Anda di halaman 1dari 12

Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Komponen Pengendali Motor Listrik


1. Kontaktor magnet (magnetic contactor)
Kontaktor magnet atau sakelar magnet ialah sakelar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan, artinya sakelar ini bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam
keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan
tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk
arus searah (DC) atau arus bola-balik (AC). Kontaktor AC pada inti magnetnya
dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan
tetap stabil, sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet yang dirancang untuk DC tidak dipasang cincin hubung pendek.
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan
timbul dan hilang setiap saat mengikuti bentuk gelombang arus AC.
Jika frekuensi arus AC 50 hertz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang.
Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 =0,02 detik yang menempuh dua kali titik
nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100
kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Gambar 3.1 : Kontaktor magnet


Untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus
maka dibuat belitan hubung pendek yang berfungsi sebagai pembangkit induksi
magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang .
Maka dengan adanya belitan hubung singkat arus magnet pada kontaktor akan dapat
dipertahankan secara terus menerus (kontinu).

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 1


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Bila kontaktor dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC, maka pada
kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas.
Sebaliknya bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan
hubung pendek diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang
disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap
detik 100 kali.
Kontaktor magnet akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85% dari
tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.
Ukuran kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka
(Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC ). Kontak
NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila
kontaktor bekerja kontak itu menutup /menghubung. Sedangkan kontak DC berarti
saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila
kontaktor bekerja kontak itu membuka .
Jadi fungsi kerja kontak NO dan kontak NC berlawanan.
Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelumkontak NO menutup.
Fungsi kontak–kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama
terdari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Konstruksi dari
kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya mempunyai luas
permukaan yang luas dan tebal.
Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis, dibawah ini contoh gambar kontak-
kontak pada kontaktor magnet.

Coil Kontak utama dan bantu

Standar IEC (International Electrotechnical Commission)

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 2


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Standar DIN (Deutsches Institut fur Normung)

Gambar 3.2 : Gambar kontak-kontak pada kontaktor magnet


Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama , yaitu arus yang diperlukan
untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawatbpemanas dan
sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu
arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu indicator,
dan lain-lain. Notasi dan penomoran Kontak-kontak kontaktor sebagai berikut :

Notasi
Kontak Jenis kontak Penggunaan
Huruf Angka
L1 L2 L3 1 3 5 NO Ke jala
R S T
Utama
U V W 2 4 6 NO Ke beban/motor

13 14 NO Pengunci
33 34
Bantu
43 44 NO Fungsi lain
dsb
Notasi
Kontak Jenis kontak Penggunaan
Huruf Angka
21 22
Pengaman dan
31 32 NC
fungsi lain
dsb
a - b
Kumparan magnet (coil) Notasi huruf
A1 - A2

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 3


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

2. Tombol tekan (push button)


Sakelar tombol tekan masih banyak sekali dipakai untuk mengontrol motor. Tombol
yang normal direncanakan untuk berbagai tipe yang mempunyai kontak normal
tertutup (Normally Closed = NC) atau normal membuka (Normally Open = NO).
Simbol-simbol yang digunakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
NO NC NO NC

Gambar 3.3 : Gambar simbol tombol tekan

Kontak NO akan menutup, jika tombol ditekan dan kontak NC akan membuka bila
tombol ditekan. Tombol NO digunakan untuk start, sedangkan tombol-tombol NC
digunakan untuk stop.
Di bawah ini adalah konstruksi tombol tekan jenis NO dan NC 1 tingkat dan 2 tingkat.

NO NC
Gambar 3.4 : Gambar tombol tekan 1 tingkat

Kontak NO
Kontak NC

Gambar 3.5 : Gambar tombol tekan 2 tingkat

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 4


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

3. Sakelar tekan batas (limit switch)


Sakelar tekan batas pada dasarnya merupakan sakelar yang bekerja bila mendapat
tekanan, bedanya dengan tombol tekan hanyalah pada pelayanannya. Pemakaiannya
adalah sebagai alat bantu kontrol dari pengontrol motor-motor yang memerlukan
penggunaan sakelar aktif dengan mesin tersebut. Sebagai contoh penggunaan
sakelar batas ini adalah pada pengontrolan membalik putaran motor secara otomatis,
menjalankan motor berurutan pada sistem ban transpor (conveyor), pemilihan berat
suatu benda, control pneumatic, dan lain-lain pengontrolan mesin secara otomatis.
Sakelar batas ini mempunyai kontak normal membuka (NO) dan normal munutup
(NC).
Konstruksi limit switch dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Kontak NC
Kontak NO
Kontak
common

Gambar 3.6 : Gambar limit switch

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 5


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

4. Thermal Over Load Relay (TOR)


Kontaktor yang diperdagangkan ada yang khusus kontaktor saja dan ada juga yang
dilengkapi dengan alat pengaman motor. Alat pengaman yang biasa digandeng
dengan kontaktor disebut thermal over load Relay (TOR) atau thermal beban lebih.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke
beban (motor). Gunanya untuk memberi perlindungan kepada motor dari kerusakan
akibat beban lebih.
Beberapa penyebab terjadinya beben lebih antara lain :
terlalu besarnya beban mekanik dari motor
arus strat yang terlalu besar atau motor berhenti secara mendadak
terjadinya hubung singkat
terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor akan mengalir pada belitan
motor yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk
menghindari hal itu terjadi dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol.
Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan
oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dari sifatnya
pelengkungan bimetal akibat yang ditimbulkan, akan menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (kontak 95 –96 membuka).

Ke kontaktor magnet (2, 4, 6)


Pengatur ampere

Reset

Kontak NC
Kontak NO

Ke motor listrik

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 6


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Reset

Pengatur ampere

Kontak NO Kontak NC
(97-98) (95-

IEC DIN

97 95 97 95

F F

2 4 5 98 96 2 4 5 98 96

IEC DIN

Gambar 3.7 Gambar Thermal Over Load berikut simbolnya

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 7


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Perlengkapan lain dari termal beban lebih ialah reset mekanis yang fungsinya untuk
mengembalikan kedudukan kontak 95-96 pada posisi semula (menghubung dalam
keadaan normal). Setelah reset ditekan maka kontak 95 – 96 yang semula membuka
akibat beban lebih akan kembali menutup. Bagian lain dari termal beban lebih ialah
pengatur batas arus.
Cara menghubungkan kontak dari thermal beban lebih seperti digam- barkan dalam
rangkaian kontrol (pengendali) di bawah ini.

5. Relay penunda waktu (time delay relay)


Relay penunda waktu banyak digunakan pada instalasi motor terutama pada instalasi
yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Relay penunda waktu ini banyak jenisnya, diantaranya yang menggunakan rangkaian
elektronik dan dilengkapai dengan relay.
Relay berfungsi sebagai out put (keluaran) untuk melayani beban diantaranya
kontaktor magnet, lampu-lampu dan lain sebagainya.
Konstruksi Relay penunda waktu dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 8


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Simbol Time Delay Relay

2 4 3 5 6

7 1 8

Gambar 3.8 Gambar diagram, konstruksi dan simbol Relay Penunda


waktu

6. Lampu Indikator :
Lampu-lampu indikator merupakan
komponen yang digunakan sebagai lampu
tanda.
Lampu-lampu tersebut digunakan untuk
berbagai keperluan misalnya untuk lampu
indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan
T ( merah, kuning, hijau).
Selain itu juga untuk lampu indikator kerja
sebuah sistem kontrol misalnya lampu merah
untuk lampu power (lampu stand by), lampu
kuning untuk over load (beban lebih), dan
lampu hijau untuk lampu kerja.

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 9


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Gambar 3.9 Gambar lampu indikator

7. Motor Cicuit Breaker :


Motor Cicuit Breaker adalah pengaman motor listrik beserta rangkaiannya dari
gangguan akibat adanya hubung pendek (short circuit). Apabila tidak ada Motor
Circuit Breaker maka dapat menggunakan Miniatur Circuit Breaker (MCB) baik untuk
keperluan sumber 1 fasa atau 3 fasa.

Gambar 3.10 Motor Circuit Breaker

Gambar 3.11 Simbol Motor Circuit Breaker

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 10


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Gambar 3.12 Miniatur Circuit Breaker 1 phasa dan 3 phasa

Gambar 3.13 Simbol MCB (Miniatur Circuit Breaker ) 1 phasa dan 3 phasa

Untuk pengaman motor listrik beserta rangkaiannya dari gangguan akibat adanya
hubung pendek (short circuit) selain menggunakan Motor Circuit Breaker dan
Miniatur Circuit Breaker (MCB) bisa juga menggunakan FUSE atau NH FUSE seperti
gambar di bawah ini.

Gambar 3.14 Fuse

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 11


Bahan Ajar Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL

Gambar 3.15 NH Fuse

Gambar 3.16 Simbol Fuse atau NH Fuse

DISUSUN OLEH : UNDANG HIDAYAT 12

Anda mungkin juga menyukai