atau tidak langsung berkaitan dengan buruh dan diberikan secara tidak
tetap bagi buruh dan keluarganya serta dibayarkan tidak bersamaan
dengan pembayaran upah pokok.
Yang Tidak Termasuk Komponen Upah
Fasilitas
Bonus, dan
Beranggotakan:
Pemerintah
ASOSIASI PENGUSAHA
SERIKAT PEKERJA
(REKOMENDASI)
7
Source: bps prov Banten
Hak yang bersifat politis
1. Hak untuk mendirikan serikat
2. Hak untuk melakukan mogok kerja
3. Hak untuk berunding (menyusun PKB, Bipartit
dsb)
Hak yang bersifat kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan
1. Regulasi
2. Permasalahan implementasi
Permasalahan Regulasi
Pengupahan
Pengupahan didasarkan atas Komponen Hidup
Layak (KHL). Sedang KHL sendiri mengacu
kepada kebutuhan hidup minimum. KHL
sendiri distandarkan pada kebutuhan
minimum 1 orang (lajang) lantas bagaiman
dengan buruh yang berkeluarga dan
mempunyai anak.
Lanjutan Permasalahan Regulasi
Jaminan Sosial
Diundangkanya UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN,
hingga saat ini masih belum dapat terimplementasikan
dikarenakan belum adanya UU Pelaksananya (BPJS)
- Jaminan kesehatan semua penyakit seumur hidup
Oleh Pemerintah
Masih belum maksimalnya pengawasan terhadap sekian
kebijakan perundang-undangan yang berlaku.
Lemahnya penegakan hukum oleh negara terhadap
pelanggaran-pelanggaran hak-hak buruh
Oleh Pengusaha
Pelanggaran-pelanggaran ketentuan perundangan yang
merugikan hak-hak pekerja.
Kriminalisasi pemberangusan seikat pekerja serta tindakan
kriminalisasi serikat buruh dan pengurus serikat buruh.
Sikap tertutup, skeptis terhadap keberadaan serikat pekerja
didalam perusahaan.
UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM
MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HAK-HAK
PEKERJA
1. ADVOKASI KEBIJAKAN
Mengkritisi, menolak dan mengusulkan kebijakan perundang-
undangan yang berpihak kepada buruh, khususnya di yogyakarta
Mendorong kenaikan upah pekerja (umk) di yogyakarta.
2. ADVOKASI KASUISTIK.
Memberikan konsultasi, bimbingan, dan pendidikan terhadap hak-
hak pekerja.
Melakukan pembelaan baik didalam maupun diluar perusahaan.
Melakukan mediasi bersama organisasi pengusaha guna
menemukan solusi bersama.
LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN MENUJU
KESEJAHTERAAN BURUH
Dalam melakukan perubahan dan peningkatan
kesejahteraan perlu ditanamkan pemahaman tentang
identitas buruh itu sendiri, Yakni:
1. buruh sebagai Warga Negara, yang dalam hal ini
melekat kewajiban negara dalam perlindungan
kesejahteraan dan penghidupan yang Layak bagi warga
negara.
2. buruh sebagai instrumen pokok dalam hubungan kerja
yang mempunyai hak dan kewajiban untuk dipenuhi
dan dijalankan.
BEBERAPA HAL KRUSIAL YANG MENJADI
PERJUANGAN BURUH
1. Revisi terhadap UUK No 13 Tahun 2003 dan peraturan
dibawahnya, yang antara lain penghapusan
Outsourcing, perbaikan komponen KHL, DLL
2. Pelaksanaan SJSN.
3. Peningktan Pengawasan ketenagakerjaan yang efektif
sebagai penjamin perlindungan terhadap hak-hak
buruh
4. Serta Penegakan hukum secara tegas terhadap tindak
pelanggaran UU Ketenagakerjaan
5. Peningkatan kesejahteraan buruh melalui koprasi
buruh/ pekerja.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL
Dalam pelaksanaannya, pasti akan timbul perselisihan. Perselisihan
adalah pelanggaran-pelanggaran hukum baik yang dilakukan baik
oleh pengusaha maupun pekerja.
Perselisihan –perselisihan tersebut terdiri dari :
Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak
MAHKAMAH AGUNG
(KASASI) 30 HARI
PK Ps 115
P. HAK P. PHK
PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL 50 HARI
FINAL
Ps. 103
PB PB
140
ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARI HARI
DISNAKER
PB BIPARTIT 30 HARI
Ps. 3 (2)