Anda di halaman 1dari 12

HUKUM BISNIS

KETENAGA KERJAAN
GLOBALISASI

ANGKATAN KERJA
Berkualitas

INDUSTRIALISASI

Tiga masalah besar di bidang Ketenaga kerjaan :


1. Pengangguran.
2. Produktifitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Kepastian Hukum dan Penegakan Hukum.
Sejarah Perkebangan Ketenaga Kerjaan.
 Staatsbload 1887 No. 8 : Tentang pengerahan pekerja
untuk melakukan pekeruaa di luar Hindia Belanda.
 Staatsbload 1925 No.647 : Pembatasan Kerja pada
anak dan kerja malam bagi wanita.
 Staatsbload 1926 No. 87 : Ordonansi tentang
pekerja anak dan orang muda di atas kapal.
 Staatsbload No. 208 tahun 1939 : Ordonansi
kegiatan-kegiatan menari pekerja.
 Staatsbload 1939 No. 545 : Ordonansi pemulangan
kejerja yang di terima atau pekerjakan di luar hindia
belanda.
Zaman Kemerdekaan
 Tahun 1949 No. 8 : tentang Pembatasan kerja pada
anak.
 UU No. 21 tahun 1957 : Tentang Pernajina antara
serikat buruh dan majikan.
 UU No. 3 tahun 1958 : Tentang Penampaan
Tenaga Kerja Asing.
 UU No. 14 tahun 1969 : Mengenai Ketentuan Pokok
Ketenaga kerjaan.
 UU No. 25 tahun 1997 : Tentang Ketenaga Kerjaan.
 UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan.
UU No. 13 Tahun 2003
 Kesempatan dan perlakuan yang sama.
 Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenaga kerjaan.
 Pelatihan kerja.
 Penempatan Tenaga kerja.
 Perluasan kesempaan kerja.
 Penggunan tenaga keja asing.
 Hubungan Kerja.
 Perlindungan , Pengupahan dan kesejahteraan.
 Hubungan Industri.
 Pemutusan Hubungan Kerja.
 Pembinaan.
 Pengawasan.
 Ketentuan Pidana dan Saksi Administrasi.
UU No. 2 Tahun 2004 (PPHI)
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri

Perselisihan Hak , Kepentingan,


Pemutusan Hubungan kerja dan Antar
Serikat Kerja.
 Perselisihan Hak : perselisihan yang timbul karena
tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan ataupenafsiran terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan , perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja.
 Perselisihan Kepentingan : tidak kesesuaian
pendapatan , Hak dan Kewajiban pekerja.
 Pemutusan Hubungan Kerja : Ketidak sesuaian
pendapatan akibat hubungan kerja.
 Perselisihan akibat serikat kerja : perselisihan
serikat kerja dengan serikat kerja lain dalam satu
perusahaan, tentang ketidak sesuaian paham
mengenai anggota, pelaksanaan hak, dan
kewajiban serikat kerja.
Penyelesaian Sengketa :
 Penyelesaian di luar peradilan :
1. Bipatrit : perundingan antara pekerja, serikat kerja dan
pengusaha.
2. Mediasi : penyelesaian perselisihan hak, kepentingan,
PHK, Perselisihan antar pekerja melalui musyawaran
dengan di tengahi mediator yang netral.
3. Konsiliasi : Penyelesian perselisihan hak , kepentingan ,
PHK dengan musyawaran dengan di tengi oleh lebih dari
satu mediator yang netral.
4. Arbitrase : Penyelesaian perselisihan hak, kepentingan,
PHK melalui kesepakatan tertulis dari pihak yang
berselisih kepada arbiter dimana keputusannya mengikat
kedua belah pihak yang beselisih
 Penyelesaian melalui Pengadilan Hubungan
Industri.
1. Pengadilan Hubungan Industri di setiap
pengadilan negeri kebupaten atau kota di
setiap provinsi, jika di setiap kota atau
provinsi.
2. Penyelesaian Pengadilan Hubungan
Industri.
1) Tingakat Pertama (perselisihan hak,
perselisihan kepentingan, PHK, Perselisihan
antar serikat kerja dalam satu perusahaan.
2) Mahkamah Agung
Organisasi Pekerja/ Buruh.
 UU Serikat Kerja / Buruh dalam UU No.
21 Tahun 2000
(Terhadap pengusaha yang menghalangi
atau memaksa pekerja /buruh untuk
membentuk serikat kerja di kenakan
pidana penjara paling singkat satu tahun
dan paling lama lima tahun dan atau
denda peling sedikit Rp. 100 juta paling
banyak Rp. 500 juta.
UU CIPTA KERJA No. 11 Tahun 2020

“ Cipta Kerja adalah upaya penciptaan


kerja melalui usaha kemudahan,
perlindungan dan pemberdayaan
koperasi, dan usaha mikro, kecil dan
menengah, penciptaan ekosistem
investasi dan kemudahan berusaha dan
investasi pemerintah pusat dan
percepatan proye stragegis Nasional”
UU No.11 Tahun 2020

TUGAS MAHASISWA
MENCARI POIN-POIN DI
PASAL BERAPA YANG DI
PERMASALAHKAN DALAM
UU TERSEBUT.

Anda mungkin juga menyukai