PENGERTIAN DAN FUNGSI AGAMA

PENGERTIAN DAN FUNGSI AGAMA

AGAMA

PENGERTIAN

(ETIMOLOGI) “A” = TIDAK, “GAMA” = PERGI.

(TERMINOLOGI) SUATU JENIS SISTEM SOSIAL YANG
DIBUAT DENGAN BERPOROS PADA KEKUATAN-
KEKUATAN NONEMPIRIS YANG DIPERCAYAINYA DAN
DIGUNAKAN UNTUK MENCAPAI KESELAMATAN BAGI
MANUSIA
FUNGSI AGAMA

FUNGSI EDUKATIF: KHOTBAH, UPACARA, RENUNGAN

FUNGSI PENYELAMATAN: DOA-DOA

FUNGSI PENGAWASAN SOSIAL: KELAHIRAN,

PERKAWINAN, KEMATIAN.

FUNGSI MEMUPUK PERSAUDARAAN: MUSLIM,

KRISTIANI.

FUNGSI TRANSFORMATIF: PERBUDAKAN, KASTA

PENGERTIAN DAN ISI
KANDUNGAN AL-QUR’AN
AL-QUR’AN

PENGERTIAN

BACAAN (ETIMOLOGI

PERKATAAN YANG MENGANDUNG MUKJIZAT YANG

DITURUNKAN KEPADA NABI MUHAMMAD YANG TERTULIS
DALAM MUSHAF YANG DISAMPAIKAN SECARA
MUTAWATIR DAN DIANGGAP IBADAH BAGI YANG
MEMBACANYA.

ISI KANDUNGAN

MAKKIYAH: 12 TAHUN, 5 BULAN 13 HARI, 19/30= 86 SURAT

MADANIYAH: 9 TAHUN, 9 BULAN, 9 HARI, 11/30= 28 SURAT

SUMBER DAN AJARAN
ISLAM AGAMA ISLAM

SUMBER

AL-QUR’AN

AL-HADITS

IJTIHAD

AJARAN AGAMA ISLAM

IMAN= AQIDAH

ISLAM= SYARI’AH/ IBADAH

IHSAN= AKHLAK
PENGERTIAN DAN MACAM AS-
SUNNAH
AS-SUNNAH

PENGGERTIAN

UCAPAN/ KABAR BERITA (ETIMOLOGI)

SESUATU YANG DISANDARKAN KEPADA NABI MUHAMMAD

BAIK BERUPA PERKATAAN, PERBUATAN, PERNYATAAN
(TERMINOLOGI)

MACAM-MACAM AS-SUNNAH
QAULIYAH
(UCAPAN NABI)

FI’LIYAH
(PERBUATAN NABI)

TAQRIRIYAH
(PERNYATAAN NABI)
PENGERTIAN DAN MACAM
IJTIHAD
IJTIHAD
PENGERTIAN
MENCURAHKAN TENAGA DAN PIKIRAN/ BERUSAHA
KERAS (ETIMOLOGI)

MENCURAHKAN SEGALA KEMAMPUAN BERPIKIR UNUTK

MENGELUARKAN HUKUM SYAR’I DARI DALIL-DALIL
SYARA’, YAITU AL-QUR’AN DAN HADITS.

MACAM-MACAM
IJMA’: KESEPAKATAN PENDAPAT TENTANG SUATU HUKUM

QIYAS: MENGUKUR SESUATU DENGAN YANG LAIN DAN

MENYAMAKANNYA

ISTIHSAN: PROSES PERPINDAHAN DARI QIYAS YANG SATU

KE YANG LAIN YANG LEBIH KUAT

ISTISHAB: MEMEGANG HUKUM YANG TELAH ADA

HINGGA ADANYA HUKUM YANG BARU MENGUBAH

‘URF: PERBUATAN YANG DILAKUKAN TERUS MENERUS

IMAN DAN CABANGNYA
IMAN
PENGERTIAN
PERCAYA (ETIMOLOGI)

MENYAKINI DENGAN HATI, MENGUCAPKAN DENGAN

LISAN, DAN MENGAMALKAN DALAM TINDAKAN
SEHARI-HARI

CABANG-CABANG
IMAN KEPADA ALLAH

IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH

AQIDDAH
IMAM KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

IMAN KEPADA HARI KEMUDIAN

IMAN KEPADA QADAR ALLAH

ISLAM DAN CABANGNYA
ISLAM
PENGERTIAN
TUNDUK (ETIMOLOGI)

MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH DENGAN MENAATI

SEGALA PERINTAH-NYA, MENJAUHI SEGALA LARANGAN-
NYA DAN MENGERJAKAN SEGALA YANG
DIPERBOLEHKAN-NYA

CABANG-CABANGNYA
MENGUCAPKAN KALIMAT SYAHADAT

MENGERJAKAN SHALAT

IBADAH
PUASA RAMADHAN

MENGELUARKAN ZAKAT

MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MAMPU

IHSAN DAN CABANGNYA
IHSAN

PENGERTIAN

BAIK/ BAGUS

BERBAKTI KEPADA ALLAH, SEOLAH-OLAH MELIHAT ALLAH.

WUJUDNYA

BERBUAT BAIK KEPADA ALLAH SWT

AKHLAK
BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA MANUSIA

BERBUAT BAIK KEPADA LINGKUNGAN

INTEGRALITAS IMAN, ISLAM DAN
IHSAN
IMAN

ISLAM IHSAN
 JENIS DAN SYARAT IBADAH
IBADAH

JENISNYA
IBADAH MAGHDHAH
(IBADAH YANG DITENTUKAN SCARA DAN SYARAT
SECARA DETIL DAN BIASANYA BERSIFAT RITUS)
IBADAH ‘AMAH
(IBADAH DALAM ARTI UMUM, SEGALA PERBUATAN BAIK
MANUSIA/ IBADAH YANG TIDAK DITENTUKAN CARA DAN
SYARATNYA SECARA DETIL, DISERAHKAN KEPADA
MANUSIA SENDIRI)

SYARAT-SYARAT

IMAN KEPADA ALLAH

NIAT KARENA ALLAH

DILAKUKAN DENGAN PETUNJUK ALLAH

IBADAH: SECARA ETIMOLOGI ADALAH PENGABDIAN, PENYEMBAHAN. SECARA TERMINOLOGI ADALAH TAAT KEPADA
ALLAH DENGAN MELAKSANAKN PERINTAHNYA MELALUI LISAN PARA RAASULNYA
PILAR DAN HIKMAH IBADAH
IBADAH

PILAR

CINTA (HUBB) QS. 3: 31

TAKUT (KHAUF) QS. 2: 235

BERHARAP (RAJA’) QS. 7: 56

HIKMAH

MEMBESIHKAN DAN MENYUCIKAN JIWA (QS. 9: 103)

MENENTRAMKAN DAN MENDAMAIKAN JIWA (QS. 13: 8)

MENDORONG MANUSIA UNTUK BERBUAT KEBAIKAN

(QS. 29: 45)
 JENIS DAN MACAM AKHLAK
AKHLAK

JENISNYA

AKHLAK MAHMUDAH (BUDI PEKERTI YANG TERPUJI)

AKHLAK MAZDMUMAH (BUDI PEKERTI YANG TERCELA)

MACAMNYA

AKHLAK KEPADA KHALIQ/ PENCIPTA (ALLAH)

AKHLAK KEPADA MAKHLUQ/ YANG DICIPTA (MANUSIA DAN

LINGKUNGAN ALAM SEMESTA)

AKHLAK SECARA ETIMOLOGI ADALAH TINGKAH LAKU, TABIAT, PERANGAI. SECARA TERMINOLOGI ADALAH DAYA
KEKUATAN JIWA YANG MENDORONG PERBUATAN DENGAN MUDAH DAN SPONTAN TANPA DIPIKIR DAN DIRENUNGKAN
LAGI
PETA KONSEP AKHLAK
AKHLAK

KEPADA KHALIQ

ALLAH SWT

KEPADA MAKHLUK

SESAMA MANUSIA

DIRI SENDIRI

ORANG TUA

TETANGGA/ MASYARAKAT SEKITAR

LINGKUNGAN ALAM SEMESTA

HEWAN

TUMBUHAN

TANAH

AIR

UDARA
AKHLAK KEPADA ALLAH
AKHLAK KEPADA ALLAH

BERIBADAH

BERDOA

BERZIKIR

TAWAKKAL

TAWADUK
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI

SABAR

SYUKUR

JUJUR

IKHLAS

MALU

ADIL

TAWADUK (RENDAH DIRI)

AKHLAK KEPADA ORANG TUA
AKHLAK KEPADA ORANG TUA

TAAT DAN PATUH

BERKATA DENGAN SOPAN-SANTUN DAN LEMAH-LEMBUT

MEMBANTU

MENDOAKAN
AKHLAK BERTETANGGA/
BERMASYARAKAT
AKHLAK KEPADA TETANGGA/ MASYARAKAT

TOLONG-MENOLONG

SALING MENGHORMATI

SALING MENASEHATI
AKHLAK KEPADA HEWAN
AKHLAK KEPADA HEWAN

SYAFAQAH
(PERASAAN HALUS DAN BELAS KASIH UNTUK BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA MAKHLUK ALLAH)

MEMBERI HAK ISTIRAHAT BAGI HEWAN KENDARAAN

TIDAK MENYIKSA

MEMPERTAJAB ALAT POTONG BAGI HEWAN SEMBELIHAN

MEMBUNUH HEWAN BERBAHAYA TANPA MENYIKSA

HIMAHAYATAU
(PEMELIHARAAN)

MEMBERI MAKAN DAN MINUM

AKHLAK KEPADA LINGKUNGAN
AKHLAK KEPADA LINGKUNGA

MENGELOLA

MEMELIHARA

MELESTARIKAN
DALIL-DALIL AKHLAK
AKHLAK
AKHLAK KEPADA ALLAH: BERIBADAH (QS. 51: 56), BERZIKIR
(QS. 13:28), BERDOA (. QS.7:55-56), (QS.27:62) TAWAKKAL,
(QS.3:159) (QS.65:3), TAWADUK (RENDAH DIRI) (QS.20:111)

AKHLAK KEPADA SESAMA MANUSIA

AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI: SABAR (QS.2:153),
SYUKUR (QS.2:152) (QS.2:172), JUJUR (QS. 2: 282),
ADIL (QS. 4: 58), IKHLAS (QS. 4: 125), MALU (QS.
TAWADUK (RENDAH DIRI)
AKHLAK KEPADA ORANG TUA: MENTAATI
(QS.6:151), BERKATA DENGAN SOPAN SANTUN
DAN LEMAH LEMBUT (QS.17: 23), MEMBANTU,
MEDOAKAN.
AKHLAK KEPADA TETANGGA/ MASYARAKAT:
TOLONG-MENOLONG (Q.S 5:2), SALING
MENGHORMATI (QS.49:11), SALING MENASEHATI
(QS. 103:1-3).

AKHLAK KEPADA LINGKUNGAN: MENGELOLA, MEMELIHARA

(QS. 28:77) MELESTARIKAN (QS. 6:141) (QS.15:19).
NIKAH: DEFINISI, HUKUM & RUKUN
NIKAH
PENGERTIAN
PENYATUAN, HUBUNGAN BADAN, AKAD (ETIMOLOGI).

AKAD YANG DAPAT MENGHALALKAN PASANGAN SUAMI-

ISTRI UNTUK SALING MENIKMATI DIRINYA
(TERMINOLOGI).

HUKUM NIKAH
WAJIB BAGI ORANG-ORANG YANG TELAH MAMPU
MEMBERIKAN NAFKAH DAN TAKUT TERPEROSOK DALAM
KEMAKSIATAN (QS. 24 : 32, 4: 3, 30: 21)

RUKUN NIKAH
CALON SUAMI DAN CALON ISTERI (QS, 24: 32)
WALI, YAKNI: AYAH CALON ISTERI, KERABAT MENURUT
URUTAN YANG PALING DEKAT, ATAU KALANGAN
PENGUASA. SYARAT WALI: ADIL, LAKI-LAKI, BALIGH,
BERAKAL. (QS. 2: 232)
DUA ORANG SAKSI: LAKI-LAKI, ADIL, BALIGH DAN
BERAKAL. (QS. 4: 6, 2: 282)

MAHAR (QS. 4:4, 2: 236)

IJAB QABUL. IJAB ADALAH UCAPAN AWAL YANG
DUCAPKAN DAN BERASAL DARI SALAH SATU PIHAK YANG
MELAKUKAN AKAD. QABUL ADALAH UCAPAN YANG
DISAMPAIKAN OLEH PIHAK LAIN DALAM AKAD DAN
DISAMPAIKAN SETELAH IJAB (QS. 2: 235)
KELUARGA SEJAHTERA
KELUARGA SEJAHTERA

PRANIKAH

KESIAPAN JASMANI ROHANI

MOTIVASI PERNIKAHAN

MEMILIH CALON SUAMI/ISTRI

MELAMAR

PERNIKAHAN

NIKAH

POLA HUBUNGAN SUAMI-ISTRI

PERENCANAAN KELUARGA

PEMBINAAN KELUARGA
MOTIVASI PERNIKAHAN
MOTIVASI NIKAH

BERIBADAH KEPADA ALLAH (QS. 51: 56)

MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH (QS. 30: 21)

MEMENUHI TUNTUTAN NALURI (QS. 13: 38, 30: 21)

MENJAUHKAN DIRI DARI PERBUATAN TERCELA (4: 24)

ADAB DAN TATA-CARA MELAMAR
ADAB DAN TATA-CARA MELAMAR

MELIHAT CALON (QS. 24: 30, 24: 31)

PEREMPUAN MELAMAR LAKI-

TiDAK TERLARANG
MERAHASIAKAN PINANGAN (QS. 2: 235)

LAKI
MELAMAR SESORANG YANG TIDAK TERHALANG HAL-HAL ATAU KEADAAN TERTENTU (QS: 4: 23, 4: 22, 33:
50, 5: 5, 2: 221, 60: 10, 24: 31, 33: 55, 24: 23, 2: 235)

TIDAK MELAMAR SESEORANG YANG MASIH BERADA DALAM PINANGAN ORANG LAIN
KESIAPAN JASMANI ROHANI
PERSIAPAN NIKAH

JASMANI

CEK FERTILITAS DAN KESEHATAN

OLAH-RAGA

ROHANI

BERDOA

ISTIGHFAR

RIDHO DAN SYUKUR

MEMILIH CALON
KRITERIA CALON

ISLAM

BERILMU

BERAKHLAK
POLA HUBUNGAN SUAMI ISTERI
POLA HUBUNGAN

KEDUDUKAN SUAMI-ISTERI DALAM KELUARGA

MEMBANGUN

KELUARGA
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI-ISTERI

TUJUAN
PERAN
PRINSIP HUBUNGAN SUAMI-ISTERI
KEDUDUKAN SUAMI-ISTERI
KEDUDUKAN SUAMI-ISTERI
(QS. 4: 34)

SUAMI SEBAGAI KEPALA RUMAH TANGGA

ISTERI SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI-ISTERI
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI

KEWAJIBAN SUAMI

MENJADI HAK
MEMIMBING ISTRI DAN RUMAH TANGA (QS.66: 6, QS. 31: 13)

ISTERI
MELINDUNGI ANGGOTA KELUARGA (QS. 66: 6)

MENANGGUNG NAFKAH LAHIR BATIN ISTRI DAN KELUARGA. (QS. 2: 233, QS. 65: 6, QS. 65: 7))

KEWAJIBAN ISTERI

MENJADI HAK
BERBAKTI LAHIR BATIN KEPADA SUAMI (QS.24: 31, QS 4: 34)

SUAMI
MENYELENGGARAKAN DAN MENGATUR KEPERLUAN RUMAH TANGGA (QS. 4: 34)
HAK DAN KEWAJIBAN BERSAMA
HAK DAN KEWAJIBAN BERSAMA

MENEGAKKAN RUMAH TANGGA YANG SAKINAH, MAWADDAH DAN RAHMAH (QS. 30: 21)

CINTA MENCINTAI, HORMAT MENGHORMATI, SETIA DAN MEMBERI BANTUAN LAHIR BATHIN (QS.
30: 21)

MENGASUHI DAN MEMELIHARA ANAK (QS.QS. 2: 233, QS. 65: 6, QS. 65: 7)

MEMELIHARA KEHORMATAN (QS. 4: 34)

PRINSIH HUBUNGAN
PRINSIP HUBUNGAN

CINTA DAN KASIH SAYANG (QS. 30: 21)

KEADILAN (QS. 4: 58, QS. 4: 3, QS. 5: 43)

PERSAMAAN (QS. 4: 124)

MUSYAWARAH (QS. 65: 6, QS. 3: 159)

PEMBINAAN KELUARGA
PEMBINAAN KELUARGA

BERTQWA
AGAMA

INSAN
AQIDAH

IBADAH

AKHLAK

PENDIDIKAN

CERDA
DISIPLIN

INSAN

S
KETEKUNAN

KETELITIAN

EKONOMI
KREATIFITAS

MANDIRI
INSAN
PRODUKTIFITAS

EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS

SOSIAL
STATUS SOSIAL

RESPONSI
INSAN
PERAN SOSIAL

F
NORMA SOSIAL
BIMBINGAN IBU HAMIL
IBU HAMIL

USAHA

MENJAGA KESEHATAN IBU

BERPIKIR POSITIF

DOA

MEMPERBANYAK MENGINGAT ALLAH

BANYAK BERIBADAH, BERBUAT KEBAIKAN DAN MENJAUHI LARANGAN ALLAH

MEMPERBANYAK MEMBACA AL-QUR’AN

MEMPERBANYAK WIRID DAN ZIKIR

IBU MELAHIRKAN
IBU MELAHIRKAN
PROSES MELAHIRKAN
BANYAK MEMBACA DZIKIR

BANYAK BERDOA

BAYI LAHIR
MENGUCAPKAN SELAMAT

MENGUMANDANGAN ADZAN DI TELINGA KANAN BAYI

MELAKUKAN TAKNIK

MENCUKUR RAMBUT

AQIQAH

MEMBERI NAMA YANG BAIK

KHITAN
BIMBINGAN SAKRATUL MAUT
BIMBINGAN
SAKRATUL MAUT
NASEHAT SABAR

JANGAN MENHARAP KEMATIAN

MEMBASAHI KERONGKONGAN DAN BIBIR DENGAN AIR

MENGINGATKAN AKAN WASIAT

MENTALQIN

BERKATA YANG BAIK-BAIK

MENGHADAPKAN MAYIT KE ARAH KIBLAT

MEMBACA SURAT YASIN (IKHTILAF)

NIFAS
NIFAS

DEFINISI

DARAH YANG KELUAR DISEBABKAN OLEH KELAHIRAN ANAK

HUKUM YANG BERLAKU

MASA NIFAS

MAKSIMAL 40 HARI
LARANGAN PADA SAAT NIFAS
NIFALARANGAN-LARANGANS

SHALAT

PUASA

MEMBACA AL-QUR’AN

MENYENTUH AL-QUR’AN

BERDIAM DI DALAM MASJID

THAWAF

BERHUBUNGAN BADAN

THALAK
PERSETUBUHAN DI MASA NIFAS
PERSETUBUHAN SAAT NIFAS

BATAS MAKSIMAL DIPERBOLEHKAN

TIDAK SAMPAI PADA PERBUATAN MEMASUKKAN KELAMIN
LAKI-LAKI KE DALAM LUBANG KELAMIN PEREMPUAN

DI WAJIBKAN MEMBAYAR KIFARAT BAGI YANG SENGAJA

MELANGGGAR BATAS MAKSIMAL YANG DIPERBOLEHKAN

SETENGAH DINAR EMAS MURNI

 BERSUCI DARI NIFAS
CARA BERSUCI
MANDI
RUKUN
NIAT

BERKUMUR,BERISTINSYAQ DAN
MENGGUYURKAN AIR KE SELURUH BADAH

SUNNAH
MEMBACA BISMILLAH

BERISTINJA’: MEMBERSIHKAN KOTORAN

BERWUDHU

MENYIRAMKAN AIR KE KEPALA 3 KALI

MENGUYURKAN AIR DIMULAI DARI SEBELAH

BAGIAN KANAN DAN KEMUDIAN SEBELAH KIRI

TAYAMUM
NIAT

MENGUSAP WAJAH DAN KEDUA TANGAH DENGAN DEBU

IBADAH DI SAAT DAN SESUDAH
MASA NIFAS
IBADAH

SAAT

TIDAK DI PERBOLEH MELAKUKAN IBADAH, SHALAT PUASA DAN THAWAF

DIPERBOLEHKAN MEMBACA DZIKIR, TASBIH, TAHMID, DOA-DOA, MENDENGAR BACAAN AL-QUR’AN

SESUDAH

MENGQADHA PUASA YNG DITINGGAL

MEMBAYAR FIDYAH

MEMBAYAR KAFARAT