Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN

TEKNOLOGI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Diasuh Oleh :

Dr. H. Zulkifli, M.Pd.

Oleh:

Jumiati
1610118220010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017
BAB I
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


Ilmu diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemology. Epistemology
merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan. Epistemologi ilmu tercermin
dalam kegiatan metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan adalah pikiran atau pemahaman di luar
atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya dapat dogmatis, banyak spekulasi dan tidak
berpijak pada kenyataan empiris. Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman
berdasarkan akal sehat (common sense) yang disertai mencoba-coba, intuisi (pengetahuan yang
diperoleh tanpa penalaran) dan wahyu (merupakan pengetahuan yang diberikan Tuhan kepada
para nabi atau utusan-Nya).

The Liang Gie ( 1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara
rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan
sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

Sedangkan Daoed Joesoef (1987) menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada
tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan sebagai produk yaitu
pengetahuan yang telah diketahui dan diakui kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan.
Pengetahuan ilmiah dalam hal ini terbatas pada kenyataan-kenyataan yang mengandung
kemungkinan untuk disepakati dan terbuka untuk diteliti, diuji dan dibantah oleh seseorang.

Jadi, pengertian tentang ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas
fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem.

Istilah “teknologi” berasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti
seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang
memiliki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi
semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan
itu lalu menjadi teknik. Dalam arti luas, teknologi sebagai sarana atau aktivitas yang dengannya
manusia berusaha mengubah atau menangani lingkungannya. Teknologi dianggap sebagai
penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan
dan perwujudan sesuatu. Jadi, teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia

1
ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang
disempurnakan sampai pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah
teknologi.

A. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Ilmu pengetahuan serta teknologi selalu mengalami perkembangan mulai dari zaman pra-
sejarah hangga sampai sekarang ini. Adapun periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai berikut :

A. Zaman Pra Yunani Kuno

Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase. Pertama, zaman Batu Tua yang
berlangsung 4 juta tahun SM (Sebelum Masehi) sampai 20.000/10.000 SM. Pada zaman ini
telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana
yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan
sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem “trial and error”
(mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi “know how“.

Kedua, zaman Batu Muda yang berlangsung 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad
100 sampai abad 20 SM. Dalam zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang
sangat siginifikan. Kemampuan itu berupa kemampuan menulis (dinyatakan dengan gambar
dan symbol atau lambang-lambang), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata
tertentu), dan kemampuan berhitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah
perbintangan, matematika, perdagangan, dan hukum.

Ketiga, zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai dengan abad 6
SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai bahan peralatan sehari-hari, baik sebagai
perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang. Pada zaman Batu Tua, yang menjadi
tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri
mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang
fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang. Dengan berjalannya waktu, pada
zaman Batu Muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah.
Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India , dan Cina. Karya-karya yang
didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta (Hieroglip), segitiga dengan unit 3,4,5 (segitiga
siku-siku), nilai logam sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua,

2
tulisan Kanji (Pistographic Writing), dan zodiac (Salam, 2004: 30-34). Pada zaman Logam
didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai
peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa didominasi dengan alat-alat yang terbuat
dari besi dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya,
bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja
Fir’aun (Neferitti).

B. Zaman Yunani Kuno

Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman Yunani
kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada zaman ini orang memiliki
kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap
sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai
mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja),melainkan menumbuhkan sikap an
inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap
belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis
inilah menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa. Beberapa
filsuf pada masa itu antara lain Thales (624-545 SM), Phytagoras (582 SM – 496 SM), Socrates
(470 SM – 399 SM), Plato (427 SM – 347 SM), dan Aristoteles (384 SM – 322 SM).

C. Zaman Abad Pertengahan

Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini
pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The
Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan.
Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu
pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada
agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada
zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai “Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama)”.
Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan
Kitab Suci sebagai pegangan. Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan
justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad
ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan
kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini

3
Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age). Perkembangan kekuasaan Islam di timur
(di Asia Barat) telah membawa perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam mulai menonjol terutama
setelah terjadi masa penerjemahan yang terjadi pada tahun 750-850 di masa kekhalifahan
Abasiyah. Pada zaman Islam itu karya-karya Yunani terutama karya Aristoteles banyak
diterjemahkan oleh ahli-ahli Arab, Yahudi dan Persia. Penterjemahan itu kemudian
disebarluaskan, sehingga menjadi dasar perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi di dunia
Barat dewasa ini. Para ahli Islam menaruh perhatian besar terhadap ilmu kedokteran, ilmu obat-
obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, ilmu tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Demikian
pula ilmu pasti berkembang, terutama sekali perhitungan sistem desimal dan dasar-
dasar aljabar oleh Al Khawarizmi (825 M).
Kemudian Omar Khayam (1043-1132), juga seorang ahli sastra (penyair) dan
matematikus. Ia berhasil menemukan pemecahan persamaan pangkat tiga. Selama zaman Islam
itu, penelitian kimia mulai dirintis, walaupun mula-mula dimaksudkan untuk percobaan
membuat logam emas.
Percobaan itu sendiri tidak pernah berhasil, tetapi efek sampingnya menumbuhkan ilmu
kimia atau al Kimia, umpamanya pembuatan salmiak yang berguna bagi ilmu kedokteran. Ilmu
kedokteran pada zaman Islam memang mengalami kemajuan. Nama-nama seperti Al Razi
(Razes, 850-923 M)
Al Razi (Razes, 850-923 M) dan Ibnu Sina (Avicenna, 980-1037 M) menghiasi dunia
kedokteran. Ibnu Sina menulis kitab kedokteran yang sampai tahun 1650 menjadi buku standar.
Abu Qasim juga menulis ensiklopedi kedokteran dan telah mendalami ilmu bedah. Ibnu Rusd
(Averoes,1126-1198) telah menterjemahkan kitab-kitab Aristoteles. Pada zaman Islam cabang-
cabang ilmu lainnya seperti astronomi, matematika, dan filsafat juga berkembang. Sebuah peta
yang memuat 70 daerah yang dikenal waktu itu sudah disusun oleh Al Idrisi (1100-1166).

Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur,
seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik
luhur mangatur akal sehat).

D. Zaman Renaissance

Zaman ini berlangsung dari abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering
diartikan dengan kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya
kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman Renaissance ditandai sebagai era
4
kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance adalah
zaman peralihan ketika kebudayaan abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu
kebudayaan modern. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak
didasarkan atas campur tangan Ilahi. Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis
pada zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah
bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon (1214 M-1294 M),
Copernicus (1473 M – 1543 M), Johannes Keppler (1571 M – 1630 M), Galileo Galilei (1564
M – 1642 M).

E. Zaman Modern

Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata
terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Zaman modern ditandai
dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman
modern sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance. Ilmuwan pada zaman ini
membuat penemuan dalam bidang ilmiah. Eropa yang merupakan basis perkembangan ilmu
melahirkan ilmuwan yang populer. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene
Dekrates (1596 M – 1650 M), Isaac Newton (1643 M – 1727 M), Charles Darwin (1809
M – 1882 M), dan J.J. Thompson (1856 M –1940 M). Rene Descartes, tokoh yang terkenal
sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya
dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang
datar. Isaac Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya
struggle for life (perjuangan untuk hidup). J. J. Thompson dengan temuannya elektron.

F. Zaman Kontemporer

Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat.
Masing-masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dan berbagai macam penemuan-
penemuannya. Penemuan dan penciptaan silih berganti dan makin sering. Informasi ilmiah
diproduksi dengan cepat, melipat dua setiap tahun, bahkan dalam disiplin-disiplin tertentu
seperti genetika setiap dua tahun (Jacob, 1993).

Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain. Zaman kontemporer
ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan

5
informasi termasuk salah satu yang mengalami kamajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan
komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan sebagainya.

Selain Einstein yang terkenal dengan teori relativitasnya, dalam sejarah ilmu
pengetahuan alam juga dikenal teori kuantum dan struktur atom yang diperkenalkan oleh Max
Planck di Jerman. Struktur atom dapat lebih dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
kuantum ini. Rutherfordl, Bohr, Pauli, Schroedinger adalah para ahli yang memberi sumbangan
besar dalam bidang pengetahuan ini. Penemuan radioaktivitas oleh Becquerel dikembangkan
lebih lanjut sehingga dapat digunakan untuk penelitian-penelitian dalam berbagai bidang.
Perkembangan ilmu kelistrikan sangat pesat dan dapat menghasilkan alat-alat yang canggih
seperti komputer yang sangat berguna dalam menunjang kegiatan penelitian guna
meningkatkan kegunaan ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya dalam media komunikasi, penemuan mesin cetak merupakan peristiwa


yang sangat penting, yang dimanfaatkan dengan baik pertama di Eropa. Penyebaran informasi
melonjak dengan luar biasa. Media elektronik kemudian merevolusi informasi dengan televisi,
koran jarak jauh (telezitting), dan lain-lain, sehingga dunia menjadi sangat kecil, dan orang
tidak mau menerima begitu saja apa yang diperolehnya dalam hidupnya sekarang, apalagi nasib
yang diterimanya sewaktu dilahirkan. Sekarang mikroelektronik dan multimedia membawa
kita ke masyarakat informasi yang sanggup menyajikan gambar, suara dan cetakan sekaligus
dan dapat bersifat individual dan personal.

Kemajuan ilmu pengetahuan mengubah masyarakat dari tahapan pra-ilmiah dengan


kehidupan berladang dan beternak yang dipengaruhi oleh banyak hal yang eksternatural
ketahapan ilmiah dengan kehidupan kota dan komunikasi yang padat. Di beberapa negara,
masyarakat telah bergerak ke tahapan pascailmiah dengan ketergantungan informasi yang lebih
banyak dan pada komputer sebagai sistem eksper untuk mengolahnya. Seluruh kehidupan
praktis sudah terkomersialisasi. Kebutuhan dan produksi mulai dipertukarkan melalui alat
penukar surat atau kartu berharga sampai sampai ke perbankan elektronik, yang berlangsung
dengan intensif dan cepat, sehingga sukar diketahui masing-masing dimulai oleh siapa, dimana
dan bilamana.

Di sisi lain pada zaman kontemporer ini, perkembangan ilmu juga ditandai dengan
terjadinya spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer hanya
mengetahui hal yang sedikit tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam

6
spesialisasi dan subspesialisasinya. Akibat dari semakin terspesialisasinya ilmu, pengkajian
suatu bidang keilmuan makin sempit ditambah dengan berbagai pembatasan dalam
pengkajiannya seperti postulat, asumsi dan prinsip sehingga membuat lingkup penglihatan
keilmuan makin bertambah sempit pula. Hal inilah yang menimbulkan gejala deformation
professionelle yakni perubahan bentuk sebuah wujud dilihat dari kacamata professional.

Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan seolah-olah tidak dapat dikendalikan oleh


manusia, mengingat begitu cepat kemajuannya. Aplikasi dari ilmu pengetahuan yang
mengembangkan teknologi pun semakin berkembang. Pada abad ke-20, perkembangan iptek
semakin menakjubkan. Dari zaman atom dan nuklir, berkembang pula teknologi informasi,
komunikasi, telekomunikasi, dan kini kita kenal zaman komputer dan internet.

7
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, E. M., Hakam, K. A., & Effendi, R. (2013). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
Surajiyo. (2015). SEJARAH, KLASIFIKASI DAN STRATEGI PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN. 1-4. Diambil dari http://www.e-jurnal.com/2015/01/sejarah-klasifikasi-
dan-strategi.html. (27 Mei 2017)

http://jadiwijaya.blog.uns.ac.id/2010/06/02/sejarah-perkembangan-ilmu/ (27 Mei 2017)

https://firmansyam22.blogspot.co.id/2015/11/makalah-perkembangan-ilmu-pengetahuan.html
(27 Mei 2017)

Anda mungkin juga menyukai