Anda di halaman 1dari 21

ECCT

(ELECTRO-CAPACITIVE CANCER THERAPY)


Ratminingsih (19708251019)
Profil Penemu
Dr. Warsito Purwo Taruno (lahir di Karanganyar, 15 Mei 1967)
adalah ilmuwan Indonesia.
Pendidikan
 Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM Yogyakarta (1986-
1987).
 Tokyo International Japanese School Tokyo (1988).
 S1 Teknik Kimia di Shizuoka University Jepang (1992).
 S2 Teknik Kimia di Shizuoka University Jepang (1994)
 S3 Ph.D. Shizuoka University Jepang (1997).
Dr. Warsito mengembangkan Center for Tomography Research
Laboratory (CTECH Labs) Edwar Technology, pusat riset dan
produksi sistem tomografi 4D yang pertama di dunia, di sebuah
ruko dua lantai yang berpusat di Tangerang, Banten.
APA ITU ECCT???
ECCT (Electro-Capacitive Cancer Therapy) adalah metode untuk
mengobati kanker menggunakan sumber gelombang elektro-statis
intensitas rendah (<30Vpp) dan frekuensi rendah (<100KHz) yang
menghasilkan polarisasi listrik di daerah medan dekat yang dibatasi
oleh beberapa elektroda kapasitif yang dipasang pada pakaian yang
dipakai setiap hari oleh pasien.
Prinsip Kerja
Pembelahan sel terkait erat dengan aktivitas biomolekular skala nano yang
dikendalikan oleh terbentuknya struktur berkala dan hancurnya polimer
mikrotubulus.

Polimer mikrotubulus terbentuk dari dimer mikrotubulin yang memiliki


polarisasi listrik tinggi, sehingga peka terhadap medan listrik eksternal.

ECCT pada dasarnya adalah teknik untuk membangkitkan medan listrik


tersebut dari elektroda kapasitif non-kontak
Peralatan ECCT
Peralatan terdiri 2 yaitu: Pakaian dan osilator

Cakupan pakaian dibagi


Frekuensi, intensitas dan
menjadi dua tipe: Cakupan
bentuk, dan waktu
global untuk pencegahan
pemakaian gelombang
metastasis dan cakupan
osilator, ditentukan
lokal yang disesuaikan
berdasarkan kelas keganasan
untuk penghancuran total
kanker, patologi anatomi dan
tumor primer.
sifat listrik dari sel kanker.
Sel Kanker Vs Sel Sehat

Sel kanker memiliki sifat listrik (konduktivitas dan permitivitas) yang


relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sel normal.

Respons sel kanker terhadap medan listrik eksternal lebih menonjol dan
destruktif selama proses pembelahan sel karena tegangan listrik tinggi
yang ditimbulkan oleh aktivitas mikrotubulus selama proses mitosis.
Mengeluarkan sel mati
 Sel kanker mati mengandung 70% air, 20% protein
dan sisanya berupa gas.
 Sel mati dapat dengan mudah diserap oleh darah
dan dibuang melalui urin, feses, keringat, atau dahak
yg keluar dg bau yg tidak enak.
 Jika sel mati terakumulasi, bisa menyebabkan
depolarisasi medan listrik & menghalangi proses
pengobatan lebih lanjut.
Prosedur pengobatan
Prosedur pengobatan dengan ECCT terdiri dari tiga langkah:

 Menentukan lokasi tumor berdasarkan gambar MRI atau CT scan


 Mendesain elektroda kapasitif dan menghitung distribusi medan listrik
di wilayah tumor yang akan diobati.
 Mengoptimalkan desain elektroda berdasarkan distribusi intensitas
medan listrik untuk mencapai intensitas yang cukup yang diperlukan di
lokasi tumor dengan mempertimbangkan kemungkinan saluran
pembuangan sel mati melalui pembuluh yang terhubung dengan lokasi
tumor.
Contoh: Kanker Paru2
Menurut data yang dikeluarkan oleh American Lung Association, 54% dari
pasien kanker paru bertahan hidup selama 5 tahun pada kasus kanker paru
lokal (stadium awal).

Kanker paru mudah menyebar ke organ-organ vital lainnya seperti otak,


hati, dan tulang, yang sering menyebabkan kematian.
Pengobatan kanker paru dg ECCT terutama menggunakan tipe rompi utk
menutupi seluruh paru & hati, tipe helm utk menutupi otak utk pencegahan
dan pakaian yang secara khusus dirancang menurut lokasi tumor utk cakupan
lokal. Cakupan global terutama ditujukan utk pencegahan metastasis,
sedangkan cakupan lokal ditujukan untuk menghancurkan & membunuh
tumor primer. Intensitas osilator diatur sesuai dengan patologi anatomi kanker
paru. Waktu penggunaan berkisar antara 4 X 30 menit hingga 4 X 2 jam per hari
berdasarkan stadium dan kondisi klinis pasien. Pembersihan total kanker paru
biasanya antara 6−12 bulan.
Pertanyaan
 Apakah ECCT menimbulkan dampak sebagaimana
kemoterapi yang sampai merontokkan rambut
 Jawaban:
Efek samping nya tidak sama. Kemoterapi
merontokkan rambut karena efek zat kimianya.
Sedangnya ECCT berupa pengeluaran keringat, urine
dan ekskresi lain yang tidak enak baunya karena
pengeluaran sel kanker yang mati.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai