Anda di halaman 1dari 46

HUBUNGAN

INDUSTRIAL
SEMESTER VI
PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI BISNIS
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian
dan sejarah hubungan industrial, area
hubungan industrial, hubungan industrial di
indonesia, modal negara dan tenaga kerja,
serikat pekerja, hubungan industrial di sektor
swasta, aspek hukum, hubungan industrial dan
kinerja ekonomi, kesetaran dan keragaman,
revolusi industri 4.0.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi, menganalisis,
permasalahan bisnis terstruktur
(structured business) dengan
menggunakan pendekatan analitis
dan sistematis dan merumuskan
solusi yang dapat
dipertanggungjawabkan terkait
hubungan industrial.
 
1 Mahasiswa mampu memahami konsep,
peran dan fungsi, hubungan industrial
CAPAIAN
secara efektif dan hubungannya dengan
PEMBELAJARAN
lingkungan yang mempengaruhinya
KULIAH
2 Mahasiswa mampu berpikir logis, kritis
sistematis dan inovatif dalam konteks
Membentuk kerangka memahami hubungsn industrial.
berpikir kritis 3 Mahasiswa mengusai konsep hubungan
terhadap Konsep dan industrial sebagai modal dasar dalam
Kasus-Kasus yang pengelolaan organisasi dalam kaitan
berkaitan dengan dengan relasi antar seluruh aspek sumber
Hubungan Industrial daya manusia sebagai aset organisasi.
 
EVALUASI PERKULIAHAN
DAN PENILALAIAN
PRESENSI MINIMAL 80 %

Aktifitas Partisipatif 20 %

Hasil Proyek 50 %

Kognitif/Pengetahuan

Tugas 5%

Quiz 5%

UTS 10 %

UAS 10 %

TOTAL 100
KRITERIA PENILAIAN
RANGE NILAI POINT

80 - 100 A 4

76 – 79,99 B+ 3,5

70 – 75,99 B 3

65 – 69,99 C+ 2,5

60 – 64,99 C 2

50 -59,99 D 1

< 50 E 0
STRATEGI PEMBELAJARAN

Untuk mentransformasi pengetahuan


yang berkaitan dengan Hubungan
Industrial kepada mahasiswa, maka
ditempuh cara perkuliahan sebagai
berikut:
 Ceramah
 Diskusi
 Studi Kasus
 Tugas Terstruktur dan Mandiri
POKOK BAHASAN
PERTEMUAN POKOK BAHASAN
1 PENGERTIAN DASAR DAN SEJARAH HUBUNGAN
INDUSTRIAL
2 TEORI HUBUNGAN INDUSTRIAL
3 KONSEP HUBUNGAN INDUSTRIAL DI INDONESIA
4 SEJARAH GERAKAN BURUH
5 UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
6 PEMELIHARAAN HUBUNGAN KERJA DAN SERIKAT
PEKERJA
7 PERJANJIAN KERJA
8 PERMASALAHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
9 PENYELESAIAN PERMASALAHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
10 UPAH MINIMUM
11 JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
12 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
13 PERUNDINGAN KOLEKTIF
14 PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
POKOK BAHASAN 1

PENDAHULUAN
MENGAPA MEMPELAJARI H I
 Secara mendasar  Mempelajari
Hubungan Industrial hubungan
mempelajari ketenagakerjaan
peraturan-peraturan penting untuk
pemerintah yang perencanaan karir
berkaitan dengan profesional untuk
employment berpartisipasi dalam
relationships dan proses hubungan
proses antara serikat
implementasinya pekerja dengan
manajemen
APAKAH SISTEM
HUBUNGAN
KETENAGAKERJAAN
BERPENGARUH
TERHADAP

1.INDIVIDU
PEKERJA/KARY
AWAN
2.ORGANISASI
BISNIS
3.MASYARAKAT
UMUM
PENGERTIAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
 An industrial relation  The industrial relations
system is to be system is not conterminus
with the economic
viewed as an
system; in some respects
analytical subsystem the two overlap and in
of an industrial other respects both have
society on the same different scopes. The
logical same as an procurement of a work
economis system, force and the setting of
compensation for labor
regarded as another
services are commomn
analytical subsystem. centers of interest.

Dunlop (1958)
SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Masyarakat Masyarakat
Agraria Industri

1. Serikat Buruh Tumbuh sebagai struktur


yang bersifat defensif
2. Dirancang untuk melindungi para pekerja
dari fluktuasi pasar dan perilaku majikan
yang semena-mena
3. Tumbuh dari perkumpulan kecil, temporer
dari pekerja lokal menjadi organisasi besar
dan stabil di seluruh negeri.
PENYEBAB SERIKAT PEKERJA TUMBUH

1 • Kondisi ekonomi yang berubah

2 • Kebijakan pemerintah

3 • Sikap kultural

4 • Teknologi

5 • Bentuk manajemen
SERIKAT BURUH MENUJU
ORGANISASI PERMANEN
 Serikat Pekerja pertama menjadi permanen
pada tahun 1794 di Philadephia “ The
Federal Society of Cordwainers. (Serikat
Pekerja Pembuat Sepatu)

 Asosiasi tukang kayu, tukang cetak, penjahit


dan pembakar batubara awal tahun 1800 di
kota Baltimore, Boston, dan New York.
FEDERASI-FEDERASI KOTA
 City Central terdiri dari 15 Serikat Pekerja
dengan nama Mechanics of Trade
Associations didirikan di Philadelphia pada
tahun 1827

 National Trade’s Union (NTU) didirikan di


New York 1834. terdiri dari anggota berbagai
serikat-serikat pekerja dari berbagai kota
yang berbeda
MUNCULNYA PARA NASIONALIS
 Tahun 1850 pembentukan 16 serikat nasional
dari pekerja yang berbeda-beda seperti
percetakan, pengecoran besi, pembuatan
topi

 Tahun 1860, NLU (Nacional Labour Union)


dengan pimpinan William Sylvis sebagai
presiden Iron Moulders Union (IMU)
POKOK BAHASAN 2
TEORI
HUBUNGAN INDUSTRIAL
PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

BURUH MAJIKAN

ORGANISASI ORGANISASI
BURUH MAJIKAN
PENGERTIAN BURUH / PEKERJA

Orang yang bekerja


dibawah perintah
orang lain, dengan
menerima upah
karena dia
melakukan
pekerjaan di
perusahaan.
PENGERTIAN
MAJIKAN / PENGUSAHA
Seseorang yang
dengan bebas
mempekerjakan
orang lain
(pekerja) dengan
memberi upah
untuk bekerja
pada
perusahaannya
TEORI GERAKAN BURUH /
SERIKAT BURUH
 Organisasi buruh muncul dan tumbuh
bersamaan dengan proses industrialisasi
 Menurut the Encyclopedia of social science:
gerakan buruh merupakan seluruh aktifitas
para penerima upah (buruh) untuk
memperbaiki kondisi maupun kehidupan
mereka.
 Industrialisasi telah menciptakan berbagai
macam organisasi kaum buruh, walaupun
berbeda dalam fungsi, struktur
kepemimpinan dan ideologi.
TEORI REVOLUSI
 Muncul dari pergerakan buruh sosialis dan
komunis.
 Sejarah adalah catatan tentang perjuangan
kelas.
 Kelas pekerja diciptakan oleh industrialisasi.
 Mereka akan mengorganisir masyarakat,
sistem ekonomi, serta menghancurkan
pengusaha-pengusaha kapitalis.
 Dengan kata lain pergerakan buruh sosial dan
komunis merupakan alat untuk
mempersiapkan revolusi.
TEORI DEMOKRASI INDUSTRI
 Teori ini memasukkan unsur demokrasi dalam
hubungan kerja industri.
 Teori ini dikembangkan oleh Sydney dan
Beatrice Webb. Perkembangan serikat buruh
dalam hubungan kerja industri sejajar dengan
pertumbuhan demokrasi dalam pemerintahan.
 Gerakan buruh merupakan alat / sarana bagi
buruh agar dapat menghadapi / berunding
dengan para majikan yang memiliki
kedudukan politis dan ekonomis yang lebih
kuat.
TEORI BUSINESS UNIONISM

 Karyawan bersedia bergabung menjadi


anggota serikat buruh agar dapat diwakili
dalam perundingan tawar menawar tentang
syarat-syarat kerja, kondisi kerja, kontrak
kerja dan dalam pengawasan hubungan kerja
sehari-hari.
PENDAPAT AHLI TENTANG
TEORI BUSINESS UNIONISM
 Samuel Gempers  Strasser dan John
berpendapat serikat Mitchel, motivasi
buruh dibentuk untuk
meningkatkan upah
buruh bergabung
dan jaminan menjadi anggota
ekonomis, menurunkan serikat buruh
jam kerja, melindungi karena terdorong
kesehatan karyawan oleh kebutuhan
dan mencegah
harian (ekonomis
tindakan sewenang-
wenang dari dan non ekonomis)
pengusaha
TEORI SOSIOPSIKOLOGIS
 Serikat buruh dianggap sebagai wadah bagi para
buruh agar dapat memenuhi berbagai macam
kebutuhan dan keinginan.
 Keanggotaan pada suatu serikat buruh memberikan
rasa memiliki atau mempunyai tempat (Sense of
belonging), rasa terjamin dan aman, rasa
kebebasan dan kekuatan untuk menyatakan
pendapat.
 Para anggota merasa lebih aman untuk menyatakan
pendapat mereka.
 Memperoleh pengakuan dan kedudukan dengan cara
menerima tanggung jawab sebagai
anggota/pengurus serikat buruh
MENURUT CARTLETON H, PARKER
Keanggotaan serikat buruh memberikan
suatu kesempatan untuk memuaskan
segala kebutuhan pada anggota
(pekerja) dalam hubungan kerja
mereka.

 Menurut teori ini faktor pendorong


partisipasi para karyawan, disamping
faktor politik ekonomis juga faktor
kepuasan mereka
TEORI PERUBAHAN
 Tujuan serikat buruh akan selalu berubah-
ubah sesuai dengan perubahan kondisi kerja
dalam perusahaan dan perubahan
masyarakat
MENURUT SELIG PERLMAN
 Gerakan buruh ditentukan oleh beberapa
faktor:
1. Resistensi pengusaha/kapitalitas
2. Kekuasaan kaum intelektual terhadap
gerakan buruh
3. Kematangan mentalitas serikat buruh
TEORI SERIKAT BURUH
TEORI KEMAKMURAN UMUM
 Kebanyakan anggota pimpinan serikat buruh
beranggapan bahwa apa yang baik bagi
serikat buruh, baik pula bagi bangsa.
 Upah tinggi yang diperjuangkan oleh serikat
buruh merupakan sumber tenaga beli yang
mendorong dan memperkuat pertumbuhan
ekonomi.
 Perlindungan serikat buruh yang diberikan
kepada anggota-anggotanya terhadap
tindakan sewenang-wenang para majikan
diidentifikasikan dengan kemajuan ekonomi.
TEORI LABOUR MARKETING
 Kebanyakan kondisi di tempat buruh bekerja
ditemukan oleh kekuatan dan pengaruh
buruh di pasar dengan tenaga kerja.
 Serikat buruh menganggap dirinya sebagai
economic agent di pasar-pasar tenaga kerja.
 Apabila persediaan twnaga kerja lebih besar
dari pada permintaan (demand) akan tenaga
kerja, harga tenaga kerja menjadi
murah/rendah. Supaya tidak merosot harus
diadakan keseimbangan.
TEORI PRODUKTIVITAS
 Upah ditentukan oleh produktivitas karyawan
 Produktivitas yang lebih tinggi memperoleh
upah yang lebih tinggi
TEORI BARGAINING
 Tingkat upah didalam setiap pasara tenaga
kerja ditentukan oleh kekuatan ekonomi yang
berlawanan dari buruh dan majikan.
 Apabila buruh meningkatkan kekuatan
ekonominya dengan cara bertindak bersama-
sama melalui serikat-serikat buruhnya sebagai
bargainning agent, maka mereka dapat
meningkatkan upah mereka.
 Kekuatan ekonomi diukur dari kemampuan
untuk mengekang tenaga kerja dan dengan
demikian memaksa majikan untuk mencari
pengganti bagi tenaga kerja
MENURUT
TEORI BARGAINNING MODERN
Baik karyawan maupun majikan memasuki
pasar tenaga kerja tanpa harga
permintaan/penawaran yang pasti. Tetapi
ada batas harga permintaan/penawaran
tertinggi dan terendah. Dalam batas-batas
harga tersebut tingkat upah ditentukan oleh
kekuatan bargainning kedua belah pihak.
Buruh individual yang berkekuatan lemah
harus menerima tingkat upah yang rendah.
Sebaliknya Serikat Buruh dapat menggunakan
kekuatan ekonominya yang lebih besar untuk
menuntut tingakt upah yang lebih tinggi.
OPOSISI LOYAL
TERHADAP MANAAJEMEN
 Serikat buruh umumnya berpendapat bahwa fungsi
manajemen adalah mengelola, sedangkan serikat
buruh mempunyai tanggung jawab
pengawasan/pengendalian atas kualitas
manajemen.
 Dengan adanya tanggung jawab ini, manajemen
dipaksa untuk berusaha bekerja sebaik-baiknya
terutama di bidang penggunaan tenaga kerja.
 Teori ini tidak menyarankan serikat buruh menjadi
manajer atau serikat buruh membantu majikan
dalam tugas mereka sebagai manajer, justru
sebaliknya teori ini menganjurkan serikat buruh
menolak tanggung jawab atas manajemen.
POKOK BAHASAN 3
KONSEP HUBUNGAN INDUSTRIAL
DI INDONESIA
PENGERTIAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. HIP adalah suatu sistem hubungan yang
terbentuk antara para pelaku dalam proses
produksi barang dan jasa (Pekerja, Pengusaha
dan Pemerintah) yang didasarkan atas nilai-
nilai yang merupakan manifestasi dari
keseluruhan sila-sila dari Pancasila dan UUD
1945, yang tumbuh dan berkembang di atas
kepribadian bangsa dan kebudayaan Nasional
Indonesia
2. Sejalan dengan pengertian diatas, sila-
sila dari Pancasila yang melandasi HIP
adalah merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisah-pisahkan.
HUBUNGAN INDUSTRIAL
PANCASILA

Menyatukan serikat pekerja


dalam suatu wadah agar
bersama-sama dengan
organisasi pengusaha dan
pemerintah dapat menyusun
konsepsi hubungan induatrial
Pancasila
TUJUAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA
1. Mengemban cita-cita proklamasi
Kemerdekaan Negarai Republik Indonesia
17 Agustus 1945 didalam pembangunan
nasional ikut mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
yang abadi dan keadilan sosial.
2. Tujuan tersebut dicapai melalui penciptaan
ketenangan, ketentraman, ketertiban,
kegairahan kerja serta ketenangan usaha,
meningkatkan kesejahteraan pekerja serta
derajatnya.
DASAR

PANCASILA

KARYAWA
N
HIP PENGUSAHA

1. Stabilitas perusahaan yang


terkendali, mantap dan dinamis
2. Pertumbuhan perusahaan yang
cukup tinggi
3. Pemerataan hasil-hasil
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai