Disusun oleh
Astian Artiningsih
Ratminingsih
2019 / 2020
A. PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir dan berkembang sebagai konsekuensi
dari usaha-usaha manusia baik untuk memahami realitas kehidupan dan alam semesta
maupun untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapi, serta
mengembangkan dan melestarikan hasil yang sudah dicapai oleh manusia
sebelumnya. Usaha-usaha tersebut terakumulasi sedemikian rupa sehingga
membentuk tubuh ilmu pengetahuan yang memiliki strukturnya sendiri. Struktur
tubuh ilmu pengetahuan bukan barang jadi, karena struktur tersebut selalu berubah
seiring dengan perubahan manusia baik dalam mengindentifikasikan dirinya,
memahami alam semesta, maupun dalam cara mereka berpikir (Surajiyo, 2007:1)
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas
manusia. Masih ingat Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda
disekitarnya, seperti bulan, bintang, dan matahari. Bahkan ingin tahu tentang dirinya
sendiri. Ilmu pengetahuan merupakan pencarian makna praktis, yaitu penjelasan yang
bisa dimanfaatkan. Penjelasan ini telah menjadi dasar ilmu pengetahuan manusia dari
zaman pra-sejarah hingga awal abad ke-20. Diawali dari kegelisahan yang ada dalam
setiap diri manusia, dimana manusia selalu dihadapkan pada problematis yang
disajikan oleh ahli pikir yang terdahulu dimana meninggalkan goresan-goresan
tinta yang hanya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki jawaban
yang tetap. Hal ini memicu perkembangan pola pikir manusia, rasa keingintahuan
yang meningkat menjadikan manusia semakin berkembang. Ilmu yang dipelajarisaat
ini tentu saja memiliki latar belakang tersendiri.
Sejarah perkembangan ilmu di dunia menjadi salah satu subjek yang banyak
dicari saat ini. Penulisan sejarah yang bersifat subyektif (berdasarkan diri sendiri)
ataupun obyektif (berdasarkan realitas yang ada) terkadang menimbulkan persoalan
yang cukup kompleks karena perbedaan pemahaman setiap individu yang membuat
setiap argumen berbeda. Berbicara soal filsafat disini harus difahami sebagai metode
yang melalui medium peninggalan jejak-jejak masa lampau, apapun bentuk jejak-jejak
itu. Ber-filsafat menghantarkan kita pada suatu fragmen sejarahyang selama ini
dipahami hanya sang sejarawan-lah yang mampu menginterpretasikannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung
secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Oleh karena untuk
memahami sejarah perkembangan ilmu kita harus melakukan permbagian atau
klasifikasi secara periodik. Karena setiap periode menampilkan ciri khas tertentu
dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Penemuan demi-penemuan tidak terpusat
pada satu wilayah saja. Penemuan yang menyebar dari Babylonia, Mesir, Cina, India,
Irak, Yunani, hingga Eropa (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2012: 63). Periodisasi
perkembangan ilmu disini dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman
kontemporer (Surajiyo, 2007:2-3). Kesemuanya itu merupakan rangkaian panjang
sejarah peradaban manusia atas rasa ingin tahu (curiosity) yang perlu kita ketahui
sebagai bagian dari perkembangan zaman selama ini. Oleh karena itu, pada makalah
ini, akan dipaparkan tentang zaman pra Yunani kuno sebagai zaman paling awal
perabadan ilmu.
B. ISI
Manusia sebelumnya dipenuhi dengan keyakinan mistik terhadap suatu benda
dan kejadian Keyakinan dan kenyataan empiris manusia yang rasional terukur yang
hilang beriringan dengan kuatnya kecenderungan manusia sesuatu yang disebut
mistik. Mulai dari paradigma tersebut kemudian dimulainya perkembangan ilmu
(Nasution, 2016: 12). Pertama adalah zaman Pra Yunani Kuno. Zaman Pra Yunani
Kuno dimulai sebelum abad ke lima belas sebelum masehi kuno, yaitu ketika manusia
belum pernah mengenal peralatan seperti yang dipakai sekarang. Ketika itu manusia
masih menggunkan peralatan yang terbuat dari batu. Zaman batu berkisar antara
empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM. Sisa perabadan manusia yang ditemukan
pada masa ini diantaranya sebagai berikut (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2012: 64):
1. Alat-alat dari batu
2. Tulang belulang hewan
3. Sisa-sisa beberapa tanaman
4. Gambar-gambar di gua-gua
5. Tempat-tempat penguburan
6. Tulang belulang manusia purba.
C. PENUTUP
Perkembangan ilmu pengetahuan yang kita rasakan sekarang ini melalui proses
panjang yang secara periodik dimulai dari masa Pra Yunani Kuno kemudian
berkembang secara evolutif ke tahapan yang lain. Masa Pra Yunani Kuno ditandai
dengan kemampuan manusia memanfaatkan alam secara sederhana hingga peralatan
yang lebih kuat untuk mendukung kehidupan. Pada konteks ilmu pengetahuan,
manusia mampu berpikir secara empirik berdasarkan pengalaman.
D. DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Taufik Ahmad. 2016. Filsafat Ilmu: Hakikat Mencari Pengetahuan.
Yogyakarta: Deepublish Budi Utama.
Nuzwari, Ahmad dkk. 2018. Sejarah Perkembangan Ilmu. Makalah. Dikutip dari
https://www.academia.edu/36658224/MAKALAH_FILSAFAT_ILMU 6
September 2019
Siswomihardjo, dkk. 1997. Filsafat Ilmu sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Surajiyo. 2007. Sejarah, Klasifikasi dan Strategi Perkembangan Ilmu Pengetahuan.
Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.
Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM. 2012. Filsafat Ilmu (Cetakan ke-6). Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta.