Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Tugas Mata Kuliah:

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh:

ISMAIL ABDA’U (20190410422)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVESITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


 Latar Belakang

Dalam dunia kerja ada yang namanya karyawan, karyawan “Subri (2012) karyawan adalah
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu
negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka.” adalah
manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa
pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada pengusaha atau majikan. Karyawan
ada yang bekerja di instalasi pemerintahan yang disebut PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan ada
juga yang bekerja di perusahaan Swasta yaitu karyawan Swasta.

Karyawan di dalam perusahaan itu penting jika perusahaan tidak memiliki karyawan tentu
prusahaan itu tidak akan bisa bergerak. Karyawan tentu saja tidak jauh dari kata PHK atau
Pemutusan Hubungan Kerja. PHK ini bisa terjadi karena karyawan yang kinerjanya buruk atau
mungkin juga bisa karena perusahaan yang terus mengalami kerugian. Tentunya para karyawan
juga sangat menghindari yang namanya PHK ini, banyak pada saat pandemic seperti ini yang
mendapat PHK oleh perusahaan mereka, Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan
pembahasan mengenai PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Hukum ketenagakerjaan
mengatur hubungan tersebut yang didasarkan adanya suatu hubungan kerja. Pasal 1 angka 15
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa:2

“Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan


perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah.”

 Tujuan dari Penelitian ini adalah:


1. Supaya pembaca mengetahui apa pengertian PHK.
2. Supaya pembaca tahu bagaimana pentingnya pesangon
3. Agar pembaca bisa memahami fungsi dan tujuan dari PHK.

 Manfaat
1. Agar dapat memahami keseluruhan dari Pemutusan Hubungan Kerja.
 Pembahasan
PHK atau Pemutusan Hubungan kerja adalah Berakhirnya hubungan kerjasama
antara karyawan dengan perusahaan, baik karena ketentuan yang sudah disepakati atau
berakhir ditengah karir. Berikut UU di AS mengenai Penyesuaian dan Pelatihan Kembali
Pekerja tahun 1988 ("WARN Act") adalah Undang-undang ketenagakerjaan yang
melindungi karyawan, keluarga mereka, dan masyarakat dengan mewajibkan sebagian
besar pengusaha dengan 100 atau lebih karyawan untuk memberikan pemberitahuan 60
hari sebelumnya tentang penutupan pabrik. dan PHK massal dari karyawan. Sedangkan
di Indonesia sendiri diatur pada Pasal 150/UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang
berbunyi “Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-undang
meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan usaha yang berbadan hukum
atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan atau milik badan hukum, baik
milik swasta maupun milik negara, maupun usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang
mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain.”.

Alasan Perusahaan melakukan PHK:

Karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya. Perilaku dan disiplinnya kurang baik.
Melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib perusahaan. Tidak dapat bekerja sama dan terjadi
konflik dengan karyawan lain. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.

Alasan Pemberhentian

1. Undang-undang.
2. Keinginan karyawan.
3. Keinginan karyawan.
4. Pensiun.
5. Kontrak kerja berakhir
6. Kesehatan karyawan.
7. Meninggal dunia.
8. Perusahaan dilikiudasi
A. Volutary Turnover
Keputusan karyawan untuk meninggalkan organisasi secara sukarela yang
disebabkan oleh faktor seberapa menarik pekerjaan yang ada saat ini, dan
tersedianya alternatif pekerjaan lain. Diajukan sendiri oleh karyawan
Terjadi ketika karnyawan mengundurkan diri, walaupun perusahaan masih ingin
memperkerjakan.
Kerugian :
- Perekrutan, seleksi, dan training untuk pergantian.
- Kehilangan produktivitas.
- Kehilangan karyawan yang bertalenta.
B. Involuntary Turnover
Karyawan meninggalkan perusahaan atas kehendak perusahaan, Terjadi ketika
karnyawan mengundurkan diri, walaupun perusahaan masih ingin
memperkerjakan.
Kerugian :
- Perekrutan, seleksi, dan training untuk pergantian.
- Kehilangan produktivitas.
- Kehilangan karyawan yang bertalenta
- Gugatan.

Prosedur Pemberhentian:

1. Musyawarah karyawan dg pimpinan perusahaan


2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dg pimpinan perusahaan
3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan P4D
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan P4P
5. Pemutusan berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri.

P4D adalah Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah.

P4P adalah Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat.


Uang Pesangon

Di atur dalam Pasal 156 ayat 1” Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha
diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak yang seharusnya diterima. Ada pun untuk uang pesangon sudah diatur di Pasal
156 ayat 3.

Berikut fungsi dari PHK:

1. Mengurangi tenaga kerja.


2. Mengantikan kinerja yang buruk. Mingkin juga bisa meningkatkan kinerja.
3. Memanfaatkan untuk meningkatkan keuntungan.
4. Kesempatan untuk perbedaan yang lebih besar. Meningkatkan kesempatan untuk
mempekerjakan karyawan dari latar belakang yang berbeda-bedadan mendistribusikan
ulang komposisi budaya dan jenis kelamin tenagakerja.

Tujuan PHK :

Pemutusan Hubungan Kerja memiliki kaitan yang erat dengan

alasan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) namun tujuan lebih menitik

beratkan pada jalannya perusahaan (pihak pengusaha). Tujuan PHK

diantaranya:

1. Perusahaan/ pengusaha bertanggung jawab terhadap jalannya dengan

baik dan efektif salah satunya dengan PHK.

2. Kesulitan penjualan dan mendapatkan kredit, tidak adanya pesanan, tidak

adanya bahan baku produkti, menurunnya permintaan, kekurangan bahan

bakar atau listrik, kebijaksanaan pemerintah dan meningkatnya persaingan.


Contoh Perusahaan yang melakukan PHK pada masa pandemic:

1. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebagai pemegang lisensi gerai KFC pada masa
pandemi kini telah melakukan penutupan 115 gerai di seluruh Indonesia. Selain itu, ada
sebanyak 4.988 karyawan yang dirumahkan.
Pasalnya, pembatasan kala pandemi berdampak pada penghentian operasional hingga
pendapatan mereka terpangkas mencapai 50 persen. Sementara, dampak corona
diperkirakan bakal lebih dari 3 bulan.

2. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk melakukan PHK pada sebanyak 87 karyawan. Kasus
PHK tepatnya terjadi di Ramayana City Depok, Jawa Barat.
Store Manager Ramayana City Plaza Depok M Nukmal Amdar pun membenarkan kabar
PHK yang terjadi tersebut. Nukmal bilang, kondisi Ramayana City Plaza Depok di
tengah Pandemi corona memang mengalami penurunan sales yang terbilang sangat besar.
Daftar Pustaka
2020. Daftar Perusahaan yang PHK Karyawan karena Corona: KFC hingga Traveloka.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/daftar-perusahaan-yang-phk-karyawan-karena-corona-
kfc-hingga-traveloka-1tSk42pFZ0v/full (5-1-2020).

Anda mungkin juga menyukai