Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mohammad Ali Haidar

NIM : 1212000192
Matkul : Business Relationship – A

RUANG LINGKUP HUBUNGAN INDUSTRIAL


(Hubungan Industrial, DR Sumanto)

Hubungan industrial sering disebut hubungan ketanagakerjaan. Istilah lain yang sering
muncul dalam masalah ketangakerjaan adalah hubungan perburuan terjamahan dari labour
relation. Hubungan perburuan memabahas masalah-masalah ekonomi, social, politik budaya, dan
lain-lain. Istilah ini menjadi tidak tepat lagi karena gambaran yang dihasilkan tidak sesuai
dengan permasalahannya. Istilah baru yaitu industrial relation atau hubungan industrial.
Hubungan industrial adalah hubungan banyak pihak yang bersangkutan atau
berkepentingan dalam proses produksi atau pelayanan jasa. Masyarakat dan pemerintah juga
terlibat didalamnya. Hubungan industrial juga melibatkan sejumlah konsep yaitu konsep
keadilan dan kesamaan, kekuatan dan kewenangan, individualism dan kolektivitas, ghak dan
kewajiban, serta integritas dan kepercayaan. Dan melibatkan sekumpulan fenomena, baik diluar
maupun di dalam tempat kerja yang berkaitan dengan penetapan dan pengaturan hubungan
ketenagakerjaan.
Undang-undang no 13 tahun 2003 menyebutkan pengertian hubungan industrial sebagai
suatu sistem hubungan yang terbentuk anatara pelaku dalam proses produksi barang dan jasa
yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja atau buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Hubungan industrial mencakup 3 aspek:
1) Aspek pengembangan ilmu (science building)
Hubungan industrial bagian dari ilmu social yang bertujuan untuk memahami hubungan
ketenagakerjaan dan institusi-institusinya melalui penilitian
2) Penyelesaian masalah (problem solving)
Bertujuan untuk merancang kebijakan-kebijakan dan institusi-institusi untuk membantu
agara hubungan ketenagakerjaan berjalan dengan baik.
3) Etika (ethical)
Hubungan industrial mengandung prinsip-prinsip norma yang Nampak mengenai pekerja
dan hubungan ketenagakerjaannya, yang mengedepankan pandangan bahwa pekerja
sebagai manusia di dalam masyarakat demokrasi.
Secara singkat hubungan industrial adalah suatu subjek yang mempelajari sikap dan
perilaku orang-orang didalam perusahaan dan mencari sebab-sebab yang menentukan terjadinya
perilaku tersebut serta mencarikan jawaban atas penyimpanan-penyimpanan yang terjadi.
Pranata hubunagan industrial seringkali mempelajari pengaturan institusional yang
beragam yang menjadi ciri hubungan kerja, mulai dari norma-norma dan struktur kekuasaan,
hingga mekanisme atau prosedur penyampaian suara karyawan di tempat kerja.
Aliran pluralis, aliran ini melihat hubungan ketenagakerjaan sebagai campuran
kepentingan bersama dan konflik kepentingan yang mengedepankan prosedur penyampaian
keluhan, mekanisme suara/aspirasi karyawan di tempat kerja, perundingan bersama, dan
kemitraan pekerja manajemen. Dalam kebijakan pluralis, mengadvokasi peraturan upah
minimum, standar Kesehatan dan keselamatan kerja, standar buruh international, hukum
perburuan dan kebijakan public.
Aliran marxis melihat konflik kepentingan majikan-kaeywan sebagaimana konflik
antagonis yang tajam dan sanagat tertanam dalam sosio-politik-ekonomi. Mereka
memeperjuangkan suatu hubungan kerja yang seimbang karena anggapan bahwa pengusaha
lebih mendominasi pekerja dan sebagai imbangannya diperlukan reformasi structural untuk
mengubah hubungan kerja antagonis yang tajam yang melekat dalam kapitalisme
Hubungan industrial dinilai baik apabila:
1) Sistem kompensasi adil
2) Kondisi kerja sehat dan aman
3) Ada peluang untuk memanfaatkan kapabilitas seseorang
4) Da integrasi social dan identitas dalam organisasi
Campur tanganpemerintah untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan dinamis
adalah memberikan perlindungan Tindakan legal kepada manajemen dan pekerja atau yang
mewakili yaitu serikat pekerja yang bersifat recipro cal sehingga dalam memberikan
perlindungan tindakan legal, pemerintah juga mengakomodasi suara mereka.
Hubungan industrial yang harmonis, 5 tahapan pengembangan dalam hubungan industrial:
1) Karakteristik: penolakan dan blockade
Tipe hubungan: antagonisme
2) Karakteristik: kompetisi dan konfrontasi
Tipe hubungan: adverse
3) Karakteristik: pasif dan reaktif
Tipe hubungan: mutual tolerance
4) Karakteristik: mudah diterima dan kerja tim
Tipe hubungan: cooperative
5) Karakteristik: proaktif dan inovatif
Tipe hubungan: creative
Hubungan industrial secara mikro yaitu hubungan antara pengusaha dan pekerja,
sedangkan secara makro hubungan industrial melibatkan seluruh aspek seperti tujujuan
pembangunannya untuk kesejahteraan masyarakat, stabilitas ekonomi dan perteumbuhan
ekonimi terpenuhi dengan kebutuhanhidup stabil dan hidup dengan layak.

https://www.untag-sby.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai