Anda di halaman 1dari 56

Hubungan Kerja dan

Hubungan Industrial
di Indonesia

oleh: Suarny Amran


PENGERTIAN
HUBUNGAN KERJA DAN INDUSTRIAL

Hubungan Kerja:
Adalah hubungan yang terjalin antara penerima kerja
dan pemberi kerja berdasarkan perjanjian kerja untuk
waktu tertentu maupun tidak tertentu yang mengandung
unsur pekerjaan,upah dan akan menimbulkan :
a. Hak dan kewajiban.
b. Partisipasi pekerja dalam manajemen.
Hubungan Industrial:
Suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para
pelaku proses produksi barang/jasa yaitu
pengusaha,pekerja,pemerintah dengan mencakup aspek
sosial,budaya,ekonomi,politik,hukum dan hankam.
Pengertian
Hubungan
Industrial

Hubungan Industrial Pancasila


“Hubungan industrial adalah sistem hubungan yang
membahas seluruh aspek dan terbentuk antara pelaku dalam proses
permasalahan produksi barang dan jasa
ekonomi,sosial,politik dan (pekerja,pengusaha dan pemerintah )
budaya baik yang secara yang didasarkan atas nilai-nilai yang
langsung maupun tidak merupakan manifestasi dari
langsung berkaitan dengan keseluruhan sila-sila dari Pancasila
hubungan pekerja dengan dan UUD 1945, yang tumbuh dan
pengusaha berkembang diatas kepribadian
bangsa dan kebudayaan Indonesia.
1. Partnership in production. 2.
Partnership in profit
3. Partnership in responsibility
- Tanggung jawab kepada
Tuhan YME
Tiga Asas Kerjasama - Tanggung jawab kepada
Dalam HIP bangsa dan negara
Antara pekerja dan - Tanggung jawab kepada
pengusaha masyarakat
sekelilingnya
- Tanggung jawab kepada
pekerja dan
keluarganya
- Tanggung jawab kepada
perusahaan dimana
mereka bekerja
a. Menciptakan
ketenangan atau
ketentraman kerja
serta ketenangan
usaha;
Tujuan HIP
b. meningkatkan
produksi;

c. meningkatkan
kesejahteraan pekerja
serta derajatnya sesuai
dengan martabat
manusia;
Fungsi Hukum
Ketenagakerjaan Dalam
Hubungan Kerja

Mengatur hubungan yang harmonis antara pekerjadan


pengusaha guna terciptanya ketentraman,ketertiban,dan
ketenangan kerja ( Labour security dan Labour safety)

Mengatur perlindungan terhadap pekerja/buruh dengan


mengeluarkan dan menetapkan peraturan perundang-
undangan yang bersifat memaksa untuk adanya kepastian
hukum( Labour protection)

Guna memperlancar proses produksi dalam perusahaan


yang terjalin dalam hubungan kerja (Labour manajemen)
Hakikat dan Tujuan
Hubungan Industrial
Pancasila

Pancasila

Hubungan Karyawan/
Pengusaha
Industrial Pekerja

1. Stabilitas perusahaan yang terkendali, mantap dan


dinamis
2. Pertumbuhan perusahaan yang cukup tinggi
3. Pemerataan hasil-hasil perusahaan
1. Manajemen
Ruang Lingkup
2. Organisasi
Hubungan Industrial
Dalam Manajemen
3. Kepemimpinan
Perusahaan
4. Pengambilan Keputusan.

5. Komunikasi
Dampak Hubungan Industrial

Dampak Internal Dampak Eksternal


Terhadap Perusahaan

Kinerja Perusahaan - Mutu Kerja


Produktivitas Kerja -Konsumen
Kesejahteraan Pekerja - Pemerintah
Kejahteraan Pengusaha
Manajemen Perusahaan

Hubungan
Hubungan yang serasi
Industrial dan harmonis

Pekerja
HUBUNGAN INDUSTRIAL
DI INDONESIA

Hubungan industrial di Indonesia diatur oleh


Undang Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 .
Dengan nama

“Hubungan Industrial Pancasila (HIP)”

Adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk


antara para pelaku dalam proses produksi
barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha,pekerja/buruh,dan pemerintah yang
didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Landasan Hubungan
Industrial

1.Landasan Idiil : Pancasila

2. Landasan Konstitusional: UUD RI 1945

3. Landasan Struktural : Ketetapan MPR


No. III tahun 1978

4. Landasan Operasional : GBHN,


Perundang-undangan, Kebijaksanaan
Pemerintah
ASPEK HUBUNGAN INDUSTRIAL

1. Pembentukan Ilmu Pengetahuan


(Science Building).
Hubungan industrial merupakan bagian dari ilmu
sosial dan berkaitan dengan ekonomi tenaga
kerja,sosiologi industri,politik,hukum,budaya dan
lainnya.
2. Penyelesaian Masalah (Problem Solving).
H.I bertujuan untuk merancang kebijakan
kebijakan dan institusi-institusi untuk
membantu penyelesaian hubungan ketenaga
kerjaan.
3. Etika.
Mengandung prinsip prinsip norma mengenai
pekerja dan hubungan dengan ketenagakerjaan.
Hubungan Industrial di
Indonesia
 Diatur dalam Undang-UndangNo. 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan.
 Hubungan Industrial lahir tahun 1974 pada seminar
Nasional yang mempunyai makna strategis bahwa
setiap perilaku para dalamproses produksi harus
mengacu dan berdasrkan pada Pancasila.
 Sila-sila Pancasila dalam HIP
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. PerastuanIndonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan /perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Seluruh tempat kerja dimana pekerja
dan pengusaha bekerja sama dalam
Ruang Lingkup suatu hubungan kerja
Cakupan HI

Seluruh permasalahan yang berkaitan


Ruang Lingkup
dengan hubungan pekerjaan yang
Masalah HI
pekerja, pengusaha, dan pemerintah
baik secara langsung maupun tudak
langsung
Ruang Lingkup

Ruang lingkup cakupan :


Seluruh tempat kerja di mana para
pekerja dan pengusaha bekerja sama
dalam hubungan kerja.

Ruang lingkup masalah :


Seluruh permasalahan yang
berkaitan dengan hubungan pekerja,
pengusaha, dan pemerintah baik
langsung maupun tidak langsung.
Pengawasan
pelaksanaan
hukum
ketengakerjaan
Jaminan
hak atas Jaminan
hubungan hak atas
ketenagak pekerjaan
erjaan

Penegakan
hukum
ketenagakerj
aan

Jaminan Jaminan
hak atas hak atas
hubungan perlindun
ketenagake gan
rjaa
Pengaturan Manajemen Tenaga Kerja/SDM Menurut
UU No.43/1999, UU No.13/2003, UU No.14/2005.
UU No 43/1999 UU No 13/2003 UU No 14/2005
Ttg Kepegawaian Ttg Ketenagakerjaan Ttg Guru dan Dosen

Status Subjek Pegawai Negeri Pegawai Swasta Guru, Dosen (profesi)

Pengertian Setiap warga negara RI Tenaga kerja adalah Guru adalah pendidik
yg telah memenuhi setiap org yg mampu profesional dgn tugas
syarat yg ditentukan, melakukan pekerjaan utama : mendidik,
diangkat oleh pejabat yg guna menghasilkan mengajar pada pendidikan
berwenang dan diserahi barang dan/atau jasa anak usia dini, dasar dan
tugas dalam suatu baik untuk memenuhi menengah,
jabatan negeri atau kebutuhan sendiri Dosen adalah pendidik
diserahi tugas negara maupum untuk profesional dan ilmuwan
lainnya, dan digaji masyarakat dng tugas pokok/utama
berdasarkan peraturan- mentransformasikan,
perundang-undangan yg mengembangkan,
berlaku menyebarluaskan ilmu
melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
Kedudukan Sebagai aparatur Sebagai pegawai
negara yg bertugas perusahaan swasta,BUMN Sebagai pendidik yg
memberikan pelayanan profesional
kepada masyarakat
secara profesional
Perolehan Pengangkatan Perjanjian kerja Pengangkatan/Perjanjian
status kerja
Pemberhentian Pensiun Pemutusan hubungan Pensiun/Pengakhiran masa
kerja( Kehendak Pekerja, kerja/Pemutusan
Krn.alasan hukum, hubungan kerja
Implikasi HIP

Hubungan Industrial Pancasila

1. Asas kekeluargaan/kebersamaan
2. Asas musyawarah untuk mufakat

Konsep Management Partisipasi


Karyawan/Pekerja
Perusahaan
Dalam Perusahaan

PENGUSAHA DAN KARYAWAN


1. Masing-masing pihak saling menghormati, saling membantu, saling
mengerti peran,serta hak dan melaksanakan kewajiban masing-masing
dalam keseluruhan proses produksi
2. Pengusaha perlu menjamin pemberian imbalan yang layak sesuai dengan
jasa yang dihasilkan karyawan dan sesuai kemauan yang dicapai
perusahaan.
3. Karyawan harus memiliki kesadaran dalam turut bertanggung jawab atas
kelancaran,kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan
Sikap Mental dan Sikap Sosial Hubungan Industrial

Pekerja : Pengembangan sikap mental dan sosial ; merasa ikut


memiliki, merasa ikut memelihara, loyalitas dan terus mawas diri

Pengusaha: memanusiakan manusia, berkewajiban memberikan


keuntungan untuk mensejahterakan pekerja dan keluarganya
Hubungan Industrial ditinjau dari :
Pembentukan Ilmu Pengetahuan ( Science building ):
HI merupakan bagian dari ilmu sosial dan berkaitan denagn tenaga
kerja,ekonomi, sosial,industri,politik,hukum budaya dan bisnis

Penyelesaian Masalah ( Problem Solving );


HI bertujuan untuk merancang kebijakan dan institusi-institusi untuk
membantu penyelesaian masalah ketenagakerjaan

Etika;
Mengandung prinsip-prinsip dan norma-norma mengenai pekerjaaan dan
ketenagakerjaan
Pihak dalam
pembuatan
perjanjian
kerja
Wakil pekerja
dalam Wakil
memperjuangk pekerja/buruh
an kepemilikan dalam lembaga
saham di kerja
perusahaan

Tujuan
pendirian
Sarana
Perencana, penyalur
pelaksana dan aspirasi dalam
penanggungja memperjuangk
wab an hak dan
pemogokan kepentingan
pekerja/ buruh. anggotanya

Sarana
menciptakan
hubungan
industri
Azas-azas HIP
1. Keimanan dan
ketakwaan terhadap
Tuhan Yang MahaEsa
2. Manfaat
3. Asas Usaha bersama
4. Demokrasi Pancasila
5. Adil dan merata
6. Keseimbangan
7. Hukum
8. Kemandirian
9. Kejuangan
10.Ilmu pengetahuan
Ciri Khas HIP

Kekeluargaan, gotong royong, musyawarah, dan mufakat.

Kemitraan HIP ada 3


(tiga) kerangka :
a. Kemitraan dalam proses
produksi
b. Kemitraan dalam
keuntungan
c. Kemitraan dalam
tanggung jawab
Sikap mental dan Sikap Sosial HIP
PEKERJA Pengembangan sikap mental
dan sosial sesuai dengan Tri
Dharma
Pengusaha Memanusiakan manusia,
berkewajiban memberikan
keuntungan untuk
mensejahterakan pekerja
beserta keluarganya.
Pemerintah Sebagai pengayom,
pembimbing, pendukung bagi
TRI DHARMA : masyarakat umunya.
1.Merasa ikut memiliki
2.Merasa turut memelihara
3.Merasa ikut
mempertahankan serta
terus menerus mawas diri
Sarana Pelaksanaan HIP

1. Lembaga Kerja sama BIPARTIT


Suatu badan pada tingkat perusahaan / unit
perusahaan yang dibentuk oleh pekerja bersama-
sama dengan pengusaha dan merupakan forum
komunikasi, konsultasi, musyawarah, dan koordinasi
lembaga-lembaga ketenagakerjaan, menyangkut :

1. Peningkatan produktivitas kerja


2. Peningkatan keterampilan
3. Peningkatan ketenagakerjaan
4. Peningkatan upaya partisipasi
kerja
Sarana Pelaksanaan HIP
2. Lembaga Kerja sama TRIPARTIT
Suatu lembaga yang anggotanya :
Pemerintah, wakil APINDO, wakil SPSI.

Tujuannya :
1. Menyatukan konsepsi atas suatu
segi yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan
2. Menetapkan sikap bersama-sama
dalam menghadapi masalah
ketenagakerjaan
3. Mengatasi secara bersama-sama
terhadap sesuatu masalah yang
timbul
4. Melakukan upaya pencegahan
terhadap timbulnya masalah
Sarana Pelaksanaan HIP

3. Peraturan perundang-undangan
Ketenagakerjaan
Dibuat secara tertulis yang memuat ketentuan-
ketentuan yang bersifat makro maka diberlakukan
secara umum dan nasional dan dapat
dikuantifikasikan.

4. Kesepakatan kerja sama


Perjanjian yang diselenggarakan oleh serikat
pekerja melalui proses perumusan secara bersama,
dan memiliki kelebihan berupa:
a.Demokrasi perusahaan
b.Peningkatan tanggung jawab pekerja terhadap
perusahaan
c.Pengembangan musyawarah untuk mencapai
mufakat
Ruang Lingkup Hubungan
Industrial

1. Man Power Marketing /Pemasaran tenaga kerja:


Membahas penentuan syarat-syarat kerja yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan ikatan kerja dalam
bentuk antara lain :

a.Individual Bargaining:
membahas penentuan syarat-syarat kerja secara
individu antara pekerja dengan perusahaan, yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kerja

b.Collective Bargaining/Relation:
membahas penentuan syarat-syarat kerja bagi pekerja
sebagai anggota serikat pekerja ( seperti : jam kerja,
hari kerja, tempat kerja, upah, jaminan sosial) yang
diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Ruang lingkup Hubungan
Industrial ...lanjutan

2.Man Power Management:


Membahas pelaksanaan syarat-syarat kerja dan
berbagai permasalahan serta pemecahannya, setelah
pekerja bergabung perusahaan :

a. Personal Management:
Membahas penanganan pelaksanaan syarat kerja
beserta permasalahan dan pemecahannya diterapkan
secara individu karyawan dengan pihak perusahaan

b. Labour Relation:
Membahas penanganan permasalahan dan
pemecahannya ke organisasi pekerja yang meliputi:
penarikan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan
Serikat Pekerja
Pengertian
UU No. 13
tahun 2013

“Serikat Pekerja adalah organisasi yang


dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh baik diperusahaan
maupun diluar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan
pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya.”
1. Pembuatan perjanjian kerja
bersama

2. Penyelesaian perselisihan
Fungsi dan manfaat industrial
serikat pekerja
3. mewakili pekerja di dewan
atau lembaga yang terkait
dengan urusan perburuhan,

4. membela hak dan


kepentingan anggota serikat.
• Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha.
• Mewakili pekerja/buruh dalam menyelesaikan perselisihan
industrial.
• Mewakili pekerja/buruh dalam lembaga ketenagakerjaan.
• Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan
pekerja/buruh.
• Melakukan kegiatan lainnya di bidang ketenagakerjaan
yang tidak bertentangan dengan perundang-undangan
yang berlaku.

Hak Serikat
Buruh dan
Serikat
Pekerja
PERAN SERIKAT PEKERJA DALAM
HUBUNGAN KERJA 
1
Menciptakan tingkat solidaritas yang tinggi dalam satu kesatuan
diantara pekerja dengan pekerja, pekerja dengan Serikat
Pekerjanya, pekerja/Serikat Pekerja dengan manajemen
2
Meyakinkan anggotanya untuk melaksanakan kewajibannya
disamping haknya diorganisasi dan diperusahaan, serta
pemupukan dana organisasi.
3
Dana Organisasi dibelanjakan berdasarkan program dan anggaran belanja
yang sudah ditetapkan guna kepentingan peningkatan kemampuan dan
pengetahuan pengurus untuk bidang pengetahuan terkait dengan
keadaan dan kebutuhan ditempat bekerja, termasuk pelaksanaan
hubungan industrial.
4
Sumber Daya Manusia yang baik akan mampu berinteraksi
dengan pihak manajemen secara rasional dan obyektif
a k
n
g a
g n
o g
t g
a o
- t
a
M
Hubungan u
e Serikat Pekerja
l Dengan n
i Organisasi t
n Perusahaan u
d k
u
n m
g e
i m
a
a h
n a
Hubungan Kerja
P
e
r
PENGATURAN
a
HUBUNGAN t
P KERJA u
e r
r a
a n
t
u P
r e
a r
n u
n
PENGATURAN HAK DAN
KEWAJIBAN DALAM HUBUNGAN
KERJA
Secara Peraturan
Makro Perundang-undangan

Pengaturan
Hak dan
Perjanjian Ketenangan
Kewajiban Individual
Kerja Industrial
Pertumbuhan
Secara
Ekonomi
Mikro Peraturan
Perusahaan
Kolektif

PKB/KB
 Pengaturan secara makro berarti pengaturan yang
berkaitan dengan yang sifatnya umum dan berlaku
bagi semua perusahaan.Hal ini tertuang dalam
peraturan perundang-undangan.
 Intervensi hukum/undang-undang saat ini sangat
mempengaruhi hubungan industrial , terutama
untuk memberikan perlindungan bagi pekerja dan
mengatasi berbagai permasalahan ketenagakerjaan.
 Dalam situasi terjadi penawaran tenaga kerja jauh
lebih besar dibanding pemintaannya, kekuatan
tawar menawar(bargaining posisi) dari tenaga kerja
menjadi rendah, sehingga pekerja ada yang bersedia
untuk digaji lebih rendah di bawah upah minimum
atau tanpa uang lembur)
PENEMPATAN TENAGA KERJA (Pasal 31,
Pasal 32, Pasal 33 UU No.13/2003)
 Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan
kesempatan yang sama untuk memilih,
mendapatkan, atau pindahpekerjaan dan
memperoleh penghasilan yang layak didalam atau
luar negeri.
 Penempatan tenaga kerja dilaksanakan
berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif,
serta adil, dan setara tanpa diskriminasi.
 Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk
penempatan tenaga kerja pada jabatan yang
sesuai dengan keahlian, ketrampilan, bakat,
minat dan kemampuan dengan
memperhatikan harkat, martabat, hak asasi,
dan perlindungan hukum.
Penjelasan... 

1 Yang dimaksud dengan terbuka adalah pemberian informasi kepada


pencari kerja secara jelas antara lain jenis pekerjaan, besarnya upah, dan
jam kerja. Hal ini diperlukan untuk melindungi pekerja serta
menghindarkan terjadinya perselisihan setelah pekerja ditempatkan

2 Yang dimaksud dengan bebas ,pencari kerja bebas memilih jenis


pekerjaan dan pemberi kerja bebas memilih tenaga kerja , sehingga
tidak dibenarkan pencari kerja dipaksa untuk menerima pekerjaan dan
pemberi kerja tidak dibenarkan dipaksa untuk menerima tenaga kerja
yang ditawarkan

3
Yang dimaksud dengan obyektif adalah pemberi kerja agar menawarkan
pekerjaan yang cocok pada pencari kerja sesuai dengan kemampuannya
dan persyaratan yang dibutuhkan, serta harus memperhatikan
kepentingan umum dengan tidak tidak memihak kepada kepentingan
pihak tertentu.

4
Yang dimaksud dengan adil dan setara adalah penempatan tenaga kerja
dilakukan berdasarkan kemampuan tenaga kerja dan tidak atas dasar ras,
jenis kelamin, warna kulit, agam, aliran politik
Perselisihan Dalam Hubungan Kerja
Dasar Hukum Pengaturan :
- UU No.13/2004 tentang
Ketenagakerjaan,
- UU No. 2/2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
PERSELISIHAN
DALAM HUBUNGAN
INDUSTRIAL DAN
Perselisihan Hubungan
PENYELESAIANNYA
Industrial:
“Adanya perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha/gabungan pengusaha
dengan serikat pekerja/serikat
pekerja karena adanya perselisihan
mengenai hak, kepentingan, PHK,
perselisihan antar pekerja/serikat
pekerja dalam satu perusahaan”
Macam-macam Perselisihan Hubungan Industrial

Perselisihan Hak: timbul krn.tdk dipenuhinya hak,krn adanya


perbedaan pelaksanaan/penafsiran thdp kttn per-uu-an,
perjanjian kerja,peraturan perusahaan,atau PKB

Perselisihan Kepentingan: timbul dlm hub. kerja


krn.tdk.adanya kesesuaian pendapat ttg.pembuatan,atau
perubahan syarat-syarat kerja yg.ditetapkan dlm perjanjian
kerja/peraturan prsh./PKB

. Peselisihan PHK : timbul karena tdk adanya kesesuaian


pendapat mengenai pengkhairan hub. kerja oleh salah satu
pihak

Perselisihan antar Serikat Pekerja: Krn.tdk adanya


persesuaian paham ttg keanggotaan,pelaks. Hak,kewajiban
keserikat pekerjaan
Penyelesaian Perselisihan
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
melalui cara :

1. Penyelesaian Bipartit
2. Penyelesaian Di Luar Pengadilan Hubungan Indutrial
melalui :
a. Mediasi,
b. Kosiliasi,
c. Arbitrase
3. Penyelesaian melalui Pengadilan Hubungan Industrial
PENYELESAIAN MELALUI BIPARTIT
UU No UU No
13/2003 2/2004

Penyelesaian
dilakukan secara
musyawarah oleh
pihak-pihak

Dibuat risalah
secara tertulis
Perjanjian
Bersama
Dibuatkan didaftarkan di
Muatan risalah Pengadilan
rapat:
Perjanjian
Bersama dittd Hub.
a. Nama lengkap Apabila tdk
dan alamat pihak2 Industrial di dilaksanaan oleh
pihak2 PN setempat pihak Perjanjian
b. Tanggal dan tmpt Koperasi
perudingan
c. Pokok masalah Akta bukti
d. Pendapat para pendaftaran
pihak merp. Bag dari Pihak yg
e. Kesimpulan hsl Perjanjian dirugikan dpt
perundingan Bersama mengajukan
f. tgl dan ttd
permhn eksekusi
pihak2
melalui
Pengadilan
Hub.Industrial di
BIPARTIT
MUSYAWARAH
UNTUK MUFAKAT

SEPAKAT TIDAK SEPAKAT

PERJANJIAN MEDIASI ATAU


BERSAMA KONSILIASI

WAJIB TAK
DIDAFTARKAN TERLAKSANA

-PERMOHONAN
-TERLAKSANA -EKSEKUSI
-SELESAI -SELESAI
Mediasi adalah penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
melalui musyawarah ditengahi oleh
seorang atau lebih mediator yang
netral.

Perselisihan yang dapat diselesaikan


melalui mediasi adalah:

Perselisihan hak

Perselisihan kepentingan

Perselisihan PHK.

Perselisihan Antar Serikat Pekerja


dalam suatu Perusahaan
MEDIASI
DALAM WAKTU 30
MEDIATOR HARI KERJA HARUS
TERDAFTAR DI ADA ANJURAN
KANTOR TENAGA TERTULIS
KERJA
KOTA/KABUPATEN

DITERIMA
DIBUATKAN
DITOLAK PERJANJIAN
GUGAT KE BERSAMA WAJIB
PHI DIDAFTARKAN KE
PHI

LAKSANA TIDAK,
SELESAI PERMOHONAN
EKSEKUSI
SELESAI
KONSILIASI

KONSILIATOR 30 HARI KERJA


TERDAFTAR DI HARUS ADA
KANTOR ANJURAN TERTULIS
TENAGAKERJA
KOTA/KABUPATEN

DITERIMA
DIBUATKAN
DITOLAK
PERJANJIAN
GUGAT KE
BERSAMA WAJIB
PHI
DIDAFTARKAN KE
PHI

TIDAK
LAKSAN LAKSANA
A PERMOHONAN
SELESAI EKSEKUSI
SELESAI
PERLINDUNGAN KERJA

PERLINDUNGAN KERJA PEREMPUAN


( Pasal 76,Pasal 80, Pasal 81,Pasal
Pasal 82,Pasal 83,UU No. 13/2003

Waktu Kerja

KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA

PENGUPAHAN
DASAR HUKUM PENGATURAN KESEHATAN,
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DASAR HUKUM

a. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :

“ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan


penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

b. Pasal 28 D ayat (2) UUD RI 1945;


“ Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubunagn kerja.”

b. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan:


Pasal 86 dan 87
c. UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Waktu Kerja
 Setiap pengusaha wajib melaksnakan waktu kerja
 Penetapan waktu kerja :
a. 7 jam 1(satu) hari dan 40jam1(satu )minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 (satu) minggu
b. 8 jam 1(satu) hari dan 40jam 1(satu ) minggu
untuk 5 hari kerja dalam 1 (satu) minggu
 Penetapan waktu kerja lembur :
- ada persetujuan pekerja yang bersangkutan
- dilakukan paling banyak 3 jam 1 hari dan 14
jam dalam 1 minggu
 Ketentuan waktu kerja dan kerja lembur tidak
berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan
tertentu yang diatur dengan Keputusan
Menteri
 Perhitungan upah lembur didasarkan pada
upah bulanan. Cara menghitung upah lembur
sejam adalah 1/ 173 kali upah sebulan
 Untuk kerja lembur dilakukan pada hari kerja,
untuk jam kerja lembur pertama harus
dibayar upah sebesar 1,5 kali upah sejam
 Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya
harus dibayar upah sebesar 2 kali upah sejam

Anda mungkin juga menyukai