Anda di halaman 1dari 30

Matakuliah

ETIKA
DosenKelas
A. HADISOEPADMA, drs, MM
Alamat kontak
hadisoepadma@unpar.ac.id
1
2

PENGERTIAN&RUANGLINGKUP
Pengertiansecaraetimologis:
Ethos, taetha(Yunani); Mos, mores(Latin);
custom(Inggris)
Akhlak, watak, caraberpikir, adat, kebiasaan,
wilayah/tempattertentu
Etikasecarakritismemeriksa:
pranatasosial: apayangmendasari suatunorma
(mengapaharusbegitu?)danapakahdasaritu
rasional
lembagasosial: orangtua, sekolah, adat/suku,
negara, agama
3

DEFINISI ETIKA
Ethicsis………………
thestudyof right andwrong(terlalusempit dan
legalistik)
thestudyof morals(dipelajari ilmulaindantidak
sekedar deskriptif)
notthestudyof what is, but of whatought tobe
(mengabaikanpraksis)
Etikaadalah……………….
suatudisiplinfilsafat yangmempelajari tindakan
manusiadipandangdari segi kewajibanmoral dan
baik-buruknyaperbuatanitu, sehubungandengan
penyempurnaandiri manusiasbgmanusia
4

disiplinfilsafat: penyelidikanilmiah, metodis,


sistematisdanradikal denganmemakai akal
budi
tindakanmanusia: obyekstudi
actushumanus: sengaja(tahu, mau, bebas/ rela)
→obyeketika
actushominis: tanpasengaja/refleks/ naluriah
(instinktif)→bukanobyeketika
unsurkonstitutif tindakanmanusia: pelaku,
tujuan/motif, keadaansekitar (konteks)dan
akibat/dampaktindakan
kewajibanmoral, baik-buruktindakan&
penyempurnaandiri: khasetika
5

METODAYANGDIGUNAKAN
 UMUM:
Metodadeduksi: dari prinsipkepenerapan
Metodainduksi: dari faktakonkritdankhaskekesimpulan
umum/universal
 1)pengumpulandata, 2)hipotesis, 3)verifikasi / falsifikasi,
4)rumusanhukum, 5) teori global
 KHUSUS:
Metodafenomenologis: mendeskripsikanarti sesuatu
sebagaimanahal itumuncul dalamkesadaranmanusia
Metodakritis: meneliti konsistensi dankoherensi teori
atausistemmoral
Metodametaetis: aplikasi analitikabahasadalambidang
etikaagar tidaktimbul kerancuanataukekaburanarti
ETIKA
ETIKA ETIKA
KHUSUS DASAR/UMUM

ETIKAINDIVIDUAL

ETIKASOSIAL

ETIKA KELUARGA
ETIKA POLITIK
ETIKA BISNIS
ETIKA PROFESI dll

ETIKALINGKUNGANHIDUP
Etika, Moral, Agama, Etiket
MORAL ETIKA
• Mengajarkan bagaimana manusia • Berhubungan dengan pengertian
harus hidup • Kritis terhadap norma yang ada
• Memberi petunjuk / pedoman, lebih
bersifat normatif

AGAMA ETIKA
• Hasil interpretasi manusia terhadap • Usaha manusia (dengan akal-
perintah / hukumyang termuat dalam budinya), mengupayakan bagaimana ia
wahyu Tuhan
harus hidup kalau mau menjadi orang
• Masalah moral (baru) didekati dengan
yang baik
semangat agama
Etiket dan Etika
Persamaan:
• Menyangkut perilaku manusia secara normatif
• Memberikan norma: menyatakan apa yang harus / boleh
dilakukan dan yang sebaliknya
Perbedaan:

ETIKET ETIKA
• Menunjuk cara yang tepat dan • Tidak terbatas pada cara
diharapkan masyarakat dilakukannya suatu perbuatan
• Hanya berlaku dalampergaulan • Tidak tergantung pada hadir-tidaknya
orang lain
• Bersifat relatif • Bersifat absolut / mutlak: prinsip-
prinsip etis tidak bisa ditawar-tawar
• Menyangkut manusia dari dalam(segi
• Hanya memandang manusia dari luar batiniahnya)
(segi lahiriah saja)
ETIKA
KEBEBASAN
DAN
TANGGUNG-JAWAB
Makhlukyangberakal
budi

Definisi &sumber kebebasan


JENIS-JENISKEBEBASAN
 KEBEBASAN  KEBEBASANSOSIAL:
INDIVIDUAL: ◦ Secarajasmaniah: ada
◦ Kebebasan kebebasanuntuk
jasmaniah/fisik: bergerak
kebebasanuntuk ◦ Secararohaniah: ada
bergerak kebebasanuntuk
◦ Kebebasanrohaniah berpikir
/psikologis: ◦ Secaranormatif: tidak
kebebasanuntuk terikat oleh
berpikir kewajiban/larangan
 Dasar yangsah/legitim:
◦ Asaskeadilan: selainsaya,
oranglainjugamemiliki hak
yangsamaataskebebasan
◦ Asaskepentinganumum:
demi kebaikanbersama
 Caramembatasi:
◦ Secarafisik
◦ Secarapsikis
◦ Secaranormatif

PEMBATASAN: legitimasi &cara


TANGGUNG-JAWAB
Penyebab&tanggung-jawab

Langsung
Manusia
Tidak
Penyebab langsung
Bukan
Bebas
manusia
DUAJENISTANGGUNGJAWAB
Tanggung-jawabRetrospektif :
tanggungjawabatasperbuatanyang
telahdilakukandi waktusebelumnya
Tanggung-jawabProspektif:
tanggungjawabatasperbuatanyang
sedangdilakukansaat ini atauakan
dilakukandi waktuyangakandatang
SUARAHATI
HATI NURANI
Pengantar: 3lembaganormatif
 MASYARAKAT: keluarga, sekolah, tempat ibadah,
tempat kerja, tempat tinggal (negara), berbagai
pihakinformal (sumberorientasi moral:
bagaimanasayaharushidup)
 SUPEREGO: internalisasi nilai yangberasal dari
luardiri manusia; dikenali lewatrasamalu–rasa
bersalah(perasaanmoral spontan)
 IDEOLOGI: ajarantentangkehidupan; nilai-nilai
dasarkehidupan; keyakinanteguh; menuntut
kitautkbertindaksesuai ideologi
Adasituasi-situasi:
Ketikamanusiatidakdapat mengandalkan
pada3lembaganormatif, melainkanharus
mengandalkansuarahatinya
Ketikaia harusmembentukpenilaian
sendiri
Ketikaia sendirilahyangharus
bertanggung-jawabataskeputusannya→
apayangdiperbuatnya
Ketikaia sadar bahwaia tidakdapat
melarikandiri dari tanggung-jawab
SUARAHATI/ HATI NURANI
 KESADARANYANGMENYATAKANDIRI:
kesadarantentangapayangwajibdilakukanpada
saat menghadapi suatusituasi kongkrit
penghayatanttgbaikburuknyaperbuatankonkrit
manusiamemerintahkanataumelarangmanusia
untukmelakukansesuatu: di sini danpadasaatini

 KESADARAN(consciousness)~kesanggupanutk
mengenal diri sendiri danberefleksi ttgdiri sendiri 
hanyamanusiayangmemiliki self-consciousness,
sedangkanbinatangtidak.
CONSCIENTIA(CONSCIENCE)
 Arti: turut mengetahui; turut menyaksikan
Akar kata“CONSCIENCE”samadenganakar
kata“CONSCIOUSNESS”(“con”dan“sciere”),
khususnyadalamhal “kesadarandiri”atau
“self-awareness”
 Dalam“conscience”dan“consciousness”terjadi
penggandaan: manusiamenjadi subyekdan
sekaligusmenjadi obyeksaya(sebagai
subyek)menyadari diri sayasendiri (sebagai
obyek)
FUNGSI &JENISSUARAHATI
Fungsi suarahati adalahmenilai perbuatan:
apakahperbuatansesuai dengannorma
(“positif”atau“negatif”)
Duajenis suarahati:
Suarahati retrospektif atauconscientia
consequens: menilai “perbuatanyangsudah
dilakukan”
Suarahati prospektif atauconscientia
antecedens: menilai “perbuatanyangsedang
atauakandilakukan”
SIFAT-SIFATSUARAHATI
 RASIONAL: agar dpt dipertanggung-jawabkan
(pahamyangmenolak: “emotivisme”)
 MUTLAK: tergolongsebagai “imperatif kategoris”
atauperintahyangtidakbersyarat, berlaku
begitusajadantidakbisaditawar-tawar(bukan
“imperatif hipotetis”atauperintahyang
bersyarat)
 UNIVERSAL: siapapun, kapanpundandi mana
pun, jikamenghadapi situasi moral yangsama,
akanmemiliki suarahati yangsama
TEORI
LawrenceKOHLBERG
TARAFPERKEMBANGAN
MORAL
Latar-belakang
Kohlberg: seorangahli di bidangpsikologi
perkembangandanbidangpendidikan.
Melakukanriset di Amerika, Eropa, Asiatentang
perkembangankesadaranmoral / penalaran
moral (moral reasoning).
Kohlbergmembagi perkembanganmoral
menjadi tigatingkatan, masing-masing
tingkatanterdiri dari duatahapan, jadi secara
keseluruhanadaenamtahapanperkembangan.
Tingkat Prakonvensional
 Aturanataupengertianbaik-burukdiukur dalam
kaitannyadenganakibat fisik. Misal: hal-hal yang
mengenakkandianggapsebagai sesuatuyangbaik,
danyangtidakenakitusesuatuyangburuk
 Tingkat ini terdiri dari duatahap:
 Tahap1: Orientasi hukumandanketaatan. Dalam
tahapini: benarsalahsuatutindakanditetapkan
berdasarkanakibat fisik. Anaktunduk/patuhpada
hukumanagarterhindardari hal/tindakanyangtidak
enak.
 Tahap2: Orientasi untung-rugi (relativis-
instrumental). Padatahapini tindakanyangbenar
bersifatinstrumental untukmenunjangkebutuhan
dirinyadanoranglain(kelompok).
Tingkat Konvensional
 Nilai baik-burukditentukanolehsejauhmanaindividudapat
menciptadanmenjagakeselarasandengansuatukelompokatau
kesatuantertentu(keluarga, marga, bangsa, ataukomunitas
lainnya)
 Tahap3:Orientasi padakelompokakrab (“anakmanis”).
Tindakanindividudianggapbaikjikamendapatanpengakuan
danpujiandari anggotakelompoklainnya. Padatahapini setiap
individuberusahauntuktidakmenyimpangdari apayangtelah
ditetapkandandiakui/disetujui olehkelompok.
 Tahap4: Orientasi hukumdanketertiban. Tindakanyangbaik
adalahtindakanyangsesuai denganaturan.
Tingkat Pascakonvensional
• Pemahamanterhadapkebaikanbedasarkan
nilai atauprinsipyangdianggapbenarpada
dirinya.
• Tahap5: Perjanjiansosial legalistik. Suatu
tindakandianggapbaiksejauhtelahdikaji dan
dikritisi olehkelompoksosialnyasendiri.
• Tahap6 : Orientasi padaprinsipmoral
universal. Tindakandianggapbaikkarena
diputuskanolehsuarahati yangberlaku
universal dandilakukanatasdasar
keputusannyadiri (prinsipotonomi).
30

SHAMECULTURE&GUILTCULTURE
RuthBenedict: Chrysantemumand
thesword, 1948
 Shameculture
Sangatmenekankan: hormat, reputasi, namabaik, status, gengsi
Kejahatanbukansesuatuyangburuk, melainkansesuatuyang
harusdisembunyikan
Sanksi datangdari luarperanSHminimsekali
 Guilt culture
Sangatmenekankan: pengertian‘dosa’, ‘bersalah’
Sekalipunoranglaintidaktahu, pelakutetapmerasabersalah
(memiliki “guiltyfeeling”)
Sanksi tidakdatangdari luar, melainkandari batinsi pelaku
peranSHpentingsekali

Anda mungkin juga menyukai