Anda di halaman 1dari 24

Seksi Kelembagaan dan Hubungan Industrial Dinas

Tenaga Kerja Kota Baubau


PROSEDUR PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

MAHKAMAH AGUNG
(KASASI) 30 HARI
Ps 115
PK
P. HAK P. PHK
PUTUSAN PENGADILAN PHI 50 HARI
FINAL
Ps. 103
PB PB
140
ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARI HARI

Ps 15, Ps
SEPAKAT 2 PIHAK
25, Ps 40
(1)

DISNAKER SETEMPAT

PB BIPARTIT 30 HARI
Ps. 3 (2)

KEPENTINGAN SP/SB HAK PHK


PERSELISIHAN
PROSEDUR PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

30 HARI
PK
FINAL KASASI
PERSELISIHAN 2 DAN 4 PERSELISIHAN 1 DAN 3
PUTUSAN
FINAL DAN PENGADILAN PHI 50 HARI
MENGIKAT

ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARI


140 HARI

BERDASARKAN KESEPAKATAN
PERSELISIHAN 2 DAN 4 PERSELISIHAN 2,3,4 PERSELISIHAN 1,2,3,4

INSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWAB DI BIDANG KETENAGAKERJAAN


MENCATAT DAN MENAWARKAN

PB BIPARTIT 30 HARI

HAK KEPENTINGAN PHK ANTAR SP/SB


(1) (2) (3) (4)
PERSELISIHAN
DIRJEN PHI
DASAR HUKUM

1. UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG


KETENAGAKERJAAN BESERTA PERATURAN PELAKSANAANNYA

2. UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN


PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BESERTA PERATURAN
PELAKSANAANNYA , SEBAGAI PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO.
22 TAHUN 1957 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PERBURUHAN DAN UNDANG-UNDANG NO. 12 THAN 1964 TENTANG
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN SWASTA

3. UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT


PEKERJ/SERIKAT BURUH

1
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

A. PENGERTIAN

1. Perselisihan Hubungan Industrial adalah Perbedaan pendapat yang


mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha
dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya
perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan PHK
dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan

2. Perselisihan Hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak


dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau
penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan,
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama

2
t an
nju
La
3. Perselisihan Kepentingan adalah perselisihan yang timbul dalam
hubungan kerja karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai
pembuatan, dan atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan
dalam perjan jian kerja atau peraturan perusahaan, atau perjanjian
kerja bersama

4. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja adalah perselisihan yang


timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai
pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak

5. Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah perselisihan


antara serikat pekerja/serikat buruh dengan serikat pekerja/serikat
buruh lain hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya
persesuaian paham mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak dan
kewajiban keserikat pekerjaan

3
PIHAK–PIHAK YANG BERSELISIH

1. Pekerja dengan Pengusaha

2. Serikat Pekerja/Serikat Buruh dengan


Managemen Perusahaan

3. Serikat Pekerja/Serikat Buruh dengan Serikat


Pekerja Buruh lainnya dalam satu perusahan

5
LEMBAGA PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL

1. BIPARTIT
2. MEDIASI
Non Litigasi
3. KONSILIASI
4. ARBITRASE
5. PENGADILAN HUB.INDUSTRIAL
Litigasi
6. MAHKAMAH AGUNG

6
PENYELESAIAN MELALUI BIPARTIT

1. BIPARTIT SEBAGAI SISTEM

Upaya penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui


perundingan secara musyawarah untuk mencapai mufakat antara
pengusaha dengan pekerja, yang dilandasi rasa kekeluargaan

2. BIPARTIT SEBAGAI LEMBAGA

Forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yg berkaitan dgn HI


di satu perusahaan yg anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat
pekerja/serikat buruh yg sudah tercatat pada instansi
yg bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan

7
ALASAN TERJADINYA PHK

Pekerja/buruh mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau


lebih berturut-turut tanpa keterangan tertulis dan
telah dipanggil oleh pengusaha 2 (dua) kali secara
patut dan tertulis dapat dikualifikasikan
mengundurkan diri (lihat : pasal 168 UU 13 Tahun
2003)
Pekerja/buruh dapat mengajukan permohonan PHK
kepada lembaga PPHI dalam hal pengusaha
melakukan perbuatan sebagai berikut :

8
ALASAN TERJADINYA PHK
a. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam pekerja/
buruh;
b. Membujuk dan/atau menyuruh pekerja/buruh untuk melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;
c. Tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut atau lebih;
d. Tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja;
e. Memerintahkan pekerja/buruh untuk melaksanakan pekerjaan di
luar yang diperjanjikan;
f. Memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan,
kesehatan dan kesusilaan pekerja/buruh sedangkan pekerjaan
tersebut tidak dicantumkan dalam perjanjian kerja .
(lihat pasal 169 UU No. 13 Tahun 2003)
9
1. Uang Pesangon
Perhitungan uang pesangon ditetapkan paling sedikit sebagai berikut :

a. Masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah


b. Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun, 2 bulan upah
c. Masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun, 3 bulan upah
d. Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun, 4 bulan upah
e. Masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun, 5 bulan upah
f. Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 6 bulan upah
g. Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun, 7 bulan upah
h. Masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun, 8 bulan upah
i. Masa kerja 8 tahun atau lebih 9 bulan upah(Pasal 156 ayat (2) UUKK)
10
t an
nju
La

2. Uang Penghargaan Masa Kerja


Perhitungan uang penghargaan masa kerja ditetapkan sebagai berikut :

a. Masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah


b. Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 2 bulan upah
c. Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun, 3 bulan upah
d. Masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun, 4 bulan upah
e. Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun, 5 bulan upah
f. Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun, 6 bulan upah
g. Masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun, 7 bulan upah
h. Masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun, 8 bulan upah
i. Masa kerja 24 tahun atau lebih 10 bulan upah (Pasal 156 ayat (3) UUKK)

11
t an
nju
La

3. Uang Penggantian Hak


Uang penggantian hak meliputi :

a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur


b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja / buruh dan keluarganya ke tempat dimana
pekerja / buruh diterima bekerja
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari uang
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat
d. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, PP, atau PKB. (Pasal 156 ayat
(4) UUKK)

12
t an
nju
La

4. Uang Pisah
Uang pisah diberikan kepada pekerja yang tugas dan fungsinya tidak mewakili
kepentingan pengusaha secara langsung, seperti :
 Pekerja / buruh mengundurkan diri
 Pekerja / buruh melakukan kesalahan berat
 Pekerja / buruh mangkir selama 5 hari berturut-turut

Uang pisah ini diberikan dengan ketentuan apabila sebelumnya telah diatur dalam
perjanjian kerja, PP atau PKB. (Pasal 156 ayat (4) UUKK)

13
t an
nju
La

5. Upah Sebagai Dasar Perhitungan


Komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon,
uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak yang tertunda terdiri
atas upah pokok dan segala macam tunjangan yang bersifat tetap yang
diberikan kepada pekerja / buruh dan keluarganya.
6. Pemberian Kompensasi
Pemberian kompensasi atas PHK sesuai dengan kasusnya yang besarnya
disesuaikan dengan UU No.13 tahun 2003.

14
Dalam hal :
1. Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut
keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12
bulan secara terus menerus
2. Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena
memenuhi kewajiban terhadap negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
3. Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan
agamanya
4. Pekerja menikah

15
t an
nju
La

5. Pekerja perempuan hamil


6. Pekerja mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan
perkawinan dengan pekerja lainnya di dalam satu
perusahaan kecuali telah diatur dalam PK, PP atau
PKB
7. Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus
serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan SP di luar
jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan
pengusaha atau berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam PK, PP atau PKB

16
t an
nju
La

8. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang


berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan
tindak pidana kejahatan.

9. Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku,


warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik atau
status perkawinan.

10. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat


kecelakaan kerja atau sakit karena hubungan kerja yang
menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
penyembuhannya belum dapat dipastikan.
17
SEKIAN DAN TRIMA KASIH !
PROSEDUR PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

MAHKAMAH AGUNG
(KASASI) 30 HARI
Ps 115
PK
P. HAK P. PHK
PUTUSAN PENGADILAN PHI 50 HARI
FINAL
Ps. 103
PB PB
140
ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARI HARI

Ps 15, Ps
SEPAKAT 2 PIHAK
25, Ps 40
(1)

DISNAKER SETEMPAT

PB BIPARTIT 30 HARI
Ps. 3 (2)

KEPENTINGAN SP/SB HAK PHK


PERSELISIHAN
PROSEDUR PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

30 HARI
PK
FINAL KASASI
PERSELISIHAN 2 DAN 4 PERSELISIHAN 1 DAN 3
PUTUSAN
FINAL DAN PENGADILAN PHI 50 HARI
MENGIKAT

ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARI


140 HARI

BERDASARKAN KESEPAKATAN
PERSELISIHAN 2 DAN 4 PERSELISIHAN 2,3,4 PERSELISIHAN 1,2,3,4

INSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWAB DI BIDANG KETENAGAKERJAAN


MENCATAT DAN MENAWARKAN

PB BIPARTIT 30 HARI

HAK KEPENTINGAN PHK ANTAR SP/SB


(1) (2) (3) (4)
PERSELISIHAN
DIRJEN PHI
lindungi hak2 Tk
MARI berfikir keras
KESEJAHTERAAN TK
MENJADI
TUJUAN tujuan
Pemb. KK

Pembinaan kpd Tk &


Pengusaha
Bersemangat
fungsi disnakertrans dlm
menangani po
23 Pantang menyerah
PENUTUP 24

SEKIAN DAN TRIMA


KASIH !
HUT RI KE 72
MERDEKA

Anda mungkin juga menyukai