Disusun Oleh
Kelompok 12 :
JOMBANG
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL…………………………………………………
2.2 TUJUAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL……………………………………………………….
2.3 SEJARAH HUBUNGAN
INDUSTRIAL……………………………………………………...
2.4 PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT HUBUNGAN INDUSTRIAL……………………………
2.5 PERBEDAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN MSDM…………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Hubungan Industrial merupakan suatu system hubungan yang terbentuk antara para pelaku
dalam produksi barang dan jasa yang terdiri dari beberapa orang yang menjadi pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasari nilai-nilai Pancasila dan UUD. Dalam kegiatan
Hubungan Industrial, pemerintah, pekerja/buruh serta pengusaha atau organisasi pengusaha
mempunyai fungsi dan perannya masing-masing yang sudah di atur di dalam UUD. Dalam
makalah ini akan saya jelaskan tentang pengertian Hubungan Industrial. Dengan adanya
Hubungan Industrial dalam suatu perusahaan maka akan dapat meningkatkan produktivitas
dan kerjasama antar karyawan dan pengusaha sehingga perusahaan dapat berjalan terus.
Hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam produksi barang dan jasa antara sumber
daya manusia dan suatu organisasi industrial seperti pengusaha, pemerintah, dan
pekerja/buruh yang didasari nilai-nilai Pancasila dan UUD.
Berbicara mengenai akar cerita hubungan industrial maka tidak akan terlepas dari
perkembangan berbagai sektor industri di Indonesia, dari beberapa fase perkembangan.
Untuk memberikan penjelasan yang lebih detail diuraikan dalam bagian berikut :
Ø Fase Kolonial
Masuknya kolonial Belanda merupakan era baru bagi perkembangan hubungan industrial di
Indonesia. Fase ini digalakkan esploitasi besarbesaran terhadap sumber daya alam melalui
usaha perkebunan (kopi, the, tebu). Hubungan industrial bergeser kepolapola yang lebih
formil tetapi masih dibingkai oleh kekuatan nilai cultural feudal.
Adanya hubungan antara pekerja dengan pemberi kerja yang mengawali terjadinya hubungan
industrial sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, karena masalah-masalah dan konflik
yang terjadi masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan, maka saat itu hubungan industrial
dianggap bukanlah hal yang penting untuk dikaji. Dan juga saat itu belum ada peraturan ketat
yang mengatur hak dan kewajiban antara pekerja dan pemberi kerja. Namun, seiring dengan
perubahan jaman yang ditandai dengan adanya revolusi industry, pemasalahan-permasalahan
dalam hubungan kerja menjadi semakin rumit, sehingga para pihak mulai menyadari perlunya
membahas dan mempelajari hubungan industrial
Ø Pemerintah
Menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan melakukan
penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
Ø Pekerja/Buruh
Menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan
produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis.
Ø Hubungan Industrial
Sebuah sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku proses produksi barang/jasa, baik
internal maupun eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang terkait dalam hubungan ini adalah
pekerja, pengusaha dan pemerintah yang diistilahkan sebagai tripatrit. Di tingkat perusahaan,
pekerja dan pengusaha merupakan tokoh utama dalam hubungan industrial.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Untuk peningkatan relevansi, kualitas, dan efisiensi penyelenggaraan kerja maka Pemerintah
dapat melakukan pembinaan dan pelatihan kerja.
1) Penempatan tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas,#byekti&, serta adil,
dan setara tanpa diskriminasi.
2) Pemerintah bertanggung jawab mengupayakan perluasan kesempatan kerja baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja.
3) Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga
kerja.
4) Dalam melaksanakan hubungan industrial, pemerintah mempunyai fungsi menetapkan
kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan melakukan penindakan
terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33149769/MAKALAH_HUBUNGAN_INDUSTRIAL.docx
https://devaelizabhet.wordpress.com/2013/06/21/bab-ipendahuluan-latar-belakang-
hubungan-industrial-merupakan-suatu-system-hubungan/
http://riyowansyah.blogspot.com/2014/11/makalah-hubungan-industrial.html
http://sdmberkualitas.blogspot.com/2016/06/hubungan-industrial-dalam-manajemen.html
https://jurnal.ugm.ac.id>jmh>article>pdf.html