Anda di halaman 1dari 10

GARIS – GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

HIMPUNAN MAHASISWA MESIN


POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
LATAR BELAKANG
Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik Enjinering Indorama merupakan sebuah
organisasi jurusan teknik mesin yang berada dilingkungan Politeknik Enjinering Indorama

Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik Enjinering Indorama merupakan sarana untuk


penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa teknik mesin baik secara langsung maupun tidak
langsung. Himpunan Mahasiswa Mesin juga dapat menjadi wadah untuk berkegiatan dan
menumbuh kembangkan keorganisasian, minat, bakat, dan akademik.

Untuk itu Himpunan Mahasiswa Mesin perlu menyusun dan menetapkan garis – garis
besar haluan organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin politeknik enjinering Indorama.

Pasal 2
PENGERTIAN
Garis - Garis Besar Haluan Organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik
Enjinering Indorama merupakan sebuah aturan organisasi yang mengatur arah berjalannya
sebuah sistem haluan organisasi.

Garis - Garis Besar Haluan Organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik


Enjinering Indorama pada hakikatnya merupakan sebuah pola umum dari arah organisasi
Himpunan Mahasiswa Mesin, yang terdiri dari rangkaian program, kegiatan mahasiswa yang
menyeluruh, terarah, dan terpadu yang berlangsung pada satu periode kepengurusan.

Pasal 3
TUJUAN
Tujuan Garis - Garis Besar Haluan Organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik
Enjinering Indorama adalah:

1. Menentukan arah yang jelas, tepat, dan benar dari haluan organisasi Himpunan
Mahasiswa Politeknik Enjinering Indorama di dalam ruang lingkup Politeknik
Enjinering Indorama
2. Mendinamiskan mahasiswa teknik mesin melalui kegiatan organisasi sehingga
dapat berperan dalam mewujudkan tujuan Himpunan Mahasiswa Politeknik
Enjinering Indorama
3. Menciptakan sinergi sesama mahasiswa teknik mesin
Pasal 4
LANDASAN
Garis - Garis Besar Haluan Organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik
Enjinering Indorama berlandaskan pancasila

BAB II
KONDISI UMUM
Untuk meningkatkan kualitas kegiatan organisasi kemahasiswaan melalui usaha-usaha
yang penjabarannya dengan ruang lingkup kegiatan, antara lain :

1. Penelitian
2. Pengembangan
3. Minat dan bakat
4. Pengkajian organisasi
5. Pengabdian Masyarakat, kerjasama dan hubungan alumni

BAB III
DASAR PERENCANAAN

Pasal 5
POLA DASAR
Pola dasar Garis - Garis Besar Haluan Organisasi berlandaskan tujuan yang
ditegaskan dalam AD/ART.
Pasal 6
ARAH KEBIJAKAN
1. Humas
a. Mencari informasi dari dalam dan luar HMM PEI
b. Mengelola sarana informasi.
c. Menjalin komunikasi dengan baik antar HMJ & BEM PEI
2. Kaderisasi
a. Mengadakan masa bimbingan VI (2019) HMM PEI
b. Latihan dasar kepemimpinan dan keorganisasian HMM PEI
c. Latihan dasar kepemimpinan Lanjutan
d. Latihan dasar kepemimpinan Atas
3. Penelitian dan pengembangan
a. Mengadakan kuisioner untuk bentuk penelitian
b. Melakukan pengembangan berdasarkan hasil kuisioner
c. Melakukan penelitian dan pengembangan di bidang iptek dan organisasi
4. Dana usaha
a. Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan anggota Himpunan Mahasiswa
Mesin Politeknik Enjinering Indorama
b. Mengusahakan sumber dana yang halal dan tidak mengikat

Pasal 7
POKOK – POKOK DASAR PERENCANAAN
Pokok – pokok dasar perencanaan Garis - Garis Besar Haluan Organisasi Himpunan
Mahasiswa Mesin Politeknik Enjinering Indorama dalam rangka menciptakan mahasiswa
yang mampu :
1. Meningkatkan kerjasama yang harmonis dan Dinamis diantara mahasiswa
2. Membina hubungan komunikatif antar mahasiswa dengan lembaga dan atau instansi luar
3. Menciptakan mahasiswa yang berwawasan luas, dapat melindungi hak-hak
mahasiswa, serta mewujudkan kehidupan berorganisasi secara demokratis.

BAB IV
RENCANA JANGKA PANJANG & PENDEK

Pasal 8
JANGKA PANJANG
Merupakan gambaran umum tentang bentuk dan arah dari program kerja yang
dilaksanakan selama 1 tahun yang memiliki sasaran dengan meliputi jangka waktu lebih lama
dan membutuhkan pertimbangan secara detail.

Pasal 9
JANGKA PENDEK
Merupakan gambaran umum tentang bentuk dan arah dari program kerja yang dilaksanakan selama 3
bulan dan tidak membutuhkan perincian secara mendetail.

BAB V
Pasal 10
Lambang
Lambang HMM PEI berbentuk roda gigi yang berjumlah 13 dan terdapat tulisan HImpunan
Mahasiswa Mesin Politeknik Enjinering Indorama

Pasal 11
Bendera Pusaka
Bendera pusaka berukuran 125 x 90 cm yang berwarna dasar biru dengan lambang HMM PEI
berada tepat ditengah.

Pasal 12
Pakaian Dinas Harian
Pakaian Dinas Harian berupa kemeja dengan warna dasar hitam

PAsal 13
Slayer
Slayer berbentuk segitiga sama kaki dengan ukuran alas 100 cm, dan tinggi 75 cm berwarna biru
dengan lambang HMM PEI.

Pasal 14
Atribut lain merupakan atribut yang belum resmi yang menggunakan logo hmm pei seperti
a. Baju mabim
b. PDL
c. dll
BAB VI
Pasal 15
Kriteria mendapatkan atribut

1. Para anggota HMM yang sudah disahkan.


2. Mendapatkan atribut setelah melalui proses pengkaderan.

BAB VII
PENGGUNAAN PERLENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 16
Lambang
Lambang HMM PEI di gunakan pada seluruh atribut HMM PEI, seperti :
a. Bendera
b. PDH
c. Slayer
d. Dan Atribut Lainya

Pasal 17
Bendera Pusaka

1. Bendera pusaka HMM PEI digunakan pada kegiatan resmi HMM PEI.
2. Menggunakan bendera pusaka harus sepengetahuan ketua himpunan.

Pasal 18
Pakaian Dinas Harian

Pakaian Dinas Harian digunakan pada kegiatan resmi maupun tidak resmi yang diselenggarakan
oleh HMM PEI.
Dengan gambar sebagai berikut :
Ket :
1. Bendera merah putih berukuran 5 x 3 cm.
2. Lambang M Solver FMMI diletakan dibawah bendera merah putih berukuran 6 x 7 cm.
3. Lambang HMM PEI berukuran diameter luar 7cm.
4. Lambang PEI berukuran diameter luar 7 cm.
5. Nama dan nomor induk anggota HMM PEI.

Contoh :
Budi Warsito
25.10.15.002
Keterangan :
25 = Tanggal terbentuknya HMM PEI.
10 = Bulan terbentuknya HMM PEI.
15 = Angkatan pengurus HMM PEI.
002 = Nomor anggota HMM PEI.
6. Tulisan Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik Enjinering Indorama.

Pasal 19
Slayer

1. Slayer digunakan pada kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh HMM PEI.
2. Slayer dipasang atau diikatkan pada leher, atau lengan kiri.

BAB VIII
Administrasi Kesekretariatan
Pasal 20
Surat-surat
1. Surat menyurat HMM PEI terdiri dari :
a. Surat Ketetapan
b. Surat Keputusan
c. Surat Perintah
d. Surat Tugas
e. Surat Jalan
f. Surat kepanitiaan
g. Surat lain yang berhubungan dengan HMM PEI.

2. Surat-surat HMM PEI bersifat resmi.


3. Surat-surat HMM PEI mempergunakan kop surat dengan stempel HMM.
4. Surat Ketetapan mempunyai nomor sebagai berikut :
No. .../TAP/MUSANG...HMM-PEI/.../...

5. Surat Keputusan mempunyai nomor berikut:


No. .../SK/BP/HMM-PEI/.../...

6. Surat Perintah mempunyai nomor berikut:


No. .../SP/BP/HMM-PEI/.../…

7. Surat Tugas mempunyai nomor berikut:


No. .../ST/BP/HMM-PEI/.../...

8. Surat Jalan mempunyai nomor berikut:


No. .../SJ/BP/HMM-PEI/.../...

9. Surat Kepanitiaan mempunyai nomor berikut:


No. .../PAN-.../HMM-PEI/.../…

10. Surat biasa mempunyai nomor berikut:


No. …/.../BP/HMM-PEI/.../...
11. Penanggung jawab surat ketetapan adalah presidium.
12. Penanggung jawab surat keputusan, surat perintah, surat tugas, surat jalan, dan surat lain
yang berhubungan dengan HMM PEI adalah Badan Pengurus HMM PEI.
13. Penanggung jawab surat kepanitiaan adalah ketua panitia.
14. Hal-hal yang belum diatur, kemudian akan diatur berdasarkan kebijakan Badan Pengurus
HMM PEI.
Pasal 21
Kop Surat
1. Kop surat hanya boleh digunakan untuk surat-surat resmi yang dibuat oleh pengurus HMM
PEI baik yang bersifat intern maupun ekstern.
2. Tidak diperkenankan menggunakan kop surat untuk hal-hal lain.

Pasal 22
Stempel Surat

1. Stempel surat digunakan pada setiap surat resmi yang dibuat atau dikeluarkan oleh pengurus
HMM PEI yang mengatas namakan organisasi.
2. Tidak diperkenankan menggunakan stampel untuk hal-hal lain.

BAB IX
Pasal 23
TATA CARA PENULISAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KERANGKA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN


i. Hard Cover
ii. Soft Cover
iii. Lembar Pengesahan
iv. Kata Pengantar
v. Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
1.1 Pengantar
1.2 Arah Kebijakan

BAB II Kepengurusan
2.1 Struktur Organisasi
2.2 Susunan Kepengurusan
2.3 Tanggung Jawab Pengurus
2.4 Kondisi Objektif Kepengurusan

BAB III
Perencanaan Program Kerja (Berisi Deskripsi, Tujuan, Sasaran, target, & Waktu pelaksanaan)
3.1 Rancangan Program Kerja
3.2 sekertaris
3.3 bendahara
3.4 Divisi-Divisi
3.4.1 Humas
3.4.2 Kaderisasi
3.4.3 Penelitian dan pengembangan
3.4.4 Dana usaha

BAB IV .
Pelaksanaan dan Realisasi Program Kerja (Realisasi dari perencanaan yang meliputi Penjelasan
kegiatan, Tujuan, Sasaran, Target, Hasil, Kendala dan Harapan/Saran)
4.1 Kesekretariatan
4.2 Kebendaharaan
4.3 Bidang-bidang

BAB V Penutup
5.1 Kendala Secara Umum
5.2 Saran-saran
5.3 Harapan

BAB X
Pasal 24
Kartu Anggota

Kartu anggota merupakan identitas pengurus HMM PEI yang berbentuk ID Card.

BAB XI
SERAH TERIMA JABATAN
Pasal 25

1. Serah terima jabatan ketua himpunan diselenggarakan pada acara Musyawarah Anggota.
2. Serah terima jabatan meliputi :
a. Serah terima dari segala aktifitas kepengurusan.
b. Serah terima aktifitas dan segala dokumen organisasi.
c. Serah terima barang-barang inventaris organisasi.
d. Serah terima keuangan.
3. Serah terima jabatan dari ketua himpunan yang lama ke ketua himpunan yang baru, ditandai
dengan penandatanganan berita acara.

BAB XII
KEPANITIAAN
Pasal 26
Sistem Pemilihan Kepanitiaan

1. Ketua panitia dapat dipilih pada rapat anggota yang diselenggarakan oleh Badan
Pengurus HMM PEI.
2. Pemilihan dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.
3. Ketua panitia adalah calon yang terpilih dengan suara terbanyak.
4. Ketentuan lain disesuaikan dengan Badan Pengurus HMM PEI.

Pasal 27
Kriteria Ketua Panitia

1. Ketua Panitia adalah pengurus HMM PEI.


2. Berdedikasi dan bertanggung jawab terhadap organisasi.
3. Dalam hal-hal tertentu dapat ditambah ketentuan lain berdasarkan kebijakan Badan
Pengurus HMM PEI.

Pasal 28
Personil Kepanitiaan

1. Kepanitiaan terdiri dari anggota HMM PEI berdasarkan kebutuhan.


2. Dalam kepanitiaan tertentu, personil kepanitiaan dapat diambil dari institusi, individu
yang bukan anggota HMM PEI atas persetujuan dan kebijakan dari Badan Pengurus
HMM PEI.
Pasal 29
Hak dan Kewajiban Panitia

1. Panitia berhak merencanakan, menyusun dan melaksanakan segala sesuatu untuk


kepentingan selama tidak bertentangan dengan AD/ART serta GBHO HMM PEI.
2. Panitia berhak mengajukan proposal kegiatan kepada lembaga, perusahaan, instansi lain
untuk mendapatkan dana kegiatan.
3. Panitia berhak berkerjasama dengan organisasi lain atas seizin Badan Pengurus HMM
PEI.
4. Panitia berkewajiban menyelesaikan tugas-tugas kepanitiaan dan membuat laporan
pertanggung jawaban tentang kegiatan keseluruhan dari panitia untuk disampaikan
kapada Badan Pengurus HMM PEI.

BAB XIII
PENGANGKATAN ANGGOTA
Pasal 30
Setiap anggota HMM PEI dapat diangkat menjadi anggota kehormatan apabila telah
disahkan menjadi Demisioner.

BAB XIV
KEANGGOTAAN
Pasal 31
Keanggotaan

1. Seluruh anggota HMM PEI berkewajiban menjunjung tinggi nama baik HMM PEI.
2. Seluruh anggota HMM PEI wajib menaati dan melaksanakan AD ART dan GBHO HMM
PEI.
3. Seluruh anggota HMM PEI tidak diperkenankan membagi informasi intern HMM PEI
kepada pihak lain tanpa izin dari Badan Pengurus HMM PEI.
4. Setiap anggota HMM PEI wajib membantu Badan Pengurus dalam merealisasikan
program kerja HMM PEI.
5. Setiap anggota HMM PEI berkewajiban memakai atribut HMM PEI pada kegiatan resmi
HMM PEI.
6. Setiap anggota HMM PEI tidak diperkenankan membawa nama HMM PEI untuk
kepentingan pribadi.
7. Setiap anggota HMM PEI tidak diperkenankan menjalin kerjasama dengan organisasi
lain dengan mengatasnamakan HMM PEI tanpa seizin Badan Pengurus HMM PEI.
8. Setiap anggota HMM PEI yang didelegasikan oleh Badan Pengurus HMM PEI untuk
menghadiri atau mengikuti acara organisasi lain diwajibkan memakai atribut HMM PEI.
9. Setiap anggota HMM PEI yang melakukan kegiatan yang mengatasnamakan HMM PEI
harus berlaku sopan dan menjaga nama baik.

BAB XV
SANKSI
Pasal 32

1. Setiap anggota HMM PEI yang melanggar AD/ART dan GBHO HMM PEI dapat
dikenakan sanksi, berupa :
a. Peringatan secara lisan
b. Peringatan secara tulisan
c. Scorsing
d. Dikeluarkan dari keanggotaan dengan diambil semua atribut HMM PEI yang
dimilikinya.
2. Tata Cara pelaksanaan sanksi diatur berdasarkan kebijakan Badan Pengurus HMM PEI.

BAB XVI
PERUBAHAN GBHO
Pasal 33

1. Usulan perubahan GBHO HMM PEI dapat diajukan kepada Badan Pengurus HMM PEI
dengan persetujuan ½ + 1 dari seluruh mahasiswa teknik mesin.
2. GBHO perlu ditinjau kembali dalam satu tahun sekali, kemudian disahkan kembali dalam
Musyawarah Anggota HMM PEI.
3. GBHO HMM PEI dapat diubah apabila pada Musyawarah Anggota tersebut disepakati ½
+1 dari anggota yang hadir pada Musyawarah Anggota.
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 34

1. Hal-hal yang belum diatur dalam GBHO akan diatur oleh Badan Pengurus HMM PEI.
2. GBHO ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang.
3. Setelah GBHO ini dinyatakan sah, maka GBHO sebelumnya dinyatakan tidak berlaku
lagi.

Anda mungkin juga menyukai