SMP KELAS 1

TEMPAT IBADAH
DAN LAMBING-
LAMBANG
BUDDHIS
 TEMPAT IBADAH UMAT
BUDDHA BERDASARKAN
KELENGKAPAN SARANANYA
ADA TIGA YAITU :
CETIYA
CETIYA ADALAH TEMPAT IBADAH UMAT BUDDHA YANGPALING SEDRHANA.
CETIA HANYA MEMILIKI BHAKTISALA ATAU DHARMASALA. BHAKTISALA
ADALAH RUANGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN PUJA BAKTI ATAU
SEMBAHYANG. DHARMASALA ADALAH RUANGAN YANG LEBIH BESAR,
DILAKUKAN UNTUK PUJA BAKTI SEKALIGUS UNRUK MENDENGAR CERAMAH
DHARMA. CETITA SEMULA BERARTI TEMPAT OBJEK PEMUJAAN ATAU
ALTAR BUDDHA. MENURUT ETIMOLOGI, CETIYA (PAJI) ATAU CATIYA
(SANSEKERTA) BERASAL DARI KATA CITI YANG BERARTI GUNDUKAN
TANAH ATAU TUMPUKAN BATU, BIASANYA BERBENTUK STUPA. PADA
JAMAN DAHULU CETIYA DIDIRKAN UNTUK MENANDAI TEMPAT-TEMPAT
SUCI ATAU BERSEJARAH DALAM KEHIDUPAN BUDDHA.
WIHARA
WIHARA MEMILIKI SARANA YANG LEBIH LENGKAP DIBANDINGKAN DENGAN
CETIYA. SELAIN RUANGAN UNTUK PUJA BAKTI DAN MENDENGAR DHARMA,
DALAM WIHARA JUGA TERDAPAT RUANGAN YANG DISEBUT KUTI. KUTI
ADALAH RUANGAN SEDERHANA YANG BERFUNGI SEBAGAI TEMPAT TINGGAL
PARA BIKSU DAN BIKSUNI. SECARA HARFIAH WIHARA BERARTI “TEMPAT
KEDIAMAN”. WIHARA DENGAN ARSITEKTUR TIONGHOA, ADA YANG
DISEBUT SI, AM, TENG, ATAU TONG DALAM BAHASA INDONESIA
DISEBUT KELENTENG.
ARAMA
ARMA ADALAH TEMPAT IBADAH YANG PALING LENGKAP SARANANYA,
MERUPAKAN PEDEPOKAN TEMPAT PERTEMUAN SANGHA DILENGKAPI DENGAN
TAMANNYA. SECARA HARFIAH ARAMA BERARTI TAMAN ATAU HUTAN
KECIL. ARAMA YANG SERING DISEBUTKAN DALAM KITAB SUCI ANTARA
LAIN VELUVANA, JETAVANA, DAN NIGRODHA. SELAIN MEMILIKI WIHARA
DENGAN SEMUA KELENGKAPANNYA, ARAMA JUGA MEMPUNYAI SIMA ATAU
UPOSTHAGARA. FUNGSINYA SEBAGAI TEMPAT PENAHBISAN PARA BIKSU
DAN BIKSUNI.
LAMBANG-LAMBANG BUDDHIS
BENDERA BUDDHIS

BENDERA BUDDHIS DIRANCANG OLEH HENRY S. OLCOTT,

SEORANG KOLONEL KEBANGSAAN AMERIKA YANG
BERAGAMA BUDDHA (1888), DAN DIAKUI SEBAGAI LAMBANG
PEMERSATU UMAT BUDDHA SEDUNIA. BENDERA INI TERDIRI
DARI ENAM WARNA YANG DIAMBIL DARI WARNA SINAR
TUBUH (AURA) BUDDHA, YAITU: BIRU, KUNING, MERAH, PUTIH,
JINGGA, DAN WARNA CAMPURAN DARI KELIMA WARNA
TERSEBUT. SETIAP WARNA DARI BENDERA MEMILIKI ARTI
MASING-MASING. DI INDONESIA, WARNA BIRU
MELAMBANGKAN BAKTI, WARNA KUNING MELAMBANGKAN
KEBIJAKSANAAN, WARNA MERAH MELAMBANGKAN CINTA
KASIH, WARNA PUTIH MELAMBANGKAN KESUCIAN, WARNA
JINGGA SEMANGAT, DAN WARNA CAMPURAN
MELAMBANGKAN GABUNGAN DARI KELIMA SIFAT ITU.
POHON BODHI

NAMA POHON BODHI SESUNGGUHNYA ADALA

POHON ASATTHA (FICUS RELIGIOSA). POHON
INI KEMUDIAN DISEBUT POHON BODHI KARENA
DI BAWAH POHON INI PETAPA GOTAMA
MENJADI BUDDHA. BODHI ARTINYA
“PENCERAHAN”. POHON BODHI DAN DAUNYA
MELAMBANGKAN PENCERAHAN YANG TELAH
DICAPAI OLEH BUDDHA.
RODA DHARMA
DELAPAN JARI-JARI PADA RODA
RODA DHARMA DIGAMBARKAN DHARMA MELAMBANGKAN JALAN
DENGAN RODA BERJAR-JARI MULIA BERFAKTOR DELAPAN YANG
DELAPAN. DALAM BAHASA TERDIRI DARI:
SANSKERTA, RODA DHARMA 1. PANDANGAN BENAR
DISEBUT DENGAN 2. PEMIKIRAN BENAR
DHARMACAKRA. RODA DHARMA 3. PERKATAAN BENAR
MELAMBANGKAN AJARAN 4. PERBUATAN BENAR
BUDDHA. MEMUTAR RODA 5. PENGHIDUPAN BENAR
DHARMA MAKSUDNYA ADALAH 6. PENGUPAYAAN BENAR
MEMBABARKAN DHARMA. 7. PENYADARAN BENAR
DHAMMACAKKAPPAWATTANA 8. PEMUSATAN BENAR
SUTTA (DHAM-MA-CAK- KA- JALAN MULIA BERTAKTOR DELAPAN
PA-WAT-TA-NA-SUT-TAJ. INILAH YANG MENJADI JALAN BAGI KITA
MENUJU KEBAHAGIAAN TERTINGGI. JADI
JIKA KITA INGIN BAHAGIA SELAMANYA,
KITA WAJIB MENJALANI JALAN INI.
SWASTIKA

SWASTIKA DIGAMBARKAN BERUPA DUA GARIS BERSILANGAN

TEGAK LURUS DENGAN SIKU-SIKU PADA KEEMPAT UJUNGNYA
MEMBENTUK SUDUT YANG ARAHNYA BERPUTAR.
SWASTIKA BUDDHIS BERLAWANAN ARAH DENGAN ARAH
JARUM JAM, KEBALIKAN DARI SWASTIKA HINDU ( ATAU YANG
DIPAKAI OLEH NAZI). SWASTIKA MELAMBANGKAN
PENYANGKALAN TERHDAP KEDUANIAWIAN. UNTUK BISA BISA
BAHAGIA, KITA HARUS MELAWAN ARUS KEDUNIAWIAN.
MELAWAN ARUS KEDUNIAWIAN BERARTI KITA HARUS BISA
MENGURANGI KEINGINAN-KEINGINAN YANG TIDAK
BERMANFAAT, HIDUP LEBIH SEDERHANA, JANGAN HIDUP
HANYA UNTUK MEMUASKAN KEINGINAN INDRAWI SAJA.
TERATAI

TERATAI MELAMBANGKAN KESUCIAN. TERATAI

HIDUP DI KOLAM BERLUMPUR, TETAPI TERATAI
MENGHASILKAN BUNGA YANG BEGITU INDAH,
YANG TIDAK TERNODA OLEH LUMPUR. BUNGA
TERATAI TIDAK TERPENGARUH OLEH
LINGKUNGANNYA YANG KOTOR. IA TETAP
INDAH DAN BERSIH. KITA HARUS MENCONTOH
SIFAT TERATAI INI.
ARCA BUDDHA

ARCA ATAU PATUNG ADALAH TIRUAN BENTUK

MAKHLUK YANG DIBUAT DARI BATU, LOGAM,
PORSELEN, KAYU, SERAT KACA, PLASTIC DAN
SEBAGAINYA. ADA ARCA YANG MENJADI SARANA
PUJA BAKTI, ADA PULA YANG BERFUNGSI SEBAGAI
HIASAN. SEBAGAI SARANA PUJA BAKTI, ARCA
MERUPAKAN SIMBOL ATAU GAMBARAN PARA BUDDHA
(BUDDHARUPAM), BODHISATTA, ATAU ARAHA ATAU
DEWA DENGAN WUJUD MANUSIA. SEBUTAN RUPAM
[RUU-PANG) MENGANDUNG ARTI "BENTUK MATERI"
YANG DAPAT TERCERAI-BERAI.
STUPA

STUPA ADALAH BANGUNAN YANG BENTUKNYA SEPERTI

GENTA ATAU KUBAH, TEMPAT MENYIMPAN RELIK BUDDHA
ATAU ORANG-ORANG SUCI. TUBUH SEBAGIAN ORANG YANG
TELAH MENCAPAI KESUCIAN, SETELAH MENINGGAL DAN
DIKREMASI, AKAN MENYISAKAN SEJENIS BATU-BATUAN YANG
DISEBUT RELIK.
KONON BENTUK STUPA BERMULA DARI PETUNJUK BUDDHA
GOTAMA. BELIAU MELIPAT TIGA POTONG JUBAHNYA
MEMBENTUK BUJUR SANGKAR YANG DITUMPUK DI ATAS
TANAH. DI ATASNYA DILETAKKAN MANGKUK SEDEKAH
(PATTA) SECARA TERBALIK DAN DI ATAS MANGKUK ITU
DITEGAKKAN SEBUAH TONGKAT.
JEJAK KAKI BUDDHA

JEJAK KAKI BUDDHA DALAM BAHASA PALI DISEBUT

SIRIPADA. SIRI ARTINYA "MULIA" DAN PADA ARTINYA
"JEJAK" ATAU "KAKI". BEKAS TAPAK KAKI INI
MELAMBANGKAN KEHADIRAN BUDDHA DI DUNIA.
KONON BUDDHA GOTAMA MENINGGALKAN JEJAK
KAKI YANG MEMPERLIHATKAN GAMBARAN CAKRA DI
ATAS BATU DI TEPI SUNGAI NAMMADA, INDIA, ATAS
PERMINTAAN RAJA NAGA UNTUK DIJADIKAN OBJEK
PENGHORMATAN. SIRIPADA PUJA ADALAH UPACARA
MENGHORMATI BUDDHA DENGAN OBJEK TAPAK ATAU
JEJAK KAKI BUDDHA YANG BIASANYA DILAKUKAN
PADA WAKTU BULAN PURNAMA PADA MASA KATHINA.