Anda di halaman 1dari 13

RADIOTERAPI

FAWZIA DEVI FITRIANI


1102013110
DEFINISI

Radioterapi adalah suatu jenis terapi yang


menggunakan radiasi pengion (sinar-X, dan sinar
Gamma) dan partikel lainnya untuk mematikan sel-
sel kanker tanpa akibat fatal pada jaringan sehat
disekitarnya.
DASAR BIOLOGIS RADIOTERAPI

Kematian sel yang cepat karena apoptosis

Sel mati saat hendak membelah diri

Sel dapat berubah menjadi abnormal saat mencoba membelah


diri

Sel dapat berdiam diri, bentuk masih sama, tidak dapat


membelah diri

Sel masih dapat membelah diri selama beberapa kali hingga pada
suatu waktu kemampuannya menghilang samasekali

Sel yang terganggu baik fungsi maupun kemampuan membelah


dirinya atau hanya sedikit saja terpengaruh oleh radiasi
DASAR FISIKA RADIOTERAPI

1. Elektron : digunakan
Radiasi partikel : untuk target superficial
1. Elektron 2. Proton : dapat menembus
2. Proton lebih dalam
3. neutron 3. Neutron : sama dengan
proton
Energi yang
diserap oleh
jaringan disebut
radiasi ionisasi Semakin tinggi energi, semakin tingii
Radiasi tingkat penetrasi dan semakin tinggi
elektromagnetik : efeknya.
1. Sinar X 1. Radiasi rendah (Orthovoltage) :
2. Sinar gamma untuk tumor superficial
2. Radiasi tinggi (Megavolt) : untuk
tumor dalam
TUJUAN RADIOTERAPI

Terapi Terapi
Kuratif Paliatif
PENGARUH RADIASI PADA TUBUH

Radiasi pada jaringan dapat Dosis letal dan kemampuan


1. Rantai ganda DNA pecah reparasi kerusakan pada sel-sel
menyebabkan ionisasi air dan
2. Perubahan cross linkage kanker lebih rendah dari sel-sel
elektrolit dari jaringan tubuh.
dalam rantai DNA. normal, sehingga akibat radiasi
Ion tersebut dapat bereaksi sel-sel kanker lebih banyak
dengan molekul DNA dalam 3. Perubahan base yang
menyebabkan degenerasi yang mati dan yang tetap rusak
kromosom, sehingga dapat dibandingkan dengan sel-sel
terjadi: atau kematian sel
normal.
RADIOSENSITIVITAS

▪ Pengaruh radiasi pada jaringan tubuh ditentukan oleh


radiosensitivitas jaringan yang bersangkutan. Pada umumnya,
kanker lebih sensitive dari jaringan normal.
▪ Radiosensitifitas sel tergantung pada posisi sel pada siklus sel. Sel
pada fase mitosis merupakan paling sensitif. Ada atau tidaknya
molekul oksigen mempengaruhi radiosensitifitas. Oleh karena itu
radiosensitifitas juga tergantung dari lokasi tumor terhadap
kapiler yang kaya oksigen. Sel yang mengalami hipoksia dapat
terhindar dari efek radiasi ini. Selain itu tergantung pada tipe
histologi tumor, derajat defisiensi, besar tumor dll.
CARA PEMBERIAN RADIOTERAPI

Teleterapi (radiasi eksterna) Brakiterapi (radiasi interna)


▪ Sumber sinarnya berupa sinar X atau ▪ Sumber radiasi diletakan
radioisotop menggunakan didalam tumor atau berdekatan
orthovoltage atau megavoltage, dengan tumor, sehingga terjadi
ditempatkan diluar tubuh. Sinar
diarahkan ke tumor dan tidak ada
konsentrasi dosis yang tinggi
kontak langsung antara sumber pada tumor, dan membatasi
radiasi dan tubuh. Dosis yang diserap kerusakan pada organ sekitarnya
tergantung dari :
▪ Besarnya energi yang dipancarkan
▪ Jarak antara sumber energi dan
tumor
▪ Kepadatan massa tumor
INDIKASI RADIOTERAPI

TERAPI PRIMER (UTAMA) TERAPI ADJUVANT (TAMBAHAN)

Diberikan pada kasus-kasus :


1. Kanker yang radiosensitif
2. Kanker yang operasinya sangat
sukar/resiko sangat tinggi bila
dilakukan pembedahan, seperti: orang 1. Tambahan untuk operasi
yang sangat tua, dengan penyakit 2. Radiasi pra bedah : pada tumor yang
penyerta yang berat, karsinoma operabilitasnya diragukan dan tumor
nasofaring. yang sangat besar dan sukar
3. Kanker yang inoperable : Kanker operasinya.
otak, Ca. Paru
4. Pasien yang menolak dilakukan
pembedahan dapat dipertimbangkan
radioterapi
 
EFEK SAMPING RADIASI
Organ Acute Changes Chronic Changes
Skin Erythema, wet dry desquamation Telengiectasis,ulseration,fibrosis subcutaneus

GI tract Nausea,diarrhea,edema,ulceration Stricture,ulceration,perforation,hematochezia

Kidney   Nephrophaty, renal insuficiency


Bladder Dysuria Hematuria,ulceration,perforation
Gonads Sterility Atrophy,ovarian failure
Hematopoietic tissue Lymphopenia neutropenia, thrombocytopenia Pancytopenia

Bone Epiphyseal Growth arrest Necrosis


Lung Pneumonitis Pulmonary fibrosis
Heart   Pericarditis, vascular damage
Upper aerodigastive Mucositis,xerostomia, anosmia Xerostomia, dental caries
tract
Eye Conjunctivitis Cataract,keratitis,opticnerve atrophy
Nervous System Cerebral edema Necrosis,myelitis
DAFTAR PUSTAKA

▪ Desen W, Japaries W. Onkologi Klinis, Edisi 2. Jakarta. Balai penerbit FK-UI. 2008

▪ Lawrence TS et all. Principles of Radiation Oncology, in De Vita V.T. Jr. Hellman S, Rosenberg A.A.:
Cancer principles and practice of oncology, vol 1. 8thed, Philladelphia. Lippincott Raven Publisher.
2008

▪ Susworo R. Radioterapi (dasar-dasar radioterapi dan tata laksana radioterapi penyakit kanker).
Jakarta. Universitas Indonesia-Press. 2007

▪ Stephens, O frederick. Basics of Oncology. Berlin. Springer Publisher. 2009

Anda mungkin juga menyukai