Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET

INDONESIA

NOMOR 1 TAHUN 2020

TENTANG

KEANGGOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA UMUM APJII,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka menjamin atas hak dan kewajiban


anggota APJII, sebagaimana telah dijamin dan dilindungi
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka
dipandang perlu untuk mengatur keanggotaan APJII;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga, perlu membentuk Peraturan
Asosiasi yang mengatur tentang hak dan kewajiban anggota
APJII;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan
Asosiasi tentang Keanggotaan.

Mengingat: 1. Pasal 11 ayat (3) Anggaran Dasar APJII.

2. Pasal 13 Anggaran Dasar APJII.

3. Pasal 5 Anggaran Rumah Tangga APJII.

4. Pasal 7 ayat (3) dan ayat (4) Anggaran Rumah Tangga.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PENGAWAS

ASOSISASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA

dan

KETUA UMUM

ASOSISASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA

MEMUTUSKAN:
1
Menetapkan:

PERATURAN ASOSIASI TENTANG KEANGGOTAAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Asosiasi ini yang dimaksud dengan:

1. Anggota Penyelenggara adalah Institusi penyelenggara jaringan dan/atau jasa


telekomunikasi berbasis Internet yang telah memiliki izin operasional/izin
penyelenggaraan yang sudah berlaku efektif dari Pemerintah.
2. Anggota IDNIC-APJII adalah Institusi dan/atau Individu yang menggunakan
Sumber Daya Internet Nomor Protokol Internet (Nomor PI), termasuk institusi
yang telah memiliki izin prinsip/izin penyelenggaraan belum berlaku efektif
jaringan dan/atau jasa telekomunikasi.
3. Anggota Penyedia Teknologi adalah Institusi penyedia
hardware/software/system berbasis Internet baik local maupun global.
4. Tanda Keanggotaan adalah sertifikat yang diberikan kepada badan hukum dan
atau perseorangan yang telah terdaftar secara sah sebagai anggota APJII.
5. IIX APJII adalah jaringan Indonesia Internet Exchange yang dimiliki dan
dikelola APJII.
6. IDNIC - APJII adalah Indonesia Network Information Centre yang dimiliki
dan dikelola APJII sesuai Perjanjian Kerjasama antara APJII dan APNIC
khususnya di bidang pengelolaan Nomor Protokol Internet di Indonesia.
7. Musyawarah Nasional adalah musyawarah tertinggi yang diadakan 3 (tiga)
tahun sekali yang bertujuan untuk memilih Ketua Umum, dan anggota Dewan
Pengawas, serta menjadi wadah untuk memberikan laporan
pertanggungjawaban bagi Pengurus yang telah berjalan.
8. Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah musyawarah yang diselenggarakan
apabila ada hal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah
Nasional.

2
9. Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus
selama 1 (satu) kali dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
10. APJII Open Policy Meeting adalah rapat yang diadakan untuk membahas dan
menetapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan fasilitas APJII
kepada publik.
11. Uang Pangkal adalah uang yang dibayarkan satu kali pada saat mendaftar
menjadi Anggota APJII.
12. Iuran Keanggotaan adalah uang yang dibayarkan Anggota Penyelenggara,
Anggota IDNIC-APJII, dan Anggota Penyedia Teknologi secara rutin setiap
bulan atau setiap tahun sesuai dengan jenis keanggotaannya.
13. Iuran Penggunaan Fasilitas adalah uang yang dibayarkan anggota secara rutin
setiap bulan atau setiap tahun untuk fasilitas tertentu yang disediakan APJII.
14. Layanan APJII, seperti namun tidak terbatas pada IIX-APJII, IDNIC-APJII,
NOC-APJII, Sertifikasi dan Pelatihan adalah sesuai yang tercantum dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APJII.

BAB II

KEANGGOTAAN

Bagian Kesatu

Jenis Keanggotaan APJII

Pasal 2

Keanggotaan APJII terdiri dari 3 (tiga) Jenis Keanggotaan yaitu:

1. Anggota Penyelenggara.
2. Anggota IDNIC-APJII.
3. Anggota Penyedia Teknologi.

Bagian Kedua
Tanda dan Iuran Keanggotaan
Pasal 3
1. Setiap Anggota yang sudah diterima dan terdaftar akan menerima Tanda
Keanggotaan APJII setelah seluruh kewajiban administrasi terpenuhi.

3
2. Tanda Keanggotaan berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal
dikeluarkannya dan ditandatangani oleh Ketua Umum APJII.

Bagian Ketiga

Hak dan Kewajiban Anggota

Paragraf 1

Hak dan Kewajiban Anggota Penyelenggara APJII

Pasal 4

Hak Anggota Penyelenggara:

1. Anggota Penyelenggara berhak untuk mendapatkan Tanda Keanggotaan yang


berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal dikeluarkan dan ditandatangani
oleh Ketua Umum, setelah seluruh kewajiban administrasi terpenuhi.
2. Anggota Penyelenggara berhak mengikuti Musyawarah Nasional, Rapat Kerja
Nasional (RAKERNAS), dan APJII Open Policy Meeting (OPM).
3. Anggota Penyelenggara berhak untuk memilih Ketua Umum dan dipilih
sebagai Ketua Umum sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 12 ayat (1)
Anggaran Dasar APJII.
4. Anggota Penyelenggara yang mendapatkan Nomor Protokol Internet dari
APJII otomatis juga menjadi Anggota IDNIC-APJII.
5. Anggota Penyelenggara berhak menjadi Anggota Penyedia Teknologi apabila
memenuhi hak dan kewajiban sebagai Anggota Penyedia Teknologi.
6. Anggota Penyelenggara berhak untuk berpartisipasi dalam Kelompok Kerja
(POKJA) yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus APJII.
7. Anggota Penyelenggara berhak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
training/pelatihan berbayar yang diselenggarakan oleh APJII maupun oleh
Mitra APJII.
8. Anggota Penyelenggara berhak untuk mengakses informasi mengenai
perkembangan organisasi dan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan oleh
Asosiasi.

4
9. Anggota Penyelenggara berhak mendapatkan fasilitas dan layanan Data Center
berbayar sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 14 Anggaran Dasar dan
Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga.
10. Anggota Penyelenggara berhak mendapatkan fasilitas akomodasi dalam
keikutsertaan penyelenggaraan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja
Nasional (RAKERNAS) APJII.
11. Anggota Penyelenggara berhak mendapatkan Internet Protocol version 4
(IPv4) dan Internet Protocol version 6 (IPv6) serta ASN dengan mengikuti
ketentuan APNIC yang selanjutnya menjadi ketentuan APJII.
12. Anggota Penyelenggara berhak mendapatkan Interkoneksi ke IIX APJII
dengan ketentuan biaya yang diatur dalam Peraturan Asosiasi yang mengatur
tentang Fasilitas APJII.

Pasal 5

Kewajiban Anggota Penyelenggara:

1. Anggota Penyelenggara berkewajiban untuk membayar Uang Pangkal sebesar


Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan biaya Materai, dibayarkan hanya 1 (satu) kali selama menjadi
Anggota APJII.
2. Anggota Penyelenggara berkewajiban untuk membayar Iuran Keanggotaan
sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah)/tahun, belum termasuk biaya
Materai.
3. Anggota Penyelenggara berkewajiban untuk membayar biaya fasilitas dan
layanan Data Center sesuai dengan jenis dan jumlah fasilitas serta layanan
yang digunakan sesuai dengan tarif layanan Data Center yang diatur dalam
Peraturan Asosiasi yang mengatur tentang Fasilitas APJII.
4. Anggota Penyelenggara yang menggunakan layanan IP Address & Autonomous
System Number (ASN) berkewajiban untuk membayar tarif layanan IP
Address & Autonomous System Number (ASN) sesuai dengan tarif yang diatur
dalam Peraturan Asosiasi yang mengatur tentang Fasilitas APJII.

5
Paragraf 2

Hak dan Kewajiban Anggota IDNIC-APJII

Pasal 6

Hak Anggota IDNIC-APJII:

1. Anggota IDNIC-APJII berhak mendapatkan Tanda Keanggotaan yang berlaku


selama 1 (satu) tahun sejak tanggal dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua
Umum, setelah seluruh kewajiban administrasi terpenuhi.
2. Anggota IDNIC-APJII berhak untuk memilih dan dipilih menjadi Ketua Unit
IDNIC-APJII dalam Rapat Khusus Unit IDNIC sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar APJII dan Pasal 39 ayat (1) huruf b
Anggaran Rumah Tangga APJII.
3. Anggota IDNIC-APJII memiliki hak suara untuk memilih Ketua Unit IDNIC-
APJII sesuai dengan jumlah subnet Nomor Protokol Internet yang dialokasikan
pada Anggota IDNIC-APJII.
4. Anggota IDNIC-APJII berhak menjadi Anggota Penyedia Teknologi apabila
memenuhi hak dan kewajiban sebagai Anggota Penyedia Teknologi.
5. Anggota IDNIC-APJII yang tidak berkedudukan sebagai Anggota
Penyelenggara berhak mengikuti agenda dalam APJII Open Policy Meeting
(OPM) yang terkait dengan pembahasan kebijakan nomor protokol Internet
untuk Non-Penyelenggara.
6. Anggota IDNIC-APJII berhak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
training/pelatihan berbayar yang diselenggarakan oleh APJII maupun oleh
Mitra APJII.
7. Anggota IDNIC-APJII berhak untuk mengakses informasi mengenai
perkembangan organisasi dan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan oleh
Asosiasi.
8. Anggota IDNIC-APJII berhak mendapatkan Internet Protocol version 4 (IPv4)
dan Internet Protocol version 6 (IPv6) serta ASN dengan mengikuti ketentuan
APNIC yang selanjutnya menjadi ketentuan APJII.
9. Anggota IDNIC-APJII yang sekaligus berkedudukan sebagai Anggota
Penyelenggara berhak untuk mendapatkan Alokasi IPv4 maksimal 2x/22 dan
IPv6 maksimal /22 serta ASN dengan mengikuti ketentuan APNIC yang
selanjutnya menjadi ketentuan APJII.
6
10. Anggota IDNIC-APJII yang tidak berkedudukan sebagai Anggota
Penyelenggara berhak untuk mendapatkan Alokasi IPv4 maksimal 2x/24 dan
IPv6 maksimal /35 serta ASN dengan mengikuti ketentuan APNIC yang
selanjutnya menjadi ketentuan APJII.

Pasal 7

Kewajiban Anggota IDNIC-APJII:

1. Anggota IDNIC-APJII berkewajiban untuk membayar Uang Pangkal sebesar


Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan biaya Materai, dibayarkan hanya pada saat mendaftar sebagai
Anggota APJII.
2. Anggota IDNIC-APJII berkewajiban untuk membayar Iuran Keanggotaan
tahunan yang merupakan biaya sewa penggunaan IP Address & Autonomous
System Number (ASN) sesuai tarif yang diatur dalam Peraturan Asosiasi yang
mengatur tentang Fasilitas APJII.

Paragraf 3

Hak dan Kewajiban Anggota Penyedia Teknologi

Pasal 8

Hak Anggota Penyedia Teknologi:

1. Anggota Penyedia Teknologi berhak mendapatkan Tanda Keanggotaan yang


berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal dikeluarkan dan ditandatangani
oleh Ketua Umum, setelah seluruh kewajiban administrasi terpenuhi.
2. Anggota Penyedia Teknologi yang mendapatkan Nomor Protokol Internet dari
APJII otomatis juga menjadi Anggota IDNIC-APJII.
3. Anggota Penyedia Teknologi berhak mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti training/pelatihan berbayar yang diselenggarakan oleh APJII
maupun oleh Mitra APJII.
4. Anggota Penyedia Teknologi berhak untuk mengakses informasi mengenai
perkembangan organisasi dan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan oleh
Asosiasi.
7
5. Anggota Penyedia Teknologi dengan jenis biaya keanggotaan Premium berhak
untuk:
a) mengikuti Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional
(RAKERNAS) APJII;
b) mengikutsertakan 5 (lima) pertanyaan tanpa biaya dalam survey
internet tahunan APJII.
c) mendapatkan fasilitas akomodasi dalam keikutsertaan penyelenggaraan
Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) APJII.
d) menggunakan layanan jasa Interkoneksi IIX APJII sepanjang memiliki
perjanjian kerjasama dengan Anggota Penyelenggara APJII yang diatur
lebih lanjut pada Peraturan Asosiasi tentang Fasilitas APJII.
6. Anggota Penyedia Teknologi dengan jenis biaya keanggotaan Standar berhak
untuk:
a) mengikuti Musyawarah Nasional APJII dan Rapat Kerja Nasional
(RAKERNAS) APJII.
b) mengikutsertakan 1 (satu) pertanyaan tanpa biaya dalam survey internet
tahunan APJII.

Pasal 9

Kewajiban Anggota Penyedia Teknologi:

1. Anggota Penyedia Teknologi berkewajiban untuk membayar Uang Pangkal


sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) belum termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya Materai, dibayarkan hanya 1 (satu) kali
selama menjadi Anggota APJII.
2. Anggota Penyedia Teknologi berkewajiban untuk membayar biaya
keanggotaan sesuai dengan jenis biaya keanggotaan sebagai berikut:
a) Biaya keanggotaan Premium dengan tarif Rp. 120.000.000,- (seratus
dua puluh juta rupiah)/tahun.
b) Biaya keanggotaan Standar dengan tarif Rp. 12.000.000,- (dua puluh
juta rupiah)/tahun.

8
Paragraf 4

Sanksi Asosiasi

Pasal 10

Setiap Anggota yang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan APJII dan tidak
memenuhi kewajibannya sebagai Anggota dapat dikenakan sanksi-sanksi berupa:
1. Teguran resmi dalam bentuk peringatan tertulis dari Dewan Pengurus.
2. Penghentian pelayanan asosiasi yang semula merupakan hak sebagai Anggota.
3. Pemberhentian sebagai Anggota secara tertulis dan diumumkan kepada
seluruh Anggota.

Paragraf 5

Kehilangan Status Keanggotaan Bagi Anggota

Pasal 11

Status keanggotaan Anggota APJII dapat hilang, karena:


1. Khusus bagi Anggota Penyelenggara dalam hal dinyatakan pailit berdasarkan
Putusan Pengadilan; atau
2. Menghentikan usahanya/menutup perusahaan;
3. Apabila setelah 3 (tiga) kali diperingatkan secara tertulis dan terus menerus
tidak memenuhi kewajibannya sebagai Anggota; atau
4. Merugikan atau mencemarkan nama baik APJII; atau
5. Melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku di APJII; atau
6. Mengundurkan diri atas keinginan sendiri.

Paragraf 6

Pemberhentian Keanggotaan

Pasal 12

1. Berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada dan/atau laporan serta


pembuktian yang tersedia, maka Dewan Pengurus dapat melakukan
pemberhentian keanggotaan secara tetap atau sementara.

9
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilakukan terlebih
dahulu dengan melakukan pemanggilan terhadap terlapor.
3. Pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dilakukan
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali untuk didengar keterangan dan
penjelasannya.
4. Hasil pemanggilan ini merupakan kesimpulan akhir terhadap usulan
pemberhentian keanggotaan.
5. Kepada yang bersangkutan akan diberikan Surat Keputusan Pemberhentian
Keanggotaan yang disahkan oleh Ketua Umum berdasarkan kesimpulan akhir
yang diperoleh Dewan Pengurus.
6. Surat Keputusan Pemberhentian Keanggotaan diberikan selambat-lambatnya
25 (dua puluh lima) hari kalender sejak pemanggilan terakhir dilaksanakan.

Paragraf 7

Surat Tanda Keanggotaan dan Surat Keputusan Pemberhentian


Keanggotaan

Pasal 13

1. Surat Tanda Keanggotaan berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal


dikeluarkannya dan ditandatangani oleh Ketua Umum APJII.
2. Surat Keputusan Pemberhentian Keanggotaan Tetap berlaku sejak tanggal
dikeluarkannya dan ditandatangani oleh Ketua Umum APJII setelah
memperoleh persetujuan Dewan Pengawas.
3. Surat Keputusan Pemberhentian Keanggotaan harus dilampiri sekurang-
kurangnya Berita Acara Hasil Pemanggilan yang ditandatangani.
4. Bersamaan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Pemberhentian
Keanggotaan, maka Surat Tanda Keanggotaan yang pernah diberikan kepada
yang bersangkutan dinyatakan gugur dan tidak berlaku lagi, demikian pula hak
dan kewajibannya sebagai anggota APJII.

10
Paragraf 8

Perpindahan Status Keanggotaan

Pasal 14

1. Anggota APJII dapat melakukan perubahan status keanggotaan pada kondisi:


a) Keanggotaan Penyelenggara menjadi keanggotaan IDNIC-APJII apabila
izin penyelenggaran jasa dan/atau telekomunikasi dicabut.
b) Keanggotaan IDNIC-APJII menjadi Anggota Penyelenggara apabila
mendapatkan izin operasional/izin penyelenggaraan yang sudah
berlaku efektif dari Pemerintah.
c) Keanggotaan Penyedia Teknologi menjadi Anggota Penyelenggara
apabila mendapatkan izin operasional/izin penyelenggaraan yang sudah
berlaku efektif dari Pemerintah.
2. Perubahan status keanggotaan dapat dilakukan ditengah periode keanggotaan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Segala kewajiban administrasi keanggotaan yang sudah dilakukan tidak
dapat dikembalikan ataupun diubah fungsi menjadi administrasi dalam
keanggotaan yang baru.
b) Hal-hal administratif diberlakukan sama terhadap keanggotaan baru
maupun keanggotaan pindahan.
c) Perpindahan jenis keanggotaan dapat diproses setelah diselesaikannya
seluruh kewajiban administrasi pada jenis keanggotaan sebelumnya.

BAB III

TATA CARA PENDAFTARAN KEANGGOTAAN

Pasal 15

1. Pendaftaran keanggotaan dilakukan secara online melalui situs


https://apjii.or.id
2. Keanggotaan penyelenggara wajib melengkapi persyaratan administrasi
sebagai berikut:
a. Akta Pendirian Perusahaan;

11
b. Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (SK
Kumham);
c. Nomor Induk Berusaha (NIB);
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
e. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP);
f. Surat Keputusan Izin Penyelenggaraan belum berlaku efektif dan Surat
Keputusan Izin Penyelenggaran berlaku efektif.
3. Keanggotaan IDNIC-APJII wajib melengkapi persyaratan administrasi sebagai
berikut:
a. Peraturan Perundang-undangan yang menjadi dasar Pembentukan
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi bagi
lembaga negara/lembaga daerah;
b. Akta Pendirian perusahaan bagi yang berbentuk badan hukum atau
badan usaha;
c. Akta Pendirian Yayasan bagi badan hukum Yayasan;
d. Surat Keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan
Akta Pendirian Perusahaan/Yayasan;
e. Nomor Induk Berusaha (NIB), kecuali bagi
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi dan
lembaga Pendidikan;
f. Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Pasport bagi perserorangan;
g. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
h. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).

4. Keanggotaan Penyedia Teknologi wajib melengkapi persyaratan administrasi


sebagai berikut:
a) Data legalitas Badan Hukum/Badan Usaha Indonesia yang meliputi:
i. Akta Pendirian Perusahaan;
ii. Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM bagi badan
hukum/badan usaha;
iii. Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi badan hukum/badan usaha;
iv. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
v. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).

12
b) Data legalitas Badan Hukum Luar Negeri yang meliputi:
i. Akta Pendirian Perusahaan;
ii. Pasport Direktur Utama/Direktur Perusahaan.

BAB IV

HAK MEMILIH DAN HAK DIPILIH

Pasal 16

Anggota APJII memiliki hak suara untuk turut serta dalam pemilihan dengan
pengaturan sebagai berikut:
1. Anggota APJII yang masuk kedalam kategori Anggota Penyelenggara
memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagai Ketua Umum, Anggota
Dewan Pengawas dan Anggota Dewan Pengurus di dalam Musyawarah
Nasional, dengan hak 1 (satu) suara sebagaimana diatur dalam Pasal 40
ayat (1) dan ayat (2) Anggaran Rumah Tangga APJII.

2. Anggota APJII yang masuk dalam kategori Anggota IDNIC-APJII


memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagai Ketua Unit IDNIC
APJII dalam Rapat Khusus Unit IDNIC APJII, dengan hak suara sesuai
jumlah Nomor Protokol Internet yang dialokasikan kepada Anggota
IDNIC-APJII yang bersangkutan, sebagaimana diatur dalam Pasal 40
ayat (3) dan ayat (4) Anggaran Rumah Tangga APJII.

BAB V

PERLAKUAN KHUSUS

Pasal 17

1. Ketua Umum dapat memberikan perlakuan khusus kepada Anggota APJII


demi kepentingan Anggota.
2. Maksud Ketua Umum dalam memberikan perlakuan khusus sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), wajib disampaikan kepada Dewan Pengawas secara
tertulis.

13
3. Dewan Pengawas sejak menerima maksud secara tertulis dari Ketua Umum
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), wajib melakukan pembahasan untuk
menerima atau menolak maksud tersebut dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari kerja.
4. Hasil pembahasan Dewan Pengawas diberikan salinannya kepada Ketua
Umum, sebagai dasar untuk tetap mengambil keputusan atau tidak mengambil
keputusan sehubungan dengan pemberian perlakuan khusus.
5. Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja Dewan Pengawas
belum memberikan hasil pembahasan kepada Ketua Umum, maka Ketua
Umum dapat mengambil Keputusan sehubungan dengan pemberian perlakuan
khusus kepada Anggota APJII.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 18

1. Dengan berlakunya Peraturan Asosiasi ini, hak dan kewajiban sebagaimana


yang diatur dalam Peraturan Asosiasi ini akan langsung berlaku dan melekat
bagi seluruh Anggota APJII.
2. Dengan berlakunya Peraturan Asosiasi ini, bagi Anggota APJII dan/atau Pihak
yang pernah menjadi Anggota APJII dan masih menggunakan layanan APJII
yaitu layanan data center, IIX dan IDNIC, dan terkena dampak dari Peraturan
Asosiasi ini, wajib menyelesaikan penyesuaian sebagaimana hak dan kewajiban
Anggota yang diatur dalam Peraturan Asosiasi ini selambat-lambatnya 12 (dua
belas) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Asosiasi ini.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 19

1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Asosiasi ini dapat ditetapkan
oleh Dewan Pengurus melalui perubahan dan/atau penambahan Peraturan

14
dan/atau keputusan internal tersendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa
dan semangat serta makna isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APJII.
2. Peraturan Asosiasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 22 Oktober 2020

KETUA UMUM

ASOSIASI PENYELENGGARA

JASA INTERNET INDONESIA,

Ttd

JAMALUL IZZA

15

Anda mungkin juga menyukai