Anda di halaman 1dari 64

IDENTITAS PEMILIK BUKU :

NAMA : …………………………………………………………………….
KELAS : XI Listrik ……..
No ABSEN : …………………..
Alamat : ……………………………………………………………………
No HP : 08………………………….
Motto : ……………………………………………………………………

Foto
4x6
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

BUKU PANDUAN SISWA (BPS)

Disusun :
TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST
NIP. 19720101 200312 1 011

PROFESIONAL DAN TERDEPAN

www.totok1972.wordpress.com
Page 1 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

KATA – KATA BIJAK

OPEN EYES

STEP

SUCCESS

BEGIN IT

RISING

www.totok1972.wordpress.com
Page 2 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

DAFTAR ISI

1. DASAR …………………………….…………… 4
2. KONTAKTOR …………….………….………… 5
3. TIME DELAY RELAY (TIMER) ………………. 13
4. THERMAL OVER LOAD (TOL) ……..……….. 20
5. PUSH BOTTON (TOMBOL TEKAN) ………. 23
6. EMERGENCY BOTTON (TOMBOL PENGAMAN)…. 25
7. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB) …………….. 28
8. MOTOR STARTING PROTECTION …………. 31
9. DASAR KONTROL KONTAKTOR ……..…… 32
10. APLIKASI KONTROL PADA MOTOR ………. 45
11. TERMINAL PADA MOTOR 3 FASA …......….. 53
12. MENGENAL PANEL KONTROL ........,........... 55
13. APLIKASI KONTROL TRAFFIC LIGHT …….. 59

www.totok1972.wordpress.com
Page 3 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

1. DASAR
SISTEM KONTROL DASAR DENGAN KONTAKTOR

Pada industri penggunaan suatu control atau pengendali

sistem sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi di

industri tersebut. Penggunaan control sistem ini paling utama yang


diperlukan sehingga membuat kita harus memahami dan lancar

dalam merencanakan rangkaian. Rangkaian control yang umum

digunakan pada industri yang masih menggunakan rangkaian

control yang berawal dari rangkaian konvensional. Adapun jenis

rangkaian control yang selalu dirancang dalam rangkaian


konvensional adalah selalu menggunakan peralatan – peralatan

yang bersifat listrik. Rangkaian control atau pengendali harus

difahami mulai dari jenis dan dasar komponen yang digunakan.

Dalam desain rangkaian pengendali dasar atau control


sistem konvensional selalu menggunakan komponen antara lain

adalah KONTAKTOR, TIMER, OVERLOAD, MCB dan lain – lain.

Sedangkan komponen yang paling utama digunakan dalam


rangkaian control atau pengendali konvensional adalah yang

dinamakan KONTAKTOR.

www.totok1972.wordpress.com
Page 4 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

2. KONTAKTOR
A. PENGERTIAN
KONTAKTOR juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu :

“ Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja


medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan

magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk

penyambungan dan pemutusan secara terus menerus “.

Kontaktor memiliki beberapa merek dan type yang dapat

disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya. Adapun beberapa

merek yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

No Pembuat Kode Kapasitas


1 TELEMECANIQUE DN 10, DN 01 disesuaikan

2 MITSUBISHI SK 10, SK 21 disesuaikan


3 SCHNEIDER LC1D0, LC1D1 disesuaikan
4 OMRON G3J, G3P disesuaikan

5 SIEMENS 3RH, 3TH disesuaikan

6 GE CR disesuaikan

www.totok1972.wordpress.com
Page 5 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

B. BAGIAN – BAGIAN
Pada umumnya kontaktor memiliki beberapa bagian, yaitu :

 Coil
 Contact Utama (Main Contact)
 Contact Bantu (Auxiliry Contact)

COIL
Merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi

sebagai penggerak kontak – kontak yang ada. Coil ini berupa


besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga dan bekerja

seperti sistem pada elektromagnetik, dimana apabila kumparan


tersebut dialiri arus, maka besi carrent akan menghasilkan

magnit, sehingga dapat menarik kontak – kontak tersebut.

CONTACT UTAMA (MAIN CONTACT)


Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang

memiliki bentuk lebih besar dari kontak – kontak lainnya.

Umumnya kontak utama ini digunakan untuk penghubungan

langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak utama

menjadi satu tempat dengan coilnya.

www.totok1972.wordpress.com
Page 6 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

CONTAK BANTU (AUXILIRY CONTACT)


Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan

oleh kontaktor tersebut. Umumnya kontak – kontak bantu ini

juga dapat ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila dirasa

jumlah kontak – kontaknya kurang.

Gambar bagian – bagian kontaktor

www.totok1972.wordpress.com
Page 7 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

C. PRINSIP KERJA KONTAKTOR


Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak

– kontak yang memiliki beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik

sering juga disebut dengan saklar elektromagnetik. Kontaktor

yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU,


memiliki cara kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri

COIL, maka coil tersebut akan menghasilkan magnit pada yang

dililitinya, dan akan menarik KONTAK – KONTAK yang terhubung


dengannya, sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja

secara sempurna.

D. FUNGSI KONTAKTOR
Adapun beberapa fungsi kontaktor digunakan untuk

mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat


control beban, seperti :

 Penerangan
 Pemanas
 Pengontrolan Motor – motor Listrik
 Pengaman Motor – motor Listrik

www.totok1972.wordpress.com
Page 8 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

Sedangkan pada pengaman motor – motor listrik beban lebih

dilakukan secara terpisah. Kontaktor akan bekerja dengan

normal bila diberikan tegangan 85 % sampai 110 % dari

tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85 %

kontaktor akan bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 %

kontaktor akan panas dan terbakar.

E. SIMBOL DAN NAMA PADA KONTAKTOR


Ada beberapa simbol – simbol dan nama – nama yang ada

dalam kontaktor yang harus diketahui sebelum

menggunakannya, yaitu :

COIL
Simbol sebuah coil yang merupakan komponen

utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai


penggerak kontak – kontak yang ada

KONTAK – KONTAK
Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY OPEN

dan disingkat dengan istilah NO

(baca “n””o”)

www.totok1972.wordpress.com
Page 9 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY CLOSE


dan disingkat dengan istilah NC
(baca “n””c”)

Dalam sebuah kontaktor akan terdiri dari 1 buah Coil dan


beberapa kontak yang bersifat Normally Open (NO) dan

beberapa kontak yang bersifat Normally Close (NC), tergantung

dari type kontaktor yang dipakainya.

F. PENANDAAN NOMOR COIL dan KONTAK


Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor menurut
International Electrical Commission (IEC) adalah :

COIL
A1 dan A2 Hubungan penghantar untuk sumber
tegangan pada Kontaktor. Dimana A1
A1 merupakan terminal masukan dari sumber
Kx tegangan, sedangkan A2 merupakan
A2 terminal keluaran yang menuju ke
nol/netral.

K = Kode dari Kontaktor / kependekan dari Kontaktor.


x = Nomor urut dari penggambaran / penempatan.

www.totok1972.wordpress.com
Page 10 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

KONTAK UTAMA
Merupakan terminal kontak Normally
1 3 5 Open (NO) untuk masukan dari sumber
tegangan yang digunakan pada rangkaian
Kx beban (utama), nomor : 1 , 3 , 5

2 4 6 Merupakan pasangan pada terminal


Kontak Normally Open (NO) untuk keluaran
dari kontaktor yang menuju ke beban/pada
rangkaian beban (utama), nomor : 2 , 4 , 6

KONTAK BANTU “NO”


CONTOH KODE :

13 & 14 Terminal penghubung untuk pasangan


53 & 54 kontak – kontak bantu pada kondisi
NORMALLY OPEN (NO)
13 Kode Nomor : n3 pasangan n4
Kx ( n adalah nomor 1 sampai 9 )

14

KONTAK BANTU “NC”


CONTOH KODE :

11 & 12 Terminal penghubung untuk pasangan


31 & 32 kontak – kontak bantu pada kondisi
NORMALLY CLOSE (NC)
11 Kode Nomor : n1 pasangan n2
Kx ( n adalah nomor 1 sampai 9 )

12

www.totok1972.wordpress.com
Page 11 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

Adapun bentuk kontaktor sebagai berikut :

KONTAK UTAMA KONTAK BANTU

www.totok1972.wordpress.com
Page 12 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

3. TIME DELAY RELAY (TIMER)


A. PENGERTIAN
Time Delay Relay ini juga disebut sebagai relay penunda waktu

yang sering disebut juga dengan TIMER. Adapun prinsip kerja


dari Time Delay Relay ini adalah sebagai pewaktu atau

memperlambat kerja (menunda) yang diperlukan untuk kontak –

kontak NO atau NC agar beroperasi secara normal. Sehingga

dapat disimpulkan apabila coil sudah diberikan sumber

tegangan maka setelah tertunda beberapa detik/menit,/jam

(waktu yang ditentukan) kemudian aktif kontak – kontak NO

atau NC secara normal.

B. TIMER TUNGGAL
Timer tunggal atau komponen kontrol waktu dan terpisah

dengan kontaktor. Komponen ini merupakan komponen


elektronik yang terdiri dengan sebuah coil dan memiliki

beberapa kontak – kontak NO atau kontak – kontak NC yang


bekerja berdasarkan waktu pada coil tersebut.

Adapun simbol dari TIMER adalah sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 13 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

KONTAK – KONTAK pada TIMER


COIL
Coil kontak pada timer produk OMRON
bernomor 2 & 7

KONTAK – KONTAK

. Kontak – kontak pada timer terdiri dari 1


NO dan 1 NC yang menjadi satu bagian.

PENANDAAN NOMOR KONTAK


Penandaan nomor pada kontak untuk TIMER produk OMRON
adalah sebagai berikut

1 & 3 Terminal penghubung untuk pasangan


8 & 6 kontak – kontak NORMALLY OPEN (NO)

1 & 4 Terminal penghubung untuk pasangan


8 & 5 kontak – kontak NORMALLY CLOSE (NC)

www.totok1972.wordpress.com
Page 14 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

Adapun bentuk TIMER sebagai berikut :

Tetapi pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada


juga berbeda pengunaan, sehingga ada beberapa jenis Timer

yang tidak memiliki coil dan hanya memiliki kontak NO ataupun


kontak NC saja, tetapi jenis seperti ini harus selalu dihubungkan

langsung dengan kontaktor agar komponen penggerak waktu

dapat dibantu oleh coil pada kontaktor tersebut.

www.totok1972.wordpress.com
Page 15 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

C. ON DELAY
On Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara

langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan

memiliki prinsip kerja yang akan berfungsi jika coil kontaktor

bekerja (ON) maka waktu pada ON DELAY juga bekerja


(menghitung), ketika waktu telah terpenuhi maka kontak NO

dan NC pada ON DELAY bekerja (ON).

Adapun simbol dari ON DELAY adalah sebagai berikut :

KONTAK – KONTAK

Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisi


NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah
K
NO (baca n . o)

Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisi


K NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah
NC (baca n . c)

www.totok1972.wordpress.com
Page 16 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

PENANDAAN NOMOR KONTAK


KONTAK “NO”
45 & 46 Terminal penghubung untuk pasangan
55 & 56 kontak – kontak ON DELAY pada kondisi
65 & 66 NORMALLY OPEN (NO)
75 & 76

KONTAK “NC”
47 & 48 Terminal penghubung untuk pasangan
57 & 58 kontak – kontak ON DELAY pada kondisi
67 & 68 NORMALLY CLOSE (NC)
77 & 78

Adapun bentuk ON DELAY sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 17 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

D. OFF DELAY
Off Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara

langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan

memiliki prinsip kerja yang berfungsi jika coil kontaktor bekerja

(ON) maka maka waktu pada OFF DELAY bekerja (menghitung),


tetapi kontak NO atau NC pada OFF DELAY sudah bekerja (ON),

maka ketika waktu pada OFF DELAY telah terpenuhi, maka

kontak NO dan NC pada ON DELAY tidak bekerja (OFF) atau


menjadi kondisi semula (normal).

Adapun simbol dari OFF DELAY adalah sebagai berikut :

KONTAK – KONTAK

Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi


K NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah
NO (baca n . o)

Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi


K NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah
NC (baca n . c)

www.totok1972.wordpress.com
Page 18 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

PENANDAAN NOMOR KONTAK


KONTAK NO
45 & 46 Terminal penghubung untuk pasangan
55 & 56 kontak – kontak OFF DELAY pada kondisi
65 & 66 NORMALLY OPEN (NO)
75 & 76

KONTAK NC
47 & 48 Terminal penghubung untuk pasangan
57 & 58 kontak – kontak OFF DELAY pada kondisi
67 & 68 NORMALLY CLOSE (NC)
77 & 78

Adapun bentuk OFF DELAY sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 19 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

4. THERMAL OVER LOAD (TOL)


A. PENGERTIAN
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature)

yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen –


elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal

akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan

kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini

selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari suatu

system terutama berhubungan dengan motor – motor

penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun berfasa tiga

(tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam

pengamanan dan perlindungan motor – motor DC atau motor –

motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.

SIMBOL DALAM RANGKAIAN

97 95

98 96

www.totok1972.wordpress.com
Page 20 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :

1) Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan

kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip bila

terjadi beban lebih.

2) Arus Setting ( batas arus )


Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada
pemanasnya atau arus yang mengalir pada kontaktor.

B. BAGIAN – BAGIAN THERMAL OVERLOAD

www.totok1972.wordpress.com
Page 21 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

C. FUNGSI TOL
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau

memberikan perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan


lebih pada motor.

Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :

1) Terlalu besar beban mekanik dari motor.

2) Arus start yang terlalu besar.

3) Motor berhenti secara mendadak.

4) Terjadinya hubung singkat / konsleting.

5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.

D. CARA PASANG
Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan dengan cara
menghubungkan seri terminal – terminal elemen pemanas ke
rangkaian belitan motor dengan kontak kontaktor di rangkaian

control.

www.totok1972.wordpress.com
Page 22 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

5. PUSH BOTTON (TOMBOL TEKAN)


A. PENGERTIAN
Push Botton merupakan suatu bentuk saklar yang sering

digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai


fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya,

tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang

digunakannya. Push botton (tombol tekan) ini hampir selalu

digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara

konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push

botton (tombol tekan) yang sering digunakan adalah yang

berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang

berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan ada

warna – warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan yang diinginkan.

Adapun bentuk PUSH BOTTON sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 23 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

B. PUSH BOTTON NORMALLY OPEN (NO)


Push botton NO berfungsi jika ditekan (ditombol), maka

kontaknya akan menghubungkan aliran arus atau bekerja (ON),

dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) menjadi pada posisi

semula, maka aliran arus akan terputus atau tidak bekerja (OFF).
Simbol Push Botton Normally Open (No)

C. PUSH BOTTON NORMALLY CLOSE (NC)


Push botton NC berfungsi jika ditekan (ditombol), maka

kontaknya akan memutuskan aliran arus atau tidak bekerja

(OFF), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) menjadi pada


posisi semula, maka aliran arus akan mengalir terus atau pada

posisi bekerja (ON).

Simbol Push Botton Normally Close (Nc)

www.totok1972.wordpress.com
Page 24 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

6. EMERGENCY BOTTON
(TOMBOL PENGAMAN)
A. PENGERTIAN
Emergency Botton merupakan suatu bentuk saklar yang selalu

digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai

fungsi sebagai tombol pengaman akhir apabila dalam suatu

system terjadi kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh

operasional mesin (system) tersebut, ini hampir selalu digunakan


dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara konvensional

maupun secara modern. Pada emergency botton ini cara

mengoperasikannya diharapkan sangat praktis dan mudah

menjangkaunya. Jenis warna Emergency Botton yang harus

digunakan adalah yang berwarna merah menyala, sehingga


dapat mudah terlihat.

Adapun bentuk EMERGENCY BOTTON sebagai


berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 25 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

B. SIMBOL EMERGENCY BOTTON

C. PRINSIP KERJA EMERGENCY BOTTON


Tombol emergency mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :

1. Hampir dalam semua instalasinya selalu menggunakan

kontak yang bersifat NC.

2. Untuk mengaktifkan tombol pengaman, harus dilakukan

menekan dengan telapak tangan, tidak dengan jari (jari


telunjuk) sehingga tidak sama dengan mengoperasikan atau

menekan push botton.

3. Ketika tombol pengaman aktif kondisinya harus/wajib

mengunci, dan langsung memutuskan rangkaian system.


4. Untuk mengembalikannya pada posisi semula harus

dilakukan dengan cara membuka kunci atau memutar tombol

tersebut dengan arah yang searah jarum jam, (tidak dapat


ditarik secara langsung).

www.totok1972.wordpress.com
Page 26 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

D. FUNGSI EMERGENCY BOTTON


Adapun fungsi dan kegunaan pemasangan Emergency Botton,

adalah sangat diperlukan dan harus terpasang pada setiap

system control. Fungsi utama tombol pengaman ini sebagai

pemutus rangkaian sementara-seketika dan secara langsung


terhadap suatu system jika terjadi suatu kecelakaan kerja atau

adanya kerusakan yang diakibatkan oleh manusia atau benda

lain (komponen terlepas/rusak).


Tombol pengaman (emergency botton) tidak boleh

difungsikan/berfungsi untuk apabila terjadi beban lebih


(overload) atau adanya hubung singkat (short circuit). Dengan

kata lain tombol pengaman ini tidak akan memutuskan


rangkaian jika beban lebih (overload) dan hubung singkat (short

circuit).

E. CARA MERANGKAI EMERGENCY BOTTON


Emergency botton harus dipasang pada penghantar atau kabel

yang bertegangan (line/fasa) yang akan atau sebelum menuju ke

MCB 1 Fasa yang digunakan sebagai pengaman rangkaian

control.

MCB 1 FASA

Emergency Botton

www.totok1972.wordpress.com
Page 27 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

7. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)


1. PENGERTIAN
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian

control. Pada sebuah MCB memiliki bimetal sebagai pengaman


terhadap panas arus yang dipakainya dan sehingga apabila daya

yang digunakan pada system tersebut terlalu besar arus yang

melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi menurunnya tuas

pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka 0,

atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut

dengan istilah trip (jawa “njeglek”) pada MCB. MCB juga

berfungsi sebagai pengaman kesalahan rangkaian, sehingga

apabila terjadi short circuit (hubung singkat) atau konsleting)

maka MCB juga akan menjadi trip. Hubungan singkat tersebut

terjadi apabila antara penghantar/kabel fasa/line terhubung

langsung dengan penghantar/kabel netral/nol dan atau juga

dengan ground/pentanahan.

Dalam melakukan pendesainan control selalu dibutuhkan

adanya pengaman rangkaian control dengan menggunakan

MCB jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang

digerakkan oleh rangkaian control tersebut dapat menggunakan

MCB jenis 3 fasa, sehingga dalam suatu panel yang digunakan


untuk mengontrol suatu system minimal terdapat 2 MCB yaitu 1

buah MCB jenis 1 fasa sebagai pengaman rangkaian kontrol dan


1 buah MCB 3 fasa atau 1 fasa sebagai pengaman rangkaian

www.totok1972.wordpress.com
Page 28 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

beban (motor). Dan dapat juga ditambahkan dengan ELCB untuk

menghindari terjadinya short circuit dengan tanah/ ground.

Simbol MCB

2. BAGIAN – BAGIAN MCB

www.totok1972.wordpress.com
Page 29 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

3. FUNGSI MCB
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :

1. Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus

yang melaluinya).

2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short


circuit) atau konsleting dalam rangkaian.

Adapun bentuk MCB sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 30 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

8. SUSUNAN SERTA PROSEDUR


MOTOR STARTING PROTECTION

A. MENURUT ATURAN MERLIN GERIN (MG)

Multi G or Short circuit protection


Compact Type MA and disconection

Contactor Motor control system

Thermal Relay Ovel load protection

To Motor

B. MENURUT STANDART AMERIKA (NEC)

A A = Pengaman hantaran
cabang
B B = Pemutus edaran cabang
C C = Pengaman Motor
D = Pengendali Motor
D E = Perlengkapan pembumian

www.totok1972.wordpress.com
Page 31 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

9. DASAR – DASAR KONTROL DENGAN


KONTAKTOR
A. PENGERTIAN
Dalam rangkaian control selalu ditemui system – system
rangkaian yang hampir sama atau memiliki kemiripan antara

satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan dalam

merangkainya. Hal ini dapat disimpulkan system pengaturan

yang selalu dipakai mempunyai system yang mendekati sama.

System pengaturan atau pengendali paling dasar dan utama

dalam system control yang menggunakan kontaktor atau juga


disebut dengan sistem operasi.

B. SISTEM – SISTEM OPERASI PADA KONTROL


1. SISTEM OPERASI TERBUKA
2. SISTEM OPERASI TERTUTUP
3. SISTEM PENGATURAN DIRI SENDIRI
(SELF MAINTENACE)
4. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT
OPERASI
5. SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING)
6. SISTEM PENGATURAN BERURUTAN (CONTINUES)

www.totok1972.wordpress.com
Page 32 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

1. SISTEM OPERASI TERBUKA


Sistem operasi terbuka yaitu rangkaian kontrol yang

operasinya dengan menggunakan 2 kontak Normally Open

(NO), atau sering juga dikatakan rangkaian penguncian

tunggal.

+24V
22 0V

S0

13 53

S1 K1 K1

14 54

A1

K1 L1

A2
0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 33 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

Diskripsi Kerja :
Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1

akan bekerja (ON), sehingga kontak – kontak NO pada K1 (13 &

14) dan (53 & 54) akan mengunci dan menutup sehingga beban

(L1) menjadi ON. Jika S0 ditekan sesaat maka coil kontaktor K1


akan terputus (OFF) dan beban (L1) menjadi OFF.

Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah


sebagai berikut :

No Nama Kontak Kode


1 S untuk ON NO S1

2 S untuk OFF NC S0

A1 & A2 Coil
3 Kontaktor
13 & 14, 53 & 54 NO

4 Lampu L1

5 MCB 1 fasa MCB

6 Kabel penghubung

www.totok1972.wordpress.com
Page 34 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

2. SISTEM OPERASI TERTUTUP


Sistem operasi tertutup yaitu rangkaian kontrol yang

operasinya dengan menggunakan 1 kontak Normally Open

(NO) dan 1 kontak Normally Close (NC), atau sering juga

dikatakan rangkaian penguncian terbalik.


+24V
22 0V

S0

13 21

S1 K1 K1

14 22

A1

K1 L 1

A2
0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 35 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

Diskripsi Kerja :
Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1

akan bekerja (ON), sehingga kontak NO pada K1 (13 & 14) akan

mengunci dan kontak NC (21 & 22) menjadi membuka sehingga

beban (L1) dari awal ON menjadi OFF. Jika S0 ditekan sesaat


maka coil kontaktor K1 akan terputus (OFF) dan beban (L1)

menjadi ON.
Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah

sebagai berikut :

No Nama Kontak Kode


1 S untuk ON NO S1

2 S untuk OFF NC S0

A1 & A2 Coil

3 Kontaktor 13 & 14 NO

21 & 22 NC

4 Lampu L1

5 MCB 1 fasa MCB

6 Kabel penghubung

www.totok1972.wordpress.com
Page 36 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

3. SISTEM PENGATURAN DIRI SENDIRI (SELF


MAINTENACE)
Pada system pengaturan diri sendiri atau self maintenaced ini

terdiri dari :

A. RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN


POLARITAS ON
Adalah : apabila push botton S0 dan S1 ditekan secara
bersama – sama, maka kontaktor K1 dan beban L1 akan

bekerja (ON).
+24V
22 0V

S0 S1

13 53

K1 K1

14 54

A1

K1 L 1
A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 37 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

B. RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN


POLARITAS OFF
Adalah : apabila push bottom S0 dan S1 ditekan secara

bersama – sama, maka kontaktor K1 dan beban L1 tidak

akan bekerja (OFF).

+24V
22 0V

S0

13 53

S1 K1 K1

14 54

A1

K1 L 1
A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 38 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

4. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA


TEMPAT OPERASI
Pada system pengaturan dari beberapa tempat operasi ini

terdiri dari :

A. OR ON Control
Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push bottom

NO) dipasang secara parallel, sehingga jika salah satu dari

S1 atau S2 ditekan sesaat dari tempat berbeda, maka

kontaktor K1 bekerja (ON) sehingga membuat beban L1

menjadi bekerja (ON).

+24V
22 0V

S0

13 53

S1 S2 K1 K1

14 54

A1

K1 L 1
A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 39 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

B. OR OFF Control
Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC)

dipasang secara parallel, sehingga jika salah satu dari S0

ditekan sesaat dari tempat berbeda, maka kontaktor K1

menjadi tidak bekerja (OFF) sehingga beban L1 menjadi


tidak bekerja (OFF).

+24V
22 0V

S0

S0

13 53

S1 K1 K1

14 54

A1

K1 L 1
A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 40 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

C. AND ON Control
Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push bottom

NO) dipasang secara seri, sehingga jika S1 dan S2 ditekan

ditekan bersama - sama dari tempat berbeda, maka

kontaktor K1 dan beban L1 menjadi bekerja (ON).

+24V
22 0V

S0

S1

13 53

S2 K1 K1

14 54

A1

K1 L 1
A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 41 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

D. AND OFF Control


Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC)

dipasang secara seri, sehingga jika beberapa S0 ditekan

bersama – sama dari tempat berbeda, maka kontaktor K1

tidak bekerja sehingga beban L1 menjadi tidak bekerja


(OFF).
+24V
22 0V

S0 S0 S0

13 53

S2 K1 K1

14 54

A1

K1 L1
A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 42 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

5. SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING)


System ini dikatakan saling mengunci (interlock) yaitu karena

adanya kontak – kontak NC pada kontaktor yang saling

bertolak belakang (mengunci) penggunaannya antara dua

atau lebih dengan salah satunya. Sehingga apabila ada satu


kontaktor (K1) bekerja (ON) maka kontaktor lainnya (K2) tidak

dapat dioperasikan (OFF), begitu sebaliknya.


+24V
22 0V

S0

13 13 53 53

S1 K1 S2 K2 K1 K2

14 14 54 54

K2 K1

A1 A1

K1 K2 L 1 L 2
A2 A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 43 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

6. SISTEM PENGATURAN BERURUTAN


(CONTINUES)
System pengaturan secara berurutan yaitu adanya saling

keterkaitan antara beberapa kontaktor sesudahnya dengan

kontaktor sebelumnya, dimana kerja dari kontaktor


berikutnya (K2) dipengaruhi dari kontaktor sebelumnya (K1).

Dengan demikian apabila salah satu dari kontaktor (K1)


bekerja (ON) dengan demikian sehingga kontaktor

berikutnya (K2) dapat dioperasikan (ON) .


+24V
22 0V

S0

13 13 53 53

S1 K1 S2 K2 K1 K2

14 14 54 54
63

K1

64

A1 A1

K1 K2 L 1 L 2
A2 A2

0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 44 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

10. APLIKASI RANGKAIAN KONTROL PADA


MOTOR 3 FASA

A. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA


“DIRECT ON LINE” (DOL)
1. RANGKAIAN KONTROL

220V

MCB

95 97 53
OL OL K1

96 98 54

S0

13
S1 K1

14

A1

K1 L1 L2

A2

www.totok1972.wordpress.com
Page 45 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

2. RANGKAIAN UTAMA MOTOR DOL


R
S
T

MCB

1 3 5

K1

2 4 6

OL

MOTOR U V W
3 FASA U1 V1 W1

www.totok1972.wordpress.com
Page 46 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

B. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA


“FORWARD REVERSE” (F/R)
1. RANGKAIAN KONTROL
220V

MCB

95 97 53 53
OL OL K1 K2

96 98 54 54

S0

13 13
S1 K1 S2 K2

14 14

21 21

K2 K1
22 22
A1 A1
K1 K2 L1 L2 L3
A2 A2

www.totok1972.wordpress.com
Page 47 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

2. RANGKAIAN UTAMA MOTOR F/R


R
S
T

MCB

1 3 5 1 3 5

K1 K2

2 4 6 2 4 6

OL

MOTOR U V W
3 FASA U1 V1 W1

www.totok1972.wordpress.com
Page 48 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

C. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA


“STAR – DELTA” (Υ - Δ)

1. RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN


ON DELAY
220V

MCB

95 97 53 53
OL OL K2 K3

96 98 54 54

S0

13
S1 K1T
14

45 57

K1T K1T
46 58

21 21

K3 K2
22 22
A1 A1 A1
K1T K2 K3 L1 L2 L3
A2 A2 A2

N
MAIN STAR DELTA

www.totok1972.wordpress.com
Page 49 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

2. RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN TIMER


220V

MCB

95 97 53 53
OL OL K2 K3

96 98 54 54

S0

13
S1 K1
14

53 1 53
K2 T1 K3
54 4 3 54

21 21

K3 K2
22 22
A1 2 A1 A1
K1 T1 T K2 K3 L1 L2 L3
A2 7 A2 A2

N
MAIN TIMER STAR DELTA

www.totok1972.wordpress.com
Page 50 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

3. RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN


PENGASUTAN (efektif timer)
220V

MCB
97 53 53
95

OL K2S K3D
OL
98 54 54
96

21

S0

22
13

S1

14

13
53 13 1

K1 K2S T

14 4
14 54
21 21 21

K3D K2S K3D

22 22 22

A1 A1 A1 A1

K1 T K3D K2S

N
STAR INDIKATOR INDIKATOR
MAIN DELTA
STAR DELTA

www.totok1972.wordpress.com
Page 51 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

4. RANGKAIAN UTAMA MOTOR Υ - Δ

R
S
T

MCB

1 3 5 1 3 5 1 3 5

K1 K2 K3

2 4 6 2 4 6 2 4 6

OL

MOTOR U V W
3 FASA U1 V1 W1

www.totok1972.wordpress.com
Page 52 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

11. TERMINAL – TERMINAL MOTOR 3 FASA

Berbagai jenis kode terminal dan lilitan pada motor 3 fasa antara

lain sebagai berikut :

A. Kode terminal
 Terminal primer : U, V, W atau X, Y, Z
 Terminal sekunder : U1, V1, W1 atau X1, Y1, Z1

B. Model terminal dan lilitan ASIA

U V W

U1 V1 W1

C. Model terminal dan lilitan EROPAH

U V W

W1 U1 V1

www.totok1972.wordpress.com
Page 53 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

D. Menghubungkan Terminal Motor 3 Fasa


Ada 2 jenis model penghubungan motor 3 fasa yang

digunakan. Hal ini sering disebut dengan istilah sebagai

berikut :

NAMA SIMBOL
1. Way / Star / Bintang Υ
2. Delta / Segitiga Δ
GAMBAR HUBUNGAN
Way / Star / Bintang Delta / segitiga
U U1 V
V

U1
W1 V 1

U V1
W1 W
W

HUBUNGAN PADA TERMINAL MOTOR


Way / Star / Bintang
U V W U V W

U1 V1 W1 W1 U1 V1
Delta / Segitiga
U V W U V W

U1 V1 W1 W1 U1 V1

www.totok1972.wordpress.com
Page 54 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

12. PANEL KONTROL

Kata “PANEL” adalah : bentuk persegi panjang, terbuat dari papan

lapis, logam, atau bahan lain, digunakan untuk tempat melekatkan


alat (peranti) pengontrol yang mudah dijangkau, berisi tombol-

tombol dan atau indikator lainnya untuk mengoperasikan serta

mengontrol suatu system.

Pada listrik panel terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

 Panel untuk Protection (pengaman)

 Panel untuk Operation (pengendali)

Panel operation atau sering disebut juga panel kontrol menpunyai

bagian-bagian antara lain pintu panel dan rumah panel.

Adapun bentuk PANEL KONTROL sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 55 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

A. Bagian Pintu Panel (luar)

Pada bagian pintu panel ini digunakan untuk penempatan

beberapa komponen informasi yang bersifat indikator

(tanda) dan beberapa komponen operasional

(tombol/switch). Dengan tujuan agar mudah melihatnya

dan cepat dalam pengoperasiannya.


 BAGIAN ATAS

Bagian atas digunakan untuk komponen informasi yang

berupa lampu-lampu indikator.

 BAGIAN BAWAH

Bagian bawah digunakan untuk komponen yang bersifat


operasional yang berupa tombol atau switch.

Adapun bagian PINTU PANEL sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 56 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

B. Bagian Rumah Panel (dalam)

Pada bagian rumah panel ini digunakan untuk

menempatkan beberapa komponen yang bersifat sebagai

pengaman dan pengoperasian suatu sistem (komponen

kontrol) serta mempunyai unsur bertegangan secara

langsung.
Dengan tujuan agar tidak terlihat rumitnya pengkabelan

dan komponen rangkaian yang digunakan untuk sistem

tersebut.

 KOMPONEN RUMAH PANEL

Komponen pada rumah panel terdiri dari


1. Papan / plat

Digunakan untuk memasang dan menempatkan /

menempatlkan komponen pelengkap.


2. Pipa kabel / kanal kabel / cabel duct

Digunakan untuk jalur dan lewatnya semua kabel

penghantar (L dan N) di dalam panel.

3. Rel Omega

Digunakan untuk memasang dan menempelkan

komponen pengaman dan komponen kontrol.

 PEMASANGAN KOMPONEN DI RUMAH PANEL


1. Bagian Atas
Pada bagian atas digunakan untuk memasang atau

menempelkan komponen yang bersifat sebagai

www.totok1972.wordpress.com
Page 57 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

pengaman (protection) dan sumber tegangan

lainnya. Misal : MCB, Power Supply, ELCB

2. Bagian Bawah

Pada bagian bawah digunakan untuk memasang atau

menempelkan komponen yang bersifat sebagai

pengendali (kontrol). Misal : Kontaktor, Relay, PLC,


TIMER.

Adapun bagian RUMAH PANEL sebagai berikut :

www.totok1972.wordpress.com
Page 58 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

13. APLIKASI RANGKAIAN KONTROL


PADA DASAR TRAFFIC LIGHT
+24V
22 0V
8

TIM1

5 6
1 1 1 1 8

TIM4 TIM1 TIM2 TIM3 TIM2

4 3 4 3 4 3 4 3 5 6

8 8

TIM3 TIM3

5 6 5 6

2 2 2 2

TIM1 3 TIM2 3 TIM3 3 TIM4 3

7 7 7 7

0V
N

+24V
22 0V

S0 K1

13 8

S1 K1 T1

14 5 6
1
1 1 8
T1
T3 T2 T2
4 3
4 3 4 3 5 6

A1 2 2 2

K1 T1 5 T2 5 T3 5 L 1 L 2 L 3

A2 7 7 7
0V
N

www.totok1972.wordpress.com
Page 59 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

DAFTAR PUSTAKA

1. ELECTRICAL ENGINEERS REFERENCE BOOK


2. ELECTRICAL ENGINEERING HAND BOOK
SIEMENS
3. INDUSTRIAL ROBOTIC
4. NATIONAL ELECTRICAL CODE
5. MODERN CONTROL THEORY
6. MANUAL OPERATION OMRON
7. FESTO FLUIDSIM CATALOG
8. SCHNEIDER CATALOG

www.totok1972.wordpress.com
Page 60 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

JER BASUKI
MAWA BEA

JADI SUKSES
HARUS BERUSAHA

www.totok1972.wordpress.com
Page 61 of 60
BUKU PANDUAN SISWA KONTAKTOR

www.totok1972.wordpress.com
Page 62 of 60

Anda mungkin juga menyukai