Anda di halaman 1dari 60

PEMBINAAN HUBUNGAN

INDUSTRIAL
BAGI PENGANTAR KERJA

SAHAT 14 September 2018


CURRICULUM VITAE

SAHAT SINURAT, S.H., M.H.


MEDAN, 16 AGUSTUS 1958 RIWAYAT JABATAN:
1. KASI PERANTARAAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN
KRISTEN PROTESTAN INDUSTRIAL, DITJEN BINAWAS
2. KABID HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PERSYARATAN KERJA,
PERUM DASANA INDAH BLOK SBI NO. 5
KANWIL DEPNAKER PROP. KALTIM
BANTEN TANGERANG 3. KETUA P4 DAERAH, PROP. KALTIM
4. KASUBDIT SYARAT KERJA, DITJEN PHI DAN JAMSOS
RIWAYAT PENDIDIKAN: 5. KASUBDIT PENGUPAHAN, DITJEN PHI DAN JAMSOS
1. SD KATOLIK MEDAN 6. KABAG PENYULUHAN DAN BANTUAN HUKUM, BIRO HUKUM
2. SMP NEGERI X MEDAN 7. DIREKTUR PENCEGAHAN DAN PENYELESAIAN HUBUNGAN
3. SMA NEGERI II MEDAN INDUSTRIAL, DITJEN PHI DAN JAMSOS
4. S1 HUKUM PERDATA, UNIVERSITAS 8. DIREKTUR PENYELESAIAN PERSELIHAN KERJA HUBUNGAN
SUMATERA UTARA INDUSTRIAL, DITJEN PHI DAN JAMSOS
5. S2 HUKUM EKONOMI, UNIVERSITAS 9. KEPALA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT
INDONESIA 10.WIDYAISWARA AHLI UTAMA
HUKUM KETENAGAKERJAAN

Peraturan yang mengatur segala hal yang


berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah
masa kerja.
Pasal 28 H ayat (3)
KETENAGAKERJAAN DARI Setiap orang berhak atas jaminan sosial UU No. 13 / 2003
ASPEK KONSTITUSI yang memungkinkan pengembangan dirinya Tentang
secara utuh sebagai manusia yang Ketenagakerjaan
(UUD 1945)
bermartabat
UU No. 21 / 2000
5 Tentang
Serikat Pekerja /
Pasal 27 ayat (2) Pasal 28 E ayat (3)
Serikat Buruh
Tiap-tiap warga negara 1 4 Setiap orang berhak atas
berhak atas pekerjaan dan kebebasan berserikat, UU No. 40 / 2004
penghidupan yang layak bagi berkumpul, dan Tentang
kemanusiaan 2 3 mengeluarkan pendapat Sistem Jaminan
Sosial Nasional

UU No. 24 / 2011
Pasal 28 Pasal 28 D ayat (2) Tentang
Badan
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, Setiap orang berhak untuk bekerja serta Penyelenggara
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan mendapat imbalan dan perlakuan yang Jaminan Sosial
dan sebagainya ditetapkan dengan undang- adil dan layak dalam hubungan kerja
undang
PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

1 3
Memberikan
perlindungan kepada
Memberdayakan dan
mendayagunakan tenaga kerja dalam
tenaga kerja secara mewujudkan
kesejahteraan;
optimal dan manusiawi;

2
Mewujudkan pemerataan
4
Meningkatkan
kesempatan kerja dan kesejahteraan
penyediaan tenaga kerja yang tenaga kerja dan
sesuai dengan kebutuhan
pekerja nasional dan daerah; keluarganya.
ARAH PEMBANGUNAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL

Hak dan kewajiban


1 terjamin dan
dilaksanakan

Apabila timbul
Meningkatkan
perselisihan dapat Hubungan Industrial kesejahteraan
2 diselesaikan secara Harmonis, Dinamis &
Berkeadilan
tenaga kerja
musyawarah. dan
keluarganya
Mogok dan penutupan
3 perusahaan tidak perlu
digunakan.
SUMBER HUKUM KETENAGAKERJAAN

KAEDAH HETERONOM
1 Ketentuan hukum yang dibuat oleh pihak ketiga di luar para pihak
yang terikat dalam satu hubungan kerja
Peraturan Perundang Undangan Ketenagakerjaan

Konvensi ILO seperti Konvensi No. 87, 98,29,105,100,111,138,182

KAEDAH OTONOM
2 Ketentuan hukum yang dibuat oleh pihak-pihak yang terikat dalam
satu hubungan kerja
Perjanjian Kerja; Peraturan Perusahaan; Perjanjian Kerja Bersama
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KETENAGAKERJAAN
• UU Ketenagakerjaan No. 13 / 2003
• Peraturan Pelaksanaan
• PK, PP, PKB

HUKUM FORMAL HUKUM MATERIIL


• UU No. 2 Tahun 2004, Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
• Permenakertrans No. 31 Tahun 2008,
Pedoman Penyelesaian Perselisihan HI
Melalui Perundingan Bipartit
KENAPA MANUSIA BEKERJA

1 NAFKAH PENGAKUAN DIRI


5
2 PENGETAHUAN
MODAL USAHA
6
3 MEMENUHI
KEBUTUHAN SOSIAL
7
4 BEKERJA ADALAH KARIR DAN JABATAN
IBADAH
KRITERIA PERUSAHAAN PILIHAN PEKERJA

VISI DAN MISI 1 4 STANDAR GAJI

JAMINAN KESEHATAN,
HARI TUA 2 5 LINGKUNGAN KERJA

JENJANG KARIR 3 6 MENGHASILKAN PRODUK

PERUSAHAAN
PENGANTAR KERJA

Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tugas, tanggung


jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang utk melakukan kegiatan Pelayanan
Angkatan Kerja.
PELAYANAN PENEMPATAN TENAGA KERJA

Kegiatan utk mempertemukan tenaga


kerja dengan pemberi kerja, sehingga
tenaga kerja dapat memperoleh
pekerjaan yang sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya, dan
pemberi kerja dapat memperoleh
tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhannya.
LEMBAGA PENEMPATAN TENAGA KERJA
SWASTA

Lembaga berbadan hukum yang telah


memperoleh izin tertulis utk
menyelenggarakan pelayanan
penempatan tenaga kerja dalam negeri.
HUBUNGAN KERJA

Hubungan antara pengusaha


dengan pekerja berdasarkan
Perjanjian Kerja yang
mempunyai unsur upah,
perintah, dan pekerjaan.
PERJANJIAN KERJA

Perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha


atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat
kerja, hak dan kewajiban para pihak.
SYARAT PERJANJIAN KERJA

1 Kesepakatan kedua belah pihak

2 Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum

3 Adanya pekerjaan yang diperjanjikan

Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban


4 umum, kesusilaan, dan peraturan perundang‑undangan yang berlaku
ISI PERJANJIAN KERJA

1 6
Nama, alamat Syarat‑syarat kerja yang
perusahaan, dan jenis memuat hak dan kewajiban
usaha pengusaha dan pekerja

2
Nama, jenis kelamin,
umur, dan alamat
pekerja 7 Mulai dan jangka waktu
berlakunya perjanjian kerja

Jabatan atau jenis


pekerjaan 3 8 Tempat dan tanggal
perjanjian kerja dibuat

Tempat pekerjaan
4 9 Tanda tangan para pihak
dalam perjanjian kerja

Besarnya upah dan cara


pembayarannya 5 Catatan:
1.
2.
No. 5 dan 6 tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan, PP ataupun PKB.
Dibuat rangkap dua
17
BENTUK PERJANJIAN KERJA

Secara Lisan

Secara Tertulis
SURAT PENGANGKATAN
Apabila hubungan kerja dilakukan secara lisan,
pengusaha wajib membuat surat pengangkatan:

01 Nama dan alamat pekerja

Sifatnya wajib, 02 Tanggal mulai bekerja


tindak pidana
pelanggaran
Pasal 188 03 Jenis pekerjaan

04 Besarnya upah
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA

Pekerja meninggal dunia

Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja

Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga


penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap
Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang ditentukan dalam PK, PP
atau PKB yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
Catatan:
1. Perjanjian kerja tidak berakhir karena meninggalnya pengusaha atau beralihnya hak atas perusahaan karena penjualan, pewarisan, hibah.
2. Dalam peralihan perusahaan, hak pekerja menjadi tanggungjawab pengusaha baru, kecuali ditentukan lain.
3. Pengusaha meninggal dunia, ahli waris perusahaan dapat mengakhiri hubungan kerja setelah membayar gaji pekerja.
4. Pekerja meninggal dunia, ahli waris pekerja berhak mendapatkan haknya sesuai ketentuan yang berlaku.
JENIS PERJANJIAN KERJA

PERJANJIAN KERJA
PERJANJIAN KERJA
WAKTU TIDAK
WAKTU TERTENTU
TERTENTU

1 2

Pasal 56 UU No. 13 Tahun 2003


PERJANJIAN KERJA
WAKTU TIDAK TERTENTU

Perjanjian kerja
antara pekerja/buruh dengan pengusaha
untuk mengadakan hubungan kerja
yang bersifat tetap
HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN
PERHATIAN DALAM PKWTT

Materinya agar tidak


bertentangan dengan UU
Masa percobaan kerja
Ketenagakerjaan,
tidak dapat diperpanjang
Peraturan Perusahaan atau
Perjanjian Kerja Bersama
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Perjanjian antara pekerja/buruh


dengan pengusaha untuk
mengadakan hubungan kerja dalam
jangka waktu tertentu atau
selesainya suatu pekerjaan
tertentu

• Pasal 56, 59 UU No. 13 Tahun 2003


• Kepmenakertrans No. 100/MEN/VI/2004
PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN
MELALUI PKWT

Pekerjaan yang diperkirakan


Pekerjaan yang sekali selesai penyelesaiannya dalam waktu
atau sementara sifatnya yang tidak terlalu lama dan
paling lama 3 (tiga) tahun

Pekerjaan yang berhubungan


dengan produk baru, kegiatan
Pekerjaan yang bersifat
baru, produk tambahan yang
musiman masih dalam percobaan atau
penjajakan
Objeknya: jenis, sifat kegiatan pekerjaan
selesai dalam waktu tertentu

Tidak dapat
mensyaratkan Jangka waktu
percobaan
3 Wajib dicatatkan
kepada instansi yang
2 4 bertanggung jawab
Secara
tertulis, di bidang
Bahasa SYARA ketenagakerjaan
Indonesia 1 T 5 kab/kota setempat,
selambat-lambatnya
dan huruf PKWT
latin 7 hari sejak
penandatanganan
JANGKA WAKTU PKWT

Paling lama 2 Dalam hal


tahun dan hanya perpanjangan 7 hari Pembaharuan
sebelum berakhir Dilakukan setelah
diperpanjang 1 hanya boleh 1 kali
diberitahukan masa tenggang
kali untuk waktu secara tertulis dan paling lama 2
waktu 30 hari
paling lama 1 kepada tahun
tahun pekerja/buruh

1 2 3 4
PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN SEKALI SELESAI
ATAU SEMENTARA SIFATNYA, PENYELESAIANNYA
PALING LAMA 3 TAHUN MELALUI PKWT
Karena kondisi tertentu pekerjaan belum
1
Didasarkan atas selesainya
pekerjaan tertentu
5 selesai, dapat dilakukan pembaharuan

Pembaharuan dilakukan setelah melebihi


Harus dicantumkan batasan suatu
2 pekerjaan dinyatakan selesai 6 tenggang waktu 30 hari setelah
berakhirnya PKWT

3 Paling lama 3 (tiga) tahun


7
Selama tenggang waktu tidak ada hubungan
kerja

Apabila dapat diselesesaikan lebih


cepat dari 3 tahun, hubungan Para pihak dapat menyepakati lain
4 kerja putus demi hukum, saat 8 mengenai tenggang waktu yang dituangkan
selesainya pekerjaan dalam perjanjian
PEKERJAAN YANG BERSIFAT MUSIMAN

Pekerjaan yang PKWT hanya dibolehkan


pelaksanaanya tergantung untuk pekerja yang
pada musim atau cuaca melakukan pekerjaan
tertentu tambahan

Untuk pekerjaan tambahan


Hanya dapat dilakukan
tersebut, pengusaha harus
untuk suatu jenis pekerjaan
membuat daftar nama
pada musim tertentu
pekerja yang melakukan
pekerjaan tambahan
Pekerjaan untuk memenuhi
pesanan atau target Tidak dapat dilakukan
tertentu dapat dilakukan pembaharuan
sebagai pekerjaan musiman
PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PRODUK BARU
Pekerjaan yang Hanya dapat dilakukan
berhubungan dengan untuk jangka waktu paling
produk baru, kegiatan baru, 1 3 lama 2 (dua) tahun dan
atau produk tambahan yang dapat diperpanjang 1 (satu)
masih dalam percobaan kali paling lama 1 (satu)
atau penjajakan tahun

Hanya boleh diperlakukan


bagi pekerja yang
melakukan pekerjaan di Tidak dapat dilakukan
luar kegiatan atau di luar 2 4 pembaruan
pekerjaan biasa yang
dilakukan perusahaan
PERJANJIAN KERJA HARIAN LEPAS
Untuk pekerjaan tertentu yang
berubah-ubah dalam waktu dan Wajib membuat perjanjian kerja
volume pekerjaan serta upah 1 5 harian lepas secara tertulis
didasarkan pada kehadiran
Perjanjian kerjanya sekurang-
kurangnya memuat :Nama, Alamat
Kurang dari 21 hari kerja dalam 1 bulan 2 pemberi kerja, NamaAlamat pekerja,

6
jenis pekerjaan yang dilakukan,
besaran upah /imbalan
Bekerja 21 hari atau lebih dalam 3 bulan
berturut-turut 3 Daftar pekerja disampaikan pada
instansi bidang ketenagakerjaan

7
setempat selambat-lambatnya 7 hari
Pekerja harian lepas dikecualikan dari kerja sejak mempekerjakan pekerja
ketentuan jangka waktu PKWT pada
umumnya
4 harian lepas

Pasal 10 s.d 12 Kepmenakertrans No. 100/MEN/VI/2004


PENCATATAN PKWT

Pekerja harian lepas yang

PKWT dicatatkan pengusaha 2 dicatatkan adalah daftar


pekerja/buruh
kepada instansi yang
bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan
setempat selambat-
1
lambatnya 7 hari kerja sejak
penandatanganan
AKIBAT HUKUM

PKWT yang tidak dibuat dalam Pekerjaan untuk produk baru atau
bahasa Indonesia dan huruf latin kegiatan baru tidak sesuai dengan
berubah menjadi PKWTT sejak jangka waktu atau dilakukan
adanya hubungan kerja pembaharuan, berubah menjadi PKWTT
sejak dilakukan penyimpangan
PKWT untuk pekerjaan yang
bersifat musiman dibuat untuk Pembaharuan tidak melalui masa
lebih satu musim berubah menjadi tenggang waktu dan tidak diperjanjikan
PKWTT sejak adanya hubungan lain, berubah menjadi PKWTT sejak
kerja tidak terpenuhinya syarat PKWT
tersebut
Pekerjaan yang terus menerus
dibuat PKWT bukan untuk Pengusaha mengakhiri hubungan kerja
memenuhi pesanan atau target tersebut diatas, hak-hak pekerja dan
tertentu berubah menjadi PKWTT prosedur penyelesaiannya dilakukan
sejak adanya hubungan kerja sesuai ketentuan peraturan
perundangan bagi PKWTT
PRAKTEK OUTSOURCING

Pihak-pihak dalam pelaksanaan sebagian pekerjaan:

01 Perusahaan Pemberi Pekerjaan

Perusahaan Pemborongan Pekerjaan atau


02 Perusahaan Penyediaan Jasa Pekerja/Buruh

03 Pekerja/Buruh
PENYERAHAN SEBAGIAN PEKERJAAN

Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan


pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian
pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa
pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis.
PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

1 2 3
Menjamin terpenuhinya Memiliki tenaga kerja
Hak dan kewajiban perlindungan kerja dan yang mempunyai
masing-masing pihak syarat-syarat kerja bagi kompetensi di
pekerja/buruh sesuai bidangnya
peraturan perundang-
undangan
PEMBORONGAN PEKERJAAN

Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara


Dilakukan secara terpisah dari keseluruhan, mendukung dan memperlancar

1 kegiatan utama baik manajemen


maupun kegiatan pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan utama sesuai dengan alur
proses pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan oleh
asosiasi sektor usaha yang dibentuk sesuai
3
pekerjaan
peraturan perundang-undangan

Tidak menghambat proses produksi secara


Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak
langsung, kegiatan tersebut merupakan kegiatan
2 4
langsung dari pemberi pekerjaan, untuk memberi
tambahan yang apabila tidak dilakukan oleh
penjelasan tentang cara melaksanakan pekerjaan
perusahaan pemberi pekerjaan, proses
agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan
perusahaan pemberi pekerjaan
sebagaimana mestinya

• Membuat alur proses produksi adalah asosiasi sektor usaha


• Alur menggambarkan proses pelaksanaan produksi dari awal sampai akhir, kegiatan utama dan penunjang
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA

Melaporkan pekerjaan penunjang yang akan diserahkan melalui


pemborongan pekerjaan kepada instansi yang bertanggung jawab di
01 bidang ketenagakerjaan kabupaten/ kota. (bukti pelaporan paling
lambat 1 (satu) minggu sejak pelaporan dilaksanakan)

Melaporkan perubahan jenis pekerjaan penunjang yang akan


02 diserahkan melalui pemborongan pekerjaan

Dilarang menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan


03 sebelum memiliki bukti pelaporan
PERUSAHAAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

1
Memiliki tanda

2
Berbentuk
daftar
badan hukum
perusahaan

Memiliki izin Memiliki bukti

3 usaha wajib lapor


ketenagakerjaan

4
KEWAJIBAN PERUSAHAAN PEMBORONGAN
PEKERJAAN

1 2 3
Bukti pendaftaran
Mendaftarkan perjanjian Paling lambat 30 (tiga diterbitkan paling lama
pemborongan pekerjaan puluh) hari kerja 5 (lima) hari kerja sejak
kepada instansi sebelum pekerjaan tanggal pemohonan
kabupaten/kota dilakukan diterima
PERJANJIAN KERJA
PEMBORONGAN PEKERJAAN

1 Dibuat secara tertulis

Memuat ketentuan yang menjamin terpenuhinya


2

hak-hak pekerja

Hubungan kerja dapat dilakukan berdasarkan PKWT


3

dan PKWTT

Catatan: Sesuai ketentuan Pasal 59 Undang-Undang Ketenagakerjaan


PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA
PEKERJA/BURUH

Penegasan bahwa
perusahaan penyedia Hubungan kerja antara
jasa pekerja/buruh perusahaan penyedia jasa
bersedia menerima pekerja/buruh dengan
Jenis pekerjaan
pekerja/buruh dari pekerja/buruh yang
yang akan
perusahaan penyedia dipekerjakannya berdasarkan
dilakukan
jasa pekerja/buruh perjanjian kerja waktu tidak
sebelumnya untuk jenis tertentu atau perjanjian kerja
pekerjaan yang terus waktu tertentu
menerus ada

1 2 3
JENIS PENYEDIAAN JASA PEKERJA/BURUH

1 Usaha pelayanan kebersihan (cleaning service)

2 Usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering)

3 Usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan)

4 Usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan

5 Usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh


PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA

Berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan peraturan
1 perundang-undangan

2 Memiliki tanda daftar perusahaan 5 Memiliki izin operasional

Mempunyai kantor dan alamat


3 Memiliki izin usaha 6 tetap

Memiliki bukti wajib lapor Memiliki nomor pokok wajib pajak


4 ketenagakerjaan di perusahaan 7 (NPWP) atas nama perusahaan
IZIN OPERASIONAL
Izin operasional diterbitkan oleh Instansi yang bertanggung jawab
di bidang Ketenagakerjaan Provinsi:

1. Perusahaan melampirkan: 2. Berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga)


a. Copy anggaran dasar yang didalamnya memuat kegiatan tahun dan dapat diperpanjang
usaha penyediaan jasa pekerja/buruh; berdasarkan hasil evaluasi kinerja
b. Copy pengesahan sebagai badan hukum perseroan perusahaan
terbatas (PT);
c. Copy surat ijin usaha penyediaan jasa pekerja/buruh; 3. Berlaku di seluruh kabupaten/kota di
d. Copy tanda daftar perusahaan;
wilayah hukum provinsi yang
e. Copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan;
f. Copy pernyataan kepemilikan kantor atau bukti
bersangkutan
penyewaan kantor yang ditandatangani oleh pimpinan
perusahaan; dan 4. Diterbitkan 14 (empat belas) hari kerja
g. Copy nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama sejak permohonan diterima
perusahaan. memenuhi syarat
ISI PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA
PEKERJA/BURUH

1 Jenis pekerjaan yang akan dilakukan

2 Penegasan bahwa perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh bersedia


menerima pekerja/buruh dari perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
sebelumnya untuk jenis pekerjaan yang terus menerus ada

3
Hubungan kerja antara perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya berdasarkan perjanjian
kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu
PENDAFTARAN PERJANJIAN PENYEDIAAN
JASA PEKERJA
Didaftarkan kepada
Paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak ditandatangani dengan melampirkan:
instansi yang

2
• Izin operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang masih
1 bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan
kabupaten/kota tempat
berlaku
• Draft perjanjian kerja antara perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya.
pekerjaan dilaksanakan

Instansi provinsi
Tidak dapat melakukan mencabut izin
Menerbitkan operasional berdasarkan Pemenuhan hak-hak
operasional pekerjaannya

3 4 5 6
bukti pendaftaran rekomendasi dari instansi pekerja/buruh tetap
sebelum mendapatkan
paling lambat 7 yang bertanggung jawab menjadi tanggung jawab
bukti pendaftaran
(tujuh) hari kerja di bidang perusahaan penyedia
perjanjian penyediaan
ketenagakerjaan jasa pekerja/buruh
jasa pekerja/buruh
kabupaten/kota
PENGALIHAN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA
PEKERJA

Perusahaan penyediaan jasa pekerja baru harus


melanjutkan perjanjian kerja 01
Masa kerja yang lama harus tetap dianggap ada
dan diperhitungkan 02
Pekerja dapat mengajukan gugatan kepada
Pengadilan Hubungan Industrial – Perselisihan Hak
03
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
PADA PELAKSANAAN OUTSOURCING
Hubungan kerja pada penyediaan jasa pekerja/buruh, dibuat berdasarkan PKWT untuk obyek kerja tetap ada
harus memuat:

Jaminan kelangsungan bekerja

Jaminan perhitungan
masa kerja apabila terjadi
pergantian perusahaan
untuk menetapkan upah
Jaminan terpenuhinya hak pekerja
sesuai peraturan perundang-
undangan dan yang diperjanjikan
SYARAT PKWT UNTUK OBJEK KERJA TETAP
ADA

01 Jaminan kelangsungan bekerja

Jaminan terpenuhinya hak-hak pekerja 02

03 Jaminan perhitungan masa kerja apabila terjadi penggantian


perusahaan penyedia jasa pekerja untuk menetapkan upah
HAK PEKERJA
1 Hak atas cuti apabila telah memenuhi syarat masa kerja

2 Hak atas jaminan sosial

3 Hak atas tunjangan hari raya

4 Hak istirahat paling singkat 1 (satu) hari dalam 1 (satu) minggu


Hak menerima ganti rugi dalam hal hubungan kerja diakhiri oleh perusahaan
5 penyedia jasa pekerja/buruh sebelum perjanjian kerja waktu tertentu berakhir
bukan karena kesalahan pekerja
Hak atas penyesuaian upah yang diperhitungkan dari akumulasi
6 masa kerja yang telah dilalui
Hak-hak lain yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan
7 dan/atau perjanjian kerja sebelumnya
DESAIN OUTSOURCING
6 hal yang perlu mendapat perhatian dalam rancangan pelaksanaan outsourcing:

Penetapan pekerjaan yang dialihkan: Penetapan perusahaan


Penentuan alur kegiatan a. Melaporkan kepada instansi yang outsourcing:

1 2 3
perusahaan: bertanggung jawab di bidang a. Berbadan hukum.
Menentukan ketenagakerjaan setempat. b. Memiliki izin operasional
kegiatan/jenis pekerjaan b. Menetapkan pemborongan pekerjaan c. Memiliki pengaturan
utama dan penunjang atau penyediaan jasa pekerja syarat kerja

Pembuatan perjanjian outsourcing:


a. Perjanjian pemborongan pekerjaan dan penyediaan
jasa pekerja dibuat secara tertulis

4
b. Mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak.
c. Mengatur kewajiban perusahaan out sourcing untuk
pemenuhan hak dan perlindungan pekerja.
d. Mengatur hak pemberi pekerjaan untuk melakukan
5 Pelaksanaan
6 Evaluasi

pengawasan terhadap terlaksananya hak dan


perlindungan pekerja.
STRATEGI PELAKSANAAN OUTSOURCING
Dari putusan Pengadilan, pelaksanaan outsourcing perlu memperhatikan:

Tentukan secara benar pekerjaan yang akan di outsourcing-kan

Tentukan pelaksanaanya melalui pemborongan pekerjaan atau penyediaan


jasa pekerja

Pastikan perusahaan outsourcing memenuhi syarat

Pastikan perusahaan outsourcing memiliki pengaturan syarat kerja (PP atau PKB)

Lakukan legal audit secara berkala kepada perusahaan outsourcing khususnya


mengenai pelaksanaan hubungan kerja.
HAK & KEWAJIBAN

KEWAJIBAN KEWAJIBAN

PENGUSAHA
 Melaksanakan Perintah  Menyediakan Pekerjaan
PEKERJA

 Melakukan pekerjaan  Memberikan Perlindungan


dengan baik  Membayar Upah

HAK HAK
 Mendapatkan Pekerjaan  Mengatur Pekerja
 Mendapatkan Perlindungan  Memerintah
 Mendapatkan Upah  Mendapatkan Hasil Pekerjaan
UPAH

Hak pekerja yang diterima dan dinyatakan


dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
WAKTU KERJA

6 (ENAM) HARI KERJA/MINGGU A

Bekerja 7 jam/hari, B 5 (LIMA) HARI KERJA/MINGGU


40 jam/minggu

Bekerja 8 jam/hari,
40 jam/minggu
WAKTU ISTIRAHAT DAN CUTI

ISTIRAHAT ANTAR JAM KERJA ISTIRAHAT MINGGUAN


Sekurang-kurangnya ½ jam setelah 1 hari untuk 6 hari kerja/minggu
bekerja 4 jam terus menerus 1 2 2 hari untuk 5 hari kerja/minggu

ISTIRAHAT PANJANG 2 BULAN


Dilaksanakan pada tahun ke 7 dan ke 3 4 CUTI TAHUNAN
8 masing-masing 1 bulan, bagi 12 hari kerja, setelah bekerja selama
pekerja yang telah bekerja selama 6 12 bulan secara terus menerus
tahun
JAMINAN SOSIAL

Suatu bentuk perlindungan sosial utk menjamin seluruh


rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak.
Jenis program jaminan sosial meliputi: jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pension
dan jaminan kematian.
PERMASALAHAN HUBUNGAN KERJA

APABILA PEKERJA MENGHADAPI PERMASALAHAN:

Mengadukan/melaporkan
Dirundingkan secara ke kantor Disnaker
Bipartit diaman domisili
perusahaan

1 3
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai