Hubungan Industrial
di Indonesia
Hubungan Kerja:
Adalah hubungan yang terjalin antara penerima kerja
dan pemberi kerja berdasarkan perjanjian kerja untuk
waktu tertentu maupun tidak tertentu yang mengandung
unsur pekerjaan,upah dan akan menimbulkan :
a. Hak dan kewajiban.
b. Partisipasi pekerja dalam manajemen.
Hubungan Industrial:
Suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para
pelaku proses produksi barang/jasa yaitu
pengusaha,pekerja,pemerintah dengan mencakup aspek
sosial,budaya,ekonomi,politik,hukum dan hankam.
Pengertian
Hubungan
Industrial
c. meningkatkan
kesejahteraan pekerja
serta derajatnya sesuai
dengan martabat
manusia;
Fungsi Hukum
Ketenagakerjaan Dalam
Hubungan Kerja
Pancasila
Hubungan Karyawan/
Pengusaha
Industrial Pekerja
5. Komunikasi
Dampak Hubungan Industrial
Hubungan
Hubungan yang serasi
Industrial dan harmonis
Pekerja
HUBUNGAN INDUSTRIAL
DI INDONESIA
Penegakan
hukum
ketenagakerj
aan
Jaminan Jaminan
hak atas hak atas
hubungan perlindun
ketenagake gan
rjaa
Pengaturan Manajemen Tenaga Kerja/SDM Menurut
UU No.43/1999, UU No.13/2003, UU No.14/2005.
UU No 43/1999 UU No 13/2003 UU No 14/2005
Ttg Kepegawaian Ttg Ketenagakerjaan Ttg Guru dan Dosen
Pengertian Setiap warga negara RI Tenaga kerja adalah Guru adalah pendidik
yg telah memenuhi setiap org yg mampu profesional dgn tugas
syarat yg ditentukan, melakukan pekerjaan utama : mendidik,
diangkat oleh pejabat yg guna menghasilkan mengajar pada pendidikan
berwenang dan diserahi barang dan/atau jasa anak usia dini, dasar dan
tugas dalam suatu baik untuk memenuhi menengah,
jabatan negeri atau kebutuhan sendiri Dosen adalah pendidik
diserahi tugas negara maupum untuk profesional dan ilmuwan
lainnya, dan digaji masyarakat dng tugas pokok/utama
berdasarkan peraturan- mentransformasikan,
perundang-undangan yg mengembangkan,
berlaku menyebarluaskan ilmu
melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
Kedudukan Sebagai aparatur Sebagai pegawai
negara yg bertugas perusahaan swasta,BUMN Sebagai pendidik yg
memberikan pelayanan profesional
kepada masyarakat
secara profesional
Perolehan Pengangkatan Perjanjian kerja Pengangkatan/Perjanjian
status kerja
Pemberhentian Pensiun Pemutusan hubungan Pensiun/Pengakhiran masa
kerja( Kehendak Pekerja, kerja/Pemutusan
Krn.alasan hukum, hubungan kerja
Implikasi HIP
1. Asas kekeluargaan/kebersamaan
2. Asas musyawarah untuk mufakat
Etika;
Mengandung prinsip-prinsip dan norma-norma mengenai pekerjaaan dan
ketenagakerjaan
Pihak dalam
pembuatan
perjanjian
kerja
Wakil pekerja
dalam Wakil
memperjuangk pekerja/buruh
an kepemilikan dalam lembaga
saham di kerja
perusahaan
Tujuan
pendirian
Sarana
Perencana, penyalur
pelaksana dan aspirasi dalam
penanggungja memperjuangk
wab an hak dan
pemogokan kepentingan
pekerja/ buruh. anggotanya
Sarana
menciptakan
hubungan
industri
Azas-azas HIP
1. Keimanan dan
ketakwaan terhadap
Tuhan Yang MahaEsa
2. Manfaat
3. Asas Usaha bersama
4. Demokrasi Pancasila
5. Adil dan merata
6. Keseimbangan
7. Hukum
8. Kemandirian
9. Kejuangan
10.Ilmu pengetahuan
Ciri Khas HIP
Tujuannya :
1. Menyatukan konsepsi atas suatu
segi yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan
2. Menetapkan sikap bersama-sama
dalam menghadapi masalah
ketenagakerjaan
3. Mengatasi secara bersama-sama
terhadap sesuatu masalah yang
timbul
4. Melakukan upaya pencegahan
terhadap timbulnya masalah
Sarana Pelaksanaan HIP
3. Peraturan perundang-undangan
Ketenagakerjaan
Dibuat secara tertulis yang memuat ketentuan-
ketentuan yang bersifat makro maka diberlakukan
secara umum dan nasional dan dapat
dikuantifikasikan.
a.Individual Bargaining:
membahas penentuan syarat-syarat kerja secara
individu antara pekerja dengan perusahaan, yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kerja
b.Collective Bargaining/Relation:
membahas penentuan syarat-syarat kerja bagi pekerja
sebagai anggota serikat pekerja ( seperti : jam kerja,
hari kerja, tempat kerja, upah, jaminan sosial) yang
diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Ruang lingkup Hubungan
Industrial ...lanjutan
a. Personal Management:
Membahas penanganan pelaksanaan syarat kerja
beserta permasalahan dan pemecahannya diterapkan
secara individu karyawan dengan pihak perusahaan
b. Labour Relation:
Membahas penanganan permasalahan dan
pemecahannya ke organisasi pekerja yang meliputi:
penarikan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan
Serikat Pekerja
Pengertian
UU No. 13
tahun 2013
2. Penyelesaian perselisihan
Fungsi dan manfaat industrial
serikat pekerja
3. mewakili pekerja di dewan
atau lembaga yang terkait
dengan urusan perburuhan,
Hak Serikat
Buruh dan
Serikat
Pekerja
PERAN SERIKAT PEKERJA DALAM
HUBUNGAN KERJA
1
Menciptakan tingkat solidaritas yang tinggi dalam satu kesatuan
diantara pekerja dengan pekerja, pekerja dengan Serikat
Pekerjanya, pekerja/Serikat Pekerja dengan manajemen
2
Meyakinkan anggotanya untuk melaksanakan kewajibannya
disamping haknya diorganisasi dan diperusahaan, serta
pemupukan dana organisasi.
3
Dana Organisasi dibelanjakan berdasarkan program dan anggaran belanja
yang sudah ditetapkan guna kepentingan peningkatan kemampuan dan
pengetahuan pengurus untuk bidang pengetahuan terkait dengan
keadaan dan kebutuhan ditempat bekerja, termasuk pelaksanaan
hubungan industrial.
4
Sumber Daya Manusia yang baik akan mampu berinteraksi
dengan pihak manajemen secara rasional dan obyektif
a k
n
g a
g n
o g
t g
a o
- t
a
M
Hubungan u
e Serikat Pekerja
l Dengan n
i Organisasi t
n Perusahaan u
d k
u
n m
g e
i m
a
a h
n a
Hubungan Kerja
P
e
r
PENGATURAN
a
HUBUNGAN t
P KERJA u
e r
r a
a n
t
u P
r e
a r
n u
n
PENGATURAN HAK DAN
KEWAJIBAN DALAM HUBUNGAN
KERJA
Secara Peraturan
Makro Perundang-undangan
Pengaturan
Hak dan
Perjanjian Ketenangan
Kewajiban Individual
Kerja Industrial
Pertumbuhan
Secara
Ekonomi
Mikro Peraturan
Perusahaan
Kolektif
PKB/KB
Pengaturan secara makro berarti pengaturan yang
berkaitan dengan yang sifatnya umum dan berlaku
bagi semua perusahaan.Hal ini tertuang dalam
peraturan perundang-undangan.
Intervensi hukum/undang-undang saat ini sangat
mempengaruhi hubungan industrial , terutama
untuk memberikan perlindungan bagi pekerja dan
mengatasi berbagai permasalahan ketenagakerjaan.
Dalam situasi terjadi penawaran tenaga kerja jauh
lebih besar dibanding pemintaannya, kekuatan
tawar menawar(bargaining posisi) dari tenaga kerja
menjadi rendah, sehingga pekerja ada yang bersedia
untuk digaji lebih rendah di bawah upah minimum
atau tanpa uang lembur)
PENEMPATAN TENAGA KERJA (Pasal 31,
Pasal 32, Pasal 33 UU No.13/2003)
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan
kesempatan yang sama untuk memilih,
mendapatkan, atau pindahpekerjaan dan
memperoleh penghasilan yang layak didalam atau
luar negeri.
Penempatan tenaga kerja dilaksanakan
berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif,
serta adil, dan setara tanpa diskriminasi.
Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk
penempatan tenaga kerja pada jabatan yang
sesuai dengan keahlian, ketrampilan, bakat,
minat dan kemampuan dengan
memperhatikan harkat, martabat, hak asasi,
dan perlindungan hukum.
Penjelasan...
3
Yang dimaksud dengan obyektif adalah pemberi kerja agar menawarkan
pekerjaan yang cocok pada pencari kerja sesuai dengan kemampuannya
dan persyaratan yang dibutuhkan, serta harus memperhatikan
kepentingan umum dengan tidak tidak memihak kepada kepentingan
pihak tertentu.
4
Yang dimaksud dengan adil dan setara adalah penempatan tenaga kerja
dilakukan berdasarkan kemampuan tenaga kerja dan tidak atas dasar ras,
jenis kelamin, warna kulit, agam, aliran politik
Perselisihan Dalam Hubungan Kerja
Dasar Hukum Pengaturan :
- UU No.13/2004 tentang
Ketenagakerjaan,
- UU No. 2/2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
PERSELISIHAN
DALAM HUBUNGAN
INDUSTRIAL DAN
Perselisihan Hubungan
PENYELESAIANNYA
Industrial:
“Adanya perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha/gabungan pengusaha
dengan serikat pekerja/serikat
pekerja karena adanya perselisihan
mengenai hak, kepentingan, PHK,
perselisihan antar pekerja/serikat
pekerja dalam satu perusahaan”
Macam-macam Perselisihan Hubungan Industrial
1. Penyelesaian Bipartit
2. Penyelesaian Di Luar Pengadilan Hubungan Indutrial
melalui :
a. Mediasi,
b. Kosiliasi,
c. Arbitrase
3. Penyelesaian melalui Pengadilan Hubungan Industrial
PENYELESAIAN MELALUI BIPARTIT
UU No UU No
13/2003 2/2004
Penyelesaian
dilakukan secara
musyawarah oleh
pihak-pihak
Dibuat risalah
secara tertulis
Perjanjian
Bersama
Dibuatkan didaftarkan di
Muatan risalah Pengadilan
rapat:
Perjanjian
Bersama dittd Hub.
a. Nama lengkap Apabila tdk
dan alamat pihak2 Industrial di dilaksanaan oleh
pihak2 PN setempat pihak Perjanjian
b. Tanggal dan tmpt Koperasi
perudingan
c. Pokok masalah Akta bukti
d. Pendapat para pendaftaran
pihak merp. Bag dari Pihak yg
e. Kesimpulan hsl Perjanjian dirugikan dpt
perundingan Bersama mengajukan
f. tgl dan ttd
permhn eksekusi
pihak2
melalui
Pengadilan
Hub.Industrial di
BIPARTIT
MUSYAWARAH
UNTUK MUFAKAT
WAJIB TAK
DIDAFTARKAN TERLAKSANA
-PERMOHONAN
-TERLAKSANA -EKSEKUSI
-SELESAI -SELESAI
Mediasi adalah penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
melalui musyawarah ditengahi oleh
seorang atau lebih mediator yang
netral.
Perselisihan hak
Perselisihan kepentingan
Perselisihan PHK.
DITERIMA
DIBUATKAN
DITOLAK PERJANJIAN
GUGAT KE BERSAMA WAJIB
PHI DIDAFTARKAN KE
PHI
LAKSANA TIDAK,
SELESAI PERMOHONAN
EKSEKUSI
SELESAI
KONSILIASI
DITERIMA
DIBUATKAN
DITOLAK
PERJANJIAN
GUGAT KE
BERSAMA WAJIB
PHI
DIDAFTARKAN KE
PHI
TIDAK
LAKSAN LAKSANA
A PERMOHONAN
SELESAI EKSEKUSI
SELESAI
PERLINDUNGAN KERJA
Waktu Kerja
PENGUPAHAN
DASAR HUKUM PENGATURAN KESEHATAN,
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR HUKUM