Anda di halaman 1dari 48

Diklat Pengawas

Koperasi Se-Bali
Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Bali

ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH


TANGGA, DAN PERATURAN KHUSUS
Agung Surabrata, SE., MM.
Agung Surabrata, SE., MM Spesifikasi :
WA. 081 338 567 673
Konsultan Pendamping Koperasi dan UMKM
Dosen Fak. Ekonomi & Bisnis UNMAS, Denpasar
Asesor Koperasi Jasa Keuangan
Asesor Pendamping UKM
Fasilitator
Pendamping Program Pemberdayaan
Pengurus Koperasi

Agung Surabrata, SE., MM.


TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan :

1. Dapat memahami hirarki peraturan perundang-


undangan dalam perkoperasian.
2. Mengerti Fungsi dan Tujuan dari AD, ART, dan Persus
3. Mampu membuat AD, ART, dan Persus
4. Dapat mengimplementasikan AD, ART, dan Persus
dalam pengelolaan dan pengawasan usaha koperasi.

Agung Surabrata, SE., MM.


PENDAHULUAN
2 November 2O2O 2 Februari 2O21

PERATURAN
BARU 2 UU dicabut
TENTANG 82 UU dirubah
KOPERASI

Agung Surabrata, SE., MM.


PENDAHULUAN
UU No.11 Tahun 2020
1 Pasal 6 (1) Koperasi Primer dibentuk paling sedikit oleh 9 (sembilan) orang
2 Pasal 22 (3) Rapat Anggota dapat dilakukan secara daring dan/atau luring
3 Pasal 21 (2) Koperasi yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
wajib memiliki dewan pengawas syariah.
4 Pasal 43 (2) Usaha Koperasi dapat dilaksanakan secara tunggal usaha atau serba usaha
5 Pasal 44A
(1) Koperasi dapat menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
(2) Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempunyai dewan
pengawas syariah.

Agung Surabrata, SE., MM.


PENDAHULUAN
Kemudahan Penyelenggaraan Koperasi (PP 7/2021)
1 Pasal 3 (1) Koperasi primer dibentuk paling sedikit oleh 9 (sembilan) orang.
2 Pasal 6 (2) Rapat pembentukan Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan secara daring dan/atau luring. (3) Hasil rapat dinyatakan dengan notulen
atau berita acara yang ditandatangani oleh pimpinan rapat, dalam bentuk paraf atau
tanda tangan dengan tinta basah atau elektronik.
3 Pasal 8 (1) Rapat anggota dapat dilaksanakan secara daring dan atau luring.
4 Pasal 9 (2) Laporan Kop. disampaikan melalui sistem pelaporan secara elektronik.
5 Pasal 11 (1) Kegiatan usaha Koperasi dapat dilaksanakan secara: a. tunggal usaha; atau
b. serba usaha. (4) Kegiatan usaha Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b harus memiliki bidang usaha inti. (6) Kegiatan usaha Koperasi dapat memiliki
dan/atau memanfaatkan platform teknologi digital untuk mendorong akselerasi dan
integrasi serta daya saing.

Agung Surabrata, SE., MM.


PENDAHULUAN
Pelindungan Koperasi (PP 7/2021)
1 Pasal 19, Dalam rangka pemberian pelindungan kepada Koperasi, Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah: a. menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh
diusahakan Koperasi; dan b. menetapkan bidang dan sektor usaiha di suatu wilayah
yang telah berhasil diusahakan oleh Koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan
usaha lainnya.

2 Pasai 20, Selain pelindungan terhadap Koperasi sebagaimana dimaksud dalaan Pasal
19, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat melakukan pemulihan usaha
Koperasi dalam kondisi darurat tertentu melalui : a. restrukturisasi kredit; b.
rekonstruksi usaha; c. bantuan modal; dan/atau d. bantuan bentuk lain.

Agung Surabrata, SE., MM.


PENDAHULUAN
Pemberdayaan Koperasi (PP 7/2021)
1 Pasal 2 1 (1) Dalam melakukan pemberdayaan Koperasi melalui menumbuhkan iklim
usaha, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan dalam aspek
paling sedikit: a. kelembagaan; b. produksi; c. pemasaran; d. keuangan; dan e. inovasi
dan teknologi.
2 Pasal 22 (2) Pemerintah Daerah sesuai wilayah dan kewenangannya menyusun rencana
tahunan dan menyediakan alokasi anggaran program kemudahan, pelindungan, dan
pemberdayaan usaha Koperasi.
3 Pasal 25 Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan pemberdayaan bagi
Koperasi yang melakukan kegiatan usaha tertentu di sektor: a. kelautan dan perikanan;
b. angkutan perairan pelabuhan; c. kehutanan; d. perdagangan; dan e. pertanian.

Agung Surabrata, SE., MM.


HIRARKI PERUNDANG –
UNDANGAN KOPERASI
UU ✓ UU 25/1992
✓ UU 11/2020
Peraturan Internal
1
2 PERMEN
PP 3
ART
4
5
AD
6
Peraturan Eksternal
PERSUS

Agung Surabrata, SE., MM.


DASAR HUKUM
1. UU Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.
2. UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. PP. Nomor 4 tahun 1994 tentang persyaratan dan tatacara pengesahan akta pendirian dan
perubahan anggaran dasar koperasi.
4. PP. Nomor 17 tahun 1994 tentang pembubaran koperasi oleh pemerintah
5. PP. Nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan simpan pinjam oleh koperasi.
6. PP. Nomor 33 tahun 1998 tentang modal penyertaan pada koperasi.
7. PP Nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM
8. Permenkop nomor 10/2015 tentang Kelembagaan Koperasi.
9. Permenkop nomor 11/2015 tentang Pemupukan Modal Penyertaan pada Koperasi
10. Permenkop nomor 13/2015 tentang Pedoman Akuntansi bagi Koperasi.
11. Permenkop nomor 02/2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha
Kecil Dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015 Tentang Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi
12. Permenkop nomor 17/2015 tentang Pengawasan bagi Koperasi
13. Permenkop nomor 19/2015 tentang Rapat Anggota Tahunan Koperasi
14. Permenkop Nomor 09 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Dan Pembinaan Perkoperasian

Agung Surabrata, SE., MM.


ANGGARAN DASAR KOPERASI

Agung Surabrata, SE., MM.


AD KOPERASI

1 2

Anggaran Dasar Koperasi adalah Anggaran Dasar memuat


aturan dasar tertulis yang ketentuan-ketentuan pokok yang
memuat keterangan sebagaimana merupakan dasar bagi tata
dimaksud dalam Pasal 8 Undang- kehidupan koperasi, sehingga
didalamnya dimuat hal-hal yang
Undang Nomor 25 Tahun 1992
harus disusun secara ringkas,
Tentang Perkoperasian singkat, jelas dan mudah
dimengerti oleh siapapun

Agung Surabrata, SE., MM.


TUJUAN ANGGARAN DASAR
11 Untuk menunjukkan adanya kejelasan dari pada tata kehidupan koperasi yang
bersangkutan;

22 Untuk memudahkan tercapainya sasaran yang dikehendaki para anggota sesuai


dengan tujuan pembentukan koperasi;

33 siapa pun, terutama oleh alat-alat perlengkapan organisasi koperasi itu sendiri;
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan organisasi koperasi oleh

44 Terbentuk suatu organisasi usaha ekonomi rakyat yang berhak melaksanakan


kegiatan-kegiatannya;

5 koperasi yang bersangkutan, misalnya; anggaran rumah tangga dan peraturan-


Sebagai dasar penyusunan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku untuk

peraturan lainnya.
Agung Surabrata, SE., MM.
KETENTUAN POKOK AD

3 4
1 2
Manajemen
Modal dan
Kegiatan keuangan;
Struktur
usaha;
organisasi;

Agung Surabrata, SE., MM.


KETENTUAN POKOK AD

1 Pengaturan Organisasi
a. Nama dan tempat kedudukan;
b. Maksud dan tujuan;
c. Landasan dan azas;
d. Keanggotaan;
e. Perangkat organisasi;
f. Rapat-rapat termasuk rapat anggota;
g. Jangka waktu berdirinya;
h. Sanksi.
Agung Surabrata, SE., MM.
KETENTUAN POKOK AD

2 Pengaturan Kegiatan Usaha

a. Kegiatan usaha yang dijalankan koperasi;


b. Pendapatan koperasi, sisa hasil usaha
(SHU) dan pembagiannya;
c. Tanggungan;
d. Tahun buku koperasi.

Agung Surabrata, SE., MM.


KETENTUAN POKOK AD

3 Pengaturan Modal dan Keuangan

a. Modal sendiri;
b. Modal pinjaman;
c. Modal penyertaan.

Agung Surabrata, SE., MM.


KETENTUAN POKOK AD

4 Pengaturan Manajemen
a. Wewenang, hak, tugas, kewajiban dan
tanggung jawab dari perangkat organisasi
dan pengelola koperasi;
b. Hubungan kerja antar perangkat organisasi
dan antara perangkat organisasi
dengan pengelola usaha koperasi;
c. Laporan keuangan koperasi.
Agung Surabrata, SE., MM.
ISI AD KOPERASI
Pada dasarnya hal-hal yang harus dimuat dalam Anggaran Dasar Koperasi
sekurang-kurangnya meliputi (permenkop 10/2015):

a. Daftar nama pendiri;


b. Nama dan tempat kedudukan;
c. Jenis Koperasi;
d. Maksud dan tujuan;
e. Jangka waktu berdiri;
f. Ketentuan mengenai keanggotaan;
g. Jumlah setoran simpanan pokok, sebagai modal awal;

Agung Surabrata, SE., MM.


ISI AD KOPERASI
i. Permodalan;
j. Rapat anggota;
k. Pengawas;
l. Pengurus;
m. Pengelolaan dan pengendalian;
n. Bidang usaha;
o. Pembagian Sisa Hasil Usaha;
p. Ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status
badan hukum; dan
q. Ketentuan mengenai sanksi.

Agung Surabrata, SE., MM.


ISI AD KOPERASI

Materi anggaran dasar koperasi dapat


diperluas dengan menetapkan hal-hal
lain yang diperlukan sesuai dengan
kepentingan anggota, organisasi atau
usaha koperasi yang bersangkutan,
sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan.

Agung Surabrata, SE., MM.


QUESTION

Waduuuh…….. Anggaran Dasar kami


isinya tidak begitu ?

Soalnya dibuat sudah 15 tahun yang


lalu………………..

Agung Surabrata, SE., MM.


PERUBAHAN AD KOPERASI
Permenkop 10/2015 ttg Kelembagaan Koperasi
Pasal 15
(1) Materi perubahan anggaran dasar koperasi dapat menyangkut beberapa hal sesuai
dengan kepentingan dan kebutuhan anggota.
(2) Perubahan anggaran dasar koperasi yang menyangkut perubahan bidang usaha,
penggabungan, pembagian koperasi wajib mendapat pengesahan dari Pejabat
yang berwenang.
(3) Perubahan anggaran dasar koperasi yang tidak menyangkut perubahan bidang
usaha, penggabungan, pembagian koperasi cukup dilaporkan secara tertulis
kepada Pejabat yang berwenang
(4) Permohonan pengesahan perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diajukan secara tertulis oleh Pengurus melalui Notaris.

Agung Surabrata, SE., MM.


ANGGARAN RUMAH TANGGA

Agung Surabrata, SE., MM.


DIFINISI ART KOPERASI

Anggaran Rumah Tangga adalah peraturan pokok organisasi


sebagai terjemahan AD yang lebih detail dan operasional.

ART berfungsi untuk mengisi yang tidak ada dalam AD dan


mendetailkan yang belum jelas dalam AD. ART sebagai
sumber untuk berbagai peraturan dasar maupun pedoman
teknis operasional

Agung Surabrata, SE., MM.


FUNGSI ART KOPERASI

Sebagai acuan
peraturan dasar,
kebijakan,
Sebagai pedoman, dan
1 pelengkap 3 petunjuk
batang tubuh AD operasional
Sebagai terjemahan Sebagai pedoman
dan penjelasan AD 2 kerja intern 4
organisasi

Agung Surabrata, SE., MM.


POIN-POIN PENTING YANG
HARUS MASUK DALAM (ART)

1. Nama dan tempat kedudukan Koperasi (sudah menyebutkan Kantor Pusatnya


“dimana”, pindah alamat, logo dan stampel internal koperasi)
2. Landasan, azas dan tujuan.
3. Jangka waktu pendirian
4. Nilai dan prinsip
5. Keanggotaan (persyaratan menjadi anggota, ==penerimaan dan penolakan
anggota==, hak dan kewajiban anggota, pendidikan anggota, pemberhentian
anggota)
6. Perangkat Organisasi : Rapat Anggota (sistem delegasi), Pengawas dan Pengurus,
(untuk Koperasi Syariah mencantumkan Dewan Pengawas Syariah), periode masa
bhakti (termasuk persyaratan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan
Pengawas, tugas dan kewenangan Pengawas dan Pengurus).

Agung Surabrata, SE., MM.


POIN-POIN PENTING YANG
HARUS MASUK DALAM (ART)
7. Pengelolaan organisasi usaha: Manajemen SDM (struktur, corporate secretary/
organisasi pendukung, rekruitmen, penempatan, jenjang karier, pendidikan
karyawan, sistem penggajian, pemberhentian karyawan, serikat karyawan)
8. Pengelolaan usaha : (jenis-jenis usaha, jenis produk, Modal usaha, siklus arus
barang/jasa, perijinan yang diperlukan, sistem akuntansinya, kemitraan usaha,
penetapan kriteria kerugian karena kelalaian dalam pengelolaan dan kerugian
karena aktivitas usaha koperasi)
9. Permodalan ; simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi (ketentuan simpanan
pokok dan simpanan wajib), penerbitan surat utang, obligasi, modal penyertaan,
hibah dalam negeri, hibah luar negeri, pinjaman kepada pihak ketiga,

Agung Surabrata, SE., MM.


POIN-POIN PENTING YANG
HARUS MASUK DALAM (ART)
10. Sisa Hasil Usaha dan Dana Cadangan (prosentase pembagian SHU, pemanfaatan
dana cadangan, ketentuan yang mengatur tentang pembebanan defisit usaha)
11. Pengawasan (instrumen evaluasi kinerja dan pelaporan, pengawasan eksternal dan
internal, syarat penunjukan KAP = paling banyak dua kali penunjukan), Pengaturan
tentang mekanisme investasi. (aktiva tetap, penyertaan modal pada badan usaha
lain)
12. Penggabungan, Peleburan dan Pemisahan Koperasi.
13. Pembubaran Koperasi (hapusnya Badan Hukum, ketentuan mengenai tanggung
jawab anggota dalam pembubaran Koperasi)
14. Sanksi (sanksi keanggotaan, sanksi Pengawas, sanksi Pengurus dan sanksi Karyawan)
15. Ketentuan Lain-lain
16. Ketentuan Penutup.

Agung Surabrata, SE., MM.


PERATURAN KHUSUS

Agung Surabrata, SE., MM.


PERATURAN KHUSUS

Peraturan khusus adalah suatu rencana organisasi dan


semua sistem, prosedur serta ketentuan yang terkoordinasi
yang dianut oleh suatu organisasi untuk menjamin
keamanan harta kekayaan organisasi, keakuratan data
akuntansi, mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas,
serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Agung Surabrata, SE., MM.


CARA MEMBUAT DAN MENYUSUN
PERATURAN KHUSUS

1. Membentuk Panitia/Tim Penyusun PERSUS


2. Pembuatan Sasaran PERSUS
3. Konsultasikan Atau Diskusikan Dengan Ketua
4. Menentukan Batas Waktu Penyusunan PERSUS
5. Bekerja Sama Dengan Pakar
6. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan PERSUS

Agung Surabrata, SE., MM.


1. UMUM (13 PERSUS)
1. Persus tentang pedoman penyusunan produk-produk hukum internal koperasi (untuk
dan Sektor Riil)
2. Persus Tentang Perencanaan Strategis (Visi, Misi, Sasaran, Tujuan, Program
Kegiatan, Tahapan Capaian Kinerja, Instrumen Monitoring dan Evaluasi)
3. Persus tentang SOP
4. Persus tentang sistem penggajian dan bonus Karyawan
5. Persus tentang pengembangan dan peningkatan kualitas SDM
6. Persus tentang Kesejahteraan Karyawan
7. Persus tentang hak dan kewajiban Karyawan
8. Persus tentang pemberhentian Karyawan
9. Persus tentang Tata Tertib Kerja,
10.Persus tentang Kode Etik
11.Persus tentang mengamankan asset & infrastruktur, (pengadaan=otoritas=,
pengelompokan, perawatan, pengamanan, penjualan, assuransi)
12.Persus tentang Kerumahtanggaan dan Keamanan
13.Persus tentang Administrasi dan Ketatausahaan

Agung Surabrata, SE., MM.


2. KELEMBAGAAN (14 PERSUS)
1. Pembuatan Angaran Rumah Tangga beserta peraturan-peraturan yang Mendukung.
2. Persus Tentang Struktur Organisasi Usaha
3. Persus tentang Kepengurusan
4. Persus tentang Pengawas
5. Persus tentang Dewan Pengawas Syariah
6. Persus tentang Karyawan
7. Persus tentang keanggotaan
8. Persus tentang penyelenggaraan Rapat Anggota (jika dengan sistem delegasi, buat
pengaturannya).
9. Peraturan khusus tentang Syarat, Tata cara pemilihan & pemberhentian pengurus
10.Peraturan khusus tentang Syarat, Tata cara pemilihan dan pemberhentian pengawas.
11.Persus tentang Syarat & Tata Cara pengangkatan & pemberhentian Karyawan
12.Persus tentang Pembebasan Karyawan dari kewajiban bekerja
13.Persus tentang akuntabilitas koperasi
14.Persus tentang Satuan Pengendalian Intern pada

Agung Surabrata, SE., MM.


3. USAHAN (16 PERSUS)
1. Persus tentang usaha simpan pinjam berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
2. Peraturan khusus tentang tata cara pembukaan Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas
3. Persus tentang produk simpanan
4. Persus tentang produk pinjaman/pembiayaan
5. Persus tentang perlindungan simpanan
6. Persus tentang penerapan prinsip kehati-hatian
7. Persus tentang Batas Maksimal Pemberian Pinjaman/Pembiayaan kepada Pengurus, Pengawas
dan Anggota.
8. Persus tentang kolektabilitas pinjaman/pembiayaan
9. Persus tentang Penghapusan Pinjaman/pembiayaan
10.Persus tentang penanganan pinjaman bermasalah
11.Persus tentang pengikatan dan pengamanan agunan
12.Persus tentang pembinaan usaha anggota & supervisi pinjaman/pembiayaan
13.Persus tentang pembentukan dan penggunaan dana cadangan resiko dan PPAP.
14.Persus tentang pinjaman dari pihak ketiga.
15.Persus tentang penilaian kesehatan
16.Persus tentang asuransi pinjaman anggota
Agung Surabrata, SE., MM.
4. PERSUS AKUNTANSI

1. Persus tentang sistem akuntansi


2. Persus tentang pengelolaan kas tunai (termasuk pembatasan
pengeluaran biaya)
3. Persus tentang transaksi non tunai (jurnal memorial, adjustment)
4. Persus tentang likuiditas
5. Persus tentang kapitalisasi pengeluaran.
6. Persus tentang penilaian ulang aktiva tetap (revaluasi)
7. Persus tentang SHU (penghitungan s/d penyerahan)
8. Persus tentang SHU yang berasal dari non-Anggota bagi Koperasi
Sektor Riil (penghitungan s/d penyerahan)
9. Persus tentang ketentuan kriteria dan pembebanan kerugian Koperasi
10.Persus tentang Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Agung Surabrata, SE., MM.


5. PERSUS MODAL

1. Persus tentang Standar ekuitas dikaitkan dengan Aset


2. Persus tentang simpanan pokok dan simpanan wajib oleh
Koperasi
3. Persus tentang Kewajiban pemenuhan modal sendiri untuk yang
terjadi defisit
4. Persus tentang Modal penyertaan.
5. Persus tentang Penerbitan Surat Utang
6. Persus tentang Penerbitan Obligasi
7. Persus tentang hibah (menerima dari dalam dan luar negeri serta
memberikan hibah)

Agung Surabrata, SE., MM.


CONTOH PERATURAN KHUSUS

Agung Surabrata, SE., MM.


39

Agung Surabrata, SE., MM.


40

Agung Surabrata, SE., MM.


Agung Surabrata, SE., MM.
Agung Surabrata, SE., MM.
Agung Surabrata, SE., MM.
Agung Surabrata, SE., MM.
Agung Surabrata, SE., MM.
Agung Surabrata, SE., MM.
Agung Surabrata, SE., MM.
48

Agung Surabrata, SE., MM.

Anda mungkin juga menyukai