(MAN309)
MODUL SESI 1
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
DISUSUN OLEH
Dr.Ir. ROJUANIAH, MM
1. Unitary,
Teori unitarism, menganggap organisasi sebagai sesu-atu yang terintegrasi
harmoni sebagai satu keluarga, dimana manajemen dan karyawan memiliki
satu tujuan yg sama, menekankan kerjasama yg saling menguntungkan.
Unitarism memiliki pendekatan paternalistic yg meminta loyalitas dari
semua karyawan. Akibatnya serikat pekerja dianggap tidak perlu karena
akan menciptakan loyalitas ganda. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang
2. Pluralistik
Dalam teori pluralism organisasi dianggap terdiri dari sub-sub kelompok
dengan kepentingan yang kuat dan berbeda. Sub-kelompok adalah
manajemen dan serikat pekerja. Kelompok dan kepentingan di dalam
organisasi merupakan faktor pemicu kompetisi antara satu dengan lainnya
untuk saling mencapai tujuan masing-masing. Teori pluralisme memandang
bahwa konflik sifatnya inherent pada interaksi pekerja-pengusaha, namun
dapat dikelola melalui perundingan bersama sehingga tidak mengganggu
organisasi.
3. Radikal.
Teori radikal sangat di kenal dengan teori Marxist dan dikaitkan dengan
“conflict model” , yang memandang bahwa hubungan industrial sebagai
konflik struktural yang sifatnya abadi antara pekerja dan pengusaha.
Konflik terjadi karena perbedaan fungsi pekerja ( memberikan tenaga) dan
pengusaha (pemilik modal yg memberikan kompensasi atas tenaga
tersebut). Juga karena ketim-pangan kekuasaan dan kekayaan ekonomi.
Oleh karena itu konflik dipandang tak terelakkan dan pembentukan serikat
pekerja merupakan respon alami pekerja terhadap eksploitasi dari pemilik
modal.
Pendekatan dalam sistem hubungan industrial antara negara yang satu dengan yang
lain berbeda-beda sesuai dengan sejumlah pengaruh yang ditimbulkan oleh keadaan
masing-masing negara. Pendekatan Hubungan Industrial (Agus Sudono 1997,
Sutarto 1997) diantaranya adalah; Pendekatan Kegunaan (Utility Approach)
Ada berbagai macam model yang digambarkan oleh hubungan Industrial. Suatu
model berusaha menggambarkan berfungsinya suatu bagian realitas yang relatif
sempit, dengan sedikit mungkin asumsi. Dalam beberapa hal suatu model lebih
dekat kepada realitas daripada suatu teori. Terdapat tiga model HI
• Model Input - Output (The Input-Output Model)
Dilihat dari hukum perburuhan terdapat dua model hubungan industrial yang
mengalami pergeseran :
2. Pengusaha (Majikan)
Istilah “pegusaha” digunakan untuk mengganti istilah “majikan”. Secara
defenitif pengusaha adalah seseorang yang dengan bebas mempekerjakan
orang lain dengan memberi upah untuk bekerja pada perusahaannya.
3. Serikat Pekerja (Serikat buruh/labour union)
Serikat pekerja merupakan serikat atau asosiasi para pekerja untuk jangka
waktu yang panjang dan berlangsung terus menerus dibentuk dan
diselenggarakan dengan tujuan memajukan atau mengembangkan kerja
sama dan tanggung jawab bersama baik antara para pekerja maupun antara
pekerja dengan pengusaha. Jadi tujuannya dapat bersifat intern maupun
ekstern.
• mengembangkan usaha;
• memperluas lapangan kerja;
• memberikan kesejahteraan pekerja/buruh secara terbuka, demokratis dan
berkeadilan.
2. Organisasi Pengusaha
Yaitu organisasi yang dibentuk oleh pengusaha Indonesia yang bersifat
demokratis, bebas, mandiri dan bertanggung jawab, yang secara khusus
menangani bidang hukum industrial dan ketenagakerjaan dalam
pelaksanaan hubungan industrial untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia sebagai salah satu sarana utama terwujudnya kesejahteraan
sosial dan ekonomi dalam dunia usaha.
5. Peraturan perusahaan.
Yaitu peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat
syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.