Anda di halaman 1dari 28

FARIANTO & DARMANTO

LAW FIRM

REMUNERASI
UU CIPTA KERJA
*draft 812 halaman

21 OKTOBER 2020

Dr. Willy Farianto


Memahami Hukum Ketenagakerjaan

HUKUM
KETENAGAKERJAAN

KAIDAH HETERONOM KAIDAH OTONOM


Contoh: Contoh:
UU Ketenagakerjaan Perjanjian Kerja Bersama,
UU Ciptaker, dll Peraturan Perusahaan, dll

Sumber: Aloysius Uwiyono, Asas-Asas Hukum Perburuhan 2020 © FARDALAW – All right reserved
Memahami Persoalan UUK & UU Ciptaker

PERSOALAN IMPLEMENTASI PERSOALAN NORMA

Ketidakmampuan & Ketidakmauan Pengusaha Hubungan kerja yang tidak membedakan


dalam mengimplementasikan UUK: kemampuan finansial pengusaha:

UU Ciptaker harusnya membedakan hubungan


1. Ketidakmampuan (permasalahan finansial) kerja antara pengusaha besar dengan pekerja
à diselesaikan UU Ciptaker dalam bentuk dan pengusaha UMK dengan pekerja,
kesepakatan upah bagi usaha mikro kecil sehingga persoalan finansial pengusaha
teratasi, pengusaha dan pekerja UMK
2. Ketidakmauanà UU Ciptaker harusnya mendapat perlindungan hukum
melakukan penguatan pengawasan
ketenagakerjaan

2020 © FARDALAW – All right reserved


UUK PP/PKB
• mengubah, menghapus, atau UU Ciptaker tidak dapat
menetapkan pengaturan baru mengurangi atau menurunkan
• UU Ciptaker sebagai bagian tidak ketentuan benefit yang sudah
terpisahkan dari UUK diatur sebelumnya dalam PP/PKB

RELASI
UU Ciptaker dengan

Pekerja Pengusaha
tidak berlaku untuk pekerja UU Ciptaker dapat diterapkan untuk
yang sudah bekerja sebelum hubungan kerja baru
UU Ciptaker diundangkan

2020 © FARDALAW – All right reserved


PART 1
RELASI ANTARA UUK DENGAN UU CIPTAKER
ü Mengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan baru
ü UU Ciptaker sebagai bagian tidak terpisahkan dari UUK
Ps 14.4 à lembaga pelatihan kerja
Ps 16.2 à lembaga akreditasi independen
Ps 16.3 à lembaga akreditasi
Ps 17.6 à pelatihan kerja Ps 8.3 à perencanaan tenaga kerja
Ps 25.3 à pemagangan Ps 18.5 à BNSP
Ps 38.3 à biaya penempatan tenaga kerja Ps 20.2 à pelatihan kerja
Ps 42.5 à jabatan & waktu tertentu bagi TKA
Ps 43.4 à rencana penggunaan TKA
Ps 44.2 à kompetensi pemberi kerja TKA 28 12
PERATURAN
Ps 41.4 à badan koordinasi
Ps 47.4 à kompensasi TKA
Ps 75.2 à Pekerja anak
Ps 46.2 à jabatan yang dilarang untuk TKA Ps 87.2 à keselamatan & kesehatan
Ps 47.3 à jabatan lembaga pendidikan bagi TKA KEPMEN PEMERINTAH Ps 97 à upah minimum & denda
Ps 59.8 à hal-hal lain tentang PKWT Ps 100.3 à jenis & kriteria fasilitas
Ps 65.5 à pekerjaan yang diserahkan Ps 101.4 à koperasi pekerja

UU
Ps 71.3 à anak yang bekerja Ps 107.4 à Lembaga Kerjasama Tripartit
Ps 74.3 à pekerjaan yang membahayakan anak Ps 156.5 à perhitungan PMTK
Ps 76.5 à transportasi pekerja perempuan
Ps 77.4 à waktu kerja
Ps 78.4 à waktu & upah kerja lembur
Ps 79.5 à istirahat panjang
Ps 85.4.jà pekerjaan yang terus menerus
13/2003
Ps 89.4 à kebutuhan hidup layak KETENAGAKERJAAN
Ps 90.3 à penangguhan upah
Ps 92.3 à struktur & skala upah
Ps 106.4 à LKS bipartit

5
Ps 115 à pembuatan & pengesahan PP Ps 28.2 à Lembaga koordinasi pelatihan kerja
Ps 133 à pembuatan, perpanjangan & perubahan PKB Ps 30.3 à Lembaga produktivitas nasional
Ps 142.2 à mogok kerja tidak sah Ps 49 à Penggunaan TKA
Ps 179.2 à laporan pengawasan ketenagakerjaan KEPRES Ps 98.4 à Dewan Pengupahan

PP
Ps. 108
Ps 178.2 à pengawasan ketenagakerjaan

2020 © FARDALAW – All right reserved


Pasal 10 ayat 4 à ketentuan mengenai tata cara Pasal 8.3 à informasi ketenagakerjaan & perencanaan tenaga kerja
penetapan standar kompetensi kerja Pasal 14.2 à Perizinan lembaga pelatihan kerja swasta bermodal asing
Pasal 12 ayat 2 à persyaratan pengusaha yang Pasal 14 ayat 3 à norma, standar, prosedur dan kriteria perizinan berusaha
diwajibkan meningkatkan dan/atau Pasal 18 ayat 5 à Pembentukan BNSP
mengembangkan kompetensi pekerja

33
Pasal 20 ayat 2 à sistem pelatihan kerja nasional
Pasal 16 ayat 2 à penetapan lembaga akreditasi Pasal 37 ayat 2 àPerizinan lembaga penempatan tenaga kerja swasta
independen
Pasal 16 ayat 3 à organisasi & tata kerja lembaga Pasal 37 ayat 3 à ketentuanlembaga penempatan tenaga kerja swasta
akreditasi PERATURAN Pasal 41 ayat 4 à perluasan kesempatan kerja & pembentukan badan koordinasi
Pasal 17 ayat 6 à penyelenggara pelatihan kerja PEMERINTAH/ Pasal 42 ayat 1 à RPTKA
Pasal 25 ayat 3 à pemagangan di luar wilayah Pasal 42 ayat 6 à ketentuan tentang jabatan tertentu dan waktu tertentu untuk TKA

16
Indonesia PUSAT Pasal 49 à ketentuan mengenai penggunaan TKA
Pasal 38 ayat 3 à biaya penempatan tenaga kerja Pasal 56 ayat 4 à ketentuan mengenai PKWT
Pasal 71 ayat 3 à anak yang bekerja
Pasal 59 ayat 4 à ketentuan mengenai jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaan,
Pasal 74 ayat 3 à jenis pekerjaan membahayakan
anak KEPMEN jangka waktu dan batas waktu perpanjangan PKWT
Pasal 61A ayat 3 à ketentuan mengenai uang kompensasi PKWT
Pasal 76 ayat 5 à angkutan antar jemput pekerja

UU
perempuan Pasal 66 ayat 4 à perizinan berusaha untuk perusahaan alih daya
Pasal 85 ayat 4 à jenis dan sifat pekerjaan yang Pasal 66 ayat 5 à ketentuan perusahaan alih daya
terus menerus Pasal 66 ayat 6 à ketentuan alih daya & perlindungan pekerja
Pasal 106 ayat 4 à Lembaga kerja sama bipartite Pasal 75 ayat 2 à anak yang bekerja di luar hubungan kerja
Pasal 115 à tata cara pembuatan dan pengesahan

Pasal 133 à tata cara pembuatan, perpanjangan,


PP
CIPTAKER Pasal 77 ayat 5 à ketentuan waktu kerja pada sector tertentu
Pasal 78 ayat 4 à ketentuan mengenai waktu kerja lembur dan upah kerja lembur
Pasal 87.2 à penerapan sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
perubahan, & pendaftaran PKB
Pasal 142 ayat 2 à mogok kerja yang tidak sah
Pasal 179 ayat 2 à Tata cara laporan pengawasan
ketnaker
+UUK Pasal 88.4 à ketentuan mengenai kebijakan pengupahan
Pasal 88 B.2 à ketentuan upah berdasarkan satuan waktu dan/atau satuan hasil
Pasal 88 C.7 à ketentuan mengenai tata cara penetapan upah minimum
Pasal 88 D.3 à ketentuan mengenai formula perhitungan upah minimum

PP
Pasal 90 B ayat 4 à ketentuan mengenai upah bagi Usaha Mikro dan Kecil
Ps 28.2 à Lembaga koordinasi pelatihan kerja
Ps 30.3 à Lembaga produktivitas nasional
Ps 178.2 à pengawasan ketenagakerjaan
3
KEPRES
Ps. 108
Pasal 92 ayat 3 à ketentuan mengenai struktur dan skala upah
Pasal 98 ayat 3 à ketentuan dewan pengupahan
Pasal 100 ayat 3 à ketentuan jenis & kriteria fasilitas kesejahteraan
Pasal 101 ayat 4 à koperasi pekerja
Pasal 107 ayat 4 à Lembaga Kerja sama Tripartit
Pasal 154 A ayat 3 à ketentuan pemutusan hubungan kerja
Pasal 156 ayat 5 àketentuan mengenai pemberian PMTK

2020 © FARDALAW – All right reserved


D E L EG AT E D L EG I S L AT I O N S

2020 © FARDALAW – All right reserved


Putusan MK
Putusan
MA/PHI
SEMA

Kepres

UUK
Kepmen Unsynchronized antara
lembaga hukum, pemerintah,
/Permen pengusaha & pekerja

Peraturan
Pemerintah
PP/PKB

Perjanjian
Kerja Best practice
2020 © FARDALAW – All right reserved
SULITNYA MEMAHAMI HUKUM KETENAGAKERJAAN

Pemahaman Hukum
beragam

?
PP, PKB, Ketenagakerjaan
konstruksi
putusan PHI
best practice

sudut pandang
hukum ketenagakerjaan

UUK
13/2003
delegasi
peraturan
UU Ciptaker
Klaster Ketenagakerjaan

2020 © FARDALAW – All right reserved


Post Positivism Critical
Positivism Constructivism
pertentangan paradigma dalam
memahami hukum ketenagakerjaan

?
?

2020 © FARDALAW – All right reserved


Penerapan UUK dan UU Ciptaker
Upah Proses

Putusan PHI
Putusan MK Maksimal 6 bulan
Sampai putusan in krach Atau sejak putusan dibacakan
UUK
Tidak atur
waktu maksimal

SEMA RI PKB/PP
Maksimal 6 bulan Maksimal 6 bulan

Note: Dalam UU PPHI (2/2004), bipartite 30 hari kerja,


mediasi 30 hari kerja, PHI 50 hari kerja. Total sekitar 6
bulan.
Dalam praktek penyelesaian perkara PHI dari bipartite,
mediasi sampai PHI memerlukan waktu sekitar 4 – 6 bulan

UU Ciptaker
Sesuai tingkatan (bipartite, mediasi, PHI)

2020 © FARDALAW – All right reserved


PART 2
RELASI ANTARA UU CIPTAKER DENGAN PP/PKB
ü UU Ciptaker tidak dapat mengurangi atau menurunkan ketentuan
benefit yang sudah diatur sebelumnya dalam PP/PKB
Relasi antara UUK dan UU Ciptaker terhadap PP/PKB

Hakekat UU Ciptaker:
?
• mengubah, menghapus, atau Hakekat PP/PKB:
menetapkan pengaturan baru Mengatur lebih baik dari yang
• UU Ciptaker sebagai bagian tidak sudah diatur atau mengatur yang
terpisahkan dari UUK belum diatur UUK/UU Ciptaker

UU
Ciptaker Pengusaha

PP/PKB

UUK
Pekerja

2020 © FARDALAW – All right reserved


PART 3 & 4
RELASI ANTARA UU CIPTAKER DENGAN PEKERJA & PENGUSAHA
ü Tidak berlaku untuk pekerja yang sudah bekerja sebelum UU Ciptaker diundangkan
ü UU Ciptaker dapat diterapkan untuk hubungan kerja baru
Hal baru yang yang diatur UU Ciptaker
(kompensasi PHK, upah minimum, PKWT, dll)

Pekerja mengikuti PP/PKB


Dalam hal perusahaan memiliki PP/PKB
Pekerja mengikuti UU Ciptaker
Dalam hal perusahaan tidak memiliki
PP/PKB, maka UU Ciptaker dapat
langsung diimplementasikan
PENGUSAHA & PEKERJA

Pekerja baru mengikuti UU Ciptaker


Perlakuan untuk pekerja baru (setelah UU
Pekerja lama akan sulit disesuaikan dengan UU Ciptaker, Ciptaker diundangkan) dapat disesuaikan
karena UUK & Permenaker 28/2014 mengatur: dengan UU Ciptaker
• PKB lama berlaku dalam hal perundingan PKB gagal
• Perubahan PP yang mengurangi benefit pekerja harus
dengan persetujuan Serikat Pekerja/wakil pekerja
Freepik.com 2020 © FARDALAW – All right reserved
PART 5
RELASI REMUNERASI UU CIPTAKER
DENGAN UUK DAN PP/PKB
Perubahan Remunerasi dalam UU Ciptaker

1 2 3
KOMPENSASI PKWT KOMPENSASI PHK UPAH MINIMUM
Langsung mengikuti UU Ciptaker, à Mengikuti PP/PKB
Tidak boleh menurunkan upah
karena pengaturan ini umumnya à Jika tidak memiliki PP/PKB, yang sudah diberikan
belum diatur dalam PP/PKB dan maka UU Ciptaker berlaku
sifatnya lebih baik
(Pasal 191 A)
(Pasal 61A ayat 1) ‘bagi perusahaan yang telah
‘dalam hal PKWT berakhir, pengusaha memberikan upah lebih tinggi dari
wajib memberikan uang kompensasi upah minimum yang ditetapkan
kepada pekerja.’ sebelum UU Ciptaker, pengusaha
dilarang mengurangi atau
menurunkan upah.’
1 Pasal 59 Pasal 59 ayat (1) e
Pekerjaan yang jenis dan sifat atau
PKWT
Hilangnya jangka waktu, metode
perpanjangan dan pembaharuan kegiatannya bersifat tidak tetap
PKWT tidak menyebabkan PKWT Direct à Perluasan jenis dan sifat pekerjaan
menjadi terus menerus
Simulasi
UUK
2 tahun + 1 perpanjangan +
2 pembaharuan = 5 tahun
(tanpa kompensasi)

UU Ciptaker Pasal 62
2 tahun + 1 + 1 + 1 perpanjangan
Uang penggantian sisa kontrak
= 5 tahun
(diakhir dapat kompensasi masa kerja)
tetap diberlakukan

Pasal 56.3 Pasal 61 A ayat 1 dan 2


Adanya kompensasi pengakhiran
Jangka waktu berdasarkan
kontrak sesuai masa kerja
kesepakatan pengusaha dan pekerja

Freepik.com 2020 © FARDALAW – All right reserved


2 Pengusaha & pekerja mikro kecil
jumlahnya jauh lebih banyak
dibandingkan dengan pengusaha

Upah Minimun
menengah besar
UU Ciptaker menentukan upah
pekerja UMKM didasarkan
persentase rata-rata konsumsi Upah minimum tidak berlaku bagi
masyarakat berdasarkan data BPS usaha mikro kecil
à perlindungan hukum bagi
pengusaha & pekerja mikro kecil
Pasal 88 A ayat 4 dan Pasal 191 A
Pengaturan pengupahan yang
ditetapkan atas kesepakatan antara
pengusaha dengan pekerja atau serikat Pasal 88C ayat (3)
pekerja tidak boleh lebih rendah dari Upah Minimum didasarkan pada
ketentuan pengupahan yang ditetapkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan
dalam peraturan perundang-undangan

Upah minimum yang diterima pekerja


Pasal 185 saat ini berdasarkan UUK tidak boleh
Sanksi pidana untuk pengusaha dikurangi dengan upah minimum yang
yang membayar upah lebih ditetapkan di UU Ciptaker dalam hal upah
rendah dari upah minimum minimum UU Ciptaker lebih rendah.

Freepik.com 2020 © FARDALAW – All right reserved


SENSUS BPS 2016

Kementerian Perekonomian 2020

2020 © FARDALAW – All right reserved


DKI Jakarta: UMP DKI Jakarta:
Rp 2.322.246 Rp Rp 4.276.349

NTT: UMP NTT:


Rp 800.619 Rp1.950.000

2020 © FARDALAW – All right reserved


3 UUK
Alasan PHK linier dengan Kompensasi
UU Ciptaker
Alasan PHK linier dengan Masa Kerja

Kompensasi di UUK dan UU Ciptaker bersifat minimal


• Memberikan kurang à tidak boleh
• Memberikan lebih à dianjurkan
Untuk masa kerja maksimal 19 x upah +
Kompensasi benefit jaminan kehilangan pekerjaan dari

Karyawan PKWT
PH K BPJS Ketenagakerjaan (6 bln)
= 25 bulan
mendapat kompensasi

Untuk pengusaha
kompensasi PHK UU Ciptaker hanya
dapat berlaku untuk hubungan kerja baru

UUK
alasan PHK linier dengan kompensasi
UU Ciptaker
masa kerja linier dengan kompensasi Untuk pekerja
Kompensasi PHK UU Ciptaker tidak berlaku
untuk pekerja yang sudah bekerja sebelum
UU Ciptaker diundangkan, dalam hal
perusahaan sudah memiliki PP/PKB

Freepik.com 2020 © FARDALAW – All right reserved


Simulasi Kompensasi PHK
Kasus: Pekerja di Jakarta memiliki masa kerja 2 tahun, upah 5 juta

Versi 1 UUK Versi Ciptaker


Pesangon: 2 x 3 x 5 juta = 30 juta Pesangon: 1 x 3 x 5 juta = 15 juta
PMK: 0 PMK: 0
Penggantian hak : 15% x 30 juta = 4,5juta Jaminan PHK: benefit 6 bulan jaminan PHK
Total hak: 34,5 juta (yang harus diperjelas nilainya perbulan)
(PHK bukan karena kesalahan pekerja/ Total hak: 15 juta + benefit 6 bulan
masalah finansial perusahaan)
à Benefit 6 bulan menggunakan asumsi
Versi 2 UUK upah pekerja:
6 bln x 5juta= 30 juta
Pesangon: 1 x 3 x 5 juta = 15 juta Total hak: 45 juta
PMK: 0
Penggantian hak : 15% x 15 juta = 2,25 juta à Benefit 6 bulan menggunakan asumsi
Total hak: 17,25 juta upah minimum:
(PHK karena kesalahan pekerja/ 6 bln x Rp 4.276.349 = Rp 25.658.094
masalah finansial perusahaan) Total hak: Rp 40.658.094
Alasan PHK dalam PKB dan Kompensasi PHK

Alasan PHK dalam UUK & Ciptaker umumnya diatur juga dalam PP/PKB

Kompensasi PHK umumnya diatur sama atau lebih besar dari PKB

Dalam hal, PP/PKB mendasarkan pada UUK atau ketentuan yang


berlaku, maka UU Ciptaker dapat diterapkan.
Pengusaha memiliki 2 pilihan:
1. Mengikuti UU Ciptaker: Tekstual
2. Tidak mengikuti UU Ciptaker : Perusahaan memiliki niat baik
untuk mempertahankan benefit à Revisi PP/PKB
Kesimpulan
Hukum ketenagakerjaan dibangun dari kaedah heteronom dan otonom.
à Dalam hal UU Ciptaker mengatur remunerasi yang tidak diatur dalam UUK
dan PP/PKB, maka secara otomatis berlaku bagi pekerja.
à Dalam hal UU Ciptaker mengatur remunerasi yang sudah diatur UUK dan
PP/PKB, maka yang berlaku adalah yang lebih baik bagi pekerja.

PP/PKB sebagai kaidah otonom bersifat mandiri sepanjang tidak


bertentangan dengan kaidah heteronom dan menjadi bagian tidak
terpisahkan dari hukum ketenagakerjaan.
Terima Kasih

2020 © FARDALAW – All right reserved

Anda mungkin juga menyukai