DI LUAR PENGADILAN HI
BIODATA
Jenis Perselisihan
1. Perselisihan Hak
2. Perselisihan Kepentingan
3. Perselisihan PHK
4. Perselisihan Antar SP/SB dalam satu Perusahaan
3
Perselisihan Hak
Perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya
hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau
penafsiran terhadap ketentuan peraturan per-UU,
PK, PP, atau PKB.
Hak-Hak Pekerja/Buruh yang
Telah Diatur dalam Peraturan
Perundangan
Upah Minimum
Tunjangan Tunjangan
Tunjangan Khitanan
Pernikahan
Melahirkan
Bantuan Dukacita
Tunjangan kematian bagi pekerja/buruh dan keluarganya
6
Perselisihan Kepentingan
Perselisihan yang timbul dalam
hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai
pembuatan, dan atau perubahan
syarat-syarat kerja yang
ditetapkan dalam PK, atau
PP, atau PKB.
Perselisihan Pemutusan
Hubungan Kerja
Perselisihan yang timbul karena
tidak adanya kesesuaian pendapat
mengenai pengakhiran hubungan
kerja yang dilakukan oleh salah
satu pihak.
Perselisihan
Antar Serikat Pekerja
Perselisihan antara serikat pekerja
dengan serikat pekerja lain hanya
dalam satu perusahaan, karena tidak
adanya persesuaian paham mengenai
keanggotaan, pelaksanaan hak, dan
kewajiban keserikatpekerjaan.
Prinsip PPHI
11
PROSEDUR PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
MAHKAMAH AGUNG
(KASASI) 30 HARI
PEMBATALAN KERJA
P. HAK P. PHK Ps 115
PUTUSAN PENGADILAN PHI 50 HARI
FINAL
KERJA
PB PB Ps. 103
140
ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARI HARI
KERJA KERJA
SEPAKAT 2 PIHAK
Ps 15,
Ps 25,
Ps 40 (1)
PB BIPARTIT 30 HARI
KERJA
Ps. 3 (2)
KEPENTINGAN SP/SB HAK PHK
12
PERSELISIHAN
Kedudukan Anjuran dalam Proses
Penegakan Hukum
Anjuran sebagai produk hukum memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi
masyarakat pencari keadilan. Oleh karena itu, begitu sangat menentukan peran
sebuah anjuran.
Bagi para Mediator perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
membuat anjuran yang baik dan berkualitas.
Anjuran harus memberikan nilai Keadilan, Kepastian Hukum dan Kemanfaatan,
yang mempertimbangkan 3 aspek :
1. Aspek Yuridis.
2. Aspek Sosiologis
3. Aspek Filosofis
Pandangan Masyarakat Terhadap Mediator*)
1. Mediator tidak menguasai permasalahan yang diajukan.
2. Mediator tidak terlatih dan tidak mempunyai kompetensi dalam melakukan peranannya.
3. Mediator tidak mengetahui dan memahami secara mendalam dan luas ketentuan ketenagakerjaan
dan perundangan lain yang terkait dan peraturan pelaksanaannya.
4. Mediator tidak mampu membaca dan memahami putusan MK dengan benar.
5. Mediator tidak mampu melakukan upaya memerantarai para pihak yang berselisih sehingga gagal
menyelesaikan perselisihan yang terjadi.
6. Mediator tidak mempunyai ketrampilan berkomunikasi yang tinggi sehingga tidak mampu
menjelaskan permasalahan yang terjadi kepada para pihak.
7. Mediator tidak mempunyai kedisiplinan dalam melakukan mediasi tepat waktu.
8. Dalam melakukan mediasi mediator tidak mampu bersikap tegas terhadap perilaku tidak
profesional para pihak yang berselisih.
9. Abaikan panggilan mediasi karena mediasi sudah pasti gagal menyelesaikan perselisihan.
10. Anjuran mediator tidak bermutu karena pertimbangan hukumnya sangat dangkal, keterangannya
tidak lengkap, banyak salah ketik.
Beberapa Anjuran
2
Hak-hak pekerja yang belum diatur dalam peraturan
Perundang-undangan (diatur dalam PK, PP dan PKB)
3
Upaya lain melaluiprogram-program
peningkatan kesejahteraan
KESEJAHTERAAN
PEKERJA/BURUH DAN KELUARGANYA
PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
Pasal 6 “SP/SB, federasi dan
konfederasi SP/SB
(1) Kebijakan Pengupahan ditujukan untuk pencapaian penghasilan yang bertujuan memberikan
memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. perlindungan,
(2) Penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan pembelaan hak dan
dalam bentuk: kepentingan, serta
a. Upah; dan meningkatkan
b. pendapatan non Upah. kesejahteraan yang
layak bagi pekerja/
Penjelasan Pasal 6 PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan buruh dan
Ayat (2) keluarganya”.
Huruf a Cukup jelas. Pasal 4 ayat
(1) UU
Huruf b Yg dimaksud dgn “Pendapatan non Upah” adl penerimaan P/B dari 21/2000
pengusaha dlm bentuk uang utk pemenuhan kebutuhan keagamaan, SP/SB
memotivasi peningkatan produktivitas, atau peningkatan kesejahteraan
Pekerja/Buruh dan keluarganya.
ISU AKTUAL KASUS-KASUS
PERSELISIHAN HI
YANG DITANGANI DIT. PPHI
• Penerapan sistem pengupahan dan kenaikan upah (Implementasi PP/PKB);
• PHK: Alasan, Prosedur, Hak dan Kewajiban;
• Tata tertib perundingan PKB hingga jumlah keterwakilan serikat pekerja dalam tim
perunding PKB;
• Mogok Kerja yang berakhir dengan perselisihan PHK;
• Penerapan Kompensasi dan Ganti Rugi dalam hal PHK bagi pekerja dengan HK-
PKWT;
• Putusan PHI yang tidak dijalankan oleh pihak;
Phone/WA : 0812 969 1979 4