Anda di halaman 1dari 16

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER TA 2021 / 2022

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NPM : 0119073311
Nama Lengkap : Safira Ari Astuti
Mata Kuliah : Hubungan Industri
Dosen Pengampu : Dr. Arif Budiharjo, SE, MSi
Semester : 6
Prodi : Manajemen
Kelas : Reguler 1 Manajemen Pagi B
Hari/tgl : Senin, 18 April 2022
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal UTS Hubungan Industrial

1. Jelaskan Pemahaman anda tentang Hubungan Industrial


2. Mengapa “harmonisasi” menjadi kata kunci dari Kajian Hubungan Industrial, jelaskan
pula keterkaitan “harmonisasi” dengan “kepentinagn owner” dan “kepentingan buruh”
3. Jelaskan apa yang menjadi kunci pokok kepentingan dari “owner” dan “buruh”
4. Jelaskan keterkaitan kajian Teori X dan Y dengan kajian Hubungan Indusrial
5. Jelaskan histori hubungan industrial pada tataran internasional dan pada tataran
nasional
6. Mengapa cengkeraman partai politk sangat kuat sekali pada asosiasi buruh pada
jamannya orde lama, dan mengapa pula asosiasi buruh dilemahkan pada jamannya orde
baru, dan bagaimana pula dengan jamannya orde reformasi
7. Apa maksud Sarana Sarana dalam Hubunagn Industrial, jelaskan komponen
komponennya secara detail
8. Jelaskan apa yang anda tahu tentang Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
9. Apa yang dimaksud Organisasi Pekerja / Buruh menurut Pasal 1 ayat (1) Undang
Undang No 21 Tahun 2000, terangkan pula sesuai dengan pemahaman anda
10. Apa yang dimaksud Organisasi Pengusaha menurut pasal 1 ayat (5) UU No 12 Tahun
2002, terangkan pula sesuai dengan pemahaman anda
11. Jelaskan Maksud sifat sifat seperti bebas, terbuka, mandiri, demokratis, bertanggung
jawab pada Seilat Bukuh atau pekerja
12. Apa yang anda tahu tentang hubungan industrial Pancasila
13. Jelaskan tata cara dalam -pembuatan Perjanjian Kerja Bersama
14. Jelaskan tentang Majajemen K3 dari sudut pandang hubungan industrial dan dari sudut
pandang manajemen resiko, jelaskan pula dimana bertemunya atau hubungan kedua
kajian tersebut
15. Jelaskan apa saja yang bisa menjadi faktor faktor kecelakaaan kerja, jelaskan pula apa
saja yang bisa menjadi faktor faktor bagi peningkatan keselamatan kerja
16. Jelaskan bedanya Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja, jelaskan pula betapa
pentingnya dua hal tersebut.
17. Jelaskan apa yang anda tahu tentang :
a. Contracting
b. Outsourcing
c. In Sourcing
d. Co Sourcing
e. Benefit Based Relationship
18. Jelaskan permasalahan permasalahan yang memungkinkan muncul dalam outsourcing
19. Jelaskan yang anda pahami tentang Lembaga bipartij dan Lembaga Tripartij
20. Jelaskan pula permasalahan permasalahan apa yang masuk dalam kajian Hubungan
Industrial
21. Adakah kemungkinan dari Pengusaha yang bersikap dan berusaha mengutamakan
kepentingannya sehingga tidak terjadi suatu harmoniasasi dalam suatu hubungan
industrialnya
22. Adakah pula kemungkinan dari buruh / tenaga kerja atau kelompok / serikat buruh /
tenaga kejer yang bersikap dan berusaha mengutamakan kepemtingannya sehingga
tidak terjadi suatu harmonisasi dalam suatu hubungan industrialnya

JAWABAN!

1. menurut pemahaman saya hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak
yang terkait atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu
perusahaan. Hubungan industrial tersebut harus diciptakan sedemikian rupa agar
aman, harmonis, serasi dan sejalan, agar perusahaan dapat terus meningkatkan
produktivitasnya untuk meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang terkait atau
berkepentingan terhadap perusahaan tersebut.
2. karena dalam sebuah perusahaan, baik itu pengusaha maupun pekerja pada dasarnya
memiliki kepentingan atas kelangsungan usaha dan keberhasilan perusahaan.
Meskipun keduanya memiliki kepentingan terhadap keberhasilan perusahaan, tidak
dapat dipungkiri konflik/perselisihan masih sering terjadi antara pengusaha dan
pekerja. Bila sampai terjadi perselisihan antara pekerja dan pengusaha, perundingan
bipartit bisa menjadi solusi utama agar mencapai hubungan industrial yang harmonis.
Hubungan industrial yang kondusif antara pengusaha dan pekerja/buruh menjadi
kunci utama untuk kajian hubungan industrial yang harmonis.
3. Owner dan buruh sangat berkepentingan dengan keberlangsungan dan perkembangan
perusahaan. Bagi buruh dan owner, perusahaan merupakan sawah ladang yang dapat
diandalkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya. Bukan hanya untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi, tetapi juga kebutuhan sosial untuk hidup
bermasyarakat, kebutuhan psikologi yaitu untuk menunjukkan eksistensi diri, bahkan
kebutuhan moral yaitu untuk mewujudkan ibadah kepada Tuhan YME melalui
pengabdiannya pada orang lain. Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa dijaga
kebelangsungannya, bahkan diupayakan agar dapat berkembang, sehingga peran,
fungsi dan manfaatnya menjadi lebih besar lagi.

4. Teori X dan Y adalah teori motivasi manusia dan manajemen. Memiliki keterkaitan
dengan hubungan industrial yaitu:

 Teori X

Teori X gaya manajer percaya karyawan mereka kurang cerdas malas atau bekerja
semata-mata untuk pendapatan. Teori ini menyimpulkan bahwa tenaga kerja rata-rata
lebih efesien dibawah hands-on pendekatan manajemen. Manajer teori X percaya
bahwa semua tindakan harus ditelusuri dan individu yang bertanggung jawab diberi
teguran sesuai dengan haril tindakannya. Teori ini lebih efektif digunakan untuk
memotivasi tenaga kerja yang tidak termotivasi secara inheren untuk melakukan
pekerjaan.

 Teori Y

Manajer teori Y membuat asumsi bahwa orang-orang dalam angkatan kerja


termotivasi secara internal, menikmati kerja di perusahaan dan bekerja untuk
memperbaiki diri tanpa imbalan langsung. Karyawan teori Y dianggap sebagai salah
satu aset yang paling berharga bagi perusahaan dan benar-benar mendorong kerja
internal perusahaan. Akibatnya, pengikut teori Y mungkin memiliki hubungan yang
lebih baik dengan atasan serta berpotensi memiliki suasana yang sehat ditempat kerja.

5. - Pada Tataran Internasional


Konsep dasar hubungan industrial dipicu oleh terjadinya 3 peristiwa yang saling
berhubungan di sekitar akhir abad 18 dan awal abad 19, yaitu:
a. Revolusi Industri
Dampak lebih luas dari revolusi industri terjadi pada empat aspek kehidupan
(Kaufman, 2004; 16-17), yaitu:
1. Perkembangan yang saling berkaitan antara revolusi dalam teknologi
2. Industry Terjadi pengembangan dan penyebaran pasar kerja (labor market
development) yang mau tidak mau harus mengikuti model dan kaidah ekonomi pasar
3. Terjadi diferensiasi bahkan mendorong pengelompokan antar
negara akibat perbedaan sejarah dan pengalaman dalam proses pembangunan.
4.Terjadinya penumpukan kekayaan ekonomi dunia oleh hanya sebagian kecil negara
b. Revolusi Demokrasi
suatu revolusi demokrasi yang ditandai dengan peristiwa pernyataan kemerdekaan
(declaration of independence) pada tahun 1776, yang diikuti dengan ditetapkannya
declaration of human right yang berisikan doktrin baru, yang terdiri: 1) penegakan hak
atas pribadi, 2) kedudukan yang sejajar bagi setiap orang, 3) hak untuk bertindak bebas
bagi setiap orang dalam memperoleh kehidupan, kemerdekaan dan kebahagiaannya, 4)
pemerintah mempunyai tugas untuk melindungi dan menjaga hak-hak asasi manusia.
c. Revolusi Kapitalis
Lahirnya faham kapitalisme sangat dipengaruhi oleh lahirnya pemikiran tentang sistem
ekonomi pasar pada tahun 1776, Dimana pertambahan nilai yang terjadi akibat proses
produksi, seluruhnya merupakan hak mutlak pemilik modal, sedangkan pekerja hanya
mendapatkan sebagian kecil penghasilan dari tenaga yang telah dikeluarkannya.

- Pada Tataran Nasional


Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa hubungan industrial
menggambarkan pola hubungan diantara aktor- aktor produksi baik dalam konteks bi-
partit, tri-partit ataupun multi- partit, sehingga menjadi fenomena sosial. Oleh karena
itu, pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh berbagai fenomena
sosial lainnya, seperti pertumbuhan dan perkembangan sosial, ekonomi, politik, hukum,
budaya, agama, maupun situasi dan kondisi keamanan negara.

6.

a. Masa orde lama

 Masa demokrasi liberal

Gerakan buruh mencapai ratusan organisasi,namun umumnya masih berorientasi


politik terutama menghadapi pemilu 1955, Nasionalisasi perusahaan milik belanda.
Melalui menerapkan hubungan industri melalui lahirnya beberapa regulasi mendasar :
Uu No. 21 tahun 1945 ( Perjanjian Perburuhan Antara serikat buruh dan majikan),
Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 ( Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama)
melalui UU No. 18 tahun 1956, UU No.22 tahun 1957 ( Penyelesaian Perselisihan
Perburuhan). Dan dibentuk Badan Kerja Sama Buruh Militer ( BKS-BUMIL) dengan
anggota : KBKI,SOBSI,KBSI,SBII,HISSBI,SOBRI,GOBSI Indonesia,SARBUMUSI

 Masa Demokrasi Terpimpin

Gerakan buruh dipersatukan pada tahun 1961 dalam sekretariat bersama buruh(Sekber
Buruh) namun tetap masih berorientasi politik,terutama memenuhi amanat TRIKORA

Penerapan Hubungan Industri yang ideal mengalami kemunduran periode 1963-1965


Gerakan Buruh menjadi salah satu basis kekuatan massa yang besar yang
dimanfaatkan oleh partai politik.

b. Masa Orde Baru

Pada tahun 1969 sekber buruh membentuk majelis Permusyawarahan Buruh


Indonesia (MPBI), Pada tahun 1973 terbentuk Federasi Buruh Seluruh Indonesia
(FBSI) Gabungan beberapa Serikat Pekerja tingkat nasional, berubah menjadi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) pada tahun 1985, Landasan liberalisme dan
Leninisme mulai ditinggalkan, Pada tahun 1974 Konsep Hubungan perburuhan
Pancasila (HPP) mulai kembangkan,kemudian berubah menjadi Hubungan Industri
Pancasila (HIP) pada tahun 1985, Hubungan Industri menekankan pada semangat
kekeluargaan,gotong royong dan musyawarah untuk mufakat, kebebasan berserikat
masih dibatasi dan demontrasi buruh bersifat setempat dan tidak meluas.

c. Masa Reformasi

Kebebasan berserikat sangat dijamin, Serikat pekerja tumbuh dengan pesat seiring
dengan berhembusnya semangat demokrasi baru dan kebebasan berserikat dan
pelaksanaan Hal Asasi Manusia, Kondisi perekonomian yang krisis sejak tahun 1998
mempengaruhi maraknya kasus PHK ,Demonstrasi butuh sering meluas dan
berkepanjangan kecuali diperiode 2003-2006, dan Lahirnya banyak regulasi penting.

7. sarana sarana hubungan industrial :

a. Serikat pekerja/serikat buruh (Trade Union/Labor Union)


Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk
pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
b. Organisasi pengusaha (Trade Employers)
Sama halnya dengan pekerja, para pengusaha juga mempunyai hak dan kebebasan
untuk membentuk atau menjadi anggota organisasi atau asosiasi pengusaha.
Asosiasi pengusaha sebagai organisasi atau perhimpunan wakil pimpinan
perusahaan-perusahaan merupakan mitra kerja serikat pekerja dan Pemerintah
dalam penanganan masalah-masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial.
c. Lembaga kerjasama bipartit (Bipartite Cooperation Body)
Lembaga kerja sama bipartit adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang
anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh yang sudah
tercatat instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau unsur
pekerja/buruh. Setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang
pekerja/buruh atau lebih wajib membentuk lembaga kerja sama bipartit.
d. Lembaga kerjasama tripartite (Tripartite Cooperation Body)
Lembaga kerja sama tripartit adalah forum komunikasi, konsultasi dan
musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur
organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan pemerintah.
e. Peraturan Perusahaan (Company Regulations)
Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha
yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Pengusaha yang
mempekerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib
membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri
atau Pejabat yang ditunjuk.
f. Perjanjian kerja bersama (Collective Labor Agreements)
Perjanjian kerja bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan
antara serikat pekerja/serikat buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh
yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang
memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.
g. Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan (Labor Law)
Peraturan-perundangan ketenagakerjaan pada dasarnya mencakup ketentuan
sebelum bekerja, selama bekerja dan sesudah bekerja. Peraturan selama bekerja
mencakup ketentuan jam kerja dan istirahat, pengupahan, perlindungan,
penyelesaian perselisihan industrial dan lain-lain.
h. Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial (Industrial Relations
Dispute Settlement)
Perselisihan hubungan industrial diharapkan dapat diselesaikan melalui
perundingan bipartit, Dalam hal perundingan bipartit gagal, maka penyelesaian
dilakukan melalui mekanisme mediasi atau konsiliasi. Bila mediasi dan konsiliasi
gagal, maka perselisihan hubungan industrial dapat dimintakan untuk diselesaikan
di Pengadilan Hubungan Industrial.

8. Pada UU ini yang dimaksud Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. sedangkan
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama
untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan
yang layak di dalam atau di luar negeri. Dalam Penempatan tenaga kerja dilaksanakan
berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif, serta adil, dan setara tanpa diskriminasi.
Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib memberikan
perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya. Para Pengusaha juga
dilarang mempekerjakan anak,Pekerja/buruh perempuan yang berumur kurang dari 18
(delapan belas) tahun dilarang dipekerjakan

9. Serikat Pekerja / Serikat Buruh menurut Undang – Undang No. 21 Tahun 2000
Tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh Pasal 1 Angka 1

Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.

Jadi menurut pemahaman saya serikat pekerja adalah merupakan organisasi


perkumpulan para pekerja atau buruh yang memiliki tujuan untuk melindungi hak-hak
para pekerja. Ia didirikan agar karyawan dapat menyelesaikan masalah terkait
pemenuhan hak mereka oleh perusahaan.

10. Pasal 1 ayat 5 UU No 12 tahun 2003disebutkan bahwa pengusaha adalah :

- Orang perorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu


perusahaan milik sendiri.
- Orang perorangan, persekutuan atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan perusahaan bukan miliknya
- Orang perseorangan, persekutuan, dan badan hukum yang berada di Indonesia
mewakili perusahaan a dan b tersebut diatas, yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia.
Dalam hubungan industrial pengusaha sama halnya dengan pekerja mempuyai hak dan
kebebasan sama untuk membentuk atau menjadi anggota organisasi atau asosiasi
pengusaha.

11. Serikat pekerja pada dasarnya memiliki sifat sifat sebagai berikut :

a. Bebas, yaitu sebagai organisasi dalam melaksankan hak dan kewajiban nya, itu
artinya serikat pekerja tidak dibawah pengaruh tekanan lain.
b. Terbuka, yaitu serikat pekerja dalam menerima anggota dan memperjuangkan
kepentingan pekerja, tidak membedakan aliran politik, agama, suku, dan jenis
kelamin.
c. Mandiri, yaitu dalam mandirikan, menjalankan, dan mengembangkan organisasi
ditentukan oleh kekuasaan sendiri tidak dikendalikan oleh pihak lain di luar
organisasi.
d. Demokratis, yaitu dalam pembentukan organisasi, pemilihan pengurus,
memperjuangkan dan melaksanakan hak dan kewajibannya organisasi dilakukan
sesuai dengan prinsip demokrasi.
e. Bertanggung jawab, yaitu dalam mencapai tujuan dan melaksanakan hak dan
kewajiban, serikat pekerja bertanggung jawab kepada anggota, masyarakat dan
negara.

12. Hubungan industrial Pancasila yaitu sistem hubungan yang terbentuk antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah)
yang didasarkan nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila dari
Pancasila dan UUD 1945 yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa
dan kebudayaan nasional Indonesia.

13. tata cara dalam -pembuatan Perjanjian Kerja Bersama :


a. Siapkan naskah PKB
Jika PKB sudah selesai dan sesuai ketentuan, siapkan naskah atau dokumen PKB
sebagai lampiran untuk didaftarkan. Naskah PKB tersebut harus ditandatangani
oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh diatas meterai (Pasal 30 Ayat (3)
Permenaker 28/2014).
b. Pendaftaran dengan format yang sesuai ketentuan
Pendaftaran PKB harus menggunakan format yang telah ditentukan dalam
Permenaker 28/2014. Dalam format pengajuan pendaftaran PKB tersebut ada
beberapa isian yang perlu dilengkapi untuk menjelaskan keterangan perusahaan.
c. Daftarkan PKB kepada instansi ketenagakerjaan setempat sesuai dengan
kedudukan wilayah perusahaan atau secara online
PKB didaftarkan kepada instansi ketenagakerjaan sesuai kedudukan perusahaan.
Agar lebih jelas, berikut tujuan pendaftaran PKB berdasarkan wilayah perusahaan:
- Jika perusahaan hanya berada dalam satu kabupaten/kota, maka pendaftaran
dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bidang
ketenagakerjaan kabupaten/kota. (Pasal 31 Ayat (1) Huruf a Permenaker
28/2014).
- Jika perusahaan berdiri lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi,
maka pendaftaran dilakukan oleh Kepala SKDP bidang ketenagakerjaan
provinsi (Pasal 31 Ayat (1) Huruf b Permenaker 28/2014)
- Jika perusahaan berdiri pada lebih dari satu provinsi, maka pendaftaran
dilakukan oleh Direktur Jenderal (Pasal 31 Ayat (1) Huruf c Permenaker
28/2014).
d. Instansi ketenagakerjaan memeriksa kelengkapan PKB yang didaftarkan akan
diteliti dan diperiksa oleh pejabat instansi ketenagakerjaan. Hal ini untuk
memastikan PKB yang didaftarkan sesuai peraturan dan persyaratan formal sudah
lengkap atau tidak (Pasal 31 Ayat (3) Permenaker 28/2014). Jika PKB
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau masih terdapat
persyaratan yang belum dipenuhi, Pengusaha akan diberitahu untuk memperbaiki
materi PKB atau melengkapi persyaratan yang kurang (Pasal 31 Ayat (5)
Permenaker 28/2014).
e. Pengusaha mendapatkan Surat Keputusan (SK) Jika PKB telah memenuhi
persyaratan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, maka
instansi ketenagakerjaan akan menerbitkan SK pendaftaran PKB maksimal 4
(empat) hari kerja sejak permohonan pendaftaran.

14. K3 dari hubungan industrial yaitu Ditinjau dari keilmuan, keselamatan dan kesehatan
kerja diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dan sebagainya
sedangkan Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif,
terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik.

Hubungan kedua kajian tersebut yaitu sama sama Melindungi dan menjamin
keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.

15. Faktor penyebab kecelakaan kerja bisa dibagi menjadi tiga, yaitu faktor manusia,
faktor lingkungan, dan faktor peralatan. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat
dalam pekerjaan, baik itu perusahaan yang mempekerjakan, pekerja, hingga orang-
orang sekitar perlu memahami prosedur keselamatan kerja

a. Faktor Lingkungan

Adapun sejumlah faktor penyebab kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh


lingkungan adalah sebagai berikut:

- Lokasi kerja yang terbatas


- Desain tempat kerja yang tidak sepenuhnya aman
- Lantai licin
- Penerangan yang minim
- Suhu udara yang tidak normal, terlalu panas atau terlalu dingin.
- Kebisingan

b. Faktor Manusia

Adapun sejumlah faktor penyebab kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh


manusia adalah sebagai berikut:

- SOP/Prosedur yang tidak memperhatikan keselamatan kerja


- Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang mengutamakan praktik
ketimbang teori
- Penggunaan APD
- Perilaku manusia yang bisa mempengaruhi sikap terhadap kondisi kerja,
praktik dan kecelakaan kerja
c. Faktor Peralatan

Adapun sejumlah faktor penyebab kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh


peralatan adalah sebagai berikut ini :

- Rancangan alat (mempertimbangkan keamanan alat)


- Kondisi mesin pastikan bagus dan juga aman
- Posisi dan jenis mesin

Reese dan Eidson (2006) mengatakan, faktor faktor untuk program keselamatan dan
kesehatan kerja, yakni :

a. Komunikasi
b. Mempraktekkan bekerja secara aman
c. Inspeksi keselamatan kerja
d. Latihan

16. Kata keselamatan itu berasal dari Bahasa Inggris ‘safety’ yang selalu dikaitkan atau
dihubungkan dengan terbebasnya atau selamat dari sebuah kecelakaan. Dari kata
keselamatan itu sendiri berarti bebas dari kecelakaan. Sedangkan kata kerja diambil
dari kata dari Bahasa Inggris yaitu ‘work’ yang maksudnya adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang mendapatkan hasil. ini dapat disimpulkan bahwa
Keselamatan Kerja itu merupakan suatu ilmu yang mempelajari metode yang bisa
menjamin agar pekerja yang ada itu terbebas dari kecelakaan pada saat mereka sedang
melakukan sebuah proyek atau pekerjaan.

Kesehatan diambil dari kata Bahasa Inggris yang bermaksud atau bermakna tidak
hanya terbebasnya dari sebuah kecelakaan atau penyakit, tetapi sehat disini
mempunyai makna sehat yang dilihat secara fisik, mental dan juga sehat pada sosial.
Kesehatan Kerja adalah suatu bagian dari K3 bertujuan agar seseorang selalu selamat,
sehat dan berdaya saing kuat dan dengan demikian, pekerjaan bisa berjalan dengan
lancar dan tidak ada kejadian kecelakaan yang terjadi saat melakukan pekerjaan
ataupun pekerja yang sakit yang menjadikannya tidak produktif.
Jadi berikut terdapat perbedaan antara Keselamatan dan Kesehatan kerja secara
umum, diantaranya :

- Keselamatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang menimbulkan kerugian dan
bersifat AKUT. Sedangkan Kesehatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang
menimbulkan kerugian tetapi bersifat KRONIS.

- Keselamatan itu berdampak yang langsung terlihat. Sedangkan Kesehatan itu


berdampak yang tidak langsung terlihat atau butuh waktu dan besaran bahaya yang
terjadi.

- Keselamatan itu bisa kita hindari seperti dari suatu kebakaran, kecelakaan, cidera.
Sedangkan Kesehatan itu bisa diantisipasi biar ga terkena penyakit yang diakibatkan
pada saat bekerja.

berikut ini adalah alasan mengapa kesehatan dan keselamatan kerja itu penting :
- Mampu menjaga reputasi perusahaan
- Membuat karyawan lebih sadar dengan bahaya dan risiko di tempat kerja
- Mengurangi stress yang dirasakan karyawan
- Meningkatkan performa karyawan
- Menurunkan angka kerugian perusahaan
- Meningkatkan loyalitas karyawan

17. A. Contracting adalah bentuk penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga
paling sederhana dan merupakan bentuk yang paling lama. Langkah ini merupakan
langkah yang paling berjangka pendek, hanya mempunyai arti taktis dan bukan
merupakan bagian dari strategi perusahaan tetapi hanya untuk mencari cara yang
praktis saja.

B. Outsourcing adalah penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain atau


penggunaan tenaga kerja dari pihak ketiga yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu di dalam perusahaan.

C. In sourcing merupakan pengoptimalan karyawan dalam perusahaan untuk


dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu
sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya
D. Co sourcing merupakan jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas dimana hubungan
antara perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsourcing.
Contohnya adalah dengan memperbantukan tenaga ahli pada perusahaan pemberi jasa
untuk saling mendukung kegiatan masing masing perusahaan.

E. Benefid based relationship merupakan hubungan outsourcing dimana sejak semula


kedua belah pihak mengadakan investasi bersama, dengan pembagian tertentu.
Dengan demikian, kedua belah pihak betul betul saling mendukung dan sebaliknya
juga saling tergantung. Kedua belah pihak mendapat pembagian keuntungan
berdasarkan formula yang disetujui bersama.

18. Permasalahan-permasalahan yang memungkinkan muncul dalam outsourcing

 Pekerja tidak mendapat perlindungan hukum yaitu lembaga kerja sama bipartit
 Upah yang tidak bertambah walaupun masa kerja pekerja telah lebih dari 1
tahun
 Status kerja yang tidak jelas
 Jaminan sosial yang tumpang tindih
 Pekerjaan bersifat sementara dan mudahnya melakukan PHK

19. Lembaga bipatrit diartikan sebagai suatu badan ditingkat usaha atau unit produksi
yang dibentuk oleh pekerja yang dibentuk oleh pekerja dan pengusaha serta dan
sebagai salah satu sarana dalam hubungan industrial sebagai sarana komunikasi dalam
membahas berbagai permasalahan hubungan industrial yang timbul di perusahaan,
sehingga dapat dihindarkan berbagai perselisihan yang berakibat kurang harmonisnya
hubungan antara pekerja dan pengusaha.

Lembaga tripatrit adalah sebagai forum komunikasi dan konsultasi dan musyawarah
mengenai masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari pemerintah,
organisasi pengusaha dan serikat kerja. Ditujukan untuk memberikan pertimbangkan,
saran, dan rekomendasi kepada pemerintah dan pihak pihak terkait dalam
merumuskan kebijakan ketenagakerjaan dan pemecahan masalah.
20. 1. Solidaritas para pekerja dikarenakan seorang pekerja diperlakukan kurang adil
Solidaritas pekerja adalah satu hal yang positif jika diarahkan kepada hal-hal yang
positif, namun seringkali solidaritas ini merupakan hal yang bisa mengancam suatu
perusahaan apabila dipergunakan untuk keperluan hal yang negatif. Misalnya seorang
karyawan diberikan hukuman karena melanggar peraturan dan ketentuan, namun
karyawan yang dihukum tersebut menggalang karyawan lainnya dengan
mengedepankan solidaritas.

2. Permasalahan mengenai status outsource dan tenaga kontrak Status outsource dan
tenaga kerja kontrak adalah salah satu perselisihan hubungan industrial yang paling
sering terjadi. Terlalu lamanya seorang outsource dan kontrak untuk menjadi tenaga
kerja tetap merupakan akar permasalahan ini. Permasalahannya adalah banyak sekali
perusahaan yang melanggar peraturan ini dengan alasan efisiensi tidak harus membayar
beban gaji yang besar jumlahnya.
3. Tenaga kerja asing mendapatkan posisi yang lebih baikPermasalahan tenaga kerja
asing mendapatkan posisi yang lebih baik besar kemungkinan terjadi karena beberapa
hal diantaranya, kompetensi dari tenaga kerja asing yang lebih baik, biaya gaji tenaga
kerja asing yang bersaing bahkan lebih rendah, atau tidak jarang karena penempatan
tenaga kerja asing oleh perusahaan multinasional yang memiliki anak perusahaan di
Indonesia.
4. Menuntut transparansi perusahaan
Masih banyaknya perusahaan yang tidak menerapkan transparansi atau keterbukaan
informasi kepada kalangan internal, apalagi mengenai profit kinerja perusahaan
merupakan akar permasalahan ini.
5. Perhitungan gaji, overtime dan potongan
Mekanisme perhitungan gaji, overtime dan potongan-potongan adalah salah satu yang
dapat menyebabkan terjadinya perselisihan hubungan industrial.

21. Menurut saya, tidak ada karena didalam hubungan industrial antara pengusaha dan
pekerja/buruh mempunyai hubungan yang saling membutuhkan dan saling mengisi
satu dengan yang lainnya. Pengusaha tidak akan dapat menghasilkan produk barang
atau jasa jika tidak didukung oleh pekerja/buruh demikian pula sebaliknya.
22. Menurut saya, ada kemungkinannya dari para buruh/tenga kerja atau
kelompok/serikat pekerja yang bersikap dan berusaha mengutamakan kepentingannya
sehingga tidak terjadi suatu hubungan yang harmonis jika seorang pengusaha tidak
mampu memberikan fasilitas yang memadai seperti halnya fasilitas keamanan kerja,
kesehatan dan juga jaminan kerja kepada para pekerja/buruh.

Anda mungkin juga menyukai