PENDAHULUAN
1
dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat
dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Jenis pengobatan kemoterapi
merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk
menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya
adalah dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker
yang berkembang dan membelah diri dengan cepat. Tergantung kepada
jenis kanker dan sudah sampai di stadium berapa. Hanya saja, kemoterapi
juga dapat memengaruhi sel sehat yang secara normal membelah diri
dengan cepat, misalnya sel pada kulit, usus, serta rambut. Kerusakan pada
sel sehat itu yang dapat mengakibatkan efek samping, Efek samping
kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki kemampuan
membedakan sel kanker yang berkembang pesat secara abnormal dengan
sel sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat. Misalnya
sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut akan mengalami
efek negatif akibat kemoterapi. Berikut adalah efek samping yang bisa
terjadi akibat kemoterapi: Rambut rontok, Nyeri, Kehilangan nafsu makan,
Mual dan muntah, Sesak napas dan kelainan detak jantung
akibat anemia.Kulit kering dan terasa perih, Pendarahan seperti mudah
memar, gusi berdarah, dan mimisan, Sering terkena infeksi, Sulit tidur,
Gangguan psikologis seperti depresi, stres, dan cemas, Gairah seksual
menurun dan gangguan kesuburan (infertiltas), Rasa lelah dan lemah
sepanjang hari, Konstipasi atau diare, serta Sariawan.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
materi (dalam hal in jaringan tumor/ kanker), akan membuat rantai DNA
tumor/kanker terputus sehingga dapat mematikan jaringan tumor/ kanker
tersebut. Input yang dibutuhkan adalah jumlah dalam Monitor Unit (MU).
Jumlah MU in bergantung pada besar dosis yang akan disampaikan,
kedalaman kanker, laju dosis referensi/kalibrasi monitor, ukuran setting
kolimator, field size kanker dan variabel-variabel lainnya.
4
2.2 Komponen Umum LINAC
Ada dua konfigurasi dasar linac digunakan yaitu berkas lurus dan
berkas membelok. Di dalam Linac berkas lurus, komponen-komponen linac
seperti electron gun dan target harus tersusun rapat (compact). Serta terinstal
dalam rangka kepala sinarx berbentuk tanduk (x-ray head) dengan rnangan
sangat terbatas. Linac dengan berkas membelok umumnya menggunakan
magnet pembelok akhromatik 2700 yang terletak pada rangka kepala tanduk
sinar-x. Dalam hal ini pembatasan pada ukuran fisik dan peralatan
akselerator sangat longgar. Akselerator terinstal secara horizontal, baik
dalam suatu gantri (kerangka peluncur) yang berputar atau dalam suatu
rumah statik yang terpisah. Dalam hal yang terakhir, suatu sistem transport
digunakan untuk membawa berkas elektron ke tanduk sinar-x.
5
aliran elektron. Untuk mengemisikan berkas elektron keluar, grid
diberi tegangan pulsa positif yang mana frekuensi pulsanya
disesuaikan dengan frekuensi gelombang mikro pada struktur
pemercepat.
Struktur Pemercepat
6
elektron akan dipercepat lagi (ketika medan listrik di set pertama
ke arab maju, medan listrik di set kedua ke arab mundur).
Percepatan bertingkat ini akan berlangsung terns, hingga sampai
sel terujung sehingga diperoleh kumulasi energi maksimum.
Adanya beda rase yang saling berlawanan di antara set-set yang
bertetangga ini menyebabkan berkas elektron akan terpisabkan
oleh siklus gelombang mikro dan membentuk berkas yang
bergerombol-gerombol (bunched beams).
7
Unit ini juga dibuat sedemikian rupa agar berkas elektron
atau sinar-x dapat didistribusikan untuk unit tritmen serta dapat
diatur dosis clan energi berkasnya sesuai dengan keperluan.
8
Aliran air pendingin primer dalarn besaran kurang lebih 10
lImenit akan dialirkan ke struktur pemercepat selanjutnya tercabang
ke cabang A dan B. Cabang A dengan debit kira-kira 4 lImenit akan
mendinginkan secara seri ke komponenkomponen: target, beam duct,
magnet pembelok dan sirkulator. Cabang B dengan debit 6 l/menit
akan mengaliri secara seri komponen-komponen generator micro-
wave yaitu:frc cavity, magnetron, rfwindow dan dummy load.
2.2.7 Modulator Pulsa (termasuk unit penggerak thyratron dan unit
pengatur)
Modulator pulsa memberikan pulsa-pulsa energi tinggi dan
pulsa tegangan tinggi kepada magnetron dan elektron gun.
2.2.8 Sistem Penggerak Unit Perawatan
Sistem ini menyangga gantry dari unit perawatan dan
memutarnya manakala perlu. Sistem penggerak ini terdiri dari
mekanisme pemutar gantri dan sistem pemasok daya untuk
mekanisme penggerak tersebut.
2.2.9 Unit Pengatur
Unit pengatur berperan hampir semua fungsi pengoperasian
daD pengendalian terkecuali untuk pengatur posisi pasien pada
ruang perawatan.
2.2.10 Lengan penggantung (pendant)
Unit ini digunakan untuk memposisikan pasien pada unit
meja perawatan. Konstruksi linac secara garis besar dapat dilihat
pada gambar 1 dan gambar 2.
9
2.3 Prinsip kerja LINAC
Sebuah linear accelarator bekerja berdasarkan prinsip penjalaran
gelombang frekuensi radio untuk mempercepat partikel bermuatan sehingga
partikel tersebut akan memliki energi kinetik yang tinggi pada arah/track
yang lurus. Proses mempercepat partkel bermuatan tersebut dilakukan
didala sebuah tabung yang disebut accelarator waveguide. Skema sederhana
dari linac diperlihatkan pada gambar berikut :
10
dengan frekuensi mencapai 3 GHz. Khusus magnetron, pada umumnya
digunakan untuk menghasilkan energi radiasi rendah yaitu 4 – 6 MeV.
Untuk rentang energi yang lebih tinggi digunakan kylstron.
Selanjutnya, elektron gun merupakan sumber elektron yang akan
dipercepat. Sebuah elektron gun dilengkapi dengan filamen tungsten yang
dipanaskan. Akibat pemanasan tersebut maka akan tejadi proses emisi
termionik yang mengakibatkan munculnya arus elektron yang terlepas dari
tungsten tersebut. Besarnya intensitas elektron berbanding lurus dengan
besarnya suhu pemanasan pada tungsten tersebut.
Setelah elektron dihasilkan maka berkas elektron tersebut akan
diarahkan ke tabung pemercepat (accelerating tube) untuk dipercepat
sehingga energi kinetiknya meningkat.
11
tersebut diarahkan keluar melalui kepala linac yang disebut gantri untuk
selanjutnya di arahkan menuju target.
Setelah dihasilkan foton dengan energi tertentu, perlu diadakan
pengkondisian akan berkas tersebut dikarenakan berkas yang dihasilkan
tidak menghasilkan intensitas foton yang seragam yang artinya energinya
juga tidak seragam. Selain itu, dalam aplikasinya, geometri berkas yang
dibutuhkan akan beragam, sehingga diperlukan komponen yang bisa
mengatasi kedua permasalahan tersebut.
Untuk menjadikan energi berkas foton menjadi seragam/uniform
dapat digunakan flattening filter (FF). Komponen ini bekerja dengan
menyerap sebagian berkas foton pada bagian menggunakan bahan tertentu
agar intensitas dibagian tersebut berkurang dan sama dengan bagian lainnya
sehingga semua bagian memiliki intensitas energi yang merata. Berikut
ilustrasinya.
(a)
(b)
Sedangkan untuk memodifikasi geometri berkas, digunakan
kolimator. Prinsip kerjanya adalah dengan meloloskan berkas foton uniform
pada sebuat kerangka sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
12
Gambar 2.3 Geometri bekas
Dari kombinasi komponen flattening filter dan colimator akan
dihasilkan berkas foton dengan intensitas seragam dan sesuai dengan
geometri yang dibutuhkan.
13
Mitsubishi EXL-14 di RS Kanker Oharmais
5 Energi sinar-x : 6 MV dengan dosis 0,6-3,0 Gy/menit (60-300
rad/menit).
Energi berkas elektron : 6 ; 9 ; 12 MeV dengan dosis 2,0 -10 Gy/ menit
(200 - 1000 rad/menit).
Varian Clinac 2100 di RSCM
Energi sinar-x : 6 dan 10 MV dengan dosis 0,6-3,0 Gy/menit (60-300
rad/menit).
Energi berkas elektron: 6 ; 9 ; 12; 16; 20 MeV dengan dosis 2,0 -10 Gy/
menit.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16