Anda di halaman 1dari 20

KONSEP ETIK

KEPERAWATAN
DISUSUN
OLEH :
ISRA HAYATI
OKTAVIA LISNI
213310728
DOSEN PEMBIMBING:
Ners Idrawati BaharS.Kep.,M.Kep
A.
PENGERTIAN KONSEP
ETIK KEPERAWATAN
Istilah etika (ethice) berasal dari Bahasa Yunani
yang berarti perilaku seseorang, adat istiadat
(kebiasaan), perasaan batin, watak, serta
kecenderungan hati, untuk melakukan suatu
perbuatan. Selain itu, istilah etika juga dipahami
sebagai kajian tentang tingkah laku manusia,
tentang apa itu baik atau buruk, benar atau salah,
sengaja atau tidak.
Pengertian etika menurut para ahli
etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan
01 Ahmad Amin
(1983: 3)
buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan
apa yang seharusnya diperbuat.
Hamzah Ya’qub etika sebagai ilmu yang menyelidiki
02 (1983: 12) mana yang baik dan mana yang buruk
dengan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran.
mengartikan etika sebagai ilmu yang
mempelajari tentang baik dan buruk. Beliau
M. Amin Abdullah selanjutnya menyatakan bahwa, etika
03 (2002: 15) berfungsi sebagai teori perbuatan baik dan
buruk, yang praktiknya dapat dilakukan
dalam disiplin filsafat.

ꢀꢀꢀꢀꢀEtikaꢀberartiꢀkebiasaanꢀatauꢀmodelꢀprilaku,ꢀatauꢀ
Araskar dan David standarꢀyangꢀdiharapkanꢀdanꢀkriteriaꢀtertentuꢀuntukꢀ
04 (1978) sesuatuꢀtindakan,ꢀdapatꢀdiartikanꢀsegalaꢀsesuatuꢀyangꢀ
berhubunganꢀdenganꢀꢀpertimbanganꢀpembuatanꢀ
keputusan,ꢀbenarꢀatauꢀtidaknyaꢀsuatuꢀperbuatan.ꢀ
ꢀꢀꢀꢀꢀmengartikanꢀ etikaꢀ sebagaiꢀ
Dictionary of sistemꢀ dariꢀ prinsip-prinsipꢀ
05 Curret English, AS moralꢀ atauꢀ aturan-aturanꢀ
Hornby prilaku.ꢀ

ꢀꢀꢀꢀꢀEtikaꢀ berfokusꢀ padaꢀ yangꢀ


06 AARN (1996) seharusnyaꢀ baikꢀ salahꢀ atauꢀ
benar,ꢀatauꢀhalꢀbaikꢀatauꢀburuk

07 Rowson, (1992) ꢀꢀꢀꢀꢀEtikꢀ adalahꢀ Segalaꢀ sesuatuꢀ


yangꢀ berhubungan/alasanꢀ
tentangꢀisuꢀmoral.
JENIS-JENIS ETIK KEPERAWATAN
Memberikanꢀ gambaranꢀ &ꢀ ilustrasiꢀ tentangꢀ tingkahꢀ lakuꢀ
manusiaꢀditinjauꢀdariꢀnilai-nilaiꢀbaikꢀdanꢀjugaꢀburukꢀsertaꢀ
Etik Deskritif hal-halꢀ yangꢀ manaꢀ yangꢀ bolehꢀ dilakukanꢀ sesuaiꢀ denganꢀ
normaꢀetis,ꢀyangꢀdianutꢀolehꢀmasyarakat.ꢀꢀꢀꢀ

Etikaꢀ deskriptifꢀ yaituꢀ etikaꢀ yangꢀ berusahaꢀ


Etik Deskriptif meneropongꢀ
secaraꢀkritisꢀdanꢀrasionalsikapꢀdanꢀprilakuꢀmanusiaꢀdanꢀ
apaꢀ yangꢀ dikejarꢀ olehꢀ manusiaꢀ dalamꢀ hidupꢀ iniꢀ
sbagaiꢀ
sesuatuꢀyangꢀbernilai.ꢀ
Membahasꢀ danꢀ mengkajiꢀ ukuranꢀ baik,ꢀ buruknyaꢀ
Etik Normative tindakanꢀ manusia,ꢀ yangꢀ biasanyaꢀ dikelompokkanꢀ
Etikaꢀ
normatifꢀyaituꢀetikaꢀyangꢀberusahaꢀmenetapkanꢀberbagaiꢀ
sikapꢀ danꢀ polaꢀ prilakuꢀ idealꢀ yangꢀ seharusnyaꢀ dimilikiꢀ
olehꢀ manusiaꢀ dalamꢀ hidupꢀ iniꢀ sebagaiꢀ sesuatuꢀ yangꢀ
bernilai.ꢀꢀ
Membahasꢀ berbagaiꢀ macamꢀ berhubunganꢀ denganꢀ
kondisiꢀ manusiaꢀ untukꢀ bertindakꢀ etisꢀ dalamꢀ
Etika Umum mengambilꢀberbagaiꢀmacamꢀkebijakanꢀberdasarkanꢀ
teori-teoriꢀdanꢀjugaꢀprinsip-prinsipꢀmoral.ꢀ

ꢀꢀꢀꢀꢀꢀꢀ
• Etikaaꢀ sosialꢀ adalahꢀ yangꢀ menekankanꢀ tanggungꢀ
jawabꢀ
sosialꢀ &ꢀ hubunganꢀ antarꢀ sesamaꢀ manusiaꢀ dalamꢀ
• aktivitasꢀyangꢀdilakukannya.ꢀ
Etikaꢀ individuꢀ adalahꢀ lebihꢀ menekankanꢀ kepadaꢀ
Etika Khusus kewajibanꢀmanusiaꢀsebagaiꢀpribadi.ꢀ
• Etikaꢀ terapanꢀ adalahꢀ etika-etikaꢀ yangꢀ diterapkanꢀ padaꢀ
sebuahꢀprofesi.

B.
TEORI
UTILLITARISANIS
M

Utilitarianismeꢀ Aliranꢀ utilitarianꢀ dicetuskanꢀ olehꢀ filosofꢀ Inggris,ꢀ
yakniꢀ Jeremyꢀ Benthamꢀ (1748-1832)ꢀ danꢀ Johnꢀ Stuartꢀ Millꢀ (1806-
1873).ꢀKataꢀ“utility”ꢀbermaknaꢀ“berguna”ꢀatauꢀ“kegunaan”.ꢀMenurutꢀ
teoriꢀ ini,ꢀ suatuꢀ perbuatanꢀ adalahꢀ baikꢀ jikaꢀ membawaꢀ manfaatꢀ
padaꢀ
masyarakatꢀ secaraꢀ keseluruhanꢀ atauꢀ banyakꢀ orang,ꢀ danꢀ bukanꢀ
padaꢀ
satuꢀ atauꢀ duaꢀ orangꢀ saja.ꢀ Kriteriaꢀ untukꢀ menentukanꢀ baikꢀ
buruknyaꢀ
suatuꢀperbuatanꢀadalah,ꢀtheꢀgreatestꢀhappinessꢀofꢀtheꢀgreatestꢀnumber,ꢀ
yakniꢀkebahagiaanꢀterbesarꢀdariꢀjumlahꢀorangꢀterbesar.ꢀJadiꢀperbuatanꢀ
yangꢀmengakibatkanꢀorangꢀbanyakꢀbahagiaꢀadalahꢀperbuatanꢀterbaikꢀ
(Bertensꢀ2000:ꢀ66).ꢀ

AdapunꢀtokohꢀpenganutꢀutilistisꢀadalahꢀJeremyꢀBenthamꢀdanꢀRudolfꢀvonꢀ
Jheringꢀnamunꢀdemikianꢀterdapatꢀperbedaanꢀdiantaraꢀkeduanya.ꢀJeremyꢀ
Benthamꢀdikenalꢀsebagaiꢀbapakꢀutilitarianismeꢀindividual,ꢀsedangkanꢀ
RudolfꢀvonꢀJheringꢀadalahꢀbapakꢀutilitarianismeꢀsosiologis.

Prinsip-prinsipꢀ dasarꢀ ajaranꢀ Benthamꢀ dapatꢀ dijelaskanꢀ sebagaiꢀ berikut.ꢀ
Tujuanꢀ hukumꢀ adalahꢀ hukumꢀ dapatꢀ memberikanꢀ jaminanꢀ kebahagiaanꢀ
kepadaꢀ individu-individu,ꢀ barulahꢀ kepadaꢀ orangꢀ banyak.ꢀ ”theꢀ greatestꢀ
happinessꢀ ofꢀ theꢀ greatestꢀ number”ꢀ (kebahagiaanꢀ yangꢀ sebesar-besarnyaꢀ
dariꢀ sebanyak-banyaknyaꢀ orang).ꢀ Prinsipꢀ iniꢀ harusꢀ diterapkanꢀ secaraꢀ
kuatitatif,ꢀ karenaꢀ kualitasꢀ kesenanganꢀ selaluꢀ sama.ꢀ Untukꢀ mewujudkanꢀ
kebahagiaanꢀ individuꢀ danꢀ masyarakatꢀ makaꢀ perundang-undanganꢀ harusꢀ
mencapaiꢀempatꢀtujuan.
EMPAT TUJUAN AGAR MENCAPAI
KEBAHAGIAAN INDIVIDU

ꢀtoꢀprovideꢀsubsistenceꢀ ꢀꢀꢀꢀꢀꢀꢀtoꢀprovideꢀsecurityꢀ
(untukꢀmemberiꢀ (untukꢀmemberikanꢀ
nafkahꢀhidup) perlindungan)

toꢀprovideꢀabundanceꢀ
ꢀtoꢀattainꢀequityꢀ(untukꢀ
(untukꢀmemberikanꢀnafkahꢀ
mencapaiꢀpersamaan).
makananꢀberlimpah)
LebihꢀlanjutꢀBenthamꢀberpendapatꢀbahwaꢀkeberadaanꢀnegaraꢀdanꢀhukumꢀ
semata-mataꢀ sebagaiꢀ alatꢀ untukꢀ mencapaiꢀ manfaatꢀ yangꢀ hakikiꢀ yaituꢀ
kebahagiaanꢀ mayoritasꢀ rakyat.ꢀ Ajaranꢀ Benthamꢀ yangꢀ sifatꢀ
individualisꢀ
iniꢀ tetapꢀ memperhatikanꢀ kepentinganꢀ masyarakat,ꢀ agarꢀ kepentinganꢀ
idividuꢀ yangꢀ satuꢀ denganꢀ individuꢀ yangꢀ lainꢀ tidakꢀ bertabrakanꢀ makaꢀ
harusꢀ dibatasiꢀ tidakꢀ terjadiꢀ homoꢀ hominiꢀ lupus.ꢀ Menurutꢀ Benthamꢀ
agarꢀ
tiap-tiapꢀ individuꢀ memilikiꢀ sikapꢀ simpatiꢀ kepadaꢀ individuꢀ lainnyaꢀ
sehinggaꢀ akanꢀ terciptaꢀ kebahagiaanꢀ individuꢀ danꢀ kebahagiaanꢀ
masyarakatꢀakanꢀterwujud.ꢀBenthamꢀmenyebutkan“Theꢀaimꢀofꢀlawꢀisꢀtheꢀ

greatestꢀhappinesꢀforꢀtheꢀgreatestꢀnumber”.
PenganutꢀaliranꢀUtilitarianismeꢀselanjutnyaꢀadalahꢀRudolfꢀvonꢀJhering.ꢀ
Jheringꢀ jugaꢀ mengembangkanꢀ aspek-aspekꢀ dariꢀ Positivismeꢀ Johnꢀ
Austinꢀdanꢀmengembangkannyaꢀdenganꢀprinsip-prinsipꢀUtilitarianismeꢀ
yangꢀdiletakanꢀolehꢀBenthamꢀhalꢀtersebutꢀmemberiꢀsumbanganꢀpentingꢀ
untukꢀ menjelaskanꢀ ciriꢀ khasꢀ hukumꢀ sebagaiꢀ suatuꢀ bentukꢀ kemauan.ꢀ
Jheringꢀ mulaiꢀ mengembangkanꢀ filsafatꢀ hukumnyaꢀ denganꢀ
melakukanꢀ
studiꢀ yangꢀ mendalamꢀ tentangꢀ jiwaꢀ hukumꢀ Romawiꢀ yangꢀ
membuatnyaꢀ
sangatꢀ menyadariꢀ betapaꢀ perlunyaꢀ hukumꢀ mengabdiꢀ tujuan-tujuanꢀ
sosial.ꢀ Dasarꢀ filsafatꢀ Utilitarianismeꢀ Jheringꢀ adalahꢀ pengakuanꢀ
tujuanꢀ

sebagaiꢀ prinsipꢀ umumꢀ duniaꢀ yangꢀ meliputiꢀ baikꢀ ciptaan-ciptaanꢀ
yangꢀ
Keseluruhanꢀkeinginan-keinginanꢀtersebutꢀolehꢀJheringꢀdibagiꢀkeꢀdalamꢀtigaꢀ
kategori,ꢀsebagaiꢀberikutꢀ:ꢀ
1. ꢀDiꢀ luarꢀ hukumꢀ (hanyaꢀ milikꢀ alam)ꢀ yangꢀ diberikanꢀ kepadaꢀ manusiaꢀ
olehꢀ
alamꢀdenganꢀatauꢀtanpaꢀusahaꢀmanusiaꢀ(yakniꢀhasilꢀbumi).
2. Hukumꢀcampuran,ꢀyakniꢀsyarat-syaratꢀkehidupanꢀkhususꢀuntukꢀmanusia.ꢀ
Dalamꢀ kategoriꢀ ini,ꢀ kempatꢀ syarat-syaratꢀ pokokꢀ kehidupanꢀ sosialꢀ
yakniꢀ
perlindunganꢀ kehidupan,ꢀ perkembanganꢀ kehidupan,ꢀ pekerjaan,ꢀ danꢀ
perdagangan.ꢀ Iniꢀ merupakanꢀ aspek-aspekꢀ khususꢀ dariꢀ kehidupanꢀ
sosial,ꢀ
tetapiꢀtidakꢀtergantungꢀdariꢀpaksaanꢀhukum.
3. Sebaliknya,ꢀ syarat-syaratꢀ hukumꢀ yangꢀ murniꢀ adalahꢀ yangꢀ seluruhnyaꢀ
tergantungꢀ dariꢀ perintahꢀ hukum,ꢀ sepertiꢀ perintahꢀ untukꢀ membayarꢀ
utangꢀ
atauꢀ pajak.ꢀ Diꢀ lainꢀ pihak,ꢀ tidakꢀ adaꢀ undang-undangꢀ yangꢀ diperlukanꢀ
C.
TEORI
DEONTOLOGI
Deontologiꢀ adalahꢀ sebuahꢀ istilahꢀ yangꢀ berasalꢀ dariꢀ kataꢀ Yunaniꢀ ‘deon’ꢀ
yangꢀ berartiꢀ kewajibanꢀ danꢀ ‘logos’ꢀ berartiꢀ ilmuꢀ atauꢀ teori.ꢀ Mengapaꢀ
perbuatanꢀ iniꢀ baikꢀ danꢀ perbuatanꢀ ituꢀ harusꢀ ditolakꢀ sebagaiꢀ keburukan,ꢀ
deontologiꢀ menjawab,ꢀ ‘karenaꢀ perbuatanꢀ pertamaꢀ menjadiꢀ kewajibanꢀ
kitaꢀ
danꢀ karenaꢀ perbuatanꢀ keduaꢀ dilarang’.ꢀ Sejalanꢀ denganꢀ itu,ꢀ menurutꢀ
etikaꢀ
deontologi,ꢀ suatuꢀ tindakanꢀ dinilaiꢀ baikꢀ atauꢀ burukꢀ berdasarkanꢀ apakahꢀ
tindakanꢀ ituꢀ sesuaiꢀ atauꢀ tidakꢀ denganꢀ kewajiban.ꢀ Karenaꢀ bagiꢀ etikaꢀ
deontologyꢀ yangꢀ menjadiꢀ dasarꢀ baikꢀ buruknyaꢀ perbuatanꢀ adalahꢀ
kewajiban.ꢀ Pendekatanꢀ deontologiꢀ sudahꢀ diterimaꢀ dalamꢀ konteksꢀ
agama,ꢀ
sekarangꢀmerupakanꢀjugaꢀsalahꢀsatuꢀteoriꢀetikaꢀyangꢀterpenting.
TIGA PRINSIP DALAM
TEORI
1.
DEONTOLOGI
Supayaꢀ tindakanꢀ punyaꢀ nilaiꢀ moral,ꢀ tindakanꢀ iniꢀ harusꢀ dijalankanꢀ
berdasarkanꢀkewajiban.
2. Nilaiꢀ moralꢀ dariꢀ tindakanꢀ iniꢀ tidakꢀ tergantungꢀ padaꢀ tercapainyaꢀ
tujuanꢀ
dariꢀ tindakanꢀ ituꢀ melainkanꢀ tergantungꢀ padaꢀ kemauanꢀ baikꢀ yangꢀ
mendorongꢀ seseorangꢀ untukꢀ melakukanꢀ tindakanꢀ itu,ꢀ berartiꢀ kalaupunꢀ
tujuanꢀtidakꢀtercapai,ꢀtindakanꢀituꢀsudahꢀdinilaiꢀbaik.
3. Sebagaiꢀ konsekuensiꢀ dariꢀ keduaꢀ prinsipꢀ ini,ꢀ kewajibanꢀ adalahꢀ halꢀ
yangꢀ
niscayaꢀ dariꢀ tindakanꢀ yangꢀ dilakukanꢀ berdasarkanꢀ sikapꢀ hormatꢀ padaꢀ
hukumꢀmoralꢀuniversal.ꢀ
Ajaranꢀ pokokꢀ etikaꢀ deontologisꢀ menurutꢀ Kantꢀ Etikaꢀ deontologisꢀ adalahꢀ teoriꢀ
filsafatꢀmoralꢀyangꢀmengajarkanꢀbahwaꢀsebuahꢀtindakanꢀituꢀbenarꢀkalauꢀtindakanꢀ
tersebutꢀ selarasꢀ denganꢀ prinsipꢀ kewajibanꢀ yangꢀ relevanꢀ untuknya.ꢀ Akarꢀ kataꢀ
Yunaniꢀ deonꢀ berartiꢀ 'kewajibanꢀ yangꢀ mengikat'.ꢀ Istilahꢀ "deontology"ꢀ dipakaiꢀ
pertamaꢀkaliꢀolehꢀC.D.ꢀBroadꢀdalamꢀbukunyaꢀFiveꢀTypesꢀofꢀEthicalꢀTheory.ꢀEtikaꢀ
deontologisꢀ jugaꢀ seringꢀ disebutꢀ sebagaiꢀ etikaꢀ yangꢀ tidakꢀ menganggapꢀ akibatꢀ
tindakanꢀsebagaiꢀfaktorꢀyangꢀrelevanꢀuntukꢀdiperhatikanꢀdalamꢀmenilaiꢀmoralitasꢀ
suatuꢀ tindakan.ꢀ (non-consequentialistꢀ theoryꢀ ofꢀ ethics).ꢀ Paraꢀ penganutꢀ etikaꢀ
deontologis,ꢀ sepertiꢀ Immanuelꢀ Kantꢀ (1724-1804)ꢀ sebagaiꢀ pelopornyaꢀ
misalnya,ꢀ
berpendapatꢀbahwaꢀnormaꢀmoralꢀituꢀmengikatꢀsecaraꢀmutlakꢀdanꢀtidakꢀtergantungꢀ
dariꢀ apakahꢀ ketaatanꢀ atasꢀ normaꢀ ituꢀ membawaꢀ hasilꢀ yangꢀ menguntungkanꢀ
atauꢀ
tidak.ꢀ Misalnyaꢀ normaꢀ moralꢀ "janganꢀ bohong"ꢀ atauꢀ "bertindaklahꢀ secaraꢀ
adil"ꢀ
tidakꢀ perluꢀ dipertimbangkanꢀ terlebihꢀ duluꢀ apakahꢀ menguntungkanꢀ atauꢀ tidak,ꢀ
disenangiꢀ atauꢀ tidak,ꢀ melainkanꢀ selaluꢀ danꢀ diꢀ manaꢀ sajaꢀ harusꢀ ditaati,ꢀ entahꢀ
TERIMAKAS
I
H

Anda mungkin juga menyukai