BAB I
ATRIBUT
Pasal 1
BENDERA PUSAKA
Bendera pusaka berukuran 160 x 120 cm yang berwarna dasar biru dongker dengan lambang
HMM Politeknik Sukabumi berada tepat di tengah.
Pasal 2
Pin
Pin lambang HMM POLITEKNIK SUKABUMI berbentuk segi delapan dengan warna emas
untuk pengurus dan warna biru dongker untuk anggota.
Ket : 1. Pin Anggota HMM Poltek SMI 2. Pin Pengurus HMM Poltek SMI
Pasal 3
Syal
Syal berbentuk segitiga sama kaki dengan ukuran alas 100 cm dan tinggi 56 cm berwarna biru
dongker dengan lambang HMM Politeknik Sukabumi.
Pasal 4
Kemeja
Kemeja berbentuk PDH. Menetapkan Bendera merah putih dengan ukuran tertentu berada
dilengan kanan atas lalu dibawahnya menetapkan logo M Solver FMMI dengan ukuran
tertentu, lalu dilengan sebelah kiri logo HMM Politeknik Sukabumi dan warna dasar kemeja
hitam.
Ket :
Jaket bermodel parka berwarna biru dongker dengan warna bagian dalam abu-abu
menetapkan Logo M Solver FMMI dengan ukuran tertentu berada di lengan kanan lalu Logo
HMM Politeknik Sukabumi berada di sebelah kiri dada lalu di bagian belakang bertuliskan
Himpunan Mahasiswa Mesin Politeknik Sukabumi dengan ukuran tertentu dan berwarna abu-
abu
Pasal 6
Logo M Solver
Pasal 7
Logo Bendera Merah Putih
Logo bendera merah putih dengan ukuran disesuaikan dengan logo sebelumnya.
BAB II
PEMBUATAN, PENGGUNAAN DAN PEMAKAIAN ATRIBUT.
Pasal 8
Pembuatan
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pembuatan atribut HMM Politeknik Sukabumi harus
sepengetahuan dan seizin dari ketua HMM Politeknik Sukabumi dan dikelola oleh pengurus
HMM Politeknik Sukabumi.
Pasal 9
Bendera pusaka
Bendera pusaka HMM Politeknik Sukabumi digunakan pada acara-acara kegiatan resmi
internal dan eksternal HMM Politeknik Sukabumi selama tidak melanggar AD/ART dan
GBHP yang berlaku.
Pasal 10
Pin
1. Pin digunakan dan dipakai pada kegiatan atau acara-acara resmi, tidak resmi, maupun
diluar acara-acara HMM Politeknik Sukabumi selama tidak melanggar AD/ART dan
GBHP yang berlaku.
2. Pin dipakai dan dipasang didada sebelah kiri pada acara-acara resmi maupun tidak resmi.
Pasal 11
Syal
1. Syal digunakan dan dipakai pada kegiatan atau acara-acara resmi maupun tidak resmi
yang diselenggarakan oleh HMM Politeknik Sukabumi selama tidak melanggar AD/ART
dan GBHP yang berlaku.
2. Syal dipasang atau diikatkan dileher atau dilengan.
Pasal 12
Kemeja
1. Kemeja digunakan dan dipakai pada kegiatan atau acara-acara resmi maupun tidak resmi
yang diselenggarakan oleh HMM Politeknik Sukabumi selama tidak melanggar AD/ART
dan GBHP yang berlaku.
2. Kemeja himpunan wajib digunakan pada hari kamis.
Pasal 13
Jaket
1. Jaket dipakai pada acara-acara resmi maupun tidak resmi yang diselenggarakan oleh
HMM Politeknik Sukabumi selama tidak melanggar AD/ART dan GBHP yang berlaku.
2. Jaket wajib digunakan pada hari senin.
BAB III
SURAT-SURAT
Pasal 14
Stempel Surat
1. Stempel Surat digunakan pada setiap surat resmi yang dibuat atau dikeluarkan oleh badan
pengurus HMM Politeknik Sukabumi yang mengatas namakan organisasi .
2. Tidak diperkenankan menggunakan stempel untuk hal-hal lain seperti kepentingan
pribadi yang mengatas namakan HMM Politeknik Sukabumi.
Pasal 15
Kop Surat
1. Kop surat hanya boleh digunakan untuk surat-surat resmi yang dibuat oleh badan
pengurus HMM Politeknik Sukabumi baik yang bersifat internal maupun eksternal.
2. Tidak diperkenankan menggunakan kop surat untuk hal-hal lain.
Pasal 16
Jenis dan Nomor Surat
1. Surat menyurat HMM Politeknik Sukabumi terdiri dari :
a. Surat ketetapan
b. Surat keputusan
c. Surat Perintah
d. Surat Tugas
e. Surat Jalan
2. keterangan surat
a. Surat-surat HMM Politeknik Sukabumi bersifat resmi
b. Surat-surat HMM Politeknik Sukabumi mempergunakan
kop surat untuk stempel HMM Politeknik Sukabumi.
c. Hal-hal yang belum diatur, akan diatur kemudian
berdasarkan kebijakan badan pengurus
HMM Politeknik Sukabumi.
3. penomoran surat
a. Surat ketetapan mempunyai nomor
No : …./….-TAP/MUBES HMM POLITEKNIK SUKABUMI/…./20XX
b. Surat Keputusan mempunyai nomor
No : …./….-SK/MUBES HMM POLITEKNIK SUKABUMI/…./20XX
c. Surat Perintah mempunyai nomor
No : …./….-SP/HMM POLITEKNIK SUKABUMI/…./20XX
d. Surat Tugas mempunyai nomor
No : …./….-ST/HMM POLITEKNIK SUKABUMI/…./20XX
e. Surat Jalan mempunyai nomor
No : …./….-SJ/HMM POLITEKNIK SUKABUMI/…./20XX
f. Surat Biasa mempunyai nomor
No : …./….-HMM POLITEKNIK SUKABUMI/…./20XX
g. Surat Kepanitiaan mempunyai nomor
No : …./….-Pan/HMM POLITEKNIK SUKABUMI/…./20XX
BAB IV
SERAH TERIMA JABATAN
Pasal 17
Sistem Serah Terima Jabatan
1. Serah terima jabatan ketua badan pengurus diselenggarakan pada acara pelantikan badan
pengurus HMM Politeknik Sukabumi yang baru.
Serah terima jabatan berupa :
a. Serah terima dari segala aktivitas kepengurusan.
b. Serah terima aktivitas dan segala dokumen organisasi.
c. Serah terima barang-barang inventaris organisasi.
d. Serah terima keuangan.
2. Serah terima jabatan dari ketua yang lama ke ketua yang baru, ditandai dengan
penandatanganan berita acara.
3. Lamanya jabatan ketua adalah 1 (satu) periode.
4. Serah terima jabatan harus dihadiri 1/2+1 anggota HMM Politeknik Sukabumi secara
simbolis yang diberikan oleh ketua jurusan atau direktur Politeknik Sukabumi.
5. Serah terima jabatan harus disertai dengan Sumpah Jabatan yang dibacakan oleh Ketua
Prodi Teknik Mesin atau Direktur Politeknik Sukabumi dan diucap ulang oleh seluruh
pengurus HMM Politeknik Sukabumi yang baru.
6. Hal-hal yang belum diatur dalam serah terima jabatan akan diatur ulang dan disesuaikan.
BAB V
KEPANITIAAN
Pasal 18
Sistem pemilihan kepanitiaan
1. Ketua panitia dipilih pada rapat anggota yang diselenggarakan oleh badan pengurus HMM
Politeknik Sukabumi.
2. Pemilihan dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia.
3. Ketua panitia terpilih adalah calon yang terpilih dengan suara terbanyak.
4. Calon ketua panitia yaitu anggota yang mencalonkan dirinya atau yang dicalonkan oleh
anggota lainnya atas persetujuan calon yang bersangkutan.
5. Ketentuan lain disesuaikan dengan badan pengurus HMM Politeknik Sukabumi.
Pasal 19
Kriteria Ketua Panitia
1. Ketua panitia adalah anggota HMM Politeknik Sukabumi.
2. Masa aktif tercatat sebagai mahasiswa Mesin Politeknik Sukabumi.
3. Anggota yang aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh HMM Politeknik Sukabumi.
4. Berdedikasi dan mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi dalam hal-hal tertentu
dapat ditambah ketentuan lain berdasarkan kebijaksanaan badan pengurus HMM
Politeknik Sukabumi.
Pasal 20
Anggota Kepanitiaan
Kepanitiaan terdiri dari anggota HMM Politeknik Sukabumi berdasarkan kebutuhan.
Pasal 21
Hak Dan Kewajiban Panitia
1. Panitia berhak merencanakan, menyusun dan melaksanakan segala sesuatu untuk
kepentingan asal tidak bertentangan dengan AD/ART serta GBHP HMM Politeknik
Sukabumi.
2. Panitia berhak mengajukan proposal kegiatan kepada lembaga, perusahaan, instansi lain
untuk mendapatkan dana kegiatan.
3. Panitia berhak bekerja sama dengan organisasi lain atas seijin badan pengurus HMM
Politeknik Sukabumi.
4. Panitia berkewajiban menyelesaikan tugas-tugas kepanitiaan dan membuat laporan
pertanggung jawaban (LPJ) tentang kegiatan keseluruhan dari panitia untuk disampaikan
kepada badan pengurus HMM Politeknik Sukabumi.
BAB VI
Rekomendasi Anggota
Pasal 22
1. Badan pengurus dapat merekomendasikan Tamu Kehormatan HMM Politeknik Sukabumi
pada rapat baik atas inisiatif badan pengurus atau permintaan anggota yang bersangkutan.
2. Setiap individu dapat diterima atau diangkat sebagai anggota HMM Politeknik Sukabumi
melalui rapat dengan rekomendasi dari badan pengurus dan persetujuan peserta rapat.
BAB VII
Keanggotaan
Pasal 23
1. Seluruh anggota HMM politeknik Sukabumi berkewajiban menjungjung tinggi nama baik
almamater Politeknik Sukabumi dan HMM Politeknik Sukabumi.
2. Seluruh anggota HMM Politeknik Sukabumi wajib menaati dan melaksanakan AD/ART
dan GBHP HMM Politeknik Sukabumi.
3. Seluruh anggota HMM Politeknik Sukabumi tidak diperkenankan membagi informasi
internal HMM Politeknik Sukabumi kepada pihak lain tanpa izin dari badan pengurus
HMM Politeknik Sukabumi.
4. Setiap anggota HMM Politeknik Sukabumi wajib membantu badan pengurus dalam
merealisasikan program kerja HMM Politeknik Sukabumi.
5. Setiap anggota HMM Politeknik Sukabumi berkewajiban memakai atribut HMM
Politeknik Sukabumi pada kegiatan resmi HMM Politeknik Sukabumi.
6. Setiap anggota HMM Politeknik Sukabumi tidak diperkenankan membawa nama HMM
Politeknik Sukabumi untuk kepentingan pribadi.
7. Setiap anggota HMM politeknik Sukabumi tidak diperkenankan menjalin kerja sama
dengan organisasi lain dengan mengatas namakan HMM Politeknik Sukabumi tanpa seizin
badan pengurus HMM Politeknik Sukabumi.
8. Setiap anggota HMM Politeknik Sukabumi yang diutus keluar oleh badan pengurus HMM
politeknik Sukabumi untuk menghadiri atau mengikuti acara organisasi lain harus atau
diwajibkan memakai atribut HMM Politeknik Sukabumi.
9. Setiap anggota HMM Politeknik Sukabumi yang melakukan kegiatan yang mengatas
namakan HMM Politeknik Sukabumi harus berlaku sopan dan menjaga nama Baik.
BAB VIII
Sanksi
Pasal 24
1. Setiap anggota HMM Politeknik Sukabumi yang melanggar AD/ART dan GBHP HMM
Politeknik Sukabumi yang berlaku akan dikenai sanksi berupa :
a. Peringatan secara lisan.
b. Peringatan secara tulisan.
c. Scorsing yang ditentukan oleh pengurus HMM Politeknik Sukabumi.
d. Dikeluarkan dari keanggotaan dengan diambil semua atribut HMM Politeknik
Sukabumi yang dimilikinya dan membuat pernyataan secara tertulis diatas materai
6000.
2. Tata cara pelaksanaan sanksi diatur dalam pelaksanaan berdasarkan badan pengurus HMM
Politeknik Sukabumi serta berdasarkan rapat anggota.
3. Setiap anggota HMM Politeknik Sukabumi yang melakukan kesalahan atau melanggar
AD/ART dan GBHP harus siap menerima sanksi yang dijatuhkan oleh badan pengurus
HMM Politeknik Sukabumi berdasarkan rapat anggota.
BAB IX
Pemberhentian Anggota
Pasal 25
1. Anggota atau pengurus diberhentikan dari keanggotaan dikarenakan :
a. Permohonan izin kepada ketua serta persetujuan anggota HMM Politeknik Sukabumi.
b. Diberhentikan secara tidak terhormat oleh badan pengurus HMM Politeknik Sukabumi
melalui rapat anggota dikarenakan telah melanggar AD/ART dan GBHP HMM
Politeknik Sukabumi.
c. Tidak aktif dalam kegiatan HMM Politeknik Sukabumi selama 1 periode.
BAB X
Perubahan GBHP
Pasal 26
1. Usulan perubahan GBHP HMM Politeknik Sukabumi dapat diajukan oleh anggota kepada
pengurus harian dengan persetujuan ½ n+1 dari anggota yang aktif.
2. GBHP perlu ditinjau kembali sekali dalam 1 tahun kemudian disahkan kembali dalam
musyawarah besar.
3. GBHP HMM Politeknik Sukabumi dapat diubah apabila pada musyawarah besar tersebut
disepakati ½ n+1 dari anggota yang hadir.
4. Apabila dalam musyawarah besar tidak tercapai kesepakatan maka diputuskan untuk
kembali ke peraturan GBHP HMM Politeknik Sukabumi yang lama.
BAB XI
Penutup
Pasal 27
GBHP yang belum diatur akan diatur oleh Badan Pengurus HMM Politeknik Sukabumi dan
mengacu pada AD/ART yang telah disahkan.
MUSYAWARAH BESAR
HIMPUNAN MAHASISWA MESIN POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
BAB I
Dasar dan sifat
pasal 1
Pemilihan ketua HMM berdasarkan AD/ART HMM Politeknik Sukabumi.
Pasal 2
Pemilihan ketua HMM Politeknik Sukabumi dapat dilakukan dengan mengajukan sendiri atau
di ajukan oleh anggota.
Pasal 3
Pemilihan Ketua HMM Politeknik Sukabumi bersifat langsung, rahasia, jujur, dan adil.
BAB II
TUJUAN PEMILIHAN KETUA HMM POLITEKNIK SUKABUMI
Pasal 4
1. Meneruskan mekanisme kerja HMM Politeknik Sukabumi.
2. Meneruskan tongkat estafet kepemimpinan HMM Politeknik Sukabumi.
3. Memiliki ketua yang kompeten dan sesuai dengan keinginan anggota.
4. Mampu membuat HMM Politeknik Sukabumi lebih baik dari periode sebelumnya.
BAB III
TAHAPAN-TAHAPAN
Pasal 5
1. Tahapan bakal calon Ketua HMM Politeknik Sukabumi.
2. Tahapan calon Ketua HMM Politeknik Sukabumi.
3. Tahapan Kampanye calon Ketua HMM Politeknik Sukabumi.
4. Tahapan pemilihan Ketua HMM Politeknik Sukabumi.
BAB IV
TAHAPAN BAKAL CALON KETUA
Pasal 6
1. Bakal calon Ketua HMM Politeknik Sukabumi dapat mencalonkan atau di calonkan oleh
anggota HMM Politeknik Sukabumi.
2. Bakal calon adalah anggota HMM Politeknik Sukabumi.
3. Bakal calon minimal dua dan maksimal sebanyak-banyaknya dari anggota HMM
Politeknik Sukabumi.
4. Apabila dipilih oleh anggota dan bersedia, maka bakal calon harus mengikuti prosedur
pemilihan ketua.
BAB V
TAHAPAN CALON KETUA HIMPUNAN
Pasal 7
1. Calon ketua telah mengikuti tahapan sesuai dengan pasal enam.
2. Calon ketua dapat dikatakan sah keikutsertaanya dalam pemilihan ketua, apabila sudah
memenuhi kriteria didalam tata cara pemilihan ketua HMM Politeknik Sukabumi.
3. Calon ketua minimal dua dan maksimal sebanyak-banyaknya.
4. Calon ketua yang memenuhi syarat berhak mengikuti kampanye dari pemilihan ketua
HMM POLITEKNIK SUKABUMI.
BAB VI
TAHAPAN PEMILIHAN UMUM
Pasal 8
1. Calon ketua telah mengikuti tahapan sesuai pasal tujuh.
2. Semua calon berhak mengikuti kampanye di musyawarah besar.
3. Tahapan pemilihan ketua dilaksanakan dalam musyawarah besar HMM Politeknik
Sukabumi yang dipimpin oleh pimpinan sidang.
BAB VII
PESERTA
Pasal 9
Peserta pemilihan calon ketua HMM Politeknik Sukabumi adalah anggota HMM
Politeknik Sukabumi.
BAB VIII
HAK SUARA
Pasal 10
1. Setiap peserta hanya memiliki 1 (satu) suara.
2. Hak suara peserta tidak dapat diwakilkan atau diwakili.
3. Calon ketua berhak menggunakan hak suara.
4. Ketua terpilih HMM Politeknik Sukabumi adalah calon yang mendapatkan suara
terbanyak dari hasil pemungutan suara.
5. Ketentuan :
a. Apabila terjadi 2 (dua) atau lebih calon ketua yang memiliki jumlah suara terbanyak
yang sama, maka dapat diputuskan secara musyawarah mufakat
b. Jika point 5.a tidak terlaksana, maka dilaksanakan voting ulang.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 11
1. Yang belum diatur dalam peraturan ini diserahkan pada peserta musyawarah besar.
2. Penentuan tata cara pemilihan ketua HMM Politeknik Sukabumi ini berlaku sejak tanggal
ditentukan.
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
Memutuskan
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
1. Pemilihan dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
(LUBER JURDIL).
2. Pelaksanaan pemilihan dipimpin oleh pimpinan musyawarah besar.
3. Calon ketua adalah anggota HMM Politeknik Sukabumi Tingkat II yang mencalonkan
dirinya atau dicalonkan oleh anggota lain atas persetujuan calon.
4. Calon ketua adalah anggota HMM Politeknik Sukabumi yang memenuhi persyaratan
sebagai calon ketua yang telah ditetapkan oleh tata cara pemilihan ketua.
5. Setiap peserta musyawarah besar berhak memilih salah satu calon ketua yang telah
ditetapkan.
6. Ketua HMM Politeknik Sukabumi adalah calon yang mendapatkan suara terbanyak
dari hasil pemungutan suara.
7. Apabila pada pemilihan tersebut terdapat 2 atau lebih calon yang jumlah suaranya
sama akan diadakan musyawarah untuk mufakat terhadap calon yang jumlahnya sama
tersebut.
8. Apabila pada musyawarah mufakat tersebut tetap sama, maka keputusan diambil
secara voting.
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG
MUSYAWARAH BESAR
HMM POLITEKNIK SUKABUMI
PRESIDIUM SIDANG