Anda di halaman 1dari 17

SERIKAT PEKERJA PERKEBUNAN (SP-Bun)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero)

Membangun Kemitraan dan Sinergi dengan Pekerja


Disampaikan oleh Rina Tanjung (Ketua Umum SP-Bun)
Sei Karang, 24 Mei 2022
DASAR HUKUM • UUD 1945
DASAR HUKUM a. Pasal 27 ayat (2)Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
b. Pasal 28 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
• UU No. 18 Tahun 1956 tentang Persetujuan Konpensi
Organisasi Perburuhan Internasional No. 98 Mengenai
Berlakunya Dasar-Dasar Daripada Hak Untuk
Berorganisasi dan Berunding Bersama ( Konvensi ILO no.
98)
• UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM
a. Pasal 39 Setiap orang berhak untuk mendirikan serikat pekerja
dan tidak boleh dihambat untuk menjadi anggotanya demi
melindungi dan memperjuangkan kepentingannya serta sesuai
dengan kententuan peraturan perundang-undangan.
• UU No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat
Buruh
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC • UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
• UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan
untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar
perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis,
dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
(Pasal 1 angka 1 UU Serikat Pekerja)

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


• Bebas yaitu sebagai organisasi dalam melaksanakan hak dan kewajibannya tidak di bawah
pengaruh atau tekanan dari pihak lain;
• Terbuka yaitu serikat pekerja/serikat buruh dalam menerima anggota dan/atau
memperjuangkan kepentingan pekerja/buruh tidak membedakan aliran politik, agama, suku
bangsa, dan jenis kelamin;
• Mandiri yaitu dalam mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan organisasi ditentukan
oleh kekuasaan sendiri tidak dikendalikan oleh pihak lain di luar organisasi;
• Demokratis yaitu dalam pembentukan organisasi, pemilihan pengurus, memperjuangkan
dan melaksanakan hak dan kewajibannya organisasi dilakukan sesuai dengan prinsip
demokrasi;
• Bertanggung jawab yaitu dalam mencapai tujuan dan melaksanakan hak dan kewajibannya,
serikat pekerja/serikat buruhbertanggung jawab kepada anggota, masyarakat, dan negara.

r is licensed under CC BY-NC-ND


This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Tujuan Pembentukan SP-Bun
memberikan perlindungan, pembelaan hak dan
kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang
layak bagi pekerja/serikat dan keluarganya.

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Fungsi SP-Bun
a. sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan
penyelesaian perselisihan industrial;
b. wakil pekerja/buruh dalam lembaga kerja sama di bidang
ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatannya;
c. sarana menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis,
dan berkeadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
d. sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan
kepentingan anggotanya;
e. sebagai perencana, pelaksana, dan penanggungjawab pemogokan
pekerja/buruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
f. wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di
perusahaan.
Struktur Organisasi
Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara
(FSP BUN)

SP-Bun Tingkat Perusahaan


• Ketua Umum • MPO
• Sekretaris Umum
• Bendahara Umum
• Pengurus Pleno Tingkat Perusahaan

SP-Bun Tingkat Basis


• Ketua Basis
• Sekretaris
• Bendahara
• Pengurus Pleno Tingkat Basis
56 Basis
VISI dan MISI SPBUN 2022 - 2027
A.Visi
Terwujudnya SPBUN yang berdaulat dan beritegritas, serta peduli terhadap
peningkatan produktifitas dan kesejahteraan karyawan.

B. Misi
1.Peningkatan kualitas personalia pengurus SP-Bun baik dari sisi manajemen kerja
maupun loyalitas terhadap organisasi.
2.Membuka ruang partisipasi aktif seluas luasnya bagi seluruh anggota dan
pengurus SP-Bun dalam menjalankan kerja organisasi.
3.Pengelolaan manajemen organisasi secara transparan dan terbuka.
4.Harmonis dan Sinergi dengan Manajemen untuk meningkatkan produktifitas
kinerja perusahaan.
5.Memberikan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh karyawan.
TERJADINYA HUBUNGAN KERJA

Hubungan kerja terjadi karena adanya


perjanjian kerja antara pengusaha dan
pekerja/buruh (Pasal 50 UU Ketenagakerjaan)

Hak dan Kewajiban Pekerja/Pengusaha


dituangkan dalam PP dan atau Perjanjian
Kerja Bersama.
Hubungan Industrial

Merupakan suatu system


hubungan yang terbentuk antara
para pelaku dalam proses
produksi barang dan atau jasa
yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja dan
pemerintah yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
PERAN PEMERINTAH, PENGUSAHA DAN
PEKERJA

Pemerintah memiliki peran dan fungsi untuk


menetapkan kebijakan, memberikan
pelayanan, melakukan pengawasan dan
melakukan penindakan terhadap pelanggaran
UU.
berkeadilan.
kesejahteraan secara terbuka, demokratis dan
memperluas lapangan kerja dan memberikan
menciptakan kemitraan, mengembangkan usaha,
Pengusaha mempunyai peran dan fungsi untuk

pekerja atau buruh memiliki peran dan fungsi untuk melaksanakan


pekerjaan sesuai kewajiban, menjaga ketertiban dan kelangsungan
produksi, menyalurkan aspirasi secara demokrasi, mengembangkan
keterampilan dan keahlian, ikut memajukan perusahaan dan
memperjuangankan kesejahteraan
INTRUMENT HUBUNGAN INDUSTRIAL

Serikat pekerja baik


tingkat perusahaan
maupun nasional;

Peraturan Perundangan
di bidang
Ketenagakerjaan dan Organisasi pengusaha;
Lembaga Penyelesaian
Perselisihan Hubungan
Industrial (PPHI)

Perjanjian Kerja LKS Bipartit/LKS


Bersama (PKB); Tripartit;

Peraturan Perusahaan
(PP);
Hubungan Kemitraan dalam HI

Sinergi Saling memperkuat Membangun Dialog


• Mendorong dan membangun • Saling mendukung dalam • Optimalisasi peran LKS Bipartit
budaya Kerjasama dalam bekerja di perusahaan dilaksanakan
bekerja dengan • Tidak mudah tersulut secara periodik dan konsisten.
mengoptimalkan potensi dan informasi yang masih • Menyelesaikan masalah
sumber daya yang ada untuk diragukan kebenarannya dengan musyawarah dan
tujuan bersama yaitu • Menghindari intrik dalam Mufakat.
produktifitas kinerja bekerja • Mendorong Serikat Pekerja
perusahaan. • Saling percaya perusahaan untuk mewakili
• Rasional dalam menyalurkan karyawan dalam penyelesaian
aspirasi untuk dituangkan masalah Sengketa Hubungan
dalam penyusunan Peraturan Industrial dengan pengusaha.
Perusahaan atau PKB.
SKEMA KEMITRAAN MENUJU KESEJATERAAN

Membangun Kemitraan Kesejahteran Karyawan

HI yang Harmonis

Hubungan Industrial
Tujuannya agar
Harmonis dibutuhkan
tercipta ketenangan
untuk menciptakan
Tujuan Hubungan kerja dan berusaha
Hubungan Industrial ilkim yang kondusif
Industrial yang serta meningkatkan
yang Harmonis terhadap dunia usaha
Harmonis produktivitas dan
dalam pembangunan
kesejahteraan bagi
perekonomian
semua pihak.
nasional secara luas.
Ciri Ciri Hubungan Industrial yang harmonis
• Kemitraan pekerja/buruh dan pengusaha
secara kongkrit (mitra dalam proses produksi,
mitra dalam keuntungan, mitra daam
tanggung jawab).
• Terbentuk dan optimalnya peran serta fungsi
sarana hubungan industrial di perusahaan.
• Terlaksananya semua ketentuan peraturan
perundang-undangan dan PKB secara sadar
dan konsisten.
• Mekanisme bipartite dan sosial dialog
dilaksanakan secara efektif di perusahaan
Perselisihan Hubungan Industrial

Perselisihan hak (hak normatif perselisihan antar


perselisihan
yang diatur dalam perjanjian Perselisihan serikat pekerja/serikat
pemutusan hubungan
kerja, PKB atau peraturan kepentingan; buruh hanya dalam
kerja; dan
perundang-undangan); satu perusahaan
TERIMA KASIH
17

Anda mungkin juga menyukai