Anda di halaman 1dari 13

ANGGARAN DASAR

KOPERASI MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA


UNIVERSITAS INDONESIA
BADAN HUKUM No. : 07/BH/KDK.9.4/II/2000

BAB I
NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN, DAN JANGKA WAKTU
Pasal 1
1. Badan usaha ini bernama : Koperasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia, dan selanjutnya dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga disebut KOPMA
FIB-UI.
2. KOPMA FIB-UI ini berkedudukan di kampus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia, Jl. Yun Hap, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
3. KOPMA FIB-UI didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, terhitung dari mulai
disahkannya sebagai badan hukum.

BAB II
LANDASAN, ASAS, PRINSIP, DAN FUNGSI
Pasal 2
1. KOPMA FIB-UI berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. KOPMA FIB-UI berazaskan kekeluargaan dan gotong royong.
3. KOPMA FIB-UI melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan jasa masingmasing
anggota.
d. Kemandirian.
e. Pendidikan berkoperasi.
f. Kerja sama antar koperasi.
g. KOPMA FIB-UI berfungsi untuk membangun dan mengembangkan kesejahteraan
anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya serta menanamkan rasa
tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan musyawarah dalam diri anggota.

BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 3
1. Anggota KOPMA-FIB UI adalah pemilik sekaligus pengguna jasa.
2. Keanggotaan KOPMA FIB-UI tidak dapat dipindah tangankan.
3. Keanggotaan koperasi hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota dan
kartu anggota.
BAB IV
RAPAT-RAPAT
Pasal 4
1. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam KOPMA FIB-UI.
2. Rapat anggota terdiri dari:
a. Rapat Anggota Tahunan (RAT), yaitu rapat yang diselenggarakan untuk membahas dan
mengesahkan pertanggung jawaban pengurus serta memilih dan mengesahkan ketua baru
KOPMA FIB-UI, yang pelaksanaannya paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun buku
lampau.
b. Rapat Anggota Luar Biasa, yaitu rapat yang diselenggarakan apabila keadaan mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota.
c. Rapat Pleno, yaitu rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan badan pengawas dan
dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun.
d. Rapat anggota diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.

BAB V
PENGURUS
Pasal 5
1. Pengurus adalah salah satu organ koperasi yang bertugas mengelola dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan perkoperasian dengan dipimpin oleh seorang ketua.
2. Ketua KOPMA FIB-UI dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota Tahunan.
3. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 1 (satu) tahun.

Pasal 6
Pengurus bertugas untuk:
1. Mengelola usaha KOPMA FIB-UI.
2. Melakukan segala perbuatan hukum dan atas nama KOPMA FIB-UI.
3. Mewakili koperasi di hadapan dan di luar pengadilan.
4. Menyelenggarakan dan memlihara Daftar Buku Anggota.
5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur.
6. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
7. Tugas pokok masing-masing anggota pengurus ditetapkan dalam Rapat Pengurus.

Pasal 7
Pengurus berkewajiban untuk:
1. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus, dan Keputusan Rapat Anggota lainnya, agar dapat diketahui dan
dipahami, untuk kemudian dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,
2. Mencatat setiap kejadian yang berkaitan dengan KOPMA FIB-UI dan segala hal yang berkaitan
dengan jalannya KOPMA FIB-UI, seta memberitahukannya secara terbuka kepada anggota.
3. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah hal yang menyebabkan timbulnya
perselisihan paham.
4. Menuangkan kerugian yang diderita sebagai akibat dari kelalaian pengurus, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Pasal 8
Pengurus berhak untuk:
1. Menggunakan fasilitas, sarana maupun dana yang tersedia dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
2. Mengangkat manager atau karyawan sebagai pengelola usaha koperasi.
3. Merumuskan dan merencanakan program kegiatan yang berkaitan dengan perkoperasian.
4. Menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

BAB VI
BADAN PENGAWAS
Pasal 9
1. Badan Pengawas adalah salah satu organ kopersi yang bertugas mengawasi jalannya koperasi
dan manajemen kepengurusan kopersai.
2. Anggota Badan Pengawas dipilih dari dan oleh anggota.
3. Badan Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
4. Keanggotaan Badan Pengawas dipilih untuk masa jabatan 1 (satu) tahun.

Pasal 10
Badan Pengawas berkewajiban untuk:
1. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya untuk kemudian disampaikan kepada
pengurus, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali dan anggota pada saat Rapat Anggota.

Pasal 11
Badan Pengawas berhak untuk:
1. Menggunakan fasilitas, sarana, dan dana yang tersedia dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
2. Meneliti dan memeriksa segala catatan, berkas, barang-barang, ruang serta bukti-bukti yang ada
pada koperasi.
3. 3. Menerima imbalan yang jumlah dan waktu pemberiannya ditentukan dalam Rapat
Anggota.
BAB VII
PENGELOLAAN KOPERASI
Pasal 12
1. Pengelola Koperasi diangkat dan diberhentikan oleh pengurus berdasarkan Rapat Pengurus.
2. Tugas, wewenang, tanggung jawab dan gaji serta pendapatan lainnya atas pengelola ditetapkan
dalam suatu kontrak kerja / diperbaharui tiap awal kepengurusan.
3. Pengelola wajib memenuhi persyaratan minimal:
1. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan atau dikenai keputusan
hukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang keuangan.
2. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
BAB VIII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 13
1. Dewan Penasehat adalah salah satu organ yang berfungsi memberikan saran dan pendapat
kepada pengurus untuk kemajuan koperasi, baik diminta maupun tidak diminta.
2. Keberadaan Dewan Penasehat tidak wajib sifatnya, tergantung pada situasi dan kondisi, dengan
persetujuan Rapat Anggota.
3. Keanggotaan Dewan Penasehat dapat dipilih dari Anggota, maupun bukan anggota.
4. Anggota Dewan Penasehat tidak menerima gaji, akan tetapi diberikan uang jasa atau imbalan
sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
5. Anggota Dean Penasehat tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota.
6. Masa jabatan Dewan Penasehat tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota.
7. Masa jabatan Dewan Penasehat sama dengan masa kerja kepengurusan.
BAB IX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 14
1. Tahun buku KOPMA FIB UI dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
2. KOPMA FIB UI wajib menyelenggarakan pembukuan tentang badan usahanya.
3. KOPMA FIB UI wajib pada setiap tutup buku mengadakan penghitungan hasil usaha.
4. 4. Laporan keuangan perhitungan neraca laba/rugi koperasi tersebut dapat meminta jasa
audit pada akuntan publik atau koperasi jasa audit.
BAB X
KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN
Pasal 15
Pada saat kantor koperasi dibuka, maka pengurus dapat memberikan kesempatan kepada:
1. Setiap orang untuk menelaah Akta Pendirian dan Akta Perubahan tanpa biaya, dan untuk
mendapatkan salinannya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.
2. Anggota atau pejabat instansi yang berwenang untuk menelaah buku, catatan-catatan dan
perhitungan keuangan serta laporan pemeriksaan tanpa biaya, dan untuk mendapatkan
salinannya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.
BAB XI
PERMODALAN
Pasal 16
1. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
2. Modal sendiri berasal dari:
a. Simpanan pokok.
b. Simpanan wajib.
c. Dana cadangan.
d. SHU yang tidak dibagikan.
e. Hibah yang tidak mengikat.
3. Modal pinjaman berasal dari:
a. Anggota.
b. Koperasi lain.
c. Bank atau lembaga keuangan lainnya.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya.
e. Sumber lainnya yang sah.

Pasal 17
Setiap modal sebagaimana dimaksud pada pasal 16, koperasi dapat pula melakukan pemupukan
modal yang berasal dari modal penyertaan modal.

BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 18
1. Simpanan Anggota terdiri dari: (CATATANNYA HILANG)
2. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya sendiri pada koperasi.
3. Uang simpanan anggota tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti sebagai
anggota.
4. Apabila keanggotaan berakhir, maka simpanan anggota setelah dipotong dengan bagian
tanggungan kerugian, dikembalikan kepada yang berhak dengan segera, selambat-lambatnya 1
(satu) bulan kemudian.
5. Simpanan dalam bentuk lain dapat diminta kembali sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
atau sesuai perjanjiannya.

BAB XIII
SISA HASIL USAHA
Pasal 19
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) KOPMA FIB-UI merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun
buku, setelah dikurangi biaya operasional, penyusutan, dan kewajiban lainnya, termasuk pajak,
dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. Sisa Hasil Usaha (SHU), setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan masing-masing anggota KOPMA FIB-UI serta digunakan untuk
dana pendidikan, uang jasa pengurus/Badan Pengawas, gaji karyawan, dana sosial dan
pembangunan daerah kerja sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
3. Prosentase pembagian SHU diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIV
TANGGUNGAN KERUGIAN
Pasal 20
1. Kerugian yang diderita KOPMA FIB-UI pada akhir tahun buku, ditutup dengan dana cadangan.
2. Apabila kerugian yang tersebut pada ayat 1 (satu) belum dapat ditutup sepenuhnya oleh dana
cadangan, maka Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebaskan bagian kerugian yang
belum terpenuhi itu dengan ditutup atau diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan
datang.
3. Penutupan tangggungan kerugian KOPMA FIB-UI yang tersebut pada ayat 1 (satu) dan 2 (dua)
tidak termasuk untuk kerugian sebagaimana tercantum pada pasal 7 (tujuh) dan ayat 5 (lima).
4. Apabila KOPMA FIB-UI dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaannya tidak
mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya maka seluruh anggota wajib
menanggung kerugian masing-masing terbatas pada simpanan anggota.

BAB XV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 21
1. Pembubaran KOPMA FIB-UI dapat dilakukan berdasarkan:
1. Keputusan Rapat Anggota.
2. Keputusan Pemerintah.
3. Keputusan pembubaran KOPMA FIB-UI tersebut, dibertahukan kepada kreditor.
4. Selama memberitahukan keputusan pembubaran KOPMA FIB-UI belum diterima oleh kreditor,
maka pembubaran KOPMA FIB-UI belum berlaku baginya.

Pasal 22
Untuk kepentingan kreditor dan anggota KOPMA FIB-UI terhadap pembubaran KOPMA FIB-UI
dilakukan penyesuaian pembuabaran yang selanjutnya disebut penyelesaian.

BABXVI
PEMBINAAN
Pasal 23
1. KOPMA FIB-UI melaksanakan kegiatan perkoperasian dan teknik usaha bagi anggota.
2. KOPMA FIB-UI melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi pengurus dan karyawan KOPMA
FIB-UI.
3. Pembinaan tersebut dilaksanakan sendiri maupun melalui kesempatan yang ada.
BAB XVII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 24
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Rapat Anggota dan dituangkan dalam
Berita Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar KOPMA FIB-UI.
2. Perubahan Anggaran Dasar KOPMA FIB-UI dapat dilakukan apabila mempunyai alasan kuat dan
dibutuhkan oleh anggota dalam rangka efisiensi dan efektivitas usaha KOPMA FIB-UI dan
kepentingan anggota.
3. Perubahan Anggaran Dasar KOPMA FIB-UI yang menyangkut perubahan bidang usaha koperasi,
struktur permodalan, tanggungan kerugian, penggabungan, dan pembagian perlu pengesahan
Menteri Koperasi.
4. Quorum Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.
5. Pengurus wajib mengumumkan perubahan Anggaran Dasar KOPMA FIB-UI tersebut, baik hasil
perubahan maupun berita acara perubahannya kepada seluruh anggota dan pihak-pihak yang
terkait dengan koperasi.

BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 25
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini, akan diatur lebih lanjut pada Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan isi Anggaran
Dasar ini.
2. Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar ini, maka semua ketentuan sebelumnya, yang
kedudukannya di bawah Anggaran Dasar, dinyatakan tidak berlaku lagi.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOPERASI MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
BADAN HUKUM No. : 07/BH/KDK.9.4/II/2000

BAB I
NAMA DAN LAMBANG
Pasal 1
Badan Usaha ini bernama: Koperasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia dan untuk selanjutnya dalam Anggaran Rumah Tangga disebut KOPMA FIB-UI.
Pasal 2
Lambang KOPMA FIB-UI terdiri dari Makara UI dan inisial KM.

BAB II
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 3
KOPMA FIB-UI bertujuan untuk:
1. Menjadi wadah utama kegiatan ekonomi mahasiswa dalam rangka pengembangan pengetahuan
dan praktek secara nyata dalam wira usaha, khususnya perkoperasian.
2. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam
rangka terlaksananya amsyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 4
Untuk mencapai tujuannya, maka koperasi ini menyelenggarakan usaha:
1. Mengadakan unit-unit usaha jasa berupa kantin, optik, penyewaan VCD, ATK, dan pengadaan
buku.
2. Mengadakan usaha kerjasama antara koperasi dengan pihak lain, perusahaan swasta,
BUMN/BUMD dan pemerintah dalam usaha atau permodalan yang saling menguntungkan.
Pasal 5
Syarat-syarat keanggotaan koperasi:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa FIB UI.
2. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum.
3. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Anggota sebagaimana
tersebut pada pasal 18 (delapan belas) Anggaran Dasar Koperasi.
4. Telah menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta peraturabperaturan lain
yang berlaku.
5. Mengisi formulir calon anggota koperasi.
Pasal 6
Anggota berkewajiban untuk:
1. Memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta keputusan-keputusan Rapat
Anggota.
2. Membayar Simpanan Anggota dan simpanan lainnya yang diputuskan dalam Rapat Anggota.
3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
4. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan.
5. Menganggung kerugian sebagaimana tersebut pada pasal 20 (dua puluh) Anggaran Dasar
Koperasi.
Pasal 7
Anggota berhak untuk:
1. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.
2. Memilih dan atu dipilih menjadi ketua atau anggota pengawas.
3. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun
tidak diminta.
4. Mendapatkan pelayanan yang sama antar sesama anggota.
5. Mendapatkan informasi mengenai perkembangan koperasi.
6. Mendapatkan sisa hasil usaha sesuai jasa masing-masing anggota terhadap koperasi.
7. Mendapatkan sisa hasil penyelesaian.
Pasal 8
Keanggotaan berakhir apabila:
1. Meninggal dunia.
2. Meminta berhenti atas permintaan sendiri.
3. Selesai masa studi atau keluar dari FIB-UI.
4. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak lagi memenuhi syarat-syarat keanggotaan.
5. Diberhentikan oleh Rapat Anggota karena tidak lagi mengindahkan kewajibannya sebagai
anggota atau berbuat sesuatu yang merugikan anggota dan koperasi.

BAB IV
RAPAT-RAPAT
Pasal 9
Syarat diselenggarakannya Rapat Anggota:
1. Dihadiri sekurang-kurangnya oleh ½ + 1 dari jumlah anggota.
2. Anggota ketentuan yang dimaksud pada ayat 1 (satu) belum terpenuhijuga, maka Rapat
Anggota dapat ditunda untuk yang kedua kalinya palaing lama 4 (empat) hari.
3. Apabila pada hari penundaan, ketentuan pada ayat 1 (satu) belum terpenuhi juga, maka Rapat
Anggota dapat ditunda untuk yang kedua kalinya paling lama 3 (tiga) hari.
4. Apabila pada hari penundaan, ketentuan pada ayat 1 (satu) belum terpenuhi, maka Rapat
Anggota dapat dilaksanakan dengan jumlah yang hadir.
5. Khusus Rapat Anggota Luar Biasa, dapat diselenggarakan atas kehendak:
a. Permintaan tertulis sekurang-kurangnya ½ +1 dari jumlah anggota.
b. Inisiatif pengurus atas persetujuan ketua dan sepengetahuan Badan Pengawas.

Pasal 10
1. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah.
2. Apabila keputusan berdasarkan musyawarah tidak tercapai, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
3. Dalam hal pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
4. Teknis pemungutan suara ditentukan oleh rapat anggota.

Pasal 11
Khusus untuk Rapat Anggota perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga:
1. Rapat Anggota harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.
2. 2/3 dari jumlah anggota yang hadir pada Rapat Anggota perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga menyetujui perubahan Anggaran Dasar.
3. ½ n+1 dari jumlah yang hadir pada Rapat Anggota perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga menyetujui perubahan Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 12
Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah daftar Berita Acara dan ditandatangani
ketua dan Sekretaris Rapat.
BAB V
PENGURUS
Pasal 13
1. Pengurus sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara.
2. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban-kewajibannya, ketua dapat membentuk seksi-seksi.
3. Masa jabatan ketua adalah 1 (satu) tahun dan tidak dapat dipilih kembali.
Pasal 14
Syarat-syarat menjadi ketua:
1. Telah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun dan pernah menjadi
pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun kepengurusan.
2. Tidak lulus atau keluar dari status mahasiswa FIB-UI pada masa menjabat sebagai ketua dan
tidak sedang terancam drop out.
3. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan atau dikenai keputusan hukum
karena terbukti melakukan tindak pidana keuangan.
4. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
5. Bersedia untuk tidak menduduki jabatan pada organisasi ain di lingkungan FIB-UI selama
menjabat sebagai ketua.
BAB VI
BADAN PENGAWAS
Pasal 15
1. Badan Pengawas sekurang-kurangnya terdiri atas 3 (tiga) orang anggota dan sebanyak-
banyaknya terdiri dari 5 (lima) orang anggota.
2. Badan Pengawas diketuai oleh satu orang ketua yang dipilih secara mandiri oleh Badan
Pengawas.
Pasal 16
Syarat-syarat menjadi anggota Badan Pengawas:
1. Pernah terlibat dan atau terlibat dalam kepengurusan koperasi sekurang-kurangnya untuk satu
masa kepengurusan.
2. Tidak lulus atau keluar dari status mahasiswa FIB-UI pada masa duduk dalam Badan Pengawas
dan tidak sedang terancam drop out.
3. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
4. Bersedia untuk tidak duduk dalam kepengurusan koperasi selama menjadi anggota Badan
Pengawas.
Pasal 17

Laporan hasil pengawasan disampaikan kepada:


1. Anggota melalui Rapat Anggota
2. Dewan Penasehat
3. Pengurus
4. Pemerintah
BAB VII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 18
1. Dewan Penasehat terdiri dari seorang ketua dan bebrapa orang anggota.
2. Jumlah dan penetapan keanggotaan Dewan Penasehat ditetapkan oleh Rapat Anggota.
Pasal 19
Untuk mengisi keanggotaan Dewan Penasehat melalui jalur:
1. Jabatan, yaitu apabila seseorang menduduki jabatan tertentu yang berkaitan dengan
koperasi atau birokrasi kampus.
2. Pertimbangan Rapat Anggota.

BAB VIII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 20
1. Setiap anggota harus menyimpan Simpanan Pokok atas namanya sendiri sejumlah Rp10.000,00
pada saat mendaftar sebagai anggota koperasi.
2. Uang simpanan pokok dapat dibayar sekaligus, akan tetapi pengurus dapat mengizinkan anggota
untuk membayar dalam 2 kali angsuran bulanan.
3. Setiap anggota harus menyimpan Simpanan Wajib atas namanya sendiri sejumlah Rp12.000,00
setiap tahun di awal kepengurusan.
4. Untuk uang Simpanan Wajib, pengurus dapat berinisiatif mengambil dari SHU anggota.
5. Apabila keanggotaan berakhir, maka simpanan anggota setelah dipotong dengan bagian
tanggungan kerugian, dikembalikan kepada yang berhak dengan segera, selambat-lambatnya 1
(satu) bulan kemudian.
6. Simpanan dalam bentuk lain dapat diminta kembali sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
atau sesuai perjanjiannya.
BAB IX
SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 21
Prosentase pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sebagai berikut:
1. 40% untuk anggota menurut jasa simpanannya.
2. 20% untuk cadangan modal.
3. 10% untuk jasa pengurus.
4. 10% untuk dana pendidikan.
5. 10% untuk dana kegiatan kemahasiswaan.
6. 7% untuk dana sosial.
7. 3% untuk badan pengawas.
BAB X
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 22
1. Penyelesaian masalah pembubaran KOPMA FIB-UI dilakukan oleh panitia penyelesaian yang
selanjutnya disebut penyelesai.
2. Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Rapat Anggota dan bertanggung jawab kepada
Rapat Anggota.
3. Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan pemerintah, penyelesai ditunjuk dan bertanggung
jawab kepada pemerintah.
4. Selama dalam proses penyelesaian, KOPMA FIB-UI tetap ada dengan sebutan KOPMA FIB-UI
dalam penyelesaian.
Pasal 23
Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban untuk:
1. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama KOPMA FIB-UI dalam penyelesaian.
2. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.
3. Memanggil anggota dan bekas anggota tertentu, pengurus serta pengawas baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama.
4. Memperoleh, memeriksa, dan menggunakan catatan-catatan serta berkas arsip KOPMA FIB-UI.
5. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang
sebelumnya.
6. Menggunakan sisa kekayaan untuk menyelesaikan kewajiban.
7. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota.
8. Membuat berita acara penyelesaian.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 24
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui Rapat Anggota dan
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran Rumah Tangga.
2. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan apabila mempunyai alasan kuat dan
dibutuhkan oleh anggota dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha dan
kepentingan anggota.
3. Quorum Rapat Anggota Perubahan Anggaran Rumah Tangga diatur dalam pasal 12 (dua belas)
Anggaran Rumah Tangga.
4. Pengurus wajib mengumumkan perubahan Anggaran Rumah Tangga tersebut, baik hasil
perubahannya kepada seluruh anggota dan pihak-pihak yang terkait dengan koperasi.
BAB XII
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 25
Pelanggaran adalah segala tindakan yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja melanggar
ketentuan-ketentuan yang berlaku yang berakibat kerugian pada anggota dan koperasi.

Pasal 26
1. Segala pelanggaran yang dilakukan dapat dikenakan sanksi.
2. Sanksi yang diberikan dapat berupa:
a. Peringatan lisan.
b. Peringatan tertulis.
c. Pemotongan SHU.
d. Dikeluarkan dari anggota.
3. Sanksi dapat diberikan oleh:
a. Pengurus dengan sepengetahuan Badan Pengawas.
b. Rapat Anggota.
Pasal 27
1. Anggota yang dikenakan sanksi dapat melakukan pembelaan diri selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari setelah putusan sanksi diberikan.
2. Pemberian sanksi harus memproses pembelaan diri tersebut selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari, setelah pembelaan diri diajukan.
3. Keputusan yang diberikan setelah pembelaan, adalah keputusan akhir yang tidak dapat diproses
kembali, kecuali oleh keputusan yang lebih tinggi kedudukannya.

Pasal 28
Jenis-jenis pelanggaran dan sanksi ditetapkan dalam Rapat Anggota.

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 29
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut pada
peraturan-peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan isi Anggaran Rumah Tangga.
2. Dengan ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga ini, maka semua ketentuan sebelumnya, yang
kedudukannya di bawah Anggaran Rumah Tangga ini, maka semua ketentuan sebelumnya, yang
kedudukannya di bawah Anggaran Rumah Tangga, dinyatakan tidak berlaku lagi.

AD/ART in berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Depok
Tanggal 11 Oktober 2002
Pukul 15.25 WIB

Anda mungkin juga menyukai