Anda di halaman 1dari 96

FILSAFAT ILMU

(Bagian Kedua)

Dr. H. Gunawan Undang, Drs., M.Si.

UNIVERSITAS AL-GHIFARI
2021
FILSAFAT ILMU

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu


Program Studi/Fakultas : HI dan AN FISIP UNFARI
Manajemen FE UNFARI
Semester/Tahun Akademik : I/2021--2022
Dosen Pengampu : Dr. H. Gunawan Undang, M.Si.
Asisten :
Bagian Kedua
PENDEKATAN FILSAFAT ILMU,
DIALEKTIKA, METODE ILMIAH,
DASAR-DASAR ILMU LOGIKA
3) Silabus
TM Pokok Bahasan/Sub-Pokok Bahasan
1 Pendahuluan, mengenal silabus mata kuliah;
2 Pengertian filsafat, ilmu filsafat, dan filsafat ilmu;
3 Landasan berpikir:
a) Ciri berpikir dan metode berpikir filsafat;
b) Landasan ontologis, efistimologis, dan aksiologis.
4 Objek, fungsi, cabang, dan aliran-aliran filsafat.
5 Sejarah perkembangan filsafat (I)
a) Filsafat zaman Yunani kuno dan
b) Filsafat zaman keemasan Yunani,
6 Sejarah perkembangan filsafat (II)
c) Filsafat zaman pertengahan:
(1) Era Skolastik Kristen (Barat);
(2) Era Skolastik Islam (Timur)
3) Silabus (lanjutan …)
TM Pokok Bahasan/Sub-Pokok Bahasan
7 Sejarah perkembangan filsafat (III)
d) Filsafat era modern, dan
e) Filsafat era kontemporer/postmodern;
8 UTS
9 Sejarah perkembangan ilmu
a) Perkembangan ilmu alam, ilmu sosial; dan ilmu
humaniora;
b) Keterkaitan antara ilmu, teknologi dan
kebudayaan/ peradaban, etika, dan agama;
c) Keterkaitan antara ilmu AN/HI/Ekonomi)*
dengan teknologi, serta kebudayaan/
peradaban, etika, dan agama.
3) Silabus (lanjutan …)
TM Pokok Bahasan/Sub-Pokok Bahasan
10 Pendekatan dalam filsafat ilmu: filsafat idealisme,
filsafat rasionalisme, filsafat positivisme, filsafat
fenomenologi, filsafat sekularisme, filsafat
hermeneutic, dan filsafat Islam.
11 Indra, akal, dan hati sebagai sumber ilmu
pengetahuan.
12 Dialektika ilmu.
13 Dasar-dasar logika (1)
a) Dasar-dasar logika
b) Silogisme
c) Pola silogisme
3) Silabus (lanjutan …)
TM Pokok Bahasan/Sub-Pokok Bahasan
14 Dasar-dasar logika (2)
a) Pola analogi
b) Pola pengelompokkan
c) Pola paling dekat dan paling jauh
d) Pola gambar
15 a) Diskusi Kelompok: Summary Review, Refleksi
Kritis Filsafat Ilmu (AN/HI/Manajemen)*
b) Penilaian model MBKM

16 UAS
TATAP MUKA 9
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah
perkembangan ilmu menurut perspektif filsafat
ilmu.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


Sejarah perkembangan Ilmu
(1) Perkembangan ilmu alam, ilmu sosial; dan ilmu humaniora
(2) Keterkaitan antara ilmu, teknologi dan kebudayaan/
peradaban, etika, dan agama
(3) Keterkaitan antara ilmu AN/HI/Ekonomi)* dengan teknologi,
serta kebudayaan/ peradaban, etika, dan agama.
1) Awal Mula Ilmu: Pendekatan Qur’ani
Awal mula ilmu pengetahuan antara lain
terdapat dalam QS Al-Baqarah: 30—32
Ayat 30: Allah SWT menjadikan manusia
sebagai khalifah di buka bumi. Allah yang
mengajarkan ilmu kepada Adam, dan agar
Adam melaksanakan hukum-hukum atau
peraturan-peraturan-Nya.
Ayat 31: Allah mengajarkan nama-nama
benda (benda mati dan benda hidup) ke dalam
kalbu Adam;
Ayat 32: Allah-lah yang mengetahui rahasia
langit dan bumi (alam semesta).
2) Ilmu Para Nabi
Periodisasi Keilmuan Era Kenabian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Nabi Nabi Nabi Nabi Nabi … Nabi
Adam Idris Nuh Ibrahi Ismail Muhamm
(5872- (3993- m (1911- ad SAW
4942 3043 (1997 1774 SM) (570-632
SM) SM) -1822 Ishaq Musa M)
Ilmu Ilmu SM) (1897- (1527-1407 Berbagai
nama- perkapa 1717 SM) SM); Kitab ilmu dan
nama lan Taurat (10 sains
benda Perintah Tuhan; berkemb
hidup ang
dan Daud; Kitab pesat
benda Zabur; (dalam
mati (1063-963 SM) Al-
Ilmu tempa besi Qur’an)
Isa; Kitab Injil
(1 SM-32 M)
3) Filsafat dan Ilmu Yunani Kuno
a) Sokrates (470 -- 399 SM);
b) Plato (427—347 SM); dan
c) Aristoles (384 – 322 SM).

Jika ditelusuri, filsafat ilmu Yunani Kuno


ini berkembang di antara periode Nabi
Daud AS (1063--963 SM) dengan Nabi
Isa AS (1SM—32 M)
4) Filsafat dan Ilmu Abad Pertengahan
Filsafat dan ilmu pengetahuan bahkan
sains berkembang pada era abad
pertengahan (abad VIII—XII) dan terus
berkembang hingga sains modern saat
ini (sudah dibahas pada TM
sebelumnya).
Ilmu pengetahuan yang berkembang
saat itu merupakan dasar bagi ilmu era
abad modern dan kontemporer.
5) Ilmu Pengetahuan Era Modern
Sebelum memasuki era Revolusi Industri 1.0,
alat produksi menggunakan tenaga manusia
dan binatang, kemudian berkembang sbb.:

a) Revolusi Industri 1.0


Tahun 1776 M, James Watt menemukan
mesin uap (proses produksi lebih efisien);
b) Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 2.0 ditandai dengan
ditemukannya tenaga listrik (elektrifikasi)
oleh Michael Faraday (1821 M);
c) Revolusi Industri 3.0
1970: ditemukannya internet oleh Leonard
Kleinrock (29 Oktober 1969) di AS
sehingga berkembangnya sistem teknologi
informasi (TI);
d) Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan
istilah “cyber physical system”; suatu
konsep penerapan yang berpusat pada
otomatisasi Internet of Things (IoT), Big
Data, Artificial Intelligence (AI), Cloud
Computing, dan Additive Manufacturing.
(1) IoT merupakan sistem yang
menggunakan perangkat komputasi,
mekanis, dan mesin digital dalam satu
keterhubungan (interrelated connection);
(2) Big Data adalah penyimpanan volume
besar data yang terstruktur maupun tidak
terstruktur;
(3) AI merupakan sebuah teknologi
komputer atau mesin yang memiliki
kecerdasan layaknya manusia dan bisa
diatur sesuai keinginan manusia;
(4) Cloud Computing merupakan system
komputasi awan (cloud computing) yang
menjadikan internet sebagai pusat
pengelolaan data dan aplikasi; pengguna
diberikan hak akses (login);
(5) Additive Manufacturing merupakan
teknologi desain digital industri manufaktur
dengan mesin pencetak 3D (3D printing).
3D printing memungkinkan desain
diwujudkan dalam benda nyata dengan
ukuran dan bentuk yang sama sesuai
dengan skala yang ditetapkan.
e) Revolusi Society 5.0
Kekhawatiran atas terdegradasinya peran
manusia akibat revolusi industry 4.0, maka
Jepang menawarkan Revolusi Sosial 5.0, yakni
suatu konsep kemasyarakatan yang berpusat
pada manusia (human-centered). Coba
renungkan, berdasarkan siklus dialektika ilmu
(thesis – antithesis – sinthesis – thesis baru),
apakah ini sebagai fenomena “kembalinya” ke
siklus manusia sebagai pusat (antrhopo
centris)?
6) Keterkaitan antara ilmu, teknologi, dan kebudayaan/
peradaban, etika, dan agama
Agama Filsafat Ilmu Etika Budaya Teknologi
(Pengeta-
huan)
Dimulai dari Dimulai Dimulai dari Dimulai Dimulai dari Dimulai dari
keperca- dari keraguan dari akal budi/adat kebutuhan
yaan/keyakina kontempl tentang apa yang istiadat praktis
n (tauhidullah) asi fenomena dianggap aktivitas
kepada Tuhan tentang empiris. baik dan manusia
YME. alam buruk
raya.
Untuk mencari Untuk Untuk Untuk Untuk mencari Untuk
keberan mencari mencari mencari nilai-nilai luhur efesiensi
mutlak; pasti hakikat kebenaran hak dan dan kearifan alat-alat
(absolut). kebenara ilmiah yg kewajiban lokal produksi
n. bersifat moral berdasarkan dan
tentatif; (akhlak) kebiasaan pelayanan.
nisbi; yang baik.
reproduktif.
TATAP MUKA 10
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat membedakan filsafat idealisme,
filsafat rasionalisme, filsafat positivisme, filsafat
fenomenologi, filsafat sekularisme, filsafat hermeneutik,
dan filsafat Islam.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


(1) filsafat idealisme,
(2) filsafat rasionalisme,
(3) filsafat positivisme,
(4) filsafat fenomenologi,
(5) filsafat sekularisme,
(6) filsafat hermeneutik, dan
(7) filsafat Islam.
Beberapa aliran filsafat, antara lain:

1) Filsafat Idealisme
“Berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah
dan janganlah sekali-kali berpikir tentang
dzat-Nya”.

Inilah salahsatu ajaran ketuhanan pemikiran


filsafat idealisme. Aliran filsafat ini sering
dianggap “berlawanan” dengan aliran
rasionalisme. Padahal keduanya dapat saling
melengkapi.
Beberapa ciri filsafat idealisme antara lain:
➢ Aliran ini memandang bahwa realitas terdiri atas
hati (qolbu), ide, pikiran, akal, jiwa, dan bukan
benda material;
➢ Idealisme berpandangan pengetahuan
merupakan proses mental dan proses psikologis
yang sifatnya subjektif;
➢ Pengetahuan tidak menggambarkan kebenaran
yang sesungguhnya tentang hakikat sesuatu
yang berada di luar pikiran manusia;
➢ Pikiran adalah esensi dari alam, dan alam
adalah keseluruhan jiwa yang diobjektifkan;
➢ Tokohnya adalah Plato (427—347 SM).
2) Filsafat Rasionalisme
▪ Aliran filsafat rasionalisme berpandangan
bahwa pengetahuan bersumber pada rasio
atau akal;
▪ Dalam rasio setiap manusia terdapat ide-ide
sehingga manusia dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan;
▪ Rasio (akal) memperoleh bahan lewat indra,
kemudian diolah oleh akal menjadi
pengetahuan;
▪ Pola deduktif merupakan metode yang
rasional untuk mendapat kesimpulan;
▪ Tokoh aliran filsafat rasionalisme antara
lain Aristoteles (384 – 322 SM) dan Rene
Descartes (1596-1650 M), ia membedakan
tiga ide yang ada dalam diri manusia, yaitu:
(a) Ide-ide yang dibawa manusia sejak lahir;
(b) Ide-ide yang berasal dari luar diri
manusia; dan
(c) Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran itu
sendiri.
▪ Motto Descartes, “cogito ergo sum” (saya
berpikir, maka saya ada) atau “de omnibus
dubitandum” (ragukan segala sesuatu itu).
3) Filsafat Positivisme
Karena hamper sama, filsafat positivisme biasa
juga dikenal dengan nama filsafat empirisme
sehingga kerap disebut positivisme-empirisme.
Filsafat ini merupakan bagian dari aliran filsafat
rasionalisme. Cirinya antara lain:
❑ Keberadaan sesuatu yang ada di alam
semesta merupakan sesuatu yang dapat
diukur (besaran; panjang, lebar, dst.)
❑ Pandangannya bersifat objektif-rasional;
dapat diamati dengan panca indra;
❑ Mengandalkan fakta, data, informasi atau
keyakinan yang dapat diuji secara empirik;
❑ Akal atau logika menjadi sandaran
utama aliran ini;
❑ Filosofi filsafat aliran positivisme-
empisme berpandangan bahwa ”Jika
sesuatu itu ada, maka sesuatu itu
mengandung besaran yang dapat
diukur, faktual.”
❑ Tokoh filsafat positivisme antara lain
Auguste Comte (1798 – 1857 M.),
bukunya “Cours de Philisophia
Positivie “.
4) Filsafat Fenomenologi
Asal kata filsafat ini adalah noumena
(tidak tampak), kemudian berkembang
menjadi fenoumena (tampak). Filsafat
fenomenologi merupakan tradisi dalam
sosiologi dan antropologi yang bertujuan
untuk memahami suatu gejala alam
semesta dan mahluk hidup yang dapat
diterangkan secara ilmiah (tampak;
nyata). Filsafat ini pun termasuk ke
dalam kelompok aliran rasionalisme.
Bebera ciri filsafat fenomenologi, antara lain:
❖ Studi mengenai pengalaman manusia dan
bagaimana pengalaman tersebut terbentuk secara
sadar;
❖ Subjektif-rasional, faktual,
❖ Objek dapat diamati secara ilmiah;
❖ Lebih menekankan pada praktik sosial-humaniora;
❖ Kritik terhadap aliran ini antara lain bahwa
fenomenolgi bukanlah aliran filsafat, tetapi
merupakan sebuah metode riset yang melibatkan
pengalaman secara terbuka yang terus-menerus
diperbaharui;
❖ Tokohnya antara lain matematikawan Jerman,
yakni Edmund Husserl (1850—1938 M.).
5) Filsafat Sekularisme
❑ Filsafat sekularisme adalah filsafat yang bertujuan
memberi interpretasi terhadap kehidupan manusia
tanpa percaya kepada Tuhan, kitab suci, dan hari
kemudian;
❑ Filsafat sekularisme lebih menonjolkan prinsip-
prinsip moralitas alamiah yang bebas dari agama
wahyu dan spiritual;
❑ Perkembangan ilmu pengetahuan manusia
berdasarkan alat materi semata-mata (kebendaan);
❑ Tokoh pendiri sekularisme adalah George Jacob
Holyaoke (1817--1906 M.); pemikirannya adalah
peniadaan peran warna Kristiani pada seluruh
kehidupan di Barat.
6) Filsafat Hermeneutik
❑ Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani,
yakni hermeneuein (menafsirkan, memberi
pemahaman, menerjemahkan) yang bersandar
pada teori filsuf Aristoteles (384 – 322 SM);
❑ Filsafat hermeneutika mempelajari tentang
interpretasi makna yang pada awalnya
digunakan dalam menginterpretasikan makna
oleh para Hermes terkait dengan pesan yang
disampiakan Dewa Pengetahuan dalam mitologi
Yunani.
❑ Hermes harus menghindari kesalahan dalam
menginterpretasikan pesan dewa agar tidak
berakibat fatalistik terhadap kehidupan manusia
saat itu.
❑Di era abad pertengahan, yakni periode
skolastik Kristen yang patuh pada dogma
agama, hermeneutika digunakan dalam
memahami kitab suci sebagai pesan Tuhan.
❑ Setelah berkembang filsafat skolastik Islam,
yakni mulai abad VIII M, konsep
hermeneutika digunakan ulama kalam
dengan istilah takwil, yang bertujuan untuk
menjelaskan ayat-ayat mutasyabbihat, yakni
ayat-ayat yang masih bermakna samar
sehingga membutuhkan ayat lain
dan/atau hadits untuk memahaminya.
7) Filsafat Islam
❑ Filsafat Islam cakupannya sangat luas, tidak
hanya mengupas persoalan alam semesta
dan seisinya, tetapi juga masalah
ketuhanan, kenabian, keyakinan
(tauhidullah), hubungan antara manusia
dengan Allah SWT., hubungan antara
manusia dengan alam (habluminal ‘alam),
hubungan antara manusia dengan manusia
(habluninannas), peranan manusia dalam
mengembangkan Sainteks (seperti
penemuan dasar-dasar Sainsteks pada era
skolastik Islam);
❑ Perpaduan antara filsafat idealisme-
ketuhanan dengan rasionalisme-empirikal
(Sainteks) merupakan ciri filsafat Islam;
❑ Pengetahuan manusia tentang semesta
masih belum mampu dijawab secara
rasional, seperti beberapa fenomena
hukum alam yang termaktub dalam Al-
Qur’an, misalnya, api menyala di dalam
air/lautan atau antara air asin dengan air
tawar di launtan tidak bersatu (seolah-
olah ada dinding pemisah), dan
sebagainya.
❑ Filsafat Islam mampu memadukan
kualitas kebenaran ilmiah (rasional;
positivisme-empirikal) dengan
kebenaran Ilahiyah (transedental) yang
belum terjawab oleh filsafat Yunani
pada era sebelum masehi hingga
sebelum adad ke-7;
❑ Sumbangan filsuf Islam yang
berkembang mulai abad VIII mampu
menyumbangkan dasar-dasar
pengetahuan Sainteks yang
bermanfaat hingga saat ini, antara lain:
Sumbangan Filsuf & Ilmuwan Islam terhadap
Sainstek Modern
Nama/Tahun Jenis Keilmuan
Jabir Al-Hayyan Bapak Kimia Bangsa Arab, kimiawan (kalsinasi/proses
(wafat 765 M.) pengeringan dan reduksi/pengurangan kandungan
kimia), memperbaiki metode penguapan,
sublimasi/perubahan zat, peleburan, dan
kristalisasi/pemisahan campuran.
Al-Khawarizmi Bapak Aljabar Dunia; Bapak Algoritma Dunia;
(780—850 M.)
Al-Kindi optika geometris, sinar, gelombang bunyi dan musik,
(801 -- 865 M.) kimia, geografi, kedokteran, farmakologi, dan
matematika serta orang yang pertama memasukkan
filsafat sebagai salah satu ilmu ke Islaman.
Metafisika: filsafat yang paling tinggi, paling mulia, paling
utama (Tuhan di atas ketentuan hukum alam);
Al-Farabi Antara lain di bidang politik: pemimpin adalah penggerak
(870 -- 950 M.) pertama sehingga kedudukannya seibarat kedudukan
hati dalam jasad.
Nama/Tahun Jenis Keilmuan
Al Zahrawi Bapak Ahli Bedah; fisikawan dan ahli bedah; gigi dan
(936—1013 M.) kelahiran anak; penemu jarum suntik, forcep, jarum
bedah, dan pisau bedah.

Ibnu Haitsam atau Bapak Optik Modern, ilmu falak, matematika, geometri,
Alhazen pengobatan.
(965---1039 M)

Ibnu Sina Ilmu kedokteran sehingga disebut sebagai "Bapak


(Avicenna) Kedokteran Modern".
(980-1037 M.)

Imam Al-Ghazali Selain di bidang ilmu agama dan logika, ia


(1058 – 1111 M.) menyumbangkan ilmu matematika, fisika, metafisika
(ketuhanan), politik, dan etika.

Ibnu Rusyd atau ilmu filsafat, akidah, teologi, fiqih (hukum Islam),
Averroes kedokteran, astronomi, fisika, dan linguistik; fungsi
(1126 –1198 M.) retina, penyebab strok, dan parkinson
Nama/Tahun Jenis Keilmuan
Ibnu al-Nafis Bapak Fisiologi Sirkulasi; orang pertama yang
(1210--1288 M.) secara akurat mendeskripsikan peredaran darah
dalam tubuh manusia; orang pertama yang
mengungkapkan teori pembuluh darah kapiler dan
sirkuit paru-paru.
Ibnu Khaldun Bapak Sosiologi, sejarawan, penemu teori
(1332 – 1406 M.) perubahan social (jauh sebelum Auguste Comte)
dan ilmu ekonomi (jauh sebelum Adam Smith dan
David Ricardo)
TATAP MUKA 11
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjelaskan peran indra,
akal, dan hati sebagai sumber pengetahuan.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


(1) Indra sebagai sumber pengetahuan;
(2) Akal sebagai sumber pengetahuan;
(3) Hati sebagai sumber pengetahuan.
1. Ilmu Pengetahuan & Kebenaran

Sangat luas, ttp


kodrat manusia
terbatas
Tdk disadari ILMU PENG. Di luar alam
sejak lahir manusia
KEBENARAN
Manusia tdk
pernah puas
2. Potensi Indra, Akal, dan Hati sebagai
Sumber Ilmu dan Ilmu Pengetahuan

Disetujuinya
KEBE- Sesuai dg
kesadarannya
NARAN
3. Kodrati Potensi Kejiwaan Manusia dalam
Mencari Ilmu Pengetahuan & Kebenaran

(1) Potensi Indra

POTENSI KEJIWAAN (2) Potensi Akal


MANUSIA DALAM
MENCARI
ILMU PENGETAHUAN
& KEBENARAN (3) Potensi Hati

(4) Potensi untuk Percaya


4. Potensi Indera

1 Penglihatan
MEMILIKI
Pendengaran KETERBATASAN:

POTENSI Perasaan Jika pancaindera


rusak, maka tidak
INDERA akan berfungsi
sebagai sumber
Penciuman
ilmu pengetahun
dan kebenaran
Perabaan
4. Potensi Indra (lanjutan…)
Mata: mampu mengetahui bentuk, keberadaan,
Penglihatan karakteristik benda.

Telinga: mampu mengenal dimensi lain yang tidak


Pendengaran dapat dijangkau mata.

Perasaan Lidah: dapat merasakan manis, asih, pahit, asam.

Hidung: dapat mengenal bau atau wangi;


Penciuman dapat membedakan bau bangkai dan wangi bunga.

Tangan/kulit: dapat membedakan kedaaan dingin,


Perabaan halus dan kasar, dll.
5. Potensi Akal

Teoritis: Membentuk
Berfungsi untuk mengkaji/ Tahapan

2 Menganalisis objek teoritis;


keputusannya berada
pd aspek “ada” (keber-
Pemikiran:
(1) Imajinasi
(2) Khayal
adaan) atau “tiada” (ketiadaan). (3) Lahiriah

POTENSI
AKAL
Aksiologi:
Praktis: penerapan
Berfungsi sebagai “sandaran” suatu ilmu
etika dalam berfilsafat. dalam
filsafat
5.1 Akal Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan
dan Kebenaran

Indra bersama (Al-Hiss Al-Musytarak)


POTENSI
AKAL SEBAGAI
Daya imajinasi retentif (al-Khayal)
SUMBER ILMU
PENGETAHUAN
DAM Daya estimasi (Al-Wahm); indra batin
KEBENARAN
DALAM
EPISTIMOLOGI Daya imajinasi (Mutakhayyilah)
ISLAM DIBANTU
OLEH
PANCAINDERA Daya memori (Al-Hafizhah)
5.2 Keunggulan dan Kelemahan Akal

Kategori Ruang

Kategori Waktu

Kategori Kategori Substansi


Konstruksi
Mental Akal Kategori Kausalitas
(Immanuel Kant)

Kategori Relasi

Kategori Kausalitas
5.3 Keunggulan dan Kelemahan Akal

KELEMAHAN AKAL:
KEUNGGULAN AKAL: Dapat memahami
pengalaman fenomenal,
Mampu menangkap tetapi tdk dapat memahami
esensi dari benda-benda pengalaman eksistensial
yg diamati; (yg kita rasakan);

Mampu bertanya kritis: Akal hanya terbatas pada


dpt bertanya apa, kecakapan intelektual;
di mana, kapan,
mengapa, siapa? Akal tdk dpt menjangkau
emosional manusia.
6. Potensi Hati (Qalb)
KEUNGGULAN HATI (QALB):

Hati mampu memahami wilayah emosional


manusia yang tdk dpt dijangkau akal;
3 Hati dapat menerobos ke alam ketidak-
sadaran (alam gaib/religius), akal hanya
POTENSI berkutat pada tataran kesadaran;

HATI Hati ibarat radar, mampu menangkap sinyal


dari langit dg terang, betapa pun redupnya
sinyal itu dari sudut pandang akal;

Hati mampu melihat dan menghayati


setiap peristiwa.
Indra
Sumber
Ilmu
Pengetahuan
&
Kebenaran
7. Sumber Ilmu Pengetahuan dan
Kebenaran dalam Epistimologi Islam

Ilmu Pengeta-
huan dan
Pancaindera;
Kebenaran Akal
Lahir & Batin dlm Epistimologi
Islam
TATAP MUKA 12
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjelaskan dialektika ilmu
dalam filsafat.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


(1) Definisi dialektika ilmu dalam filsafat;
(2) Siklus dialektika ilmu: tesis – antitesis –
sintesis – tesis baru;
1. Dialektika Ilmu
Dialektika merupakan cara bernalar
untuk menyelidiki suatu masalah.

Dialektika merupakan ajaran filosof Hegel


yang menyatakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat di alam semesta terjadi
dari hasil pertentangan antara dua hal
yang dapat menimbulkan hal lain lagi (hal
baru).
SIKLUS dialektika tsb adalah: tesis –
antitesis – sintesis –tesis baru.
TESIS: teori yg didukung argumentasi
dlm karya ilmiah;
ANTITESIS: pertentangan gagasan dlm
karya ilmiah;
SINTESIS: perpaduan (campuran)
gagasan antar-gagasan (gagasan lama
dengan gagasan baru) sehingga terjadi
keselarasan;
TESIS BARU: teori baru (yg didukung
argumentasi dlm karya ilmiah).
Siklus Dialektika Ilmu/Kebenaran Ilmiah
(Bersifat Nisbi/Reproduktif)

1 2

tesis anti-tesis

tesis baru sintesis


4 3
TUGAS DISKUSI:

Jenis: diskusi panel;


Kerangka kerja: Beri contoh dialektika
ilmu (update keilmuan) dalam ilmu
manajemen/HI/AN)*.
Penilaian: aktivitas mahasiswa (inisiatif,
pengetahuan, implementasi)
ANALISIS DIALEKTIKA
(Pengembangan Kreativitas dan Inovasi)

No. Jenis/Aspek Tesis Antitesis Sintesis

1. Telpon/ Telpon kabel Telpon seluler Hand phone


bentuk (sistem satelit)
2. Bentuk tahu kotak/persegi bulat tahu bulat

3. …

4. …

5. …
TATAP MUKA 13
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar
logika.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


(1) Dasar-dasar logika;
(2) Silogisme;
(3) Pola silogisme.
1. Dasar-dasar Logika
Logika berasal dari kata Yunani, yakni
logos.

Logika merupakan ilmu yang


mempelajari kecakapan untuk berpikir
secara lurus, tetap, dan teratur yang
dinyatakan dalam kata dan bahasa.

Logika merupakan kemampuan rasional


berdasarkan akal budi yang diwujudkan
dalam tindakan yang logis (masuk akal).
Kesahinan (validitas) sebuah argumen
ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan
oleh isinya.

Logika merupakan alat untuk


menganalisis argumen, yakni hubungan
antara kesimpulan dan bukti-bukti yang
diberikan (premis).
2. Penalaran
A. Penalaran Silogisme

Silogisme adalah proses menggabungkan


tiga proposisi (kalimat), meliputi (1) dua
proposisi menjadi dasar penyimpulan,
yakni premis mayor dan premis minor,
dan (2) satu proposisi kesimpulan.
B. Unsur dan Istilah dalam silogisme

1) Proposisi adalah ungkapan/kalimat


yang dapat dipercaya, tidak
disangsikan, tidak dapat disangkal,
atau dibuktikan benar-tidaknya;

Contoh:
Semua manusia adalah makhluk rasional
(satu proporsi)
2) Pembilang ialah kata penunjuk luas
cakupan atau sebaran term dari suatu
subjek atau predikat, seperti semua,
seluruh, segenap, setiap, dan tak
satupun.

Contoh:
Semua manusia adalah makhluk rasional
(kata “semua” adalah pembilang)
3) Term adalah kata atau frasa yang
menjadi subjek atau predikat dari
sebuah proposisi;

Contoh:
Semua manusia adalah makhluk rasional
(kata “semua manusia” atau “makhluk
rasional” adalah term).
4) Subjek adalah kata atau frasa pokok
dalam sebuah proposisi;

Contoh:
Semua manusia adalah makhluk rasional
(kata “semua manusia” adalah subjek);
5) Predikat adalah bagian penjelas dari
subjek dalam sebuah proposisi;

Contoh:
Semua manusia adalah makhluk rasional
(kata “makhluk rasional” adalah predikat);
6) Kopula ialah kata yang menegaskan atau
yang menghubungkan antara subjek dengan
predikat, seperti kata “adalah”, “ialah”,
“bukan” dan sejenisnya.

Contoh:
Semua manusia adalah makhluk rasional
(kata “adalah” merupakan kopula);

Catatan:
Dalam berbahasa Indonesia, kopula kadang-
kadang tidak dibutuhkan, namun dalam
proposisi logika, kopula merupakan keharusan.
7) Silogisme dibangun oleh 3 proporsi, yakni
“premis mayor”, premis minor”, dan
“kesimpulan”.

Contoh:
Premis mayor: Semua manusia adalah makhluk rasional
Premis minor: Semua filsuf adalah manusia
Kesimpulan: Semua filsuf adalah makluk rasional
8) Untuk mempermudah merumuskan proposisi
dalam silogisme, diperlukan pola (rumus)
dalam menetapkan “subjek” atau “predikat”,
misalnya:
A adalah B
C adalah A
C adalah B

Contoh:
Semua manusia adalah makhluk rasional
(A) (B)
Semua filsuf adalah manusia
(C) (A)
Kesimpulan: Semua filsuf adalah makluk rasional
(C) (B)
C. Pola silogisme

1) Pola I: A-B, C-A, C-B

Misalnya:
PMy: Semua mahasiswa adalah bisa
membaca dan menulis
PMn: Semua yang terpelajar adalah
mahasiswa
Ks: Semua yang terpelajar adalah bisa
membaca dan menulis.
2) Pola II: A-B, A-C, B-C

Misalnya:
PMy: Semua mahasiswa UNFARI belajar
filsafat
PMn: Semua mahasiswa UNFARI pasti
belajar logika
Ks: Sebagian yang belajar filsafat pasti
belajar logika.
3) Pola III: A-B, C-B, A-C

Misalnya:
PMy: Semua mahasiswa UNFARI peminat
filsafat
PMn: Semua aktivis Ormas bukan
peminat filsafat
Ks: Semua mahasiswa bukan aktivis
Ormas.
4) Bagaimana polanya?

PMy: Setiap mamalia adalah punya


sebuah jantung
PMn: Setiap kuda adalah mamalia
Ks: Setiap kuda adalah mempunyai
sebuah jantung

Jawaban: …
5) Latihan

QUIS
a) Buatlah 3 contoh pola dalam silogisme,
yakni Pola I, Pola II, dan Pola III
(sebagaimana yang sudah kita bahas);
b) Proposisi harus berkaitan dengan
keilmuan prodi Saudara.
TATAP MUKA 14
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar logika
(II): pola analogi, pola pengelompokkan, dan
pola gambar.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


(1) pola analogi,
(2) pola pengelompokkan (paling dekat dan
paling jauh), dan
(3) pola gambar.
1. Analogi
1.2 Arti analogi (KKBI):
1) persamaan atau persesuaian antara
dua benda atau hal yang berlainan;
kias;
2 kesepadanan antara bentuk bahasa
yang menjadi dasar terjadinya bentuk
lain;
3 sesuatu yang sama dalam bentuk,
susunan, atau fungsi, tetapi berlainan
asal-usulnya sehingga tidak ada
hubungan kekerabatan;
1.2 Contoh analogi:

NGANTUK : PENAT
a. bergembira : tersenyum
b. marah : geram
c. mimpi : tidur
d. muka : eskpresi
e. sakit : obat

Analisislah, mengapa jawabannya A?


1.3 Latihan analogi:

12. TUKANG : GERGAJI


a. penulis : buku
b. fotografer : foto
c. cangkul : padi
d. wartawan : koran
e. guru : papan tulis

13. MUSANG : DOMBA


a. kucing : anjing
b. kijang : harimau
c. katak : ular
d. tanaman : tumbuhan
e. pagar : tanaman
14. KAKI : SEPATU
a. badan : baju
b. topi : kepala
c. cincin : jari
d. kuas : cat
e. meja : makanan

15. SAWAH : KAMPUNG


a. kota : mall
b. gedung : kota
c. sawah : padi
d. petani : sawah
e. ikan : gurame
2. Pola Pengelompokkan
2.1 Pengelompokkan yang PALING
DEKAT dengan kelompoknya

Contoh:
a. flashdisk-monitor-CPU
b. keyboard-mouse-flashdisk
c. monitor-CPU-mouse
d. monitor-flashdisk-mouse
e. tidak ada jawaban yang benar
Analisislah mengapa jawabannya C?
LATIHAN:
17. a. kujang-borobudur-pencaksilat
b. batik-kujang-karate
c. everest-tangkuban parahu-
kolloseum
d. petra-cangkuang-borobudur
e. tidak ada jawaban yang benar

18. a. singa laut - lumba-lumba - paus


b. singa laut-tuna-duyung
c. dugong – walrus - anjing laut
d. jawaban a dan b salah
e. jawaban a dan c benar
19. a. hindia-pasifik
b. pasifik-atlantik
c. laut karibia-laut cina selatan
d. laut jawa-laut arafura
e. semua jawaban benar

20. a. SD-SMP
b. SMP-SMA
c. SMK-SD
d. SMK-Sekolah Tinggi
e. TK - Universitas
2.2 Pengelompokkan yang PALING
JAUH dengan kelompoknya

Contoh:

21. a. danau
b. selat
c. waduk
d. kolam
e. sungai

Jawaban: B
LATIHAN:

22. a. gunting
b. gergaji
c. bor
d. cutter
e. golok

23. a. gurame
b. belut
c. mujair
d. kakap
e. lele
24. a. monitor
b. tablet
c. televisi
d. i-pad
e. smartphone

25. a. monstera deliciosa


b. anthurium jemani cobra vigatara
c. juliet rose
d. anggrek hitam Papua
e. anggrek kimilsungia Makassar
3. Pola Gambar

Pola gambar merupakan bagian dari


ketajaman berlogika. Biasanya digunakan
untuk TKDA (tes kompetensi dasar
akademik) atau psikotes dan sejenisnya.
“Pernyataan” (sebagai soal) dalam pola
gambar biasanya pada umumnya
“digeser”, “diputar sekali atau beberapa
kali”, dan sejenisnya.
LATIHAN:
Pilih gambar yang cocok untuk
LANGKAH SELANJUTNYA
Analisislah …

Jawaban no. 41: A

Jawaban no. 42: ?


LATIHAN

Jawaban no. 43: …

Jawaban no. 44: …


Jawaban no. 45: …
LATIHAN SILOGISME (Lanjutan TM 13)

27. Sebagian pasien mengeluhkan layanan kesehatan


kurang baik. Yusuf seorang pasien.
a. Yusuf pasti mengeluhkan layanan kesehatan kurang
baik
b. Yusuf tidak mengeluhkan layanan kesehatan kurang
baik
c. Layanan kesehatan kurang baik bukanlah keluhan
Yusuf
d. Yusuf mungkin ikut mengeluhkan layanan kesehatan
kurang baik
e. Layanan kesehatan baik atau kurang baik, Yusuf
tetap mengeluh
28. Profesor X adalah seorang yang jenius.
Profesor X seorang penemu. Semua penemu
adalah kreatif. Profesor Y juga seorang penemu.
a. Profesor Y seorang yang jenius
b. Profesor Y belum tentu kreatif
c. Profesor X dan Profesor Y sama-sama jenius
dan kreatif
d. Profesor Y pasti kreatif, dan belum tentu jenius
e. Profesor X pasti jenius dan belum tentu kreatif
29. Jika harga tidak naik, maka penduduk ke
Rumah Sakit. Jika penduduk ke Rumah Sakit,
harga obat meningkat.
Jawaban yang tepat adalah …
a. Jika harga tidak naik, maka harga selain obat
meningkat
b. Jika harga naik, maka harga obat tidak
meningkat
c. Jika harga tidak naik, maka bukan harga obat
yang meningkat
d. Jika harga tidak naik, maka harga obat
meningkat
e. Jika harga naik, maka harga obat meningkat.
30. Semua guru harus pandai berbicara dan ramah. Ibu
Sumiati tidak ramah, tetapi pandai berbicara.
Jawaban yang tepat adalah …
a. Ibu Sumiati seorang guru yang pandai berbicara
b. Ibu Sumiati seorang guru yang ramah
c. Ibu Sumiati seorang guru yang pandai berbicara dan
tidak ramah
d. Ibu Sumiati bukan seorang guru, meskipun pandai
berbicara
e. Ibu Sumiati bukan seorang guru yang ramah,
meskipun pandai berbicara
TATAP MUKA 15
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat melaksanakan summary review
materi perkuliahan filsafat ilmu melalui diskusi
kelompok.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


a)Diskusi Kelompok: Summary Review, Refleksi Kritis Filsafat Ilmu
(AN/HI/Manajemen)*
b)Anggota kelompok 5—10 mahasiswa;
c)Tema diskusi bebas, materi diambil dari yang sudah dipelajari;
d)Penilaian model MBKM (dari mahasiswa, oleh mahasiswa, untuk
mahasiswa).
3) Silabus (lanjutan …)
TM Pokok Bahasan/Sub-Pokok Bahasan
14 Dasar-dasar logika (2)
a) Pola analogi
b) Pola pengelompokkan
c) Pola paling dekat dan paling jauh
d) Pola gambar
15 a) Diskusi Kelompok: Summary Review, Refleksi
Kritis Filsafati Ilmu (AN/HI/Manajemen)*
b) Penilaian model MBKM

16 UAS
TATAP MUKA 16
1) Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjawab soal-soal UAS
dengan kriteria ketuntasan minimal 70.

2) Pokok Bahasan/Sub-pokok Bahasan:


Instrumen soal UAS.
KEPUSTAKAN
Ahmad Syadali dan Mudzakir. 1997. Filsafat Umum: Untuk Fakultas Tarbiyah dan
Ushuluddin Komponen MKDK. Pustaka Setia, Bandung.
Bleicher, Josef. 2003. Hermeneutika Kontemporer: Hermeneutika sebagai Metode,
filsafat, dan Kritik. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Endang Komara.2011. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: Refika
Aditama.
Endang Saifuddin Anshari.1979. Ilmu Filsafat dan Agama. Bina Ilmu, Surabaya.
Ewing, A.C. 2008. Persoalan-persoalan Mendasar Filsafat. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Fearn, Nicholas. 2003. Cara Mudah Berfilsafat (Ringkas dan Menghibur). Jogjakarta:
Bentang Budaya.
Herman Soewardi. 2001. Mempersiapkan Kelahiran Sains Tauhidullah.
Bakti Mandiri, Bandung.
------- 2001. Roda Berputar, Dunia Bergulir: Kognisi Baru Tentang Timbul
Tenggelamnya Sivilisasi . Bakti Mandiri, Bandung.
------- 2002. Kognisi-Karsa-Nalar (Dasar-dasar untuk Kebangkitan Islam
dalam Millenium 3). Bakti Mandiri, Bandung.
------- 2003. Mellenium 3: Kebangkitan Islam yang Sebenarnya. Bandung
Circle, Bandung.
------- 2004a. Sosiologi, Membangkitkan Karsa Umat: Tumpuan Utama Bagi
Pembangunan. Bakti Mandiri, Bandung.
KEPUSTAKAN
------- 2004b. Sosiologi Agama: Perpaduan Empirik & Normatif. Bakti Mandiri,
Bandung.
------- 2004c. Filsafat Ilmu: Induk Sains Empirikal. Bakti Mandiri, Bandung.
Juhaya S. Praja. 1997. Aliran-aliran Filsafat dan Etika: Suatu Pengantar.
Yayasan Piara, Bandung.
------- 2000. Filsafat Ilmu: Menelusuri Struktur Filsafat Ilmu dan Ilmu-ilmu Islam.
Program Pascasarjana IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung.
------- 2002. Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam dan Penerepannya
di Indonesia. Teraju, Jakarta.
Louis O. Kattsoff. 1996. Pengantar Filsafat. Terj. Soejono Soemargono. Tiara Wacana Yogya,
Yogyakarta.
Noeng Muhadjir. 2011. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Nur Risma. TT. Perkembangan Filsafat Ilmu pada Abad Pertengahan (Tinjauan terhadap
Periode Skolastik Kristen dan Skolastik Islam). Fakultas Hukum Universitas Islam Indragiri
Tembilahan, Riau.
Ravertz, Jerome R. 2009. Filsafat Ilmu: Sejarah & Ruang Lingkup Bahasan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Surajiyo. 2009. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM. 2010. Filsafat Ilmu sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Liberty.
Verhaak. C & Haryono Imam. 1989. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Gramedia.
Yuyun Suriasumantri. 2007. Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.

Anda mungkin juga menyukai