Anda di halaman 1dari 45

PENDIRIAN KOPERASI

DAN PRAKTEK SISTEM


PENGESAHAN AHU
ONLINE
YULISTYA ADI NUGRAHA, SH MKn
NOTARIS PEMBUAT AKTA
KOPERASI (NPAK)
TUGAS DAN WEWENANG
NOTARIS PEMBUAT AKTA KOPERASI (NPAK)
Tugas NPAK ?
•NPAK wajib menyampaikan fotocopy dan menujukan asli Surat Keputusan Menteri
kepada Kepala Dinas Propinsi/Kaupaten/Kota untuk melaksanakan jabatannya
•Tugas NPAK adalah :
a.Membuat akta pendirian Koperasi;
b.Akta Perubahan Angaran Dasar Koperasi
c.Akta-akta lain yang terkait dengan kegiatan Koperasi.
Akta-akta Koperasi tersebut dibuat dengan bentuk dan isi sesuai peraturan Perundang –
undangan yang berlaku.
Lanjutan...

Untuk dapat ditetapkan sebagai Notaris Pembuat Akta Koperasi harus melampirkan :

a.Surat Keputusan Pengangkatan Notaris,


b.Sertifikat Tanda Bukti telah mengikuti pembekalan di bidang perkoperasian,
c.Alamat kantor beserta contoh tanda tangan, contoh paraf dan cap stampel notaris.

Menteri menetapkan Notaris Pembuat Akta Koperasi dengan surat Keputusan Menteri.
PENDIRIAN KOPERASI
LANDASAN HUKUM
01 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

02 UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lampiran Huruf Q)

03 UU No. 11 Tahun 2020 tentang CIPTA KERJA

04 PP No. 04 Tahun 1994 Tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi
05 PP No. 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi Oleh Pemerintah

06 PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi

07 PP No. 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
PP No. 07 Tahun 2021 Tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan
08 Anggaran Dasar Koperasi Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah

Permen Koperasi dan UKM No. 15 tahun 2015 tentang Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi sebagaimana
09 diubah dengan Permen 02 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permen 15

10 Permen Koperasi dan UKM No. 09 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Dan Pembinaan Perkoperasian

11 Permen Koperasi dan UKM No. 11 Tahun 2018 Tentang Perizinan Simpan Pinjam Koperasi

12 Permen Hukum dan HAM No 14 Tahun 2019 Tentang Pengesahan Koperasi


Lanjutan
13 Undang Undang Cipta Kerja 11 Tahun 2020

14 Peraturan Pemerintah no 6 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha berbasis resiko

Peraturan Pemerintah no 7 tahun 2021 tentang ENTANG. KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN
15 KOPERASI DAN USAHA. MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH.
TAHAP 1.
Rapat Pendirian sekaligus ⚫ Penyuluhan oleh dinas di permen 14/2019 tidak

penyuluhan oleh dinas diatur, namun ketentuan ini dapat kita temukan
di pasal 12 ayat 1 permenkop 9/2018
⚫ “Pendirian Koperasi dilakukan dengan
mengadakan rapat pendirian yang dihadiri para
pendiri dan pada saat yang sama dapat diadakan
penyuluhan tentang perkoperasian oleh
Kementerian Koperasi dan UKM dan/atau Dinas
Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah
keanggotaannya”
Sangat disarankan Notaris ikut
terlibat dalam penyuluhan
sekaligus rapat pendirian
koperasi
► Dimasa Pandemi, hal ini tentu saja bisa
dilakukan, mengingat Rapat Anggota secara
elektronik juga sudah diatur di permen 19/2015
pasal 16
► Yang perlu diingat ketika melakukan rapat
pendirian melalui media elektronik adalah :
1. Peserta rapat diberikan materi dan bahan rapat
pendirian kepada setiap calon anggota secara

Masa Pandemi
lengkap, jelas, dan mudah dimengerti,
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
Rapat pendirian dilaksanakan
2. Dalam penggunaan media elektronik, agar benar
benar dipilih media elektronik yang menerapkan
Bisakah rapat pendirian prinsip saling melihat dan mendengar serta
sekaligus penyuluhan berpartisipasi langsung
Rapat Anggota pendirian melalui elektronik
dilakukan secara daring ? 3.

wajib dibuat berita acara rapat/notulen yang


dapat ditandatangani secara elektronik melalui
media form online seperti google form dsb (id
meeting, id peserta, daftar nama partisipan,
screen capture peserta di print sebagai
pemberkasan)
Undang Undang 25 1992 pasal 8
a. daftar nama pendiri;
b. nama dan tempat kedudukan ;
c. maksud dan tujuan serta bidang usaha;
d. ketentuan mengenai keanggotaan ;
e. ketentuan mengenai Rapat Anggota ;
f. ketentuan mengenai pengelolaan ;
g. ketentuan mengenai permodalan ;
h. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya ;
i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha ;
j. ketentuan mengenai sanksi.

Akta Notaris sebaiknya hanya memuat ttg pokok yang diatur sesuai
ketentuan ini, hal hal lain diatur di anggaran rumah tangga / persus !
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
HAL – HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR KOPERASI

Ketentuan
Daftar Nama Nama dan Maksud dan
Mengenai
Pendiri Tempat Tujuan serta Jenis Koperasi
Jangka Waktu
Kedudukan Bidang Usaha
Berdirinya

( disesuaikan dgn Bab I Bag III Bab I Bag IV


Bab.I (Pasal 1 Bab I Bag IV
daftar hadir,
landasan hal 3 ) Pasal 8 Pasal 9
kon/syariah )

Ketentuan
Add Text Here Ketentuan Alat
Ketentuan
Mengenai Mengenai Kelembagaan Kegiatan Usaha Penutup
Keanggotaan Permodalan Koperasi

Bab IV pasal 63-67


Bab II Bab XIII pasal
Bab III Bab IV (R.A, (Usaha Utama,
86-87 (Nama
disesuaikan dgn disesuaikan Pengurus dan Pendukung dan
Pengawas, Pengurus dan
wilayah dgn Jenis Kop Tambahan)
Pengawas
keanggotaan cantumkan kode
singkron dgn B.A)
KBLI
Note : pd pasal 67 jika
Note : pd pasal 11 untuk
kop memilki usaha SP
Kop Sekunder anggota
modal >
adalah BH Kop
15 jt
JENIS KOPERASI
● Koperasi Simpan Pinjam adalah Koperasi yang menjalankan usaha simpan
pinjam sebagai satu-satunya usaha.
● Koperasi Produsen adalah Koperasi yang menjalankan usaha pelayanan di
bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan
Anggota kepada Anggota dan masyarakat.
● Koperasi Konsumen adalah Koperasi yang menjalankan usaha pelayanan di
bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan masyarakat.
● Koperasi Jasa adalah Koperasi yang menjalankan usaha pelayanan jasa yang
diperlukan oleh Anggota dan masyarakat.
● Koperasi Pemasaran menyelenggarakan kegiatan usaha memasarkan produk
yang dihasilkan Anggota dan non- Anggota.
Wilayah Keanggotaan Koperasi

Lampiran huruf q Undang-Undang No. 23/2014 Tent.


Modal Minimal Untuk KSP
Modal Minimal Untuk Jenis lain
► Notaris melakukan pemberkasan atas
kelengkapan dokumen yang diajukan oleh
pemohon
► Dokumen pendukung pendirian koperasi yang
wajib disimpan oleh notaris adalah sebagai
berikut (pasal 12 ayat 3a;14/2019):
► a. minuta akta pendirian Koperasi,
beserta berkas pendukung akta;
► b. berita acara rapat pendirian

TAHAP 2
Koperasi, termasuk pemberian kuasa
untuk mengajukan permohonan
pengesahan;
► c. surat bukti penyetoran modal,
PEMBERKASAN DOKUMEN paling sedikit sebesar Simpanan
Pokok serta dapat ditambah
DAN WARKAH NOTARIS Simpanan Wajib dan hibah; dan
► d. rencana kerja Koperasi.
- yang diupload disistem ahu hanya poin a dan b
saja (pasal 12 ayat 4;14/2019)
Lanjutan...
● Apabila jenis koperasinya simpan pinjam dan misal
koperasi tersebut mempunyai unit simpan pinjam
ada tambahan berkas yaitu :
e. rencana kerja paling singkat 3 (tiga) tahun;
f. administrasi dan pembukuan;
g. nama dan riwayat hidup calon pengelola; dan
h. daftar sarana kerja.
● Setelah notaris melakukan pemberkasan, maka yang diberi
kuasa oleh rapat pendirian (HARUS PENGURUS TERPILIH
SEBAGAI KUASA RAPAT PENDIRIAN) hadir di hadapan notaris
untuk melakukan penandatanganan akta, (Wajib hadir untuk ttd,
belum ada ketentuan di UUJN tentang akta notaris secara
elektronik)

TAHAP 3
● Akta pendirian yang akan diupload ke sistem AHU tidak boleh
melewati 30 hari sejak tanggal di tandatanganinya akta (ps 11
ayat 4;14/2019)
● Apabila jangka waktu tersebut terlewati maka permohonan
tidak bisa dilanjutkan ke sistem AHU ONLINE (ps
TANDA TANGAN AKTA & 11ay6;14/2019), oleh karena itu penting diingat bahwa sebelum
sampai ke tahap ke 3 ,agar tahap ke 2 yaitu pemberkasan, notaris
INPUT DATA DI WEB harus benar benar melakukan verivikasi data yang masuk,

KOPERASI.AHU.GO.ID sehingga saat akta diberikan nomor dan tanggal sesuai


penghadap datang tidak direpotkan dengan kekurangan data
dan sebagainya yang mengakibatkan akta menjadi expired
Lanjutan...
● - setelah diajukan maka segeralah melakukan pencetakan SK pendirian dengan
menggunakan kertas F4/Folio dengan berat 80 gram (ps 15 ayat 4;14/2019)
● - permen 14/2019 tidak mengatur tentang pencetakan frasa “keputusan
menteri ini dicetak melalui SABH” sebagaimana BH/BU yang lain.
● - Pengesahan Koperasi dalam Berita Negara Republik Indonesia
diselenggarakan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang koperasi (ps 15 ay 3;14/2019)
Apa yang baru di UU 11 Tahun
2020 (uuck) dan PP 7 Tahun 2021
?
KEMUDAHAN BAGI KOPERASI DALAM UU NO 11
TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
Pp 7 / 2021 pasal 13
● (1) Koperasi dpt menjalankan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah.
● (2) Koperasi yg menjalankan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah
sebagaimana dimaksud pd ayat (1) wajib mencantumkan kata “Syariah” dlm
penamaan Koperasi.
● (3) Usaha Koperasi berdasarkan prinsip Syariah sebagaimana dimaksud pd ayat (1)
hanya dpt dilaksanakan oleh Koperasi syariah.
● (4) Usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib dituangkan dlm anggaran dasar
Koperasi.
● (5) Koperasi syariah didirikan, dikelola, dan menjalankan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah sesuai dgn fatwa syariah yg dikeluarkan, oleh Majelis
Ulama Indonesia.
● (6) Koperasi syariah hrs mlaksanakan kegiatan usaha yg tdk bertentangan dgn
Prinsip Syariah.
PERUBAHAN
ANGGARAN DASAR
KOPERASI
Anggaran Dasar
Koperasi
……..adalah aturan dasar tertulis yang memuat keterangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Anggaran dasar koperasi hanya
memuat ketentuan-ketentuan pokok mengenai tata laksana
organisasi, cara kerja, kegiatan usaha, kewajiban-kewajiban, resiko
yang harus ditanggung dan keadaan apabila terjadi sesuatu yang
menyebabkan berhentinya organisasi koperasi.
Kegunaan

….anggaran dasar koperasi adalah :
1. Menjamin ketertiban organisasi, karena dalam
anggaran dasar tersebut memuat aturan tentang fungsi,
tugas dan tata kerja dari alat-alat perlengkapan organisasi
koperasi;
mencegah adanya kesewenang-wenangan dari alat
perlengkapan organisasi koperasi, baik itu anggota,
pengurus, pengawas, dan karyawan koperasi;

2. Sebagai jaminan bagi pihak di luar koperasi, misalnya
dalam rangka kerjasama usaha, permohonan kredit dan
sebagainya.
KorumPERUBAHAN
Rapat AnggotaANGGARAN DASAR
Pasal 11 Ayat(1), (2) dan Ayat (3) PP No.4 Tahun 1994

Perubahan anggaran dasar Koperasi dilakukan berdasarkan keputusan


Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk itu

Dalam hal anggaran dasar tidak menentukan lain, keputusan Rapat Anggota
mengenai perubahan anggaran dasar hanya dapat diambil apabila dihadiri oleh
paling kurang ¾ dari jumlah seluruh anggota koperasi.

Keputusan Rapat Anggota mengenai perubahan anggaran dasar koperasi


sah, apabila perubahan tersebut disetujui oleh paling kurang ¾ dari
jumlah anggota koperasi yang hadir.
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI
Pasal 18 PERMENKOP No.9 Tahun 2018

1. PAD dapat dilakukan berdasarkan Keputusan R.A sesuai dengan A.D


dan Ketentuan Peraturan Perundangan
2. PAD tidak dapat dilakukan apabila Koperasi sedang mengalami masalah
pidana dan perdata

Pasal 19 PERMENKOP No.9 Tahun 2018

1. Perubahan anggaran dasar Koperasi yang menyangkut Perubahan


Bidang Usaha, Penggabungan, Peleburan dan Pembagian wajib
mendapatkan pengesahan dari Menteri
2. Perubahan anggaran dasar yang tidak menyangkut Perubahan Bidang Usaha,
Pengabungan, Peleburan dan Pembagian koperasi wajib dilaporkan kepada
Menteri
Perubahan yang disahkan ( pasal 16 ayat 1) Perubahan yang dilaporkan (pasal 23 ayat 1)
• Pemilik Manfaat
⚫ Bidang Usaha (Pola ⚫ Nama Koperasi
⚫ Kedudukan • Dana Hibah
pengelolaan, menambah / Koperasi
• Usaha Pendukung
mengurangi usaha, Jenis ⚫ Alamat Koperasi
• Usaha Tambahan
Koperasi) ⚫ Modal Koperasi
⚫ Simpanan Wajib • Masa Jabatan
⚫ Penggabungan ⚫ Simpanan Pokok • Jangka Waktu Berdirinya

⚫ Pembagian Wilayah
Keanggotaan Koperasi
⚫ Pola Pengelolaan • Penyesuaian AD/ART
⚫ Jumlah Anggota •dengan Undang Undang
• Pengurus dan Pengawas

Permenkumham 14/2019
DOKUMEN PERSYARATAN
PENGESAHAN DAN/ATAU PELAPORAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Bagaimana Menerapkan KBLI
2020 kedalam pendirian
Koperasi ?
Pengertian KBLI
⚫ KBLI adalah sistem pengkategorian baku dari berbagai bidang kegiatan
usaha. Klasifikasi ini kemudian digunakan untuk mengklasifikasikan
aktivitas/kegiatan ekonomi Indonesia ke dalam beberapa lapangan
usaha/bidang usaha yang dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi
yang menghasilkan produk/output baik berupa barang maupun jasa.
⚫ Pada tanggal 24 September 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan
Peraturan BPS Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Klasifikasi Usaha
Indonesia, yang dikenal dengan KBLI 2020. KBLI 2020 mulai berlaku pada
tanggal diterbitkan dan mencabut Peraturan BPS Nomor 95 Tahun 2015
tentang KBLI, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan BPS Nomor 19
Tahun 2017, yang dikenal dengan KBLI 2017. 
Lanjutan…
⚫ KBLI 2020 memperkenalkan lebih dari 200 nomor KBLI 5 digit baru untuk
mengikuti perkembangan pesat jenis dan divisi bisnis baru di Indonesia.
Termasuk di antara nomor KBLI baru, KBLI 2020 memperkenalkan nomor
KBLI yang ditunggu-tunggu khusus untuk mengakomodasi kegiatan bisnis
terkait fintech.
⚫ Sebelum terbitnya KBLI 2020, hanya ada satu nomor KBLI yang secara
khusus mengacu pada fintech dalam uraiannya, yaitu KBLI No. 63122. Portal
web untuk tujuan komersial yang termasuk dalam KBLI ini adalah situs web /
portal dan platform digital untuk tujuan komersial (profit), yaitu aplikasi yang
digunakan untuk memfasilitasi atau memediasi layanan transaksi elektronik,
seperti marketplace, digital periklanan, tekfin, dan layanan on-demand online.
Fungsi KBLI
⚫ Fungsi KBLI adalah sebagai acuan sektor usaha dan sebagai acuan
masing-masing instansi dalam menerbitkan dokumen hukum perusahaan.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain Nomor Induk Berusaha (NIB),
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
dan lain sebagainya.
⚫ Apabila terdapat perbedaan antara kegiatan usaha Anda dengan Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha yang Anda pilih pada saat pendirian usaha Anda, hal
tersebut dapat berdampak negatif bagi operasional usaha Anda sendiri.
Apalagi jika kegiatan tersebut membutuhkan izin khusus yang hanya bisa
dikeluarkan oleh lembaga kepada perusahaan yang menjalankan KBLI
secara legal. mengimpor dan mengekspor barang misalnya
Lanjutan…
⚫ Berlakunya UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun
2020, penerbitan KBLI 2020 merupakan langkah
penting menuju adopsi Pendekatan Berbasis
Risiko yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah
menggantikan Pendekatan Perizinan menjadi
pemberian izin usaha.
Lanjutan…
Dalam Pendekatan Berbasis Risiko, Pemerintah akan menentukan apakah
suatu klasifikasi bisnis, sebagaimana dijelaskan dalam Kode KBLI lima digit,
dianggap berisiko rendah, sedang, atau tinggi. Peringkat ini akan membantu
untuk menentukan apakah perusahaan hanya boleh mendaftar dan
mendapatkan sertifikasi standar atau apakah perusahaan juga harus
mendapatkan izin usaha untuk terlibat dalam klasifikasi bisnis tersebut.
Perusahaan harus memantau apakah penerbitan KBLI 2020 telah
mengakibatkan pergantian pada Kode KBLI dari bisnis mereka yang ada
karena ini mungkin mengharuskan mereka untuk menyesuaikan izin bisnis
mereka saat ini. Perusahaan juga harus menilai apakah ada potensi untuk
mengembangkan bisnis mereka mengingat klasifikasi bisnis tambahan yang
diperkenalkan dalam KBLI 2020.
1. Tentukan jenis koperasinya
● Koperasi Simpan Pinjam adalah Koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai
satu-satunya usaha.
● Koperasi Produsen adalah Koperasi yang menjalankan usaha pelayanan di bidang
pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan Anggota kepada
Anggota dan masyarakat.
● Koperasi Konsumen adalah Koperasi yang menjalankan usaha pelayanan di bidang
penyediaan barang kebutuhan Anggota dan masyarakat.
● Koperasi Jasa adalah Koperasi yang menjalankan usaha pelayanan jasa yang diperlukan
oleh Anggota dan masyarakat.
● Koperasi Pemasaran menyelenggarakan kegiatan usaha memasarkan produk yang
dihasilkan Anggota dan non- Anggota.
2. Buka Halaman OSS RBA
⚫ https://oss.go.id/informasi/kbli-berbasis-ris
iko
⚫ Sangat disarankan mencari kode KBLI
melalui web oss RBA, dikarenakan didalam
system tersebut sudah ada pendefinisian
kbli dengan resiko rendah menengah dan
tinggi
Penerbitan Perizinan Berusaha melalui sistem
OSS oleh:
•Lembaga OSS
•Lembaga OSS atas nama Menteri/Kepala
Lembaga
•Kepala DPMPTSP Provinsi atas nama
Gubernur
•Kepala DPMPTSP Kabupaten/Kota atas nama
Bupati/Wali Kota
•Administrator KEK
•Badan Pengusahaan KPBPB.
Pasal 22 ayat (2) PP 5/2021

Format Perizinan Berusaha terstandar pada sistem


OSS tersedia untuk masing-masing penerbit Perizinan
Berusaha sesuai kewenangannya
Klasifikasi
No Risiko Perizinan Berusaha Proses Penerbitan Izin

1. Rendah Nomor Induk Berusaha (NIB) • NIB untuk UMK, berlaku juga sebagai Standar Nasional
Indonesia/SNI dan
pernyataan jaminan halal.
• NIB otomatis diterbitkan setelah Pelaku Usaha memenuh
• NIB dapat berlaku sebagai legalitas untuk melakukan ke
usaha dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan/SP
2. Menengah • NIB • Mengisi surat pernyataan kesanggupan memenuhi standa
Rendah • Sertifikat Standar kegiatan usaha
• Mengisi formulir Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (U
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), atau formu
(jika UKL-UPL tidak diperlukan).
3. Menengah • NIB • Mengisi surat pernyataan kesanggupan memenuhi standa
Tinggi • Sertifikat Standar kegiatan usaha
• Mengisi formulir UKL-UPL, atau formulir SPPL (jika UKL-U
tidak diperlukan) untuk mendapatkan NIB dan Sertifikat
Standar,
• Pelaku Usaha memenuhi standar kegiatan usaha
• Verifikasi dilakukan terhadap pemenuhan standar kegiat
usaha oleh otoritas terkait oleh Pemerintah Pusat/Daera
tergantung kewenangan
4. Tinggi • NIB • Pelaku Usaha wajib memiliki NIB
• Izin • Pelaku Usaha harus memenuhi persyaratan izin (termasu
• Sertifikat Standar (apabila diperlukan) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) j
diperlukan)
• Verifikasi atas pemenuhan AMDAL dilakukan oleh instans
@2021 – UMBRA STRATEGIC LEGAL terkait 10
SOLUTIONS
• Pemberitahuan diterima oleh Pelaku Usaha
3. Identifikasi Usaha Utama,
Pendukung dan Tambahan
Contoh :
Jenis Koperasi Konsumen
Pasal 63, Usaha Utama 47112 - Perdagangan Eceran Berbagai Macam
Barang Yang Utamanya Makanan, Minuman Atau Tembakau Bukan
Di Minimarket/Supermarket/Hypermarket (Tradisional)
Pasal 64, Usaha Pendukung 47650 - Perdagangan
Eceran Kertas, Kertas Karton Dan Barang Dari Kertas/Karton
Pasal 67, Usaha Tambahan 64142 - Unit Simpan Pinjam Koperasi
Primer (USP Koperasi Primer)
Yulistya Adi Nugraha SH Mkn

Jl Ir Juanda No 23 Slawi

Kabupaten Tegal

(0283) 4562165

0897- 9082-295

Email : yulistya.an@gmail.com

Instagram : yulistya.an

MARI KITA PRAKTEK !


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai