Anda di halaman 1dari 7

1

E-EDUCATION

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan
tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M,
1995).
 Ivan Illich (awal 70 an – Perancis)
“Flexible Learning” Pendidikan tanpa Sekolah (Deschooling Society), yang secara
ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
 Bishop G (1989)
Meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka
dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia
maupunm pengalaman pendidikan sebelumnya.
 Mason R. (1994)
Pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan
berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
 Tony Bates (1995)
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk
pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan
ekonomi.
 Alisjahbana I (1996)
Pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya yang akan bersifat “saat itu juga (just on
time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan inter-disipliner.
 Romiszwki & Mason (1996)
Memprediksi penggunaan Multimedia Communication (CMC)” yang bersifat sinkron dan
asinkron

e-Education merupakan system pendidikan berbasis media elektronik, seperti radio dan
televisi, dan sekarang e-education adalah pendidikan yang menggunakan internet sebagai
media utamanya.
Sistem e-education memungkinkan untuk diakses melalui berbagai terminal diberbagai tempat
sesuai dengan mobilitas pengaksesannya, sehingga lahirlah mobile education (m-education).
Interactive education (I-education) dimana pengakses sistem seakan-akan dapat melakukan
dialog dengan sistem e-education tersebut, baik melalui pesan maupun melalui kotak-kotak
dialog yang dibangun dalam sistem tersebut.
Salah satu implementasi dari e-education adalah www.coursera.org dan udacity.com, yang
menawarkan konsep belajar jarak jauh melalui media internet.

Komputer dan Pendidikan


PTSI C – Prakasita Wigati
2

Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut :
1. Pusat kegiatan siswa
Sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan
sarana ini sebagai kegiatan mahasiswa.
2. Interaksi dalam grup
Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materimateri
yang diberikan dosen.
3. Sistem administrasi
mahasiswa Dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status
mahasiswa, prestasi mahasiswa dsb.
4. Pendalaman materi dan ujian
Biasanya dosen memberikan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman
dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar.
5. Perpustakaan digital
Terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada
kepustakaan digital seperti suara, gambar dsb.
6. Materi online diluar mata kuliah
Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya.

Manfaat E-Education
Bagi Lembaga Pendidikan
1. Memperpendek jarak
Lembaga pendidikan dapat lebih mendekatkan diri dengan siswa dimana jarak fisik
dapat diatasi hanya dengan mengklik situsnya.
2. Perluasan pasar
Jangkauan pasar peserta didik dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem
pendidikan tradisional yang dibatasi oleh lokasi.
3. Perluasan jaringan mitra kerja
Lembaga pendidikan dapat juga melakukan perluasan jaringan mitra kerja.
4. Biaya terkendali
Lembaga pendidikan tidak perlu hadir secara fisik diberbagai kota dan penjuru dunia,
namun dapat melakukan proses pendidikan di berbagai lokasi.
5. Hemat
Melalui pola paperless dimana distribusi materi pendidikan, jawaban tes dapat
dilakukan secara elektronik, sehingga akan menghemat biaya.
6. Cash flow terjamin
Dengan sistem ini cash flow lembaga akan terjamin, karena lembaga akan menerima
pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim materi pendidikan yang dipesan siswa.
7. Meningkatkan citra lembaga, meningkatkan layanan pendidikan, menyederhanakan
proses, meningkatkan produktifitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya
transportasi dan meningkatkan fleksibilitas.

Komputer dan Pendidikan


PTSI C – Prakasita Wigati
3

Bagi Siswa
1. Hemat
Dimana siswa dapat mengikuti proses pendidikan setiap saat dengan akurat, cepat,
interaktif dan murah.
2. Biaya terkendali
Biaya transport menuju sekolah, kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat ditekan
serendah mungkin, karena semua proses dilakukan dibalik meja dan hanya mengklik
mouse.
3. Fleksibel
Siswa dapat mengikuti proses pendidikan dari berbagai tempat dengan berbagai
kondisi.

Bagi Masyarakat pada Umumnya


1. Peluang kerja baru
2. Wahana kompetisi antar lembaga pendidikan

Bagi Dunia Akademis


1. Tantangan baru bagi dunia akademis
2. Analisis terhadap pergeseran pola belajar
3. Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan

Hambatan e-education di Indonesia meliputi antara lain:


1. Belum terbentuknya high trust society
2. Harga pendidikan dapat ditekan, namun biaya untuk menyediakan teknologi
pengaksesannya bertambah
3. Sarana prasarana masih belum memadai
4. Masih sangat sedikit SDM memahami dan menguasai.
5. Layanan pendukung utama, seperti jasa pos masih membutuhkan pembenahan dan
peningkatan.
6. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit
7. Adanya perbedaan platform yang digunakan di dalam lembaga pendidikan
8. Pihak lembaga dan siswa masih menunggu sistem e-education stabil sebelum mereka
memanfaatkannya secara optimal
9. E-education masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit diperasikan dan
belum ada aturan yang jelas bagi pemerintah.
10. Perubahan pola siswa yang cenderung pasif dan menunggu mendidikan menjadi siswa
yang aktif dalam mencari materi pendidikan.

Komputer dan Pendidikan


PTSI C – Prakasita Wigati
4

11. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat yang tepat, sehingga sistem e-
education dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran etika
dan moralitas.
12. Gedung-gedung sarana pendidikan, sehingga pengelola lembaga pendidikan harus
melakukan relokasi tempat yang tersedia itu.

Masih Terbatasnya E-Education


Meskipun lahirnya e-education menjanjikan banyak hal positif, namun juga memiliki sejumlah
kendala:
1. Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi peserta didik, maupun sekolah itu
sendiri
2. Tenaga pendidik yang trampil berteknologi, kreatif dan inovatif sulit diperoleh
3. Bagi masyarakat yang mengutamakan formalitas dan legalitas masih sulit untuk
menerima sistem ini.
4. Masalah validitas hasil ujian juga belum terpecahkan dan cara koreksi untuk jumlah
peserta didik yang tidak terbatas.

Aplikasi E-education
1. Silabus berbasis web
Agar peserta didik dapat mengetahui dengan pasti kurikulum yang akan diikuti selama
masa pendidikannya, maka diharapkan silabus dapat dikonversi menjadi halaman web
sehingga mudah diakses.
2. E-mail
Peserta didik dapat berkonsultasi secara elektronik dengan pendidik, maka aplikasi e-
mail; dengan pendidik, maka aplikasi e-mail akan sangat membantu bilamana
disediakan
3. Diskusi beralur
Fasilitas ini untuk melengkapi diskusi kelas biasa dengan model debat online yang
hidup dan dapat dijalankan dengan teknologi bulletin board.
4. Forum diskusi elektronik
Melalui forum, pendidik seakan dapat hadir untuk mengunjungi masing-masing peserta
untuk memberikan pekerjaan rumah atau bahan diskusi untuk topiktopik yang menarik.
5. Bahan kuliah online
Digitalisasi dari materi perkuliahan yang disusun oleh pendidikan
6. Buku nilai online
Perlu disediakan agar sewaktu-waktu peserta didik dapat melihat hasil belajarnya dan
melakukan evaluasi pribadi atas prestasinya.
7. Ujian berbasis komputer

Komputer dan Pendidikan


PTSI C – Prakasita Wigati
5

Memungkinkan untuk diakses oleh para peserta didik bilamana ia telah menyelesaikan
pemahaman terhadap materi-materi dari suatu topik atau mata pelajaran yang ia
tekuni.

 APLIKASI NON PENGAJARAN


 CAT (Computer Assisted Testing)
Ujian berbantuan komputer
Contoh:
- komputer digunakan sebagai penganti kertas ujian
- komputer dimanfaatkan untuk menggali kemampuan melalui tanya jawab secara aktif
 CAG (Computer Assisted Guidance)
Pengarahan berbantuan komputer membantu pemakai dalam pengambilan keputusan
Contoh:
- penggunakan INTERNET
 CMI (Computer managed Instruction)
Belajar dikelola komputer
Contoh:
- Perencanaan kuliah, belajar, membaca, ujian
- komputer langsung memantau kegiatan dan prestasi siswa

 APLIKASI PENGAJARAN
CAI (Computer Assisted Instruction)
Komputer sebagai dosen / Buku

Tahun 1960, Jenis Aplikasi CAI :


 Latih & Praktek (Drill & Practise): menguji tingkat pengetahuan siswa
 Penjelasan (tutorial): untuk materi ajaran baru, disini siswa dapat berinteraksi dengan
komputer
 Simulasi: digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit
 Permainan (game): agar bisa mendapat pengetahuan dengan cara santai.
Beberapa contoh sistem CAI (tahun 80-an):
 PLATO
 Dibuat di University Illinois (1959) & Central Data Corp. (CDC)

Komputer dan Pendidikan


PTSI C – Prakasita Wigati
6

 Tujuan:
- memotong jalur pendidikan formal dan langsung belajar di rumah berupa latih,
praktek, penjelasan dan simulasi
 Menggunakan bahasa pemrograman TUTOR untuk : bhs prancis, Jerman, spanyol &
Aritmatika dasar serta Fisika u/: SLTA, pelatihan pegawai baru di UNITED AIRLINES
 Digunakan untuk komputer mikro : IBM, Apple II plus, ATARI 800 dan Texas instrument
TI 99/4A
 Rancangan asli PLATO:
- terdiri dari satu komputer besar CDC dihubungkan dengan jalur komunikasi ke
terminal-terminal jarak jauh
- Jalur komunikasi : satelit, kawat khusus dan saluran telpon
- terminalnya memiliki kemampuan sentuhan sensitif (touch sensitive) dan keyboard,
pembaca optik (optical scanner), unit pencetak
- melayani sampai dengan 32 lokasi berbeda, masing-masing 32 terminal
 Kelebihan : dapat memantau perkembangan belajar siswa dan mendorong siswa
belajar lebih cepat

 TICCIT (Time-shared interactive Computer Controlled Information Television)


 Dikembangkan di perusahaan MITRE (1971), dibiayai oleh National Science Foundation
 Ciri Khas:
1. Dirancang agar semua aplikasi perangkat lunak dari berbagai aplikasi dapat
diterapkan terpadu.
2. Tidak dirancang untuk latih & praktek tapi lebih ke bentuk penjelasan
3. Memungkinkan pemakai untuk lebih berinisitaif dibandingkan dengan sistem CAI
lainnya

 Rancangan TICCIT:
- tiap unit terdiri dari televisi berwarna, keyboard khusus (15 tombol), earphone,
tempat belajar, buku catatan
- mampu melayani sampai dengan 128 unit belajar
 Kawasan materi ajaran meliputi : bhs prancis, inggris, spanyol, linguistik, logika simbolis,
latihan petugas penerbangan, ilmu kelautan, keperawatan dan elektronik
 Tiga jenis informasi yang digunakan dalam peragaan TICCI :
- Aturan (Rule): definisi, pernyataan hubungan antara besaran & prosedur rinci
- Contoh: penggunaan aturan, ilustrasi dari definisi
- Latihan: menguji siswa seberapa jauh pengertian & pengetahuannya.

Komputer dan Pendidikan


PTSI C – Prakasita Wigati
7

 METODE PENGAJARAN BARU


 METODE LOGO:
- Menggabungkan 3 bidang ilmu: Kecerdasan buatan, psikologi & Ilmu komputer
- Dikembangkan oleh Seymour Papert dan partner
- Tujuan pengembangan:
1. Membuat berbagai model metode belajar
2. Berinteraksi dengan model untuk memperbaiki hasil yang sudah dicapai
3. Mengembangkan cara untuk meningkatkan perasaan ingin belajar
- Metode pengajaran LOGO:
a. dibantu
b. mencari jalan sendiri (kecerdasan buatan)
- Kelebihan: kemampuan bertanya jawab secara lansung
- Fasilitas yang terkenal: grafika kura-kura (turtle graphic) yaitu suatu lambang berbentuk
segitiga di layar

 SMALLTALK-80
- Menggunakan jaringan komputer (tiap komputer disebut OBJECT)
- Kelebihan: fasilitas grafis berkemampuan tinggi dan siap pakai
Pemakai tidak perlu mengerti aspek teknis komputer, cukup pengetahuan dasar logika
sehingga komputer mengarahkan mereka dengan cara yang mudah dimengerti.

Komputer dan Pendidikan


PTSI C – Prakasita Wigati

Anda mungkin juga menyukai