama rupa.
 Kebutuhan nama rupa yg digelari purusa dan prakerti untuk
memberi landasan dlm menjelaskan bagaimana mengenal
Tuhan sbg hakikat Yang Maha mengetahui dan bagaimana
proses purusa dan prakerti sampai pd segala ciptaan alam
semesta melalui proses kejadian dari 24 macam elemen.
 Tujuan bab 13 juga menjelaskan sifat yg dimiliki seorang arif
bijaksana spt; rendah hati, tdk cepat marah, sabar, tawakal, adil,
jujur, beriman, suci lahir batin, sll mengendalikan pikiran, tutur
kata, tingkah laku dan ego yg membuat budi pekerti semakin baik.
 Bab IV (Guna Traya Vibhaga Yoga), manifestasi guna pd diri
seseorang dpt dilihat dri bentuk tingkah laku sbg refleksi dari
triguna. Sebaliknya tujuan pembahasan guna traya dibahas
bagaimana seorang dpt mengatasi ketiga guna tsb berarti dpt
mengatasi segalanya.
 Sifat seorang yg dimaksud digambarkan sbg seorang yg memiliki
watak tdk membenci, hidup dlm keadaan tenang, tdk memiliki
pertentangan btin dlm dirinya, tdk mudah goyahberubah pendirian,
selalu berbhakti dan mengabdi tanpa pamrih.
 Bab XV (Purusottama Yoga), membahas pengertian purusa sbg
asal dari semua ciptaan. Purusottama adalah purusa Yang
Mahatinggi yakni hakikat Ketuhanan YME atau hakikat Aku yang
transcendental (Brahman).
 Tujuannya untuk mengetahui hakikat hubungan antara sang
Pencipta dg segala ciptaanNya. Diibaratkan sbg pohon Asvattha /
Ficus religious (phn beringin), akarnya sbg purusa sedangkan
kejadian lainnya memunculkan batang, dahan dan daun.
 Juga diibaratkan Tuhan ada di atas, krn itu phn
asvattha dikatakan akarnya ada di atas, batangnya
berjurai ke bawah, sifat-sifatnya semua ciptaannya.
 Purusottama adalah adhiyatman artinya atman yg
menghidupi makhluk ciptaan yg bertebaran ke bawah.
 Bab XVI (Daivasura Sampad Vibhaga Yoga), membahas
hakikat tingkah laku manusia yg dikenal sbg perbuatan
baik-buruk. Krshna menggambarkan sbg sifat Devata
sedangkan sifat jahat sbg raksasa (asura).
 Secara empiris tdk ada manusia yg hidup sempurna,
itulah krshna mendesak agar Arjuna jangan berputus
asa atau takut.
 Terdapat juga paham lokayatika atau carvaka sbg
filsfat hedonis atau filsafat amoral dlm Hindu menjadi
pertentangan. Namun dianjurkan berpegang hanya kpd
kitab Veda dan sastra.
 Bab XVII (Sraddhatraya Vibhaga Yoga), bertujuan agar
dlm berkeyakinan berpedoman pd triguna dg meyakinkan
pelayan sikap mental positif terhadap pandangan yg
timbul oleh triguna untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Bagian ini merupakan landasan etika/dharma.
 Bagian kedua hakikatucapan AUM (Om) Tat Sat sbg
pengakuan adanya TYME tiada lain kecuali Yang Maha
Abadi yg disebut aksara Brahman.
 Bagian ketiga, berkeyakinan tercapainya moksa yg
disebut Brahma-Nirvana.
 Bab XVIII (Moksa Samnyasa Yoga), merupakan
kesimpulan dari semua ajaran dan menjadi inti tujuan
pelaksanaan agama tertinggi brahma-nirvana sbg
SUMUMBONUM .
 Dg demikian ajaran BG mencoba memotivasi Arjuna
bertindak tanpa ragu, tdk mengikatkan diri pd kewajiban
serta akibatnya, melainkan bertindak pasrah kepada
Tuhan sang pengatur segalanya shg rasa berdosa pun
dpt diatasi.
OM, SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM