Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN INDUSTRIAL

DAN PEMELIHARAAN KARYAWAN

ADE KOMALUDIN
SOME BASIC CONCEPTS
OF INDUSTRIAL RELATIONS SYSTEM (IRS)
PENGERTIAN:
The study of employment relationship in an
industrial economy (Sandver M.H.: 1987)

INDIVIDULAS:
Rekruitmen, seleksi, penempatan, promosi,
pensiun, dll

FIRM:
INDUSTRIAL FOCUS
Berkaitan dengan Syarat-syarat kerja, KKB,
RELATIONS ON:
dst

SOCIETY:
Demand for and supply of labor,
unemployment, poverty, ect.

1. Quran dan Sunnah


NORMA- 2. Pancasila
NORMA 3. Undang-undang Dasar 1945
4. Undang-Undang
PENGERTIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL:

• Hubungan industial adalah Hubungan semua pihak


yang terkait atau berkepentingan atas proses
produksi barang atau jasa di suatu perusahaan.
• Psl 1 ayat 16 UU No 13/2003:Hubungan industrial
adalah suatu sistem hubungan yang berbentuk
antara para pelaku dalam proses produksi barang
dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh dan pemerintah yang berdasarkan
pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945.
PANDANGAN
TENTANG ILMU HUBUNGAN INDUSTRIAL (ADA NORMA-NORMA)

EKONOMI
PENGERTIAN:
What ought to be. What is good, and what is bad. Yaitu Ilmu Eonomi
yang berbicara bagaimana seharusnya. Misalnya tentang: Satisfactory
in society, preferences, feelings, standard housing, etc.

CONTOH:
- Satisfactory in society: Terpuaskannya masyarakat dalam
EKONOMI berbagai aspek, misalnya sarana umum yang memadai, fakir
NORMATIF miskin mendapat perhatian yang memadai, dst
(VALUE - Preferences: kesukaan masyarakat terpenuhi
JUDGMENTS) - Feelings: perasaan masyarakat terjaga
- Standard housing: rumah yang layak, dst

EKONOMI NORMATIF DAN LPE YANG BERKUALITAS:


Bila Ekonomi Normatif berjalan dengan baik, maka LPE yang
berkualitas akan tercapai, yaitu LPE yang disertai dengan perbaikan
kualitas hidup dalam segala aspeknya

PARADOX OF GROWTH:
Yaitu LPE yang tinggi tetapi tidak dibarengi dengan perbaikan
kualitas kehidupan. Misalnya: LPE tinggi tetapi pengangguran, dan
kemiskinan masih tetap tinggi, kualitas lingkungan semakin rusak,
dst.
PENGERTIAN:
What is, was, or will be? Yaitu Ilmu Ekonomi
yang berbicara tentang fakta yang terjadi
(matters of fact), atau bicara apa yang akan
terjadi. Misalnya:
- performance of economic (kinerja ekonomi)
-predictions and precission (perkiraan dan
ketepatan)
EKONOMI POSITIF - objective of science (tujuan ilmu pengetahuan)
(TESTABLE
STATEMENT)

CONTOH KONTEKS MODEREN:


Data laju pertumbuhan ekonomi (LPE),
inflasi, pengangguran, prediksi ekspor
dan impor, dst.
UNDANG-UNDANG:
1.UU No. 21/2000, tentang: Serikat
Pekerja/Buruh
2.UU No. 13/2003, tentang:
Ketenagakerjaan
3.UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
NORMA-NORMA 4.UU No. 39/2004, Tentang Perlindungan
TERKAIT DENGAN dan Pembinaan Tenaga Kerja Indonesia di
HUBUNGAN Luar Negeri
INDUSTRIAL

DALIL-DALIL (NASH):
QS: 4/59; 3/104; 2/168;
2/286; 49/13 dan
keterangan hadits
DALIL-DALIL AL-QURAN:
1. QS: 4/59:

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.

2. QS: 3/104

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru


kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
3. QS: 2/168
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

4. QS: 2/286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia


mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah
Kami terhadap kaum yang kafir."
5. QS: 49/13
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.
6. QS:107/1-7
Arti QS Al-Maun:
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya[1603],
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604].
Keter angan:
[1603] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan
Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
HADITS-HADITS:
1. Bayarlah upah sebelum kering keringatnya
2. Menghargai pekerja secara manusiawi
3. Memperhatikan kebutuhanm pekerja:
- Physiological needs (kebutuhan fisik)
- Safety needs (kebutuhan rasa aman)
- Social needs (kebutuhan sosial)
- Esteem needs (kebutuhan ingin dihargai)
- Self actualization needs (kebutuhan aktualisasi diri)

Konsep Bekerja Secara Normatif:


1. Ibadah kepada Allah;
2. Bakti kepada sesama, bukan hanya nafkah semata;
3. Tidak melanggar norma-norma Agama;
4. Menjadi kewajiban bagi orang beriman;
5. Untuk mencapai kesejahteraan bersama (rakyat, pimpinan, guru, dst).
CONCEPTUAL MODEL OF THE INDUSTRIAL RELATIONS SYSTEM

External
Environment Environment forces

Need of Workplace
Workplace and Individual Factors
Individuals
Tensions
of Work

Management Withdrawal Conflict Tension


Resolution

Unionization

Collective
Process of Conflict
Bargaining Resolution

Working
Wages Hours
Conditons

Workplace Outcomes

Effect of Conflict
Environment Outcomes Resolution

Sources : Sandver, 1987 : 27


Explanations:

Environmental Forces (External Factors):


- Economic factors: inflation, unemployment, business cycle, economic
growth, etc.;
- Technological factors;
- Political and legal factors;
- Ideological factors;
- Market forces (market structure);
Workplace (Internal Factors):
- Output (what is produced and the nature of the production process), etc;
- Budget;
- Supervision;
- Ownership: private or public
- Corporate ideology: philosophy of the organization
Individual Factors:
- Economic, safety, and security needs;
- Socialization, affiliation (pertalian/keterkaitan), and power needs;
- Fairness (kewajaran) and equity needs (kebutuhan akan rasa keadilan);
- Values and benefits
Conflict Tension: Causes of Conflic
- Conflict between the demands of the workplace and the needs of
workers;
- Feelings, competitiveness, monotony (perasaan bosan), exploitation and
economic uncertainty;
Conflict Tension Resolution : A Method of Conflic Resolution
(1) Management-initiated method
(2) Withdrawal ie. if the conflict tension resolution taken by the individual
worker : (a) physical withdrawal (to leave the employment relationship),
and (b) psycological witdrawal (renegotiation of the effort bargain)
(3) Collective action (unionization): Collective bargaining
Employer
Organizations

FOUR DIMENSIONS
OF INDUSTRIAL Union
RELATIONS Organizations
SYSTEMS

Wages and
Collective Collective
other terms of
Bargaining Agreement
employment

The Framework
of Public Control
(Government)

Anda mungkin juga menyukai