selanjutnya adalah mewadahi kesepakatan tersebut dalam AD/ART dan Peraturan Desa (Perdes).
AD /ART
Anggaran Dasar (AD) adalah dasar dan peraturan yang mengikat pemilik, pengawas dan pengelola
BUMDES dalam semua kegiatan dan program yang akan dilakukan. Anggaran Dasar ini akan
berperan sebagai sumber aturan-aturan yang akan disusun selanjutnya di BUMDES.
Anggaran Rumah Tangga (ART) berfungsi sebagai penjabaran atau penjelasan yang lebih rinci dari
Anggaran Dasar. Secara umum ART akan menjelaskan mekanisme pelaksanaan dari Anggaran
Dasar.
Hal-hal yang perlu diatur dalam Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Bum Desa antara
lain :
1. AD/ART bersifat mengikat bagi setiap komponen organisasi pengelola BUM Desa.
2. AD/ART sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), paling sedikit memuat:
1. Nama dan Kedudukan;
2. Azas dan Tujuan;
3. Kegiatan dan Jenis Usaha;
4. Organisasi dan Tata Kerja Pengelola;
5. Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Pengelola;
6. Permodalan;
7. Penghasilan dan Penghargaan;
8. Sistem Pertanggungjawaban dan Pelaporan;
9. Hak dan Kewajiban Pengelola;
10. Bagi Hasil dan Rugi;
11. Sistem Pengawasan Internal.
Nama Badan usaha Milik Desa (Bumdes) disesuaikan dengan kesepakatan warga desa. Biasanya
mengandung nama desa , misalnya Bumdes Amarta Pendowoharjo, Bumdes Panggung Lestari di
desa Panggungharjo, Bumdes Srimartani Makmur di desa Srimartani dan seterusnya. Tanggal
pendirian Bumdesa disesuaikan dengan tanggal Musdes pendirian Bumdesa. Kedudukan dan
Wilayah kerja Bumdesa adalah di desa yang bersangkutan.
Azas pendirian Bumdes adalah Pancasila dan berlandaskan Undang-undang Dasar negara Republik
Indonesia tahun 1945. Visi dan Misi Bumdes disesuaikan dengan Visi Misi Desa dan filosofi serta
tujuan pendirian Bumdes menurut Undang-Undang Desa dan peraturan terkait lainnya. Pada pasal
selanjutnya juga dijelaskan mengenai logo Bumdes dan penjelasannya.
Jenis usaha yang dimasukkan dalam Anggaran Dasar adalah jenis-jenis usaha yang akan dijalankan
oleh BUMDES. Jenis-jenis usaha yang tertulis di Anggaran Dasar ini tidak harus langsung
dijalankan paska didirikan, tetapi bisa dipilih dimulai dari usaha yang paling bisa dijalankan dan
risikonya kecil terlebih dahulu. Baru pada tahun kedua, ketiga dan seterusnya bisa ditambah lagi
jenis usaha yang lain.
Rancangan Perdes
Perdes pembentukan BUMDES memuat hal-hal yang kurang lebih sama dengan hal-hal yang telah
dibahas di anggaran dasar diatas. Sesuai dengan kewenangan lokal skala desa, maka masing-
masing Desa dapat membentuk BUMDES.
Perdes ini masing mengatur hal-hal secara umum. Hal-hal secara teknis akan dijabarkan dalam
Perdes khusus, Keputusan Kepala Desa, AD/ART dan bentuk peraturan lainnya.
Titik Kritis
Berdasarkan telaah yang kami lakukan ada beberapa titik kritis yang perlu diperhatikan, dicermati
dan dibahas secara seksama dalam penyusunan Perdes Pembentukan BUMDES
Simpulan :
1. Penyusunan Raperdes akan lebih mudah dilakukan, jika konsep Bumdes telah matang.
2. Perumusan dilakukan oleh Tim Persiapan Pembentukan BUMDES dan selanjutnya
disosialiasikan dalam rapat yang mengundang perangkat desa, BPD dan tokoh-tokoh
lainnya.
3. Apabila sudah siap bisa di bawa ke Musyawarah Desa untuk pengesahan.