Anda di halaman 1dari 82

FILSAFAT ILMU DAN

ETIKA AKADEMIK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Wajihuddin, S.Pd., M.Hum

Jl. Letjen Suprapto IV/20 A Kebonsari


Jember 082335456586

PENGETAHUAN

SESUATU YANG DIKETAHUI DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PROSES BERPIKIR PERTAMA DENGAN


MENGGUNAKAN ALAT INDRA

Tingkatan pengetahuan
Baharuddin Salam: Pengetahuan yang
dimiliki manusia ada 4 macam:

Pengetahuan
Biasa

Pengetahuan
ilmiah/ilmu

Pengetahuan
filosofis /
Filsafat

Pengetahuan
religius

PENGETAHUAN BIASA
Pengetahuan yang dialami
manusia dalam kehidupan
sehari-hari

PENGETAHUAN ILMIAH/ILMU
pengetahuan yang berasal dari
pengamatan sehari- hari,
dilanjutkan dengan pengamatan
secara cermat dan teliti dengan
menggunakan metode ilmiah

SYARAT-SYARAT ILMIAH

1. memiliki objek
2. memiliki metode
3. bersifat sistematis
4. bersifat universal

OBJEK:
1. objek formal
2. objek material

SISTEMATIS:

rangkaian dari keseluruhan yang


METODE:
tersusun dari bagian-bagian yang
Seperangkat cara yang dilakukan untuk tidak bisa dipisahkan antara satu
memperoleh kebenaran yang bersifat
dengan lainnya dan tersusun
objektif dan tercapai tujuan yang
secara terstruktur
diinginkan
UNIVERSAL: Prinsip umum menyeluruh,
tidak terikat keadaan, waktu, dan tempat
memiliki nilai sama

PENGERTIAN FILSAFAT

Arti kata filsafat


Yunani : philosophia.
dari kata philein/philos
/Philia
= Cinta,mencintai,kawan,
sahabat
Sophhos/sophia
= kebijaksanaan, kearifan

Kata filsafat memiliki


padanan kata dengan Latin
(philosophia) , Inggris
(philosophy), Jerman,
Belanda, Prancis
(philosophic), falsafah
(Arab). Semua istilah itu
bersumber dari bahasa
Yunani yaitu philosophia.

Pengertian umum Filsafat


Filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang
diperoleh dengan cara
berpikir mendalam
reflektif/radikal) tentang
hakikat segala sesuatu
untuk memperoleh
kebenaran baik menyangkut
Tuhan, alam semesta,
dan manusia

INTI

EKSISTE
NSI

HAKIKAT

SUBTAN
SI

ESENSI

Beberapa pendapat pengertian hakikat:


1. rasionalisme: mengagungkan akal
2. Materialisme: mengagungkan materi

3. Idealisme: mengagungkan ide


4. hedonisme: mengagungkan kesenangan

5. stoisisme: mengagungkan kesalehan

Hakikat Manusia:
monodualisme
monodualisme yaitu
manusia sebagai
makhluk jasmani dan
makhluk rokhani

PENGERTIAN KHUSUS FILSAFAT


Definisi Filsafat menurut beberpa tokoh:
Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani
mengatakan, Filsafat adalah pengetahuan
tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan
yang berminat mencapai kebenaran yang
asli).
Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan :
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran, yang di dalamnya
terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika
(filsafat menyelidiki sebab dan asas segala
benda).

Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf


Muslim mengatakan: Filsafat
adalah ilmu pengetahuan tentang
alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
Immanuel Kant (1724 -1804),
mengatakan: Filsafat itu ilmu pokok
dan pangkal segala pengetahuan
Prof. Dr. Fuad Hasan,
menyimpulkan: Filsafat adalah
suatu ikhtiar untuk berpikir radikal,
artinya mulai dari radiksnya suatu
gejala, dari akarnya suatu hal yang
hendak dimasalahkan. Dan dengan
jalan penjajakan yang radikal itu
filsafat berusaha untuk sampai
kepada kesimpulan-kesimpulan
yang universal.

Drs H. Hasbullah Bakry


merumuskan: ilmu filsafat
adalah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam
semesta dan manusia,
sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana
hakikatnya sejauh yang
dapat dicapai oleh akal
manusia, dan bagaimana
sikap manusia itu
seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu.

Hasbullah bakri: Cara


mudah mempelajari
filsafat

historis

sistematika

SUDUT PANDANG HISTORIS


SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN

A. Zaman Purba (15 SM 7 SM)


Anna Poedjiadi: perkembangan
pengetahuan pada zaman
purba, Mesir, Babylonia, Cina,
India

Mesir
Pembuatan alat perunggu di Mesir
abad ke-17 SM memberi pengaruh
perkembangan teknik di Eropa.
Cina
Pada abad 15 SM telah
menggunakan teknik peralatan
perunggu pada zaman dinasti Shang
India; sudah menemukan roda
pemutar untuk pembuatan tembikar
pada abad 30 SM, peradaban ini
punah pada abad 20 SM karena
bencana alam

Historis:
Zaman Yunani Kuno (7 SM 6 M)
zaman pertengahan (6 M 14 M)
zaman dunia Islam (7 M 14 M
zaman renaissans (14 M- 17 M)
zaman modern (17/18/ M
19/20 M)
zaman kontemporer (21
sekarang)

Zaman Yunani (7 SM 6 M)
Ahli pikir terkenal adalah :
Thales, Phytagoras, Sokrates, Plato,
dan Aristoteles
Zaman Pertengahan (6 M 15M)
Kekaisaran Romawi, pengaruh yang
besar terhadap agama katolik.
Kegiatan pengetahuan lebih
diarahkan untuk mendukung
kegiatan keagamaan. Semboyan
sebagai abdi agama.

kekaisaran Romawi jatuh pada abad


10,kegiatan bidang ilmu pengetahuan
tidak tidak ditemukan
Pereode ini dikenal sebagai abad
kegelapan

Pereode dunia Islam


Pada abad kegelapan, justru dunia
Islam mengalami masa keemasan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Pada Zaman Bani Ummayah, abad 7
sudah ditemukan astronomi.

Tokoh-tokoh yang sangat dikenal:


Al Khawarizmi, Omar Khayam, Jabir Ibnu
Hayan, Al-Razi, Ibnu sina, Ibnu Khaldun, Al
Idrisi, Ibnu Rusydi,
Al Khawarizmi (825 M), menyusun buku
aljabar, yang menjadi buku standar berabadabad lamanya di eropa.
Ibnu Khayan (720 800 M), banyak
melakukan eksperimem: kristalisasi,
melarutkan, sublimasi, dan reduksi.
Banyak menulis tentang pebuatan baja,
pemurnian logam, pembuatan tinta,
pembuatan gelas, dan lain-lain.

Di bidang kedokteran muncul nama-nama


terkenal:
Al Razi di barat dikenal Razes (850-923
M),
Menulis tentang 100 buah buku
kedokteran, 33 buku tentang ilmu
pengetahuan termasuk kimia, 11 buku
tentang matematika dan astonomi,
Ibnu Rusdi / Averoes (1126 1198 M),
ahli bidang kedokteran
Al Idrisi (1100 1166 M) ahli geografi,
telah membuat 70 peta.
Ibnu Khaldun (1332 1406 ) ahli sejarah
,politik, sosiologi, dan ekonmi.

Ibnu Sina (W 1037 M) dikenal sebagai Avecina sebagai


perintis ilmu kedokteran modern, karya-karyanya
dibidang kedokteran dan filsafat, dunia barat sangat
dikagumi.
Ibnu Khaldun (1332 1406 ) ahli sejarah ,politik,
sosiologi, dan ekonmi, bahkan sering diaggap sebagai
perintis ilmu sosial, dan sebagai peletak dasar
sosiologi.

Zaman Renaissance (14 M 17 M)


Tokoh-tokoh yang terkenal, Roger Bacon,
Copernicus, Johannes Kepler, Galileo Galilei,
Immanuel Kant , Hegel
Zaman Modern (17 19 M)
Rene Descartes, Isaac Newton, Charles Darwin,
Zaman Kontemporer (Abad ke-20 sekrang)
Albert Einstein, Hubble, Steven Hawking
Disamping teori fisika, teori alam semesta,

Disamping teori fisika, teroi alam semesta, zaman


kontemporer ditandai dengan penemuan berbagai
teknologi canggih,(Teknologi komunikasi dan
informasi)
Komputer, satelit komunikasi, internet dan
sebagainya.
Ilmu kedokteran semakin spesialisasi,
subspesialisasi.
Rekayasa genetika

Sistematika :
filsafat teorotis dan filsafat praktis
Filsafat teoritis: metafisika, ontologi,
kosmologi, antropologi, psikologi,
epistemologi, logika, metodologi, aksiologi,
etika, estetika, dan humanologi.

Filsafat praktis/ terapan: filsafat agama,


filsafat hukum, fisafat budaya, filsafat
sosial,filsafat politik, filsafat ekonomi,
filsafar bahasa, filsafat lingkungan,
filsafat pendidikan, dan lain-lain

TIGA CABANG TIANG PENYANGGA UTAMA FILSAFAT:


1. ONTOLOGI
2. EPISTEMOLOGI
3. AKSIOLOGI

ONTOLOGI adalah ilmu atau cabang filsafat


yang membahas tentang hakikat keberadaan,
baik ada empiris maupun non empiris.

Ada tiga sudut pandang dalam hal keberadaan


(ontologi)
1. keberadaan dipandang dari segi jumlah
(kantitas)
2. Keberadaan dipandang dari segi sifat
kualitasnya
3. keberadaan dipandang dari segi proses,
kejadian atau perubahan.

Ontologi (keberadaan) dipandang dari segi


jumlah (kantitas) terdapat tiga aliran filsafat
yaitu:
A. Monisme
B. Dualisme
C. Pluralisme

o Monisme: aliran yang menyatakan bahwa


hanya ada satu kenyataan fundamental, yang
dapat berupa jiwa, materi, Tuhan, daan
subtansi lainnya yang tidak dapat diketahui.
Seperti diungkapkan Thales (625-545 SM)
bahwa kenyataan paling dalam adalah satu
subtansi yaitu air. Anaximendes (585-528 SM)
adalah udara.

o Dualisme (serba dua): aliran yang menganngap


adanya dua subtansi yang masing-masing
berdiri sendiri.
Plato (428-348 SM) membedakan dua dunia
yaitu dunia indra (dunia bayang-bayang) dan
dunia ide (intelek). Descartes (1596-1650)
membedakan subtansi pikiran dan subtansi
keluasan. Leiniz (1646-1716) membedakan
dunia yang sesungguhnya dan dunia yang
mungkin. Kant (1724-1804) membedakan
dunia gejala (fenomena) dan dunia hakiki
(noumina).

o Pluralisme: aliran yang mengakui adanya


banyak subtansi.
Empedokles (490-430 SM) menyatakan bahwa
hakikat kenyataan terdiri dari empat unsur
yaitu udara, api, tanah dan air. Anaxagoras
(500-428 SM) menyatakan bahwa hakikat
kenyataan terdiri dari unsur-unsur yang tidak
terhitung banyaknya, sebanyak jumlah sifat
benda

Keberadaan (ontologi) dipandang dari sudut


pandang kualitasnya. Terdapat dua aliran
yaitu:
A. Spiritualisme atau Idealisme
B. Materialisme

o Spiritualisme atau idealisme: aliran yang


menyatakan bahwa kenyataan yang terdalam
adalah roh, yaitu roh yang megisi dan
mendasari seluruh alam.
Spiritualisme tidak jarang dihubungkan pada
pandangan idealisme, yang menyatakan
adanya roh mutlak dan dunia indra
dipanndang sebagai dunia idea.

Pengertian Ilmu
Istilah Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu
alima, yalamu, ilman, yang berarti mengerti,
memahami benar-benar. Inggris science,
Latin scientia, sinonim yang paling dekat
dengan bahas Yunani adalah episteme.

2. ILMU
AKTIFITAS
(SEBAGAI PROSES)

pengetah
uan
METODE

SISTEMATIS
)

Ilmu adalah pengetahuan yang dilakukan


dalam
aktivitas tertentu dengan menggunakan metode
tertentu supaya
memperoleh kebenaran yang
bersifat
objektif dan tercapai tujuan
yang
diingikan dan dapat menghasilkan pengetahuan
yang bersifat sistematik

Pengertian Filsafat Ilmu


Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalanpersoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah ilmu
yang membahas secara khusus tentang hakikat ilmu. Menurut Koento
Wibisono hakikat ilmu itu menyangkut ontologi, epistemologi dan
aksiologi.

2.OBJEK FILAFAT ILMU


Objek material dan objek formal .
Objek material filsafat Ilmu : Objek material adalah objek
yang di jadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu, atau
objek yang yang di pelajari oleh ilmu itu. Objek material
filsafat illmu adalah Segala sesuatu yang ada,
Objek Formal Filsafat Ilmu :Objek formal adalah sudut
pandang dari mana subjek menelaah objek materialnya.
Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu
pengetahuan

3. FUNGSI FILSAFAT ILMU

Sebagai alat mencari kebenaran dari segala sesuatu yang


ada.
Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan
hidup dan pandangan dunia.
Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna
dalam kehidupan
Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan
dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti
ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
Memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagai
konsep dan teori suatu disiplin ilmu dan menbekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah.

4. TUJUAN FILSAFAT ILMU


Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga
menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.
Merupakan usaha merepleksi, menguji, mengkritik
asumsi dan metode keilmuan.
Memberikan pengetahuan berlandaskan logika dan
metode keilmuan.
Sebagai alat mencari kebenaran dari segala sesuatu
yang ada
Memberi pengertian tentang cara hidup, pandangan
hidup, dan pandangan dunia

Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang


berguna dalam kehidupan
Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk
kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan baik
menyangkut ekonomi, hukum, politik, pendidikan,
kesehatan dan sebagainya.
Memberikan landasan filosofik dalam memahami
berbagai teori suatu disiplin ilmu
Menjadi pedoman bagi yang mendalami studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan
persoalan yang ilmiah maupun non ilmiah

HAKIKAT PENGETAHUAN

Menurut Amsal Bakhtiar: ada dua teori untuk


mengetahui hakikat pengetahuan
Realisme
Idealisme

Realisme: Pengetahuan yang ada dalam akal adalah


hasil kopian dari yang asli yang ada di luar akal.
Realisme berpendpat bahwa pengetahuan adalah
benar dan tepat apabila sesuai dengan kenyataan.
Contohnya, fakta menunjukkan, suatu meja tetap
sebagaimana adanya, meja tidak tergantung pada
gagasan kita, tapi tergantung pada mejanya sendiri.

Idealisme: Pengetahuan yang benar-benar sesuai


kenyataan mustahil. Idealisme berpendpat bahwa
proses mental atau proses psikologis yang bersifat
subyektif, sebab pegetahuan yang diberikan hanyalah
gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang
yang mengetahui (subjek).
Jiwa mempunyai kedudukan utama dalam alam
semesta, seseorang yang akan memikirkan materi
pada hakikatnya dia harus memikirkan ruh atau akal,

SUMBER PENGETAHUAN
Ada beberapa pendapat berkaitan dengan sumber
pengetahuan
Empirisme
Rasionalisme
Intuisi
Wahyu

Empirisme: manusia memperoleh pengetahuan


berasal dari pengalaman. Pengalaman dimaksud
adalaha pengalaman inderawi.
Jadi menurut empirisme sumber utama untuk
memperoleh pengetahuan adalah data empiris yang
diperoleh dari pengalaman indera.
Rasionalisme: akal adalah alat terpenting dalam
memperoleh pengetahuan pengetahuan.
Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan
diperoleh dengan mengalami objek empiris, maka
rasionalisme mengajarkan bahwa pegetahuan
diperoleh dengan cara berpikir.

Intuisi: pemahaman atau pengenalan terhadap


sesuatu diperoleh secara langsung tanpa
menggunakan rasio, atau pengetahuan bawaan
tanpa menggunakan pancaindera.
Pengetahuan intuisi dapat digunakan sebagai
hipotesa bagi anaisis selanjutnya dalam menentukan
benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan.

Wahyu: Pengetahuan yang diperoleh oleh para nabi


melalui malaikat atas kehendak Tuhan.
Para nabi memperoleh pengetahuan tanpa upaya,
tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu
karena semuanya atas kehendak Tuhan.

. BENTUK-BENTUK PEMIKIRAN
Ada tiga bentuk pemikiran:
pengertian (konsep),
pernyataan (proposisi)
dan penalaran (reasoning).

Konsep (pengertian)
Pengertian (konsep):merupakan suatu yang
abstrak, pengertian muncul bersamaan
dengan observasi empiris.
ketika kita melihat awan,pohon, langit dan
laut, terbentuklah pemikiran tentang awan,
pohon, langit, dan laut dalam pikiran.
Jadi aktvitas pikiran terjadi bersamaan dengan
aktivitas indera

Proposisi (pernyataan)
Dalam rangkaian pengertian itulah disebut
pernyataan atau proposisi. Sering proposisi
disebut juga kalimat.

Penalaran
Penalaran adalah bentuk pemikiran yang lebih
rumit karena merupakan bentuk tertinggi dari
pemikiran
Secara sederhana penalaran dapat
didefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan berdasarkan proposisi-proposisi.

Penalaran sering dibedakan menjadi dua macam


penalaran induktif
dan penalaran deduktif,
pada penalaran deduktif, konklusi lebih sempit
dari premis
pada penalaran induktif konklusi lebih luas
dari premis.

Contoh penalaran deduktif


Semua manusia punya gigi (premis mayor)
Bambang adalah manusia (premis minor)
Jadi, Bambang mempunyai gigi (konklusi)

Contoh penalaran induktif


Bambang mempunyai gigi
Bambang adalah manusia
Jadi semua manusia mempunyai gigi

. SARANA BERPIKIR ILMIAH


Hal-hal yang perlu diperhatikan dari sarana
berpikir ilmiah adalah
Sarana berpikir ilmiah bukanlah ilmu,
melainkan kumpulan pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
Tujuan mempelajari metode ilmiah adalah
untuk memungkinkan kita melakukan
penelaahan ilmiah secara baik.

terlebih dahulu kita harus memahami Syarat


suatu ilmu adalah bila ilmu itu sesuai dengan
pengetahuannya dan sesuai dengan
kenyataannya,
atau dengan kata lain suatu ilmu itu berada di
dunia empiris dan dunia rasional, seperti
dalam bagan berikut.

Logika
Matematika

Deduksi

hipotesis
ilmu

Dunia rasional

Dunia empiris

Induksi

Pengujian

Fakta

Satistika

Metode ilmiah

Bagan Perkembangan ilmu

Adapun sarana berpikir ilmiah adalah :


bahasa
logika
matematika
dan statistika.
Keempat sarana berpikir ilmiah ini sangat
berperan dalam pembentukan ilmu yang
baru.

Bahasa
Jujun dan Amsal Bachtiar: keunikan manusia
bukanlah terletak pada kemampuannya
berfikir melainkan terletak pada
kemampuannya berbahasa
Ernest: manusia sebagai Animal Symbolycum,
yaitu makhluk yang menggunakan simbol

Fungsi Bahasa
Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama,
pertama, sebagai sarana komunikasi antar manusia
kedua, sebagai sarana budaya yang mempersatukan
kelompok manusia yang mempergunakan bahasa
Fungsi yang pertama dapat kita sebutkan sebagai
fungsi komunikatif dan fungsi yang kedua sebagai
fungsi kohesif atau integratif.

Karakteristik Bahasa Ilmiah


Bahasa sabagai alat komunikasi verbal yang digunakan
dalam proses berfikir ilmiah di mana bahasa
merupakan alat berfikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran seseorang, baik pikiran
yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif.
Dengan kata lain, kegiatan berfikir ilmiah ini sangat
berkaitan erat dengan bahasa

Aliran-aliran dalam filsafat bahasa


Filsafat Modern
Filsafat ini menyatakan bahwa kebanyakan dari
pernyataan dan pertanyaan ahli filsafat timbul dari
kegagalan mereka untuk menguasai logika bahasa.
Filsafat Analitik.
Bahasa bukan saja hanya sebagai alat berpikir dan
berfilsafat, tetapi juga sebagai bahan dasar dalam
mencapai hasil akhir.

LOGIKA
Logika adalah jalan pikiran yang masuk akal,
Logika disebut juga sebagai penalaran. Menurut
Salam: penalaran adalah suatu proses penemuan
kebenaran, dan setiap jenis penalaran memiliki
kriteria kebenarannya masing-masing.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang
membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang
dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar
kebenaran, maka harus dilakukan dengan cara
penarikan kesimpulan. Cara penarikan kesimpulan
ini disebut logika

Ada dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni


logika induktif dan logika deduktif.
Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan
kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi
kesimpulan yang bersifat umum.
Sedangkan logika deduktif, yang membantu kita
dalam menarik kesimpulan dari hal yang bersifat
umum menjadi kasus bersifat individual.

MATEMATIKA
Matematika adalah bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin disampaikan.
Lambang yang ada pada matematika bersifat
artifisial, artinya lambang itu mempunyai arti
jika sudah diberi makna.
Matematika itu bersifat: Jelas,
Spesifik,Informative, dan Tidak emosional

Matematika mengembangkan bahasa


kuantitatif, karena dapat melakukan
pengukuran secara eksak.
Sifat kuantitatif dari metamtika ini
meningkatkan daya prediktif dan control dari
ilmu. Oleh sebab itu matematika dibutuhkan
oleh setiap ilmu.

Aliran Filsafat Matematika:


Filsafat Logistik, yang menyatakan bahwa eksistensi
Matematika merupakan cara berpikir logis yang salah
atau benarnya dapat ditentukan tanpa mempelajari
dunia empiris.
Filsafat Intusionis, yaitu kebenarannya diambil secara
intuisi (perasaan secara tiba-tiba)
Filsafat formalis, berdasarkan lambang-lambang.

STATISTIKA
Statistika merupakan sarana berpikir ilmiah
yang diperlukan untuk memproses
pengetahuan secara ilmiah.
Statistika membantu melakukan proses
generalisasi dan menyimpulkan karakterisrtik
suatu kejadian secara lebih pasti

Disamping teori fisika, teroi alam semesta, zaman


kontemporer ditandai dengan penemuan berbagai
teknologi canggih,(Teknologi komunikasi dan
informasi)
Komputer, satelit komunikasi, internet dan
sebagainya.
Ilmu kedokteran semakin spesialisasi,
subspesialisasi.
Rekayasa genetika

SKEMA HUBUNGAN FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

ILMU SBG AKTIFITAS (PROSES)


1. Rasional

Ilmu
Sbg
Aktifitas

2. Kognitif

Proses pemikiran yang berpegang


pada kaidah-kaidah logika

Proses mengetahuan dan


memperoleh pengetahuan
- Mencapai kebenaran

3. Teknologis

- Memperoleh pemahaman
- Memberikan penjelasan

- Melakukan penerapan dengan


melalui peramalan atau
pengendalian

ILMU SBG METODE ILMIAH (PROSEDUR)


1. Pola Prosedural

-Pengamatan
- Pengukuran
- Deduksi
- Analisis

- Percobaan
- Survey
- Induksi
- Lainnya

1. Menentuan Masalah

2. Tata Langkah
Ilmu
Sbg
Metode
Ilmiah

2. Perumusan Hipotesis (bila Perlu)


3. Pengumpulan Data
4. Penurunan Kesimpulan
5. Pengujian Hasil

3. Berbagai Teknik

4. Aneka Alat

Daftar pertanyaan
Wawancara
Perhitungan
Pemanasan
Lainnya

Timbangan
Meteran
Perapian
Komputer
Lainnya

ILMU SBG PENGETAHUAN ILMIAH (PRODUK)

Obyek Material
1. Segi Obyek
Pengetahuan
Obyek Formal

Ilmu Sbg
Pengetahuan
Ilmiah

- Empiris
2. Segi Sifat
Pengetahuan

- Sistematis
- Obyektif
- Analitis

- Verifikatif

3. DIMENSI ILMU
1. Cabang Ilmu

Dimensi
Ilmu

2. Pengetahuan
reflektif-abstrak

3. Aspek realitas

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dimensi ekonomik
Dimensi linguistik
Dimensi matematis
Dimensi politik
Dimensi psikologis
Dimensi sosiologi

1. Dimensi filsafati
2. Dimensi logis

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dimensi Kebudayaan
Dimensi sejarah
Dimensi kemanusiaan
Dimensi rekreasi
Dimensi sistem
Dimensi lainnya

5. PENGGOLONGAN PENGETAHUAN
ILMIAH
A. Ilmu Teoritis
1. Ragam Ilmu
Pembagian
Sistematis
Pengetahuan
Ilmiah

B. Ilmu Praktis

I.

Ilmu Matematis

II.

Ilmu Fisis

III. Ilmu Biologis


2. Jenis Ilmu

IV. Ilmu Psikologis


V.

Ilmu Sosial

VI. Ilmu Linguistik


VII. Ilmu Interdipliner

Anda mungkin juga menyukai