Anda di halaman 1dari 7

Anggaran Rumah Tangga Dasar Bab XIV Pasal 42 yang tidak terpisahkan .

BAB I KETENTUAN UMUM


1 . Pasal 1 HISWANA MIGAS disusun berdasarkan Anggaran HISWANA MIGAS dan merupakan satu
kesatuan BAB II BENTUK, SIFAT Pasal 2 BENTUK HISWANA MIGAS adalah Perhimpunan yang
anggotanya terdiri dari Pengusaha Swasta Nasional baik Perorangan, Badan Usaha dan atau Badan
Hukum yang bergerak dalam bidang Usaha transportasi, penyimpanan, menyebarkan / distribusi,
dan niaga hasil olahan Minyak dan Gas Bumi serta produk - produk lainnya yang berbentuk kesatuan
dan vertikal dari tingkat Pusat, tingkat Daerah, tingkat Cabang. 2. Keputusan perhimpunan ditingkat
yang lebih tinggi mengikat perhimpunan di tingkat yang lebih rendah sebagai organisasi yang solid.
Pasal 3 SIFAT HISWANA MIGAS persifat : a . Mandiri, independent, tidak terkait dan bukan
merupakan bagian dari organisasi politik. B . Dalam menjalankan kegiatannya bersifat nirlaba .

Pasal 4 DAERAH KERJA Daerah Kerja HISWANA MIGAS sebagai berikut : 1 . Dewan Pimpinan Pusat ,
mempunyai daerah kerja di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia . 2 . Dewan
Pimpinan Daerah, mempunyai daerah kerja di satu Provinsi atau lebih, sesuai kebutuhan. 3 . Dewan
Pimpinan Cabang, mempunyai daerah kerja di satu Kabupaten / Kota atau lebih, sesuai kebutuhan.
1 . Pasal 5 WEWENANG Dewan Pimpinan Pusat adalah pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi di
Perhimpunan . 2 . Dewan Pimpinan Daerah adalah pemegang kekuasaan eksekutif Daerah dan
pelaksana kebijakan Dewan Pimpinan Pusat . 3 . Dewan Pimpinan Cabang , adalah pemegang
kekuasaan eksekutif Cabang dan pelaksana kebijakan Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan
Daerah . Pasal 6 TUGAS POKOK Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran
Dasar Bab III pasal 8 , HISWANA MIGAS memiliki tugas pokok : a . Peningkatan kesadaran Nasional
sebagai pengusaha profesional calam pelaksanaan transportasi, penyimpanan, distribusi / distribusi,
dan niaga hasil olahan Minyak dan Gas Bumi serta produk - produk lainnya. B . Membina persatuan
dan mengembangkan kemampuan anggota . Membangun kerjasama antar anggota maupun dengan
Pernerintah melalui PT Pertamina (Persero). Bc.

BAB III KEANGGOTAAN Adalah Pengusaha Swasta Nasional Perseorangan , Badan Usaha dan Badan
Hukum yang bergerak dalam bidang Usaha transportasi , penyimpanan , distribusi / distribusi , dan
niagahasil olahan Minyak serta dan ~ Gas produk - produk lainnya yang memiliki hubungan usaha
dan atau kemitraan usaha dengan PT Pertamina (Persero). Pasal 7 ANGGOTA a . B . Setiap
Pengusaha Swasta Nasional Perseorangan , Badan Usaha dan Badan Hukum yang bergerak dalam
bidang usaha transportasi , penyimpanan , distribusi / distribusi , dan niaga hasil olahan Minyak dan
Gas Bumi / serta serta produk melanha PT ) adalah anggota HISWANA MIGAS dan wajib
mendaftarkan diri pada Cabang Perhimpunan di tempat berdirinya. C. Pasal 8 PENDAFTARAN
ANGGOTA 1. Memenuhi ketentuan seperti yang tercantum di Anggaran Dasar Bab VIII pasal 27 . 2.
Pendaftaran keanggotaan HISWANA MIGAS dengan kegiatan: Perijinan yang dimiliki sesuai dengan
ketentuan Pemerintah. Surat Penunjukan dari dan atau Surat Perjanjian Usaha dengan P Pertamina
( Persero ) Direktorat Pemasaran dan Niaga atau Direktorat Gas . Pasal 9 PERSYARATAN
KEANGGOTAAN Turunan Akte Notaris (Badan Usaha, Badan Hukum dan Koperasi).

3 . Badan Usaha atau Badan Hukum dalam hai pemilik perusahaan, maka yang berhak mewakill
adalah salah satu Direksi dari perusahaan tersebut wajib kewajiban seorang surat keterangan sesuai
dengan dir yang au ter Akkuru Keanggotaan berdasarkan unit usaha yang permitra dengan PI
Pertamina (Persero). 5 . Menerima dan mematuhi Anggaran dan Anggaran Rumah Tangga
HISWANA MIGAS serta melaksanakan ketentuan dan peraturan Perhimpunan . 4 . Pasal 10 KARTU
TANDA ANGGOTA a . Setiap anggota HISWANA MIGAS yang telah memenu persyaratan seperti yang
dimaksud dalam Anggaran Dasar Bab VIII pasal 27 , dan Anggaran Rumah Tangga BAB III pasal 9 ayat
1 , 2 , 3 , 4 akan diberikan Kartu Tandaber Anggota hun takuyang ( KTA ) B . Kartu Tanda Anggota
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat . Pasal 11 HAK ANGGOTA Memiliki Hak Suara , Hak Bicara ,
Hak Dipilih atau Memilih dan Hak Pelayanan sesuai yang dimaksud pada Anggaran Dasar Bab VIII 28 .
Pasal 12 KEWAJIBAN ANGGOTA Setiap anggota memiliki kewajiban : 1 . 2 . Mentaati Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Menjunjung tinggi kode etik "PANCA DHARMA" Perhimpunan.
Mentaati peraturan dan keputusan Perhimpunan 3 . 4 . Mematuhi peraturan - peraturan
Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) khususnya yang berkaitan dengan usaha pengangkutan,

penyimpanan, distribusi / distribusi, dan niaga olahan Minyak dan Gas Bumi serta produk - produk
lainnya. 5 . mengikuti rapat - rapat, pertemuan, kursus / pendidikan serta kegiatan lainnya yang
diadakan perhimpunan. 6 . menjaga persatuan dan kesatuan dalam perhimpunan. 7. Membayar
uang pangkal dan iuran. Pasal 13 SANKSI TERHADAP ANGGOTA Setiap anggota HISWANA MIGAS
yang melakukan tindakan merugikan Perhimpunan maupun pelanggaran ketentuan dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga , dan atau pelanggaran peraturan / ketentuan bepatan
himpunda: Teguran atau peringatan tertulis oleh DPC yang diketahui Pembina b . Penghentian
pelayanan Perhimpunan oleh DPC . C. Pemberhentian keanggotaan oleh DPP setelah
dikonsultasikan dengan Pembina di semua tingkat . Pasal 14 KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Keanggotaan HISWANA MIGAS berakhir appabila : a. Menghentikan usaha di bidang transportasi,
penyimpanan, distribusi / distribusi, dan niaga hasil olahan Minyak dan Gas Bumi serta produk -
produk lainnya (sesuai Anggaran Dasar Bab VIII 27). B . Semua izin yang dimiliki dicabut oleh
Pemerintah. C . hubungan usaha atau kemitraan dengan Pestanaina sudah berakhir atau tidak
diperpanjang . D . Diberhentikan oleh Perhimpunan karena melanggar Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga . e. Menjadi anggota organisasi lain yang sejenis dengan HISWANA
MIGAS . F . Meninggal Dunia.

Pasal 15 SANKSI TERHADAP PENGURUS 1. Dewan Pimpinan Pusat : Setiap Pengurus yang melakukan
tindakan merugikan Perhimpunan maupun pelanggaran Anggaran Rumah Tangga dapat dikenakan
sanksi melalui Kepus De Pusan Rapatinka Pengur. 2. Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan
Cabang: Setiap pengurus yang melakukan tindakan merugikan Perhimpunan maupun anggaran
Dasar Rumah Tangga dapat dikenakan sanksi melalui Keputusan Rapat Pengurus Dewan Pimping set
Pimpinka Lengka. 3 . Mengenai jenis pelanggaran yang dikenakan sanksi yang ditetapkan melalui
keputusan Rapat Dewan Pengurus masing - masing tingkat . 4 . Jika Rapat Dewan Pengurus tidak
dapat menentukan jenis pelanggaran, maka keputusannya akan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Perhimpunan setingkat lebih tinggi .. Pasal 16 SANKSI TERHADAP DEWAN PIMMINAN Dewan
Pimpinan yang melakukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
maupun ketentuan atau peraturan Perhimpunan, dikenakan sanksi sebagai berikut: 1. Pelanggaran
yang dilakukan Dewan Pimpinan Pusat, sanksi yang diberikan melalui keputusan Musyawarah
Nasional Luar Biasa. 2. Pelanggaran yang dilakukan Dewan Pimpinan Daerah, sanksi yang diberikan
oleh Dewan Pimpinan Pusat sesuai keputusan Musyawarah Daerah Luar Biasa. 3. Pelanggaran yang
dilakukan Dewan Pimpinan Cabang, Sanksi diberikan oleh Dewan Pimpinan Daerah sesuai keputusan
Musyawarah Cabang Luar Biasa.

1 . BAB IV SUSUNAN DEWAN PIMPINAN Dewan Pimpinan Pusat HISWANA MIGAS berkedudukan di
Ibukota Negara Republik Indonesia . 2 . Dewan Pimpinan Pusat dipilih oleh Musyawarah Nasional
dan dilantik oleh Pelindung atau Pembina Utama dalam Musyawarah Nasional untuk masa jabatan 4
(empat) tahun. 3 . Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas : Ketua Umum dan Ketua - ketua. Suba2er
Kehutanan Sekretaris Jenderal, Sekretaris I, Sekretaris II. Bendahara Umum, Bendahara I, Bendahara
II. Departemen sesuai kebutuhan , dengan jumlah pengurus di setiap Departemen sebanyak -
banyaknya 5 ( lima ) Pasal 17 DEWAN PIMpinAN PUSAT 4 . - jeruk Dewan Pimpinan Pusat untuk
membentuk dan mengangkat Badan Kerja, Panitia Khusus, Tim Konsultasi, Advokasi, Penasehat Ahli,
Pakar ilmu yang diperlukan, demi tercapainya tujuan Perhimpunan. Susunan dan penjabaran tugas
anggota pengurus Dewan Pimpinan Pusat diatur dalam peraturan Perhimpunan yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga . 5 . Pasal 18 TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB DEWAN PIMPINAN PUSAT Dewan Pimpinan Pusat bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan perhimpunan sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggara Rumah
Tangga , serta keputusanan Musa Rahional Nasirawana, Kerala Musa

Pasal 19 HAK DEWAN PIMPINAN PUSAT 1 , dan kebijakan - kebijakan untuk mengetahui ketentuan
tentang segala sesuatu yang tidak bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga . 2 . Menjalin
hubungan, kerjasama serta mewakili Perhimpunan baik dengan Instansi Pemerintah, lembaga -
lembaga dan badan - badan swasta dalam lingkup nasional dan internasional. 3. Menyampaikan
masukan, saran dan pendapat baik yang diminta maupun tidak kepada Dewan Pimpinan Daerah dan
Dewan Pimpinan Cabang untuk kemajuan dan perkembangan Perhimpunan. 4. Menghadiri
Musyawarah Daerah, melantik, dan mengesahkan serta memberi sanksi dan memberhentikan
Dewan Pimpinan Daerah. Memiliki 3 (tiga) hak suara dalam Musyawarah Nasional. 5 . Pasal 20
KEWAJIBAN DEWAN PIMPINAN PUSAT 1. Menyelenggarakan MUNAS selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan setelah berakhirnya masa bakti Dewan Pimpinan Pusat. 2 . melaksanakan dan bertanggung
jawab atas ketentuan - ketentuan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 3 . Pelaksanaan
keputusan - keputusan MUNAS, MUNASSUS, MUNASLUB, RAKERNAS, dan keputusan - keputusan
Perhimpunan lainnya. 4 . 5 . Mengawasi , membimbing dan membina , Dewan Pimpinan Daerah
dan Dewan Pimpinan Cabang demi tercapainya tujuan Perhimpunan . Memajukan dan
mengembangkan Perhimpunan serta berupaya untuk menampung dan menyelesaikan masalah
ditingkat Nasional . 6. Mengkoordinir Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan inan Cabang di dalam
melaksanakan program kepedulian sosial dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan Perhimpunan. 7 .
Melaksanakan kegiatan administrasi kesekretariatan dan keuangan secara transparan dan
akuntable .

1 . 2 . Dewan Pimpinan Daerah berkedudukan di Ibukota Propinsi . Dewan Pimpinan Daerah dipilih
oleh Musyawarah Daerah, dilantik oleh Ketua Umum DPP atau yang diberi mandat untuk itu, dalam
masa jabatan 4 (empat) tahun. 3 . Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas : Ketua dan sebanyak -
banyaknya 5 (lima) orang Wakil Ketua. Sekretaris, Wakil Sekretaris. Bendahara, Wakil Bendahara.
Pasal 21 DEWAN PIMPINAN DAERAH Bidang sesuai kebutuhan , dengan jumlah pengurus di setiap
bidang sebanyak - banyaknya 5 (lima) orang. Dewan Pimpinan Daerah Khusus untuk membentuk
badan - badan kerja, panitia - panitia khusus yang diperlukan demi tercapainya tujuan Perhimpunan .
5 . Susunan dan penjabaran tugas anggota pengurus Dewan Pimpinan Daerah diatur dalam
keputusan perhimpunan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga . 4 . 4 . 5 . Pasal 22 HAK DEWAN PIMPINAN DAERAH 1 . Membuat ketentuan atau
Peraturan Perhimpunan , yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga maupun ketentuan atau keputusan Dewan Pimpinan Pusat . 2. Menyampaikan pendapat,
usul dan saran kepada Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Cabang untuk kemajuan dan
perkembangan Perhimpunan. 3 . Mengesahkan dan melantik , memberhentikan Dewan Pimpinan
Cabang atas mandat dari Dewan Pimpinan Pusat . Menghadiri Musywarah Cabang dan Musyawarah
Nasional . Memiliki 3 ( tiga ) hak suara pada Musyawarah Daerah . 9
Pasal 23 KEWAJIBAN DEWAN PIMPINAN DAERAH 1 . Menyelenggarakan MUSDA selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya masa bakti Dewan Pimpinan Daerah. melaksanakan
dan bertanggung jawab atas ketentuan - ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3 . Melaksanakan semua kebijakan Dewan Pimpinan Pusat Sepanjang Tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga . 4 . Melaksanakan keputusan - keputusan MUNAS,
MUNASSUS, MUNASLUB, RAKERNAS, MUSDA, MUSDALUB, RAKERDA dan keputusan - keputusan
Perhimpunan lainnya. 5 . Mengawasi , membimbing dan membina , Dewan Pimpinan Cabang demi
tercapainya tujuan Perhimpunan . 6. Memajukan dan mengembangkan Perhimpunan serta
berupaya untuk menampung dan menyelesaikan masalah di wilayah kerjanya. 7. Mengkoordinir
Dewan Pimpinan Cabang di dalam melaksanakan program kepedulian sosial dan kegiatan
kemasyarakatan lainnya yang dilaksanakan Perhimpunan. 8 . Memberikan laporan kegiatan
Perhimpunan secara tertulis dan berkala termasuk laporan keuangan baik kepada Dewan Pimpinan
Cabang dan Dewan Pimpinan Pusat . 2 . Pasal 24 DEWAN PIMpinan CABANG 1 , Dewan Pimpinan
Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten atau Kota . 2. Dewan Pimpinan Cabang dipilih oleh
Musyawarah Cabang, dilantik oleh Ketua DPD atau yang diberi mandat untuk itu, dalam masa
jabatan 4 (empat) tahun. 3 . Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas : Ketua dan sebanyak - banyaknya
3 ( tiga ) Wakil Ketua . Sekretaris, Wakil Sekretaris. Bendahara, Wakil Bendahara. 10

Bidang - bidang sesuai kebutuhan , dengan jumlah pengurus di setiap bidang sebanyak - banyaknya 3
( tiga ) orang . 4. Dewan Pimpinan Cabang untuk membentuk badan - badan kerja, panitia - panitia
khusus yang diperlukan demi tercapainya tujuan Perhimpunan. M 5. Susunan dan penjabaran tugas
anggota pengurus Dewan Pimpinan Cabang diatur dalam keputusan perhimpunan yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pasal 25 HAK DEWAN
PIMPINAN CABANG 1 . Membuat ketentuan atau Peraturan Perhimpunan , yang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga maupun ketentuan atau keputusan Dewan
Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Pusat . 2. Menyampaikan pendapat, usul dan saran kepada
Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Pusat dan untuk kemajuan perkembangan
Perhimpunan. 3 . Menghadiri Musywarah Daerah dan Musywarah Nasional . 5 . Pasal 26
KEWAJIBAN DEWAN PIMPINAN CABANG 1. Menyelenggarakan MUSCAB selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan setelah berakhirnya masa bakti Dewan Pimpinan Cabang. 2 . melaksanakan dan bertanggung
jawab atas ketentuan - ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 3 . Melaksanakan
semua kebijakan Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan Daerah dengan berpedoman
kepada petunjuk dari Dewan Pimpinan Daerah . 4. Melaksanakan keputusan - keputusan MUNAS ,
MUNASSUS , MUNASLUB , RAKERNAS , MUSDA , MUSDALUB , RAKERDA , MUSCAB , MUSCABLUB ,
RAKERCAB dan keputusan - keputusan Perhimpunan lainnya Mengawasi, membimbing dan
membina , anggota demi tercapainya tujuan Perhimpunan .. 11

6 . Memajukan dan mengembangkan Perhimpunan serta berupaya untuk menampung dan


menyelesaikan masalah di wilayah kerjanya. 7. Mengkoordinir anggota di dalam melaksanakan
program kepedulian sosial dan kegiatan kemasyarakatan lainnya yang melaksanakan Perhimpunan.
8 . Memberikan laporan kegiatan Perhimpunan secara tertulis dan berkala termasuk laporan
keuangan baik kepada anggota dan Dewan Pimpinan Daerah . Pasal 27 MASA JABATAN 1 . Masa
Jabatan Kepengurusan HISWANA MIGAS di semua tingkatan adalah 4 ( empat ) tahun . / t Paling
lambat 3 ( tiga ) bulan setelah berakhirnya masa jabatan harus dilaksanakan Musyawarah . 2 . Pasal
28 SEKRETARIS EKSEKUTIF 1. Jika diperlukan dapat diangkat Sekretaris Eksekutif guna melaksanakan
kegiatan harian Perhimpunan berdasarkan kebutuhan disetiap tingkat perhimpunan. 2 . Sekertaris
Eksekutif merupakan tenaga profesional yang dipekerjakan oleh Perhimpunan yang memiliki tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang ditetapkan dalam Peraturan Perhimpunan. BAB V DEWAN
PERTIMBANGAN Pasal 29 1. Di setiap tingkatan Perhimpunan dibentuk Dewan Pertimbangan. 2.
Dewan Pertimbangan pada setiap tingkat diangkat: a. Di Tingkat Pusat oleh MUNAS atau
MUNASLUB b . Di Tingkat Daerah oleh MUSDA atau MUSDALUB C. Di Tingkat Cabangoleh MUSCAB
atau MUSCABUB 3. Jumlah anggota Dewan Pertimbangan : 12

1 . Ditingkat Pusat sebanyak 5 (lima) orang anggota, dipimpin oleh seorang Ketua. B . Ditingkat
Daerah sebanyak - banyaknya 3 ( tiga ) orang anggota , dipimpin oleh seorang Ketua . Ditingkat
Cabang sebanyak - banyaknya 3 ( tiga ) orang anggota , dipimpin oleh seorang Ketua . sebuah . 4.
Masa jabatan Dewan Pertimbangan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa bhakti Dewan
Pimpinan pada setiap tingkat. C. 1 . Pasal 30 HAK DEWAN PERTIMBANGAN Menghadiri
Musyawarah , rapat - rapat dan pertemuan disetiap tingkatan . 2 . Memiliki hak bicara. 3. Tugas
dan wewenang Dewan dalam Anggaran Dasar Bab XII Pasal 40 . gan sebagaimana disebutkan Pasal
31 KEWAJIBAN DEWAN PERTIMBANGAN Menyampaikan pendapat , saran , nasihat dan
pertimbangan kepada Dewan Pimpinan di semua tingkat demi kemajuan perhimpunan baik secara
lisan maupun diminter. BAB VI KEPENGURUSAN Pasal 32 TATA CARA PEMILIHAN KETUA Dewan
Pimpinan Pusat a . Calon Ketua Umum harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Agg
Dasar Bab X Pasal 33 dan 34 . B . Calon Ketua Umum diusulkan oleh Dewan Pimpinan Daerah ,
masing - masing orang calon Ketua Umum hasil rapat pleno Dewan Pimpinan Daerah . 13 .

2 . Usulan disampaikan kepada Panitia Pengarah secara tertutup, dan akan dibuka serta dibacakan
pada saat sidang. Calon Ketua Umum yang diajukan, wajib menyampaikan Surat Pernyataan
Kesediaan sebagai Umum, setelah memenuhi persyaratan calon Umum. Dewan Pimpinan Daerah
Calon Ketua harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bab X Pasal 33
dan 34 . B . Calon Ketua diusulkan oleh Dewan Pimpinan Cabang melalui Musyawarah Daerah ,
masing - masing orang calon Ketua hasil rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang . Usulan disampaikan
kepada Panitia Pengarah secara tertutup, dan akan dibuka serta dibacakan pada saat sidang. D .
Calon yang diajukan, wajib menyampaikan Surat Pernyataan Kesediaan sebagai, setelah memenuhi
persyaratan calon. Dewan Pimpinan Cabang a. Calon harus memenuhi persyaratan sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar Bab X Pasal 33 dan 34 . B . Calon Ketua diusulkan oleh anggota melalui
Musyawarah Cabang , sebanyak - banyaknya 3 ( tiga ) orang . Calon yang diajukan, wajib
menyampaikan Surat Pernyataan Kesediaan sebagai, setelah memenuhi persyaratan calon. 4 .
Pemilihan Ketua disemua tingkat ( Pusat , Daerah , Cabang ) dilaksanakan dengan cara Musyawarah
mufakat atau pemilihan langsung Bebas dan Rahasia sistem tertutup . 5 . Ketua terpilih , langsung
menjadi Ketua Formatur .

Pasal 33 TATA CARA PEMILIHAN DEWAN PIMPINAN Tata cara pemilihan Dewan Pengurus di semua
tingkat dilaksanakan dengan sistem Formatur, dalam Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah,
dan Musyawarah Cabang. Pasal 34 FORMATUR Formatur dipilih oleh peserta yang sah secara
musyawarah . sebuah . Untuk Musyawarah Nasional , masing - masing Dewan Pimpinan Daerah
memilih seorang wakilnya duduk sebagai anggota Formatur ditambah seorang unsur DPP lama .. b .
Untuk Musyawarah Daerah , masing - masing Dewan Pimpinan Cabang , memilih seorang wakilnya
duduk sebagai anggota Formatur ditambah seorang anggota DPD lama dan seorang anggota DPP .
C . Untuk Musyawarah Cabang , dipilih 5 ( lima ) peserta orang anggota peserta duduk sebagai
anggota Formatur , ditambah seorang unsur DPC lama dan salah satu unsur DPD . Formatur dalam
memilih Dewan Pengurus dapat dengan Pembina Utama atau Pembina sesuai dengan tingkat
musyawarah. BAB VII MUSYWARAH DAN RAPAT Pasal 35 Musyawarah dan Rapat ditingkat
perhimpunan : 1 . Musyawarah Nasional, disingkat MUNAS 2 ... 3 . 4 . Musyawarah Nasional Luar
Biasa , disingkat MUNASLUB Musyawarah Nasional Khusus , disingkat MUNASSUS Rapat Kerja
Nasional , disingkat RAKERNAS Rapat Kerja Departemeri Dewan Pimpinan Pusat 5 . 6 . Musyawarah
Daerah, disingkat MUSDA 7 . Musyawarah Daerah Luar Biasa , disingkat MUSDALUB Rapat Kerja
Daerah , disingkat RAKERDA 9 . Musyawarah Cabang , disingkat MUSCAB 8 . 10 . Musyawarah
Cabang Luar Biasa , disingkat MUSCABLUB 15

11 . Rapat Kerja Cabang, disingkat RAKERCAB Rapat - rapat Pleno di setiap tingkat 12 . 13. Rapat
Kerja Bidang di tingkat DPD dan DPC Pasal 36 RAPAT KHUSUS 2. Rapat khusus adalah rapat yang
diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat untuk membahas permasalahan yang berkembang dalam
perhimpunan yang memerlukan pembahasan dan penyelesaian segera secara Nasional. Pasal 37
KUORUM 1 . Musyawarah Nasional , Musyawarah Daerah , Musyawarah Cabang serta Rapat Kerja
Nasional , Rapat Daerah dan Rapat Kerja Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari
setengah jumlah peserta yang memiliki hak seketai sarden A VIan gar AB. 2 . Jika kuorum yang
dimaksud tidak tercapai, maka rapat atau sidang diundur selama 1 (satu) jam 3. Jika setelah diundur
1 (satu) jam tetap tidak tercapai kuorum maka rapat atau sidang dapat dilanjutkan dan dianggap sah.
Pasal 38 KEPUTUSAN - KEPUTUSAN 1. Jika dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini
tidak ditentukan cara lain, maka segala keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Jika
segala upaya memberikan hasil yang diharapkan , maka pemungutan guna memperoleh
kesepakatan tidak suara . 3 . Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyak , maka : 16

sebuah . Menyangkut pemilihan dilakukan pemungutan suara ulang. B . Mengenai hal - hal lain
( selain menyangkut pemilihan orang dianggap ditolak ) 4 . Pemungutan suara mengenai pemilihan
orang dilakukan secara tertutup. 5 . Suara blanko dan suara yang cacat dianggap sebagai suara yang
tidak sah . 1 . Musyawarah Nasional merupakan perangkat organisasi dan pemegang kekuasaan
tertinggi dari perhimpunan di tingkat Nasional, yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali.
2 . Pada acara pembukaan dan penutupan dapat dihadiri : x. Pelindung M b . Pembina Utama ,
Pembina Pasal 39 MUSYAWARAH NASIONAL C. Dewan Pertimbangan d. Dewan Pimpinan Pusat e .
Dewan Pimpinan Daerah f . Dewan Pimpinan Cabang g . Peninjau dan Undangan lainnya 3 . Acara
sidang - sidang Pleno dan dihadiri oleh : a . Dewan Pimpinan Pusat b. Utusan yang sah dari Dewan
Pimpinan Daerah Utusan yang sah dari Dewan Pimpinan Cabang C. 4. Acara Musyawarah Nasional
memuat sedikitnya: a. Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pimpinan Pusat termasuk Laporan
Keuangan . B . Rencana Kerja termasuk Rencana Anggaran Keuangan untuk Dewan Pimpinan Pusat
masa bakti yang akan datang Pemilihan Dewan Pimpinan Pusat yang baru C. 17

1 . Musyawarah Daerah merupakan perangkat Perhimpunan dan pemegang kekuasaan tertinggi dari
perhimpunan di tingkat Daerah, yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali. Acara
pembukaan dan penutupan dapat dihadiri : 2 . Pelindung Pembina Utama , Pembina b . C. d. 4 .
Pasal 42 MUSYAWAAH DAERAH Dewan Pimpinan Pusat Dewan Pimpinan Daerah Dewan Pimpinan
Cabang f . Peninjau dan Undangan lainnya 3 . Acara Sidang Pleno dan Sidang yang dihadiri oleh : a .
Dewan Pimpinan Pusat b. Dewan Pimpinan Daerah C. Utusan yang sah dari Dewan Pimpinan Cabang
Acara Musyawarah Daerah memuat sedikitnya : a . Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pimpinan
Daerah termasuk b . Laporan Keuangan. Rencana Kerja termasuk Rencana Anggaran Keuangan
untuk Dewan Pimpinan Daerah masa bakti yang akan datang Pasal 43 MUSYAWAAH CABANG dan 1.
Musyawarah em hun merupakan perangkat perhimpunan kipatangi patang pasal Caban 4 sekali. 2.
Acara pembukaan dan penutupan dapat dihadiri: a. Pelindung b . Pembina Utama, Pembina C.
Dewan Pimpinan Pusat d. Dewan Pimpinan Daerah Dewan Pimpinan Cabang e . 19

Anda mungkin juga menyukai