Dalam hal PHK tidak dapat dihindari, maksud dan alasan PHK diberitahukan oleh
pengusaha kepada Pekerja dan/atau SP di dalamPerusahaan (untuk pekerja yang
merupakan anggota SP).
Dalam hal pekerja telah diberitahu dan menolak PHK, penyelesaian PHK wajib dilakukan
3 melalui perundingan bipartit antara pengusaha dengan pekerja dan/atau SP.
Dalam hal perundingan bipartit tidak mendapatkan kesepakatan, PHK dilakukan melalui
tahap berikutnya sesuai dengan mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
Resume PP Pelaksana UU
Cipta Kerja - Kluster
Ketenagakerjaan
Tata Cara Pemutusan Hubungan Kerja
Resume PP Pelaksana UU
Cipta Kerja - Kluster
Ketenagakerjaan
PEKERJA LAKUKAN
FORCE
PELANGGARAN
MAJEURE
BERAT
MERGER /
PAILIT Alasan AKUISISI
Pengusaha
Lakukan PHK
MANGKIR/MOGOK
EFISIENSI
TIDAK SAH
PEKERJA
DITAHAN PIHAK PEKERJA DIVONIS
BERWAJIB BERSALAH
ALASANNYA MELANGGAR
UU
KOMPONEN KOMPENSASI PHK
d. menikah
Pasal 153
e. hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya;
i. berbeda paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis
kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan; dan
j. dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena
hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokteryang jangka waktu
penyembuhannya belum dapat dipastikan.
Larangan PHK
Pasal 153
• Compliance
• Dukungan Top Management
• Komunikasi dan dukungan seluruh stakeholder (Union,
Disnaker, Karyawan, Informal Leader)
• Tertib Administrasi (Perjanjian Bersama, Berita Acara, Risalah,
Daftar Hadir dll)
• Usahakan tidak terjadi perselisihan hubungan industrial
PROSEDUR PENYELESAIANPERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (UU 2/ 2004)
TERIMA KASIH