Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS

NASIONAL
PASIM

PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila Sebagai Suatu Sistem Etika

• Doni Dirgantara Asikin, S.Ip., MM.


Etika (Ethics)dapat diartikan sebagai berikut :
Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.
 Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima
dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau
kelompok tertentu.
 Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang
benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral
dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses
pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian
melakukan hal yang benar.
 Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup
aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.
Nilai : merupakan konsepsi abstrak dalam diri
manusia mengenai apa yang benar dan
apa yang salah ( nilai kebenaran), apa yang
indah dan yang buruk (nilai estetis), apa
yang religius dan apa yang tidak religius (
nilai agama), apa yang baik dan apa yang
buruk (nilai moral atau nilai etis ).
Menurut Prof.Notonegoro :
ada 3 kelompok nilai:
1. Nilai material ; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
umat manusia
2. Nilai vital; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas
3. Nilai kerohanian; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia,terdiri dari:
- nilai kebenaran yang bersumber kepada unsur akal,
budi manusia
- nilai keindahan, yang bersumber pada unsur manusia
 Nilai religius,merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian
yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini
bersumber pada kepercayaan dan keyakinan
manusia.
 Nilai kebenaran/nilai moral, yang bersumber pada
unsur kehendak/kemauan manusia.
 Dalam pelaksanaannya nilai-nilai tersebut dijabarkan
dalam bentuk norma/kaidah, seperti : norma agama
dengan sanksi agama. Norma kesusilaan dengan
sanksi rasa susila, normasopan santun dengan sanksi
sosial, norma hukum dengan sanksi hukum dari
pemerintah
 Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu obyek.
 Didalam nilai terkandung cita-cita, harapan-
harapan,dan keharusan ( das Sollen).
 Nilai sebagai das sollen (normatif) perlu
direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari yang
merupakan fakta.
– NORMA ADALAH PETUNJUK TINGKAH LAKU YANG
HARUS DIJALANKAN SEHARI-HARI BERDASARKAN
MOTIVASI TERTENTU. NORMA MEMPUNYAI
SANKSI.

– MORAL ADALAH AJARAN TENTANG HAL YANG


BAIK DAN YANG BURUK, YANG MENYANGKUT
TINGKAH LAKU DAN PERBUATAN MANUSIA.
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
• NILAI DASAR
yaitu hakikat, esensi, intisari atau makna yang
dalam dari nilai-nilai tersebut. Bersifat universal
karena menyangkut kenyataan obyektif dari
segala sesuatu.
• NILAI INSTRUMENTAL
yaitu nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan
dari nilai dasar.
• NILAI PRAKTIS
yaitu merupakan pelaksanaan secara nyata dari
nilai-nilai dasar dan nilai instrumental.
Pengertian Etika Politik

Etika politik adalah cabang dari filsafat politik


yang membicarakan perilaku atau perbuatan-
perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik dan
buruknya.
Prinsip Dasar Etika Politik Pancasila

1. Pluralisme
2. Hak Asasi Manusia
3. Solidaritas Bangsa
4. Demokrasi
5. Keadilan Sosial
Etika Politik dan Pancasila

Dalam kaitannya, pancasila merupakan sumber


etika politik itu sendiri. Etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan
asas legalitas (legitimasi hukum), secaraa
demokratis (legimitasi demokratis), berdasarkan
prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan
dengannya (legitimasi moral). Pancasila sebagai
suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut.
Pancasila sebagai etika politik
 TUGAS ETIKA POLITIK MEMBANTU AGAR
MASALAH-MASALAH IDEOLOGIS DAPAT
DIJALANKAN SECARA OBYEKTIF.
 HUKUM DAN KEKUASAAN NEGARA
MERUPAKAN PEMBAHASAN UTAMA ETIKA POLITIK.
 PRINSIP ETIKA POLITIK ADANYA CITA-CITA THE
RULE OF LAW, PARTISIPASI DEMOKRASI
MASYARAKAT, JAMINAN HAK-HAK ASASI
MANUSIA , DAN KEADILAN SOSIAL
Etika Politik  Etika yang memberikan status
baik/buruk, benar/salah, pantas/tidak pantasnya
perbuatan seseorang/sekelompok orang dalam
mendapatkan/mengemban jabatan politik.
Filosofisnya  Mempertanyakan tanggung jawab
dan kewajiban manusia sebagai manusia/sebagai
W.N. terhadap negara, hukum yang berlaku, dsb.
Hakikatnya  Nilai-nilainya tercermin melalui
moralitas yang bersumber dari hati nurani, rasa
malu kepada masyarakat, rasa takut kepada tuhan.
• NILAI-NILAI KHUSUS DALAM PANCASILA:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, memuat
pengakuan eksplisit akan eksistensi Tuhan
sebagai sumber dan pencipta alam semesta
beserta isinya. Kepada Tuhan itulah
masyarakat Indonesia berkeyakinan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
memiliki kesadaran sikap dan perbuatan
yang didasarkan potensi budi nurani manusia
dalam hubungannya dengan norma dan
kesusilaan umum.
3. Persatuan Indonesia, meminta perhatian setiap warga
negara akan hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya
pada negara, khususnya dalam menjaga keutuhan bangsa
dan negara.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan, memperlihatkan
pengakuan negara serta perlindugannya terhadap
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan dalam iklim
musyawarah dan mufakat, serta rakyat dalam melaksankan
tugas kekuasaannya ikut dalam pengambilan keputusan.
5. Kedilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, keadilan yang
berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan, baik
materil maupun spiritual.
MAKNA NILAI-NILAI SILA PANCASILA

• KELIMA SILA PANCASILA MERUPAKAN SATU


KESATUAN YANG BERSIFAT ORGANIS:
1. TERDIRI ATAS BAGIAN-BAGIAN YANG TIDAK
TERPISAHKAN.
2. MASING-MASING BAGIAN MEMPUNYAI FUNGSI DAN
KEDUDUKAN SENDIRI
3. MESKIPUN BERBEDA TIDAK SALING BERTENTANGAN,
TETAPI SALING MELENGKAPI
4. BERSATU UNTUK MEWUJUDKANNYA SECARA
KESELURUHANNYA
5. KESELURUHAN MEMBINA BAGIAN-BAGIAN
6. TIDAK BOLEH SATU SILAPUN DITIADAKAN,
MERUPAKAN SATU KESATUAN
• Sumber pengetahuan Pancasila  Nilai-nilai yang ada pada Bangsa Indonesia
• Susunan Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan  Pancasila memiliki
susunan yang bersifat formal logis baik dalam arti susunan sila-sila maupun isi
arti dari sila-sila Pancasila.

Susunan kesatuan sila-sila Pancasila bersifat hierarkhis :


1 2, 3, 4, 5
1 2 3, 4, 5
2, 1 3 4, 5
3, 2, 1 4 5
4, 3, 2, 1 5

Ket : mendasari / menjiwai


didasari / dijiwai

Anda mungkin juga menyukai