Anda di halaman 1dari 9

Rancangan

Anggaran Dasar Ikatan Teknisi Ponsel Bandung

27 Maret 2010

ITPB

ANGGARAN DASAR

IKATAN PENGUSAHA DAN TEKNISI PONSEL BANDUNG

MUKADIMAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perkembangan telepon selular di indonesia tiap tahun menunjukan peningkatan yang


sangat pesat, pasar telepon selular yang masuk di indonesia meliputi beberap segmen :

a. Segmen Low end/entry level sebesar 85,69%


b. Segmen middle end sebesar 10,55%
c. Segmen Higt end sebesar 3,32%
d. Segmen lainya sebesar 0,45%

Melihat kondisi pasar telepon selular tersebut diatas,maka menjamurlah counter


conter penjualan dan perbaikan telepon selular di mulai dari perbaikan yang ringan sampai
yang berat. Dengan itu kami para praktisi teknisi ponsel bergabung dalam satu wadah
organisasi yaitu Ikatan Teknisi Ponsel Bandung ( ITPB ), berharap dapat menampung aspirasi
dari para praktisi teknisi ponsel untuk kemudian mengadakan suatu kegiatan kegiatan yang
positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya para praktisi teknisi ponsel.
Setiap pelaku dalam usaha reparasi ponsel untuk menjalin hubungan baik, serta
menyatukan bahasa, pikiran dan tindakan dengan menjalankan tugas dan kewajiban untuk
memajukan usahanya para pelaku usaha reparasi ponsel harus dilandasi profesionalisme,
yaitu memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan, obyektif, jujur, kritis, dan
penuh tanggung jawab, berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam usaha reparasi
ponsel, dan menjunjung tinggi keadilan serta ketentuan hukum yang ada.
Melihat para praktisi teknisi ponsel dengan kemampuan yang berbeda beda, maka
dibutuhkan standar mutu perbaikan guna melindungi konsumen penguna telepon selular.
Adapun Teknisi Ponsel Bandung ( ITPB ) akan berusaha merealisasikan dengan sumber daya
yang ada untuk mewujudkan standarisasi nasional indonesia (SNI) secara propesional dan
terlegalitas oleh pihak pihak yang terkait guna memberikan kontribusi pelayanan kepada
masyarakat luas yang pada akhirnya tercipta perkembangan industri komunikasi telepon
selular yang sehat dan mampu bersaing dengan standarisai internasional.

Kami, yang nama-namanya tercantum dalam lampiran Anggaran Dasar ini, sepakat untuk
mendirikan asosiasi profesi reparasi ponsel, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Asosiasi ini bernama “Ikatan Teknisi Ponsel Bandung” disingkat “ITPB”, dan berkedudukan
di Bandung, selanjutnya disebut Ikatan.

BAB II

JANGKA WAKTU PENDIRIAN

Pasal 2

Ikatan didirikan di Bandung, pada tanggal 19 Maret 2010 untuk jangka waktu yang tidak
terbatas.

BAB III

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 3

Asosiasi berasaskan Pancasila

Pasal 4

Asosiasi bertujuan :

1. Mensosialisaikan standar nasional Indonesia (SNI) kepda praktisi bisnis telepon selular
sebagai penunjang bisnis .
2. Mengadakan pelatihan bagi para praktisi teknis selular sehingga terwujud teknisi yang
propesional dan handal mencakup skil ,keterampilan dan mental.
3. Memberikan rasa aman kepada pengguna telepon selular apabila terjadi kerusakan
terjamin diperbaiki oleh tenaga yang propesional dan terpercaya.
4. Mewujuduka persaingan bisnis yang sehat dan kontruktip bagi para praktisi teknisi
telepon selular.
5. Menyaring kelayakan telepon selular yang akan beredar di pasar Indonesia apakah layak
digunakan dan memberikan manfaat kepada pengguna secara menyeluruh.

Pasal 5

Untuk mencapai tujuan tersebut dalam pasal 4, Ikatan menyelenggarakan :

1. Ujian-ujian dan memberikan gelar Teknisi Profesional Berjenjang bidang Reparasi Ponsel,
Manajemen Reparasi Ponsel, serta bidang-bidang lain yang terkait.

2. Kerjasama dengan organisasi dan asosiasi profesi di bidang Elektronika, Telekomunikasi,


dan lembaga / institusi lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Pembinaan dan Pengembangan para anggota asosiasi, dalam arti yang seluas-luasnya,
terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan memegang teguh
Kode Etik Profesi.

4. Penerbitan Jurnal Asosiasi , media profesi, karya-karya ilmiah dan informasi lainnya.

5. Kegiatan-kegiatan lain yang dianggap perlu sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan
asosiasi.

BAB IV

KEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN

Pasal 6

Kepengurusan Asosiasi terdiri dari:

1. Dewan Kehormatan, yang anggota-anggotanya terdiri dari unsur otoritas bidang


Elektronika dan Telekomunikasi Ponsel, pimpinan Asosiasi perusahaan reparasi ponsel, dan
pemuka-pemuka di bidang reparasi ponsel.

2. Dewan Pembina, yang anggota-anggotanya terdiri dari tokoh-tokoh pelaku Reparasi


Ponsel
3. Dewan Pengurus, yang anggota-anggotanya terdiri dari para penyandang gelar profesi
Ahli reparasi ponsel dari Ikatan.

4. Komisi Penguji dan Bidang-Bidang urusan tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus.

5. Majelis Kehormatan Kode Etik yang personalia dan uraian tugasnya ditetapkan oleh
Dewan Pengurus

Pasal 7

1. Dewan Kehormatan ditetapkan oleh Musyawarah Perwakilan Anggota.

2. Dewan Pembina ditetapkan oleh Musyawarah Perwakilan Anggota untuk masa jabatan 5
(lima) tahun.

3. Dewan Pengurus dipilih oleh Musyawarah Perwakilan Anggota untuk masa jabatan 5
(lima) tahun yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

4. Dewan Kehormatan terdiri dari ketua dan anggota-anggota.

5. Dewan Pembina terdiri dari ketua dan anggota-anggota.

Pasal 8

1. Dewan Pengurus adalah Dewan Pengurus Pusat Ikatan.

2. Dewan Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,


Bendahara dan anggota-anggota, yang jumlahnya tidak lebih dari 9 (sembilan) orang.

3. Dalam hal Ketua berhalangan menjalankan tugas Asosiasi secara permanen karena
mengundurkan diri, meninggal dunia atau sebab-sebab lain, maka kedudukannya digantikan
oleh Wakil Ketua sampai masa jabatannya berakhir.

4. Dalam hal Wakil Ketua berhalangan menjalankan tugas asosiasi secara permanen karena
mengundurkan diri, meninggal dunia atau sebab-sebab lain, maka kedudukannya dirangkap
oleh Ketua sampai masa jabatannya berakhir.

5. Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua secara bersama-sama berhalangan menjalankan tugas
asosiasi secara permanen, maka Sekretaris dan Bendahara wajib menyelenggarakan
Musyawarah Perwakilan Anggota Luar Biasa selambat-lambatnya 60 hari setelah terjadi
kekosongan jabatan tersebut.

6. Dalam menjalankan tugas kepengurusan, Dewan Pengurus dibantu oleh Pengurus


Komisariat
7. Susunan Pengurus Komisariat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 9

Keanggotaan asosiasi terdiri dari :

1. Anggota Biasa, yaitu para masarakat umum

2. Anggota luar biasa, yaitu mereka yang memiliki keahlian yang dianggap layak oleh asosiasi
dan diakui sebagai Ahli dibidang reparasi ponsel

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 10

Dewan Pembina berhak memberikan saran, pandangan dan petunjuk kepada Pengurus
yang sifatnya tidak mengikat.

Pasal 11

Dewan Pembina mengawasi pelaksanaan kebijakan umum yang ditetapkan oleh


Musyawarah Perwakilan Anggota.

Pasal 12

1. Dewan Pengurus berkewajiban melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran


Rumah Tangga, dan kebijakan umum asosiasi yang ditetapkan olen Musyawarah Perwakilan
Anggota.

2. Dewan Pengurus berhak menetapkan dan memberikan gelar dari hasil penelitian dan
kualifikasi lain, berdasarkan keputusan dari Komisi-Komisi Penguji.

3. Dewan Pengurus berkewajiban mengadakan Rapat Dewan Pengurus sekurang-kurangnya


1 (satu) kali dalam sebulan.

4. Dewan Pengurus melaporkan kepada Dewan Pembina mengenai pelaksanaan kebijakan


umum asosiasi.

. Dewan Pengurus berkewajiban menyampaikan pertanggung-jawaban dalam Musyawarah


Perwakilan Anggota.
6. Dewan Pengurus berhak mengambil kebijakan yang tidak bertentangan dengan tujuan
asosiasi dalam hal-hal yang:

a) belum diatur dalam Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga;

b) belum diputuskan oleh Musyawarah Perwakilan Anggota;

c) disebabkan karena adanya perbedaan penafsiran mengenai peraturan atau ketentuan


dalam Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga.

8. Dewan Pengurus berhak membentuk, membekukan dan atau membubarkan Pengurus


Komisariat.

9. Ketua Dewan Pengurus mewakili Asosiasi di dalam maupun di luar Pengadilan.

10. Hak dan kewajiban Dewan Pengurus yang belum diatur, ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga.

Pasal 13

1. Anggota Biasa mempunyai hak suara, hak bicara, hak memilih dan hak dipilih, sedangkan
kewajiban-kewajibannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

2. Hanya Anggota Biasa yang bergelar Ahli …… yang dapat dipilih sebagai Dewan Pengurus.

3. Hak dan Kewajiban anggota yang belum diatur, ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB VI

KEKUASAAN TERTINGGI

Pasal 14

1. Kekuasaan tertinggi asosiasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Musyawarah Perwakilan Anggota.

2. Musyawarah Perwakilan Anggota terdiri dari : Dewan Pengurus, Ketua ketua departemen
yang sudah disahkan oleh Dewan Pengurus,

4. Penyelenggaraan Musyawarah Perwakilan Anggota dilakukan menurut Tata Tertib yang


disahkan terlebih dahulu oleh Musyawarah Perwakilan Anggota.
5. Musyawarah Perwakilan Anggota adalah sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya ⅔ (dua
per tiga) jumlah Komisariat yang sudah disahkan oleh Dewan Pengurus.

6. Musyawarah Perwakilan Anggota Luar Biasa dapat dilaksanakan atas permintaan


sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) jumlah Komisariat yang sudah disahkan oleh Dewan
Pengurus, atau atas usul Dewan Pengurus dan disetujui sekurang-kurangnya oleh 2/3 jumlah
Komisariat.

7. Keputusan-keputusan Musyawarah Perwakilan Anggota merupakan garis-garis besar


kebijakan Asosiasi.

8.

8a. Dalam mengambil keputusan, Musyawarah Perwakilan Anggota menganut asas


“musyawarah untuk mufakat” berdasarkan semangat kekeluargaan.

8b. Dengan tetap memperhatikan ayat (8) a di atas, keputusan dapat dilakukan melalui
pemungutan suara; keputusan didasarkan kepada suara terbanyak.

9. Hal-hal lain tentang Musyawarah Perwakilan Anggota yang belum di atur dalam Anggaran
Dasar akan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII

KEKAYAAN

Pasal 15

1. Kekayaan Asosiasi diperoleh dari uang pangkal, iuran, donasi dan lain-lain pendapatan
yang sah dan tidak mengikat.

2. Uang pangkal dan iuran di atur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 16

Anggaran Dasar hanya dapat diubah oleh Musyawarah Perwakilan Anggota yang mendapat
persetujuan dari sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah suara menurut kuorum .
BAB IX

SUSUNAN KEPENGURUSAN

Pasal 17

Susunan kepengurusan Asosiasi untuk pertama kali yaitu periode tahun 2010 adalah sebagai
berikut:

Dewan Pembina : Bpk Rio Seto


Bpk Zaki

Ketua Umum : Daniel Mario Bertoni

Wakil Ketua Umum : Ayo Suharyo

Sekjen : Soni Daniswara

Wakil sekjen : Wino Rivino

Bendahara : Aan Hidayat

Dept Pelatihan : Bambang Kusiantoro


Robbanie Ridlwan
Masdar Hilmi

Dept Hukum : Ahmad Septiandi

Dept Humas dan HRD : Rizky Firmansyah

Haryono
Herman dedi

Dept Bisnis dan Enterpreneurship : Dadang Sumardi


Hermawan

Depr R'n D : Iyep Ruhiyat


Yusmikad Yusi
Tobing
Tuwuh
Gugun hermana
Mahasiswa ITB

Dept Marketing: Armand M Saputra Spd

BAB X

PEMBUBARAN

Pasal 18

Asosiasi hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Perwakilan Anggota seperti diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga .

BAB XI

PENUTUP

Pasal 19

1. Anggaran Dasar ini merupakan penyempurnaan dari Anggaran Dasar yang diterbitkan
tanggal 27 maret 2010 dan disahkan dalam Musyawarah Perwakilan Anggota tanggal …… di
Jakarta.

2. Hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup di atur dalam Anggaran Dasar ini akan di
atur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Anda mungkin juga menyukai