Normatif yang Dilakukan oleh Pengusaha di Pabrik Rokok Adi Bungsu Kota Malang
Disusun Oleh
Jurusan
PENDAHULUAN
Isu daya saing di pasar global yang semakin terbuka merupakan isu penting dan tidak
mudah. Tanpa kapabilitas dan keunggulan kompetitif yang tinggi, produk dari suatu
negara, termasuk produk Indonesia, dipastikan tidak akan menembus pasar
internasional. Masuknya barang impor juga dapat mengancam posisi pasar domestik.
Singkatnya, keunggulan kompetitif merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kinerja
bisnis di pasar yang kompetitif.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia dan
membangun keunggulan kompetitif tidak dapat ditunda lagi, dan tidak hanya para
pengusaha itu sendiri, tetapi juga aparat birokrasi, berbagai organisasi, anggota
masyarakat, dll. Manajemen yang optimal dari hubungan karyawan-perusahaan sangat
penting sehubungan dengan produktivitas tenaga kerja dan keberlanjutan perusahaan
itu sendiri.
Di era globalisasi, kondisi ekonomi mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan
tersebut ditandai dengan semakin kompleksnya teknologi yang diciptakan, yang
berdampak pada semakin pesatnya laju perekonomian global. Jika sebuah perusahaan
ingin bertahan dan berkembang di masa persaingan yang ketat, ia harus meningkatkan
efisiensi dan produktivitas sumber dayanya, termasuk sumber daya manusia dan
sistem manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Memahami tentang Hubungan Industrial yang dimana akan membahas pula mengenai
ketenagakerjaan serta bagaimana peran pemerintah diantara hak dan kewajiban antara
perusahaan dan buruh.
BAB II
PEMBAHASAN
(-) Pengupahan
(-) Mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila serta
(-) Penciptaan ketenangan, ketentraman dan ketertiban kerja serta ketenangan usaha,
LKS Bipartit adalah suatu badan ditingkat usaha atau unit produksi yang dibentuk
oleh pekerja dan pengusaha. Setiap pengusaha yang mempekerjakan 50 (limapuluh)
orang pekerja atau lebih dapat membentuk Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit dan
anggota‐anggota yang terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang ditunjuk
berdasarkan kesepakatan dan keahlian.
LKS Bipartit bertugas dan berfungsi sebagai Forum komunikasi, konsultasi dan
musyawarah dalam memecahkan permasalahan‐permasalahan ketenagakerjaan
pada perusahaan guna kepentingan pengusaha dan pekerja. Para manager
perusahaan diharapkan ikut mendorong berfungsinya Lembaga Kerjasama Bipartit,
khususnya dalam hal mengatasi masalah bersama, misalnya penyelesaian
perselisihan industrial.
(-) Azasnya adalah kekeluargaan dan gotong royong dan musyawarah untuk mufakat.
“Fungsi Pemerintah :
Fungsi Pengusaha :
Organisasi Buruh
Organisasi pekerja adalah suatu organisasi yang didirikan secara sukarela dan
demokratis dari, oleh dan untuk pekerja dan berbentuk Serikat Pekerja, Gabungan
serikat Pekerja, Federasi, dan Non Federasi. Kehadiran Serikat Pekerja di perusahaan
sangat penting dan strategis dalam pengembangan dan pelaksanaan Hubungan
Industrial.
(-) Kepmenaker No. 187 Tahun 2004 tentang Iuran anggota Serikat Pekerja/Buruh
Perjanjian Kerja
(-) Adanya subjek atau pelaku yakni pekerja/buruh dan pengusaha/pemberi kerja yang
masing-masing membawa kepentingan
(-) Memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak
Pekerja borongan yang notabene telah bekerja kurang lebih 20 tahun di pabrik
tersebut menerima dan tidak protes, Akan tetapi pekerja borongan merasa sangat
dikecewakan dan tidak dihargai ketika pengusaha berencana memberikan uang THR
dan uang pesangon yang besarannya tidak sesuai dengan masa kerja mereka.
Setelah resolusi tersebut, hubungan industrial antara pekerja dan pemilik pabrik
pasca resolusi konflik di Pabrik Rokok Adi Bungsu tampak harmonis dan damai. Adanya
keadaan harmonis antara pemilik dan pekerja wajar terjadi karena pemilik Pabrik Rokok
Adi Bungsu jarang bertemu dengan pekerja. Pekerja melakukan interaksi dengan
pemilik hanya ketika diadakan rapat tahunan, baik perundingan terkait besaran upah
maupun THR sehingga potensi konflik yang terjadi semakin kecil. Sebagaimana
diketahui bahwa konflik merupakan sesuatu hal ang tidak dapat dihindari.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hubungan industrial pada
dasarnya menitik beratkan pada hak dan kewajiban diantara pekerja/buruh dan
pengusaha, yang diatur dalam konvensi-konvensi internasional dan aturan-aturan yang
berlaku di negara Indonesia.Indonesi
DAFTAR PUSTAKA
Firza Maududi, Holis Abdul Ajim, dan M Riswanda,(2013), Tuntutan Buruh Mengenai
Kenaikan Upah Minimum,
http://holisfcb.blogspot.co.id/2013/06/makalah-jurnal-tuntutan-
buruh-mengenai.html, online, diakses pada 13 Desember 2015