Anda di halaman 1dari 8

ANGGARAN DASAR

ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA


(ASKOMELIN)
MUKADIMAH
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, mengingat kewajiban sebagai warga negara Republik
Indonesia untuk berdharma bakti kepada nusa dan bangsa, dengan didorong boleh kesadaran
akan tanggung jawab serta keinginan luhur terhadap kemajuan, kesejahteraan dan kecerdasan
bangsa Indonesia, melalui kegiatan suatu badan usaha dan atau usaha orang perseorangan
dibidang kontraktor mekanikal elektrikal yang profesional, maka dibentuklah Organisasi Usaha
Jasa Konstruksi dengan ketentuan ketentuan sebagai berikut :
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia disingkat
ASKOMELIN atau dalam bahasa inggrisnya INDONESIAN MECHANICAL ELECTRICAL
CONTRACTOR ASSOCIATION
Pasal 2
TEMPAT DAN KEDUDUKAN
1. Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia
berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia
2. Dewan Pengurus Daerah (DPD) berkedudukan di Ibukota Provinsi atau Kabupaten atau
Kota
3. Dewan Pengurus Cabang (DPC) berkedudukan di Kabupaten atau Kota.
PASAL 3
WAKTU
Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia didirikan dan dideklarasikan di Jakarta,
pada Tanggal 25 November 2009 untuk waktu yang tidak terbatas.
BAB II
ASAS, LANDASAN, TUJUAN, BENTUK DAN SIFAT
PASAL 4
ASAS
Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia berasaskan Pancasila

PASAL 5
LANDASAN
Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia berdasarkan Undang Undang Dasar 1945
beserta amandemennya
PASAL 6
TUJUAN
Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia bertujuan :
1. Membina dan mengembangkan kemampuan para anggotanya untuk dapat memenuhi
tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dalam bidang Mekanikal Elektrikal
2. Meningkatkan kemampuan teknis bidang mekanikal dan elektrikal dengan tehnik yang
baku, benar dan aman bagi para anggotanya sesuai kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
3. Membina hubungan antara anggota dan pemerintah serta Instansi terkait dibidang
mekanikal elektrikal
4. Melakukan pengawasan kegiatan para anggotanya dibidang pekerjaan mekanikal
elektrikal sesuai kode etik Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia
PASAL 7
BENTUK
Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia adalah asosiasi perusahaan di bidang
pekerjaan mekanikal elektrikal sebagai bentuk dari:
1. Suatu Badan Usaha dan atau Usaha Orang Perseorangan dalam bidang Mekanikal
Elektrikal di Indonesia yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan atau Tanda
Daftar Usaha Perdagangan (TDUP)
2. Suatu Badan Usaha dan atau Usaha Orang Perseorangan dibidang Mekanikal Elektrikal
yang memiliki Penanggung Jawab Teknik (PJT) yang bersertifikat keahlian dan atau
sertifikat keterampilan bidang Mekanikal dan atau Elektrikal yang diterbitkan sesuai
Undang Undang Republik Indonesia yang berlaku
3. Suatu Badan Usaha dan atau Usaha Orang perorangan yang dapat melaksanakan
pekerjaan Perencanaan, Pemasangan, Pengoperasian, Pemeliharaan atau Perawatan, dan
Pengadaan dibidang Mekanikal Elektrikal sebagaimana ditentukan dalam Sertifikat
Badan Usaha
4. Suatu Badan Usaha dan atau Usaha Orang Perseorangan yang meliputi bidang pekerjaan :
a. Mekanikal :
Instalasi Tata Udara / AC
Instalasi Minyak / Gas / Geo thermal

Instalasi Industri
Isolasi Thermal dan Suara
Konstruksi Lift dan Eskalator, perpipaan, termasuk perawatannya
b. Elektrikal :
Instalasi Pembangkit
Instalasi Listrik, Sinyal dan Telekomunikasi Kereta Api serta Bangunan
Pemancar Radio Jaringan Transmisi dan Distribusi Jaringan Telekomunikasi,
Sentral Telekomunikasi, Instrumentasi, Penangkal Petir Telekomunikasi dan
Sarana Bantu Navigasi Udara dan Laut, termasuk perawatannya
PASAL 8
SIFAT
Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia bersifat nirlaba dan tidak berpolitik
BAB III
KEGIATAN - KEGIATAN
PASAL 9
KEGIATAN
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, maka Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal
Indonesia melakukan kegiatan :
1. Memfasilitasi penciptaan sinergi antara anggota dalam pemenuhan kebutuhan sumber
daya manusia yang profesional dan handal
2. Melaksanakan komunikasi, konsultasi dan advokasi dengan pemerintah atau instansi
terkait, mitra kerja serta organisasi lain dalam rangka mewakili kepentingan anggota
3. Meningkatkan efisiensi kerja para anggota dengan menyediakan pelayanan dibidang
informasi pengembangan usaha, pengembangan teknologi sumber daya manusia (SDM)
dan manajemen kendali mutu
4. Melakukan kegiatan kegiatan yang dapat membantu kepentingan masyarakat dan
pemerintah dalam bidang Mekanikal Elektrikal di Indonesia.
BAB IV
KEANGGOTAAN
PASAL 10
ANGGOTA
1. Keanggotaan Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia terdiri dari :
1.1 Anggota Biasa

1.2 Anggota Luar Biasa


1.3 Anggota Kehormatan
2. Yang dapat diterima sebagai :
a. Anggota Biasa adalah badan usaha yang bergerak dibidang Mekanikal Elektrikal sesuai
Anggaran Dasar BAB II, Pasal 7 ayat (1), (2) dan (3) serta diatur didalam Anggaran Rumah
tangga
b. Anggota Luar Biasa adalah orang perseorangan yang memiliki Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP) dibidang Mekanikal Elektrikal, sesuai persyaratan dan ketentuan yang
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
c. Anggota Kehormatan adalah orang perseorangan sesuai persyaratan dan ketentuan yang diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga
3. Hak dan Kewajiban Anggota diatur didalam Anggaran Rumah tangga
4. Keanggotaan Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia berakhir disebabkan
karena :
a. Badan usaha atau Organisasi yang bersangkutan bubar atau mengundurkan diri atau
diberhentikan sebagai anggota
b. Perorangan yang bersangkutan meninggal atau mengundurkan diri atau diberhentikan sebagai
anggota
BAB V
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 11
ORGANISASI
Perangkat Organisasi Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Musyawarah Nasional (MUNAS)


Musyawarah Nasional Luarbiasa (MUNASLUB)
Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS)
Rapat Dewan Pengurus Pusat
Musyawarah Daerah (MUSDA)
Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB)
Rapat Kerja Daerah (RAKERDA)
Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA)

10. Rapat Dewan Pengurus Daerah.


11. Musyawarah Cabang (MUSCAB)
12. Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSCABLUB)
13. Rapat Anggota Cabang (RAC)
14. Rapat Dewan Pengurus Cabang
BAB VI
MUSYAWARAH ANGGOTA
Pasal 12
MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT
1. Musyawarah Nasional (MUNAS) adalah Badan tertinggi Asosiasi Kontraktor Mekanikal
Elektrikal Indonesia, diadakan 1 (satu) kali dalam 4 (Empat) tahun
2. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) diadakan sekurang - kurangnya 1 (satu)kali diantara
Munas
3. Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) dilaksanakan apabila ada hal-hal yang perlu
untuk segera diselesaikan maupun dalam rangka persiapan penyelenggaraan MUNAS
dan atau RAKERNAS.
4. Rapat Pleno Dewan Pengurus Pusat diadakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
5. Musyawarah Daerah (MUSDA) diadakan 1 (satu) kali dalam 4 (Empat) tahun.
6. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dilaksanakan sekurang - kurangnya 2 (Dua) kali.
Diantara Musda
7. Rapat Koordinasi daerah (RAKORDA) dilaksanakan apabila ada hal-hal yang perlu
untuk segera diselesaikan maupun dalam rangka persiapan penyelenggaraan MUSDA
dan atau RAKERDA.
8. Rapat Pleno Dewan Pengurus Daerah diadakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
9. Musyawarah Cabang (MUSCAB) diadakan 1 (satu) kali dalam 4 (Empat) tahun
10. Rapat Anggota Cabang (RAC) diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 tahun.
11. Rapat Pleno Dewan Pengurus Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan
sekali.
12. Ketentuan mengenai MUNASLUB / MUSDALUB / MUSCABLUB diatur di dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
DEWAN PENGURUS
Pasal 13
DEWAN PENGURUS PUSAT
1. Dewan Pengurus Pusat terdiri dari sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang, termasuk Ketua
Umum, Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum,dan ditambah beberapa ketua bidang
disesuaikan kebutuhan dan dilantik oleh pimpinan Musyawarah Nasional ( Munas)

2. Masa kepengurusan Dewan Pengurus Pusat adalah 4 (Empat) tahun


3. Hak dan Kewajiban Dewan Pengurus Pusat diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 14
DEWAN PENGURUS DAERAH
1. Dewan Pengurus Daerah terdiri dari sekurang-kurangnya 5 (lima) orang, termasuk Ketua
Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum dan ditambah beberapa ketua bidang
disesuaikan kebutuhan yang mendapat pengesahan & pelantikan dari Dewan Pengurus
Pusat.
2. Masa Kepengurusan Dewan Pengurus Daerah adalah 4 (Empat) tahun.
3. Hak dan Kewajiban Dewan Pengurus Daerah diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 15
DEWAN PENGURUS CABANG
1. Dewan Pengurus Cabang terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang termasuk
Ketua,Sekretaris, dan Bendahara yang mendapat pengesahan & pelantikan oleh Dewan
Pengurus Daerah.
2. Masa Kepengurusan Dewan Pengurus Cabang adalah 4 (Empat) tahun.
3. Kewajiban dan hak Dewan Pengurus Cabang diatur didalam Anggaran Ruma Tangga.
BAB VIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PASAL 16
ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
2. Isi Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini
3. Anggaran Rumah Tangga sebagai penjabaran ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan
disahkan oleh Munas
BAB IX
PERATURAN
PASAL 17
PERATURAN ORGANISASI
1. Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, ditetapkan dalam peraturan organisasi oleh Dewan Pengurus Pusat yang isinya
tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

2. Dalam hal adanya peraturan yang dapat menimbulkan penafsiran berbeda, maka menurut
urutannya berturut-turut yang berlaku menjadi pegangan organisasi adalah Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Munas, Munaslub, keputusan Rakernas, dan keputusan
Rapat Pleno Dewan Pengurus Pusat
BAB X
PERUBAHAN
PASAL 18
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dilaksanakan dan disahkan dalam
Munas dan atau Munaslub. Usulan-usulan perubahan dan penjelasannya disampaikan kepada
Dewan Pengurus Daerah sebagai salah satu acara Munas atau Munaslub
BAB XI
PEMBUBARAN
PASAL 19
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pembubaran Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia hanya dapat dilakukan
oleh Munaslub yang khusus diadakan untuk itu dengan ketentuan :

1. Harus mencapai Korum sekurang-kurangnya 3/4 dari seluruh anggota yang mewakili
sekurang-kurangnya 3/4 jumlah DPD
2. Harus disetujui sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah yang hadir
3. Dalam hal Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia dibubarkan, maka segala
hak milik dan kekayaannya diserahkan kepada badan sosial dalam negeri yang
diputuskan dalam Munaslub.
BAB XII
DANA
Pasal 20
UANG PANGKAL, IURAN DAN SUMBANGAN
Dana Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia diperoleh dari :
1. Uang Pangkal dan Iuran anggota
2. Besarnya Uang Pangkal anggota ditetapkan dalam Musyawarah Nasional dan Uang Iuran
anggota di tetapkan dalam Musyawarah Daerah

3. Sumbangan dan penerimaan lainnya yang sah dan bersifat tidak mengikat serta tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 21
PERIMBANGAN KEUANGAN
Dana yang diperoleh dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan Asosiasi Kontraktor Mekanikal
Elektrikal Indonesia dengan ketentuan bahwa besarnya perimbangan keuangan untuk Dewan
Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC)
diputuskan dalam Musyawarah Nasional
BAB XIII
Penutup
Anggaran Dasar ini disahkan pada tanggal 25 bulan November tahun 2009 didalam deklarasi
pembentukan Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai