Anda di halaman 1dari 10

Infrastruktur fisik dan sosial adalah dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik

pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan
sektor privat [1] sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan [2] agar perekonomian dapat
berfungsi dengan baik [3] Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau fisik
yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat berupa jalan, kereta api, air
bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi,
pelabuhan secara fungsional, infrastruktur selain fasilitasi akan tetapi dapat pula mendukung
kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa sebagai
contoh bahwa jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik
kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat. dalam beberapa
pengertian, istilah infrastruktur termasuk pula infrastruktur sosial kebutuhan dasar seperti antara
lain termasuk sekolah dan rumah sakit.[4] bila dalam militer, istilah ini dapat pula merujuk
kepada bangunan permanen dan instalasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan
pemindahan tersebut.[5]

Daftar isi
 1 Infrastruktur dalam pengertian lain
 2 Kategori Infrastruktur
 3 Jenis Infrastruktur
 4 Infrastruktur "keras" vs infrastruktur "lunak"
 5 Infrastruktur keras
o 5.1 Infrastruktur transportasi
o 5.2 Infrastruktur air
o 5.3 Infrastruktur energi
 6 Lihat pula
 7 Referensi
 8 Pranala luar

Infrastruktur dalam pengertian lain


Dalam kegunaan dalam aplikasi lain, infrastruktur dapat merujuk pada teknologi informasi,
saluran komunikasi formal dan informal serta alat-alat pengembangan perangkat lunak, jaringan
sosial politik atau kepercayaan pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Dalam konseptual
gagasan bahwa struktur pengorganisasian merupakan penyediaan infrastruktur dan dukungan
untuk sistem atau bagi layanan organisasi seperti dalam sebuah kota, negara, perusahaan, atau
kumpulan orang dengan kepentingan umum. Infrastruktur dapat pula mengacu pada sebuah
konsep yang dikembangkan oleh Karl Marx berartikulasi dengan suprastruktur

Infrastruktur sama saja dengan prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses.

Kategori Infrastruktur
Enam kategori besar infrastruktur (Grigg):

1. Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan);


2. Kelompok pelayanan transportasi (transit, jalan rel, pelabuhan, bandar udara);
3. Kelompok air (air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air);
4. Kelompok manajemen limbah (sistem manajemen limbah padat);
5. Kelompok bangunan dan fasilitas olahraga luar;
6. Kelompok produksi dan distribusi energi (listrik dan gas);

Fasilitas fisik Infrastruktur (Grigg):

1. Sistem penyediaan air bersih, termasuk dam, reservoir, transmisi, treatment, dan fasilitas
distribusi;
2. Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, treatment, pembuangan, dan
sistem pemakaian kembali;
3. Fasilitas manajemen limbah padat;
4. Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, jalan rel dan bandar udara. Termasuk
didalamnya adalah lampu, sinyal, dan fasilitas kontrol;
5. Sistem transit publik;
6. Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusi;
7. Fasilitas pengolahan gas alam;
8. Fasilitas pengaturan banjir, drainase, dan irigasi;
9. Fasilitas navigasi dan lalu lintas/jalan air;
10. Bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, kantor polisi, fasilitas pemadam
kebakaran;
11. Fasilitas perumahan;
12. Taman, tempat bermain, dan fasilitas rekreasi, termasuk stadion.

Jenis Infrastruktur
Infrastruktur sendiri dapat dipilah menjadi tiga bagian besar sebagai berikut

Infrastruktur keras (physical hard infrastructure)

meliputi jalan raya dan kereta api, bandara, dermaga, pelabuhan, dan saluran irigasi.

Infrastruktur keras non-fisik (non-physical hard infrastructure)

yang berkaitan dengan fungsi utilitas umum, seperti ketersediaan air bersih berikut instalasi
pengolaan air dan jaringan pipa penyalur, pasokan listrik, jaringan telekomunikasi (telepon dan
internet), dan pasokan energi mulai dari minyak bumi, biodiesel, dan gas berikut pipa
distribusinya.

Infrastruktur lunak (soft infrastructure)


Biasa pula disebut kerangka institusional atau kelembagaan yang meliputi berbagai nilai
(termasuk etos kerja), norma (khususnya yang telah dikembangkan dan dikodifikasikan menjadi
peraturan hukum dan perundang-undangan), serta kualitas pelayanan umum yang disediakan
oleh berbagai pihak terkait, khususnya pemerintah .

Infrastruktur "keras" vs infrastruktur "lunak"


Infrastruktur "keras" merujuk kepada jaringan fisik yang berukuran relatif besar dan fungsional,
sedangkan infrastruktur "lunak" adalah institusi atau lembaga yang berperan dalam menjalankan
fungsi ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan budaya di dalam sebuah negara (misal sistem
edukasi, sistem ekonomi).[6][7][8]

Infrastruktur keras
Infrastruktur transportasi
[9]

 Jaringan jalan raya dan jalan tol, termasuk jembatan, terowongan, dan infrastruktur
pendukungnya seperti lampu jalan, rambu lalu lintas, saluran air, trotoar, dan sebagainya.
 Jalur sepeda
 Transportasi publik massa seperti kereta api, trem
 Kanal sebagai transportasi air dalam pulau
 Pelabuhan laut sebagai transportasi air antar pulau
 Bandar udara

Infrastruktur air

 Jaringan suplai air untuk air minum, penyimpanan air, dan sebagainya, mencakup pompa,
pipa, pemurnian air, alat ukur, dan bangunan yang menyimpan fasilitas tersebut
 Saluran limbah dan instalasi pengolahan air limbah
 Selokan untuk mengalirkan limpasan permukaan dan air hujan
 Sistem pengendalian banjir
 Sistem irigasi
 Sistem pembersihan salju, termasuk truk penyapu, truk penebar garam untuk mencairkan
salju, dan sebagainya.
 Struktur pinggir laut seperti tembok laut, pemecah gelombang, pengukur tinggi pasang
surut, dan sebagainya

Infrastruktur energi

 Jaringan tenaga listrik, termasuk pembangkit listrik dan jaringan kabel listrik.
 Jaringan penyalur gas alam, termasuk perpipaan, penyimpanan, dan transportasi
pengangkut gas (truk tangki, kapal tangker).
 Jaringan minyak bumi, termasuk perpipaan, penyimpanan, dan transportasi
 Sistem penanganan batu bara

Tambang migas dan batu bara mungkin masuk ke dalam sistem ekonomi sektor industri dan
pertambangan sehingga tidak termasuk infrastruktur keras.[10]

Lihat pula
 Teknik sipil
 Konstruksi
 Arsitektur
 Kategori:Infrastruktur

Referensi
1. ^ Infrastructure, Online Compact Oxford English Dictionary,
http://www.askoxford.com/concise_oed/infrastructure (accessed August 21 2009)
2. ^ Infrastructure, Online Compact Oxford English Dictionary,
http://www.askoxford.com/concise_oed/infrastructure (accessed January 17 2009)
3. ^ Sullivan, arthur (2003). Economics: Principles in action. Upper Saddle River, New
Jersey 07458: Pearson Prentice Hall. hlm. 474. ISBN 0-13-063085-3.
4. ^ Infrastructure, American Heritage Dictionary of the English Language,
http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/infrastructure (accessed January 17
2009)
5. ^ Infrastructure, JP1-02, Department of Defense Dictionary of Military and Associated
Terms, p. 260, 12 April 2001 (rev. 31 August 2005) http://www.dtic.mil/cgi-
bin/GetTRDoc?AD=ADA439918&Location=U2&doc=GetTRDoc.pdf(accessed January
17 2009)
6. ^ http://www.opendb.net/element/19099.php
7. ^
http://web.archive.org/web/20110703034727/http://129.3.20.41/eps/urb/papers/0506/050
6002.pdf
8. ^ http://www.cato.org/pubs/journal/cj11n2/cj11n2-4.pdf
9. ^ Grübler, Arnulf (1990). The Rise and Fall of Infrastructures: Dynamics of Evolution
and Technological Change in Transport (PDF). Heidelberg and New York: Physica-
Verlag.
10. ^ Economic Infrastructure CRS Codes, OECD
http://www.oecd.org/dataoecd/12/25/43860714.pdf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Infrastruktur Infrastruktur menurut Grigg (Nurmadimah,
2012:19) adalah semua fasilititas fisik yang sering disebut dengan pekerjaan umum. Menurut
AGCA (associated General Conctractor of America), mendefinisikan infraktruktur adalah semua
aset berumur panjang yang dimiliki oleh pemerintah setempat, pemerintah daerah maupun pusat
dan utilitas yang dimiliki oleh para pengusaha (Nurmadimah, 2012:20). Grigg (Nurmadimah,
2012:19) menjelaskan bahwa infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan
transportasi, pengairan, drainase, bangunanbangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.
Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 67 tahun 2005, dijelaskan bahwa
penyediaan infrastruktur adalah kegiatan yang meliputi pekerjaan konstruksi untuk membangun
atau meningkatkan kemampuan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan infrastruktur
dan/atau pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan infrastruktur
Sistem infrastruktur Menurut Grigg (Nurmadimah, 2012:20), Sistem infrastruktur merupakan
merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi 6

2 7 dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai


fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi yang dibangun dan
yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Menurut
peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 67 tahun 2005, jenis Infrastruktur mencakup : 1.
infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai atau danau, bandar udara, jaringan rel
dan stasiun kereta api; 2. infrastruktur jalan, meliputi jalan tol dan jembatan tol; 3. infrastruktur
pengairan, meliputi saluran pembawa air baku; 4. infrastruktur air minum yang meliputi
bangunan pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air
minum; 5. infrastruktur air limbah yang meliputi instalasi pengolah air limbah, jaringan
pengumpul dan jaringan utama, dan sarana persampahan yang meliputi pengangkut dan tempat
pembuangan; 6. infrastruktur telekomunikasi, meliputi jaringan telekomunikasi; 7. infrastruktur
ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi atau distribusi tenaga listrik; dan 8.
infrastruktur minyak dan gas bumi meliputi pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, transmisi,
atau distribusi minyak dan gas bumi. Infrastruktur dinyatakan pula sebagai aset fisik yang
dirancang dalam sistem pelayanan publik yang penting terbagi dalam 7 kategori utama. Namun
dalam penetapan kategori infrastruktur ini terdapat beberapa perbedaan antara program
pembangunan prasarana kota terpadu (P3KT) dengan Grigg (1988), Hudson

3 8 (1997), Kodoatie (2003) maupun Supirin (2003) (dalam Nurmadimah, 2012:20).


Pengkategorian dalam program pembangunan prasarana kota terpadu (P3KT) tidak menyertakan
bagunan gedung dan fasilitas rekreasi, serta memisahkan pengelolaan air bersih dengan air kotor,
sedang Grigg maupun Hudson mengkategorikan pengelolaan air bersih, air limbah dan drainase
pada satu kategori dan menyertakan serta memasukan bangunan gedung dan fasilitas rekreasi
pada kategori terpisah (Nurmadimah, 2012:20) Krisis infrastruktur Krisis adalah suatu proses
yang mengubah keadaan menjadi buruk. Adanya krisis infrastruktur menjadikan situasi pada
infrastruktur tersebut menjadi lebih buruk. Akibat yang ditimbulkan dari krisis infrastruktur
menurut Grigg dalam Kodoatie (2003:39): 1. Kegagalan pembuatan (modal, desain,
konstruksi/teknologi) 2. Runtuh (ambruk, teknologi) 3. Rusak/aus (umur, pemakaian, salah
pakai) 4. Bencana alam (banjir, gempa, kebakaran) 5. Tidak ada penambahan/penyesuaian
(kapasitas kurang) 6. Tidak ada/minim pemeliharaan Penyebab-penyebab dari kesalahan
manajemen yaitu : 1. Pemotongan anggaran/investasi kurang 2. Kesalahan pemilihan
infrastruktur

4 9 3. Pemakaian melewati umur/life-cycle tidak diperhatikan 4. Kecenderungan mengabaikan


pemeliharaan 5. Mahalnya teknologi baru. Berdasarkan uraian tentang penyebab terjadinya krisis
dalam kelayakan infrastruktur diatas dalam hal ini sistem manajemen juga berpengaruh besar
terhadap perkembangan suatu infrastruktur, maka akan lebih jika suatu infrastruktur selalu
diperhatikan kelayakanya. Agar tidak terjadinya krisis dalam bidang infrastruktur. 2.4 Sistem
manajemen infrastruktur Cara untuk menggunakan sumber daya yang terbatas untuk mencapai
tujuan tertentu adalah manajemen. Sumber daya dapat dikatakan dengan 5M yaitu, menurut
(Grigg dalam Kodoatie, 2003:43): 1. Men (manusia) 2. Materials (bahan) 3. Machines
(peralatan/mesin) 4. Methods (cara kerja/metode) 5. Money (modal) Cara untuk menggunakan
sumber daya alam, dapat dilakukan dengan cara : 1. Perencanaan investasi (investment
planning); 2. Perancangan (designing); 3. Pelaksanaan konstruksi (construction); 4.
Pemakaian/penggunaan (operation), pemeliharaan (muintenance);

5 10 5. Pemantauan (monitoring) dan evaluasi (evaluation) tingkat pelayanan infrastruktur,


meliputi (Grigg dalam Kodoatie, 2003:44).: a. Sistem manajemen pemeliharaan b. Sistem
manajemen operasi c. Sistem pendukung keputusan d. Sistem manajemen kerja & organisasi e.
Rencana dan program kerja f. Kepala Pengoperasian g. Budget h. Sistem manajemen financial i.
Sistem manajemen proyek j. Sistem infrastruktur Berdasarkan data, kualitas infrastruktur
Indonesia berada di peringkat 72, sedangkan Malaysia berada di peringkat 20 dan negara
Singapura berada di urutan 2. Kualitas pelabuhan di Indonesia dinilai masih rendah
peringkatnya, kualitas pelabuhan Indonesia menurut urutan di didunia pada peringkat 77,
sementara Malaysia di peringkat 19, dan Singapura di peringkat 2 (Dhany, 2014 di akses dari
Menurut Global Competitiveness Index kualitas infrastruktur Indonesia masih relatif lebih
rendah dibandingkan rata-rata negara ASEAN. Peringkat kualitas infrastruktur Indonesia ke-72
dari 144 negara, dibawah Singapore dan Malaysia. Panjang jalan tol di Indonesia relatif lebih
rendah

6 11 dibandingkan negara lainnya. Dari sisi fisik infrastruktur, saat ini Indonesia memiliki jalan
tol sepanjang 918 km sementara Malaysia memiliki jalan tol sepanjang km dan China sepanjang
km. Sebagian besar kapasitas terminal bandara nasional juga sudah mengalami overload.
Bandara Soekarno- Hatta tingkat overloadnya sudah mencapai 260,9% dan bandara Juanda
mencapai 141,7% pada tahun 2013 (opini dalam Industri Update, office of Chief Economist
Volume 15, Septeber 2014 di akses dari Jawa Tengah Jawa Tengah adalah sebuah provinsi
Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi
Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah
selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya km², atau
sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan
di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut
Jawa. Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota.
Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan
desa/kelurahan. Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999 tentang
Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 4 kota administratif, yaitu Purwokerto,
Purbalingga, Cilacap, dan Klaten. Namun
7 12 sejak diberlakukannya Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota administratif tersebut dihapus
dan menjadi bagian dalam wilayah kabupaten. Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten
memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota
Magelang ke Kota Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten
Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2014 menganggarkan dana dari APBD 2014 sebesar 1,2 triliun rupiah untuk pembangunan
infrastruktur. Dari jumlah itu, sekitar 982 miliar rupiah di antaranya diperuntukkan bagi
pembangunan dan peningkatan jalan serta jembatan yang tersebar di berbagai titik. Pada tahun
2013 alokasi anggaran untuk peningkatan kualitas jalan dan jembatan hanya sekitar 600 miliar
rupiah, sedangkan pada tahun 2014 naik jadi 982 miliar rupiah (SM/Ant, diakses dari
jateng%20prioritaskan%20pembangunan%20infrastruktur). Pertumbuhan infrastruktur di Jawa
Tengah menunjukkan data yang berfluktuatif meliputi infrastruktur ekonomi (panjang jalan,
listrik yang terjual, air minum yang disalurkan, dan luas lahan sawah yang teririgasi),
infrastruktur sosial (sarana pendidikan, kesehatan, dan perumahan) dan infrastruktur administrasi
(jumlah PNS, dan pengeluaran pembangunan). Adapun data pertumbuhan infrastruktur di Jawa
Tengah adalah sebagai berikut:

8 13 Gambar 2.1 Persentase Pertumbuhan Infrastruktur di Jawa Tengah Berdasarkan Gambar 1.


di atas dapat dilihat pertumbuhan infrastruktur di Jawa Tengah. Di beberapa tahun infrastruktur
di Jawa Tengah ada pertumbuhanya yang negatif, mengindikasikan penawaran yang ada masih
kurang baik (Zamzami, 2014:4). Infrastruktur jalan merupakan infrastruktur yang penting,
sehingga dibutuhkan infrastruktur jalan dalam kondisi baik untuk mempermudah mobilitas
masyarakat ke daerah disekitarnya serta untuk memperlancar arus perpindahan barang dan jasa.
Air bersih dan energi listrik dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung untuk
meningkatkan produksi rumah tangga maupun industri agar dapat memaksimalkan output yang
dihasilkan. Infrastruktur sumber daya air pada dasarnya adalah upaya untuk memberikan akses
secara adil kepada

9 14 seluruh masyarakat untuk mendapatkan air bersih agar mampu berkehidupan yang sehat,
bersih dan produktif. Infrastruktur tenaga listrik sebagai salah satu bentuk energi final memegang
peranan yang sangat penting untuk mendorong berbagai aktivitas ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dan infrastruktur pertanian dalam hal ini jaringan irigasi merupakan
prasarana penting dalam mendukung pembangunan pertanian untuk mencapai output yang
maksimal dan ketahanan pangan (Zamzami, 2014:5-6). Dalam implementasi MP3EI di Jateng
perlu menmperhatikan aspek lingkungan dan sumber daya alam sebagai pendukung
pengembangan indsutri makanan-minuman dan industri tekstil, yang meliputi (Retno, 2012 di
akses dari a. Konversi lahan. b. Kandungan lokal (berkaitan dengan pertanian lokal). c.
Keamanan air (water security). d. Beban pencemaran. e. Kebutuhan energi Jawa Tengah perlu
memperhatikan 3 hal untuk mengukur kesiapan terhadap implementasi MP3EI, yaitu (Retno,
2012 di akses dari a. Struktur ekonomi Jawa Tengah. Perlu mengetahui potensi
pengembangannya termasuk aspek perdagangan dan investasi serta berhati-hati terhadap
konsumsi pemerintah dan investasi yang relatif rendah proporsinya.

10 15 b. Penyerapan tenaga kerja. Industri cenderung belum mampu menjadi penyerap tenaga
kerja terbesar. c. Kemiskinan. Kemiskinan desa lebih tinggi dibandingkan dengan kemiskinan
kota sehingga memerlukan kebijakan khusus. Perlu mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi
inklusif yang memberikan peluang bagi semua, yang berarti memberikan peluang ekonomi
kepada mereka yang dalam pertumbuhan saat ini tersingkirkan. Serta merupakan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan yang berarti proses tidak akan berhenti pada saat ini juga pada masa
yang akan datang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu melakukan langkah untuk (Retno,
2012 di akses dari a. Penyelarasan RPJPD, RPJMD, dengan MP3EI. b. Mempertimbangkan
skema MP3EI dengan memperhatikan potensi yang ada. c. Pembangunan ekonomi lokal. d.
Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur. e. Keterlibatan antara industri hulu dan hilir. f.
Intervensi lebih banyak untuk kemiskinan. g. Peningkatan Pendidikan dan training. Sektor
pertanian perlu dikembangkan dengan dukungan penuh pemerintah untuk mengatasi
pengangguran, kemiskinan, keterbelakangan (kebodohan) serta meningkatkan pertukaran barang
dan jasa (Retno, 2012 di akses dari
Manajemen infrastruktur

1. 1. Manajemen Infrastruktur Suharman Hamzah, Ph.D, HSE Cert


2. 2. Definisi Infrastruktur Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi,
pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalma lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988) Sistem
infrastruktur adalah fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi dsb yang dibangun dan
yang di butuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan ekonomi masyarakat (Grigg, 2000).
3. 3. Definisi Infrastruktur Infrastruktur : fasilitas2 fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh
agen publik untuk fungsi2 pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan
limbah, transportasi dan pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan ekonomi dan sosial
(American Public Works Association)
4. 4. Kategori Infrastruktur (Grigg, 1988) Sistem penyediaan air: waduk, penampungan air,
transmisi dan distribusi, treatment plant (pengolahan air) Sistem pengelolaan air limbah:
pengumpul, pengolahan, pembuangan, daur ulang Fasilitas pengelolaan limbah (padat)
Fasilitas pengendalian banjir, drainase dan irigasi Fasilitas lintas air dan navigasi Fasilitas
transportasi : jalan, rel, bandar udara
5. 5. Kategori Infrastruktur (Grigg, 1988) Sistem transit publik Sistem kelistrikan: produksi dan
distribusi Fasilitas gas alam Gedung publik: sekolah dan rumah sakit Fasilitas perumahan
publik Taman kota sebagai daerah resapan, tempat bermain (stadion) Komunikasi
6. 6. Kategori Infrastruktur (Grigg, 1988; Grigg & Fontane, 2000) Transportasi (jalan, jalan raya,
jembatan) Pelayanan trasnportasi (transit, bandara, pelabuhan) Komunikasi Keairan (air, air
buangan, sistem keairan: sungai, salura terbuka, pipa) Pengelolaan limbah Bangunan
Distribusi dan produksi energi
7. 7. Hubungan antar sistem, infrastruktur dan lingkungan Social System Economic System Physical
Infrastructure Natural Environment
8. 8. Isu penting infrastruktur Perkembangan tata ruang kota yang tidak terkendali,
pembangunan infrastruktur kalah cepat dengan perubahan tata guna lahan Daya ddukung
lingkungan menjadi sangat berkurang SD air dikelola oleh banyak institusi: Dinas ESDM,
Kimpraswil, Pemkab/kota, Kehutanan, PU, Pertanian (tidak terintegrasi) Konflik elit politik
Konflik horizontal penduduk Dampak banjir Kerusakan Sungai/DAS Kekeringan Disaster
Pengelolaan air tanah Law enforcement Infrastruktur Indonesia terburuk di Asia (2002)
Daya saing infrastruktur Indonesia terendah di dunia (2002)
9. 9. Isu penting Manajemen Infrastruktur Pendidikan Infrastruktur lebih merupakan isu
kebijakan dan budget dibanding isu teknis Proses politik dan keterlibatan publik Kapasitas
finansial Manajemen pertumbuhan Manajemen aset Iptek Kompleksitas sistem dan
kerentanan Kapasitas daya kerja
10. 10. Problem Infrastruktur Peningkatan penduduk Kelangkaan alokasi kebutuhan air Supply
and demand yang tidak berimbang Habit/perilaku masyarakat Habit/perilaku pelaku
infrastruktur Disaster prevention and mitigation Koordinasi
11. 11. Sikap Birokrat Sikap Bisnis Keteraturan & Kepatuhan Memperpanjang proses Status qu0-
rutin Pengendalian Tidak berbuat salah- mencari aman Menghindari beda pendapat
Penekanan: efisiensi Pengurangan biaya Terobosan dan pembaharuan Memperpendek
proses Dinamis-kreatif-inovatif Pemberdayaan Berani ambil resiko Melontarkan (beda)
pendapat Penekanan: efektifitas Peningkatan pendapatan Perbedaan sikap
12. 12. Konsep Manajemen Infrastruktur Integrated and comprehensive infrastructure
management Total infrastructure management Holistic infrastructure management
Sustainable development Comprehensive framework Integrated resource planning
Management planning process and TQM
13. 13. Dimensi pengelolaan infrastruktur (Albertson, 1999) Environmental sustainability
Economic sustainability Socio-cultural sustainability Political sustainability Teknologi tepat
guna
14. 14. Aspek Manajemen Infrastruktur (Gany, 1988; Grigg, 1988 & 19996) Koordinasi
Keterlibatan Harmonisasi Integrasi Kebutuhan untuk ilmu Politik
15. 15. Bottom-up Approach (Albertson, 1999) Mendengarkan dan bertanya dulu Interaksi,
diskusi dan penciptaan konsensus Partnership Partisipasi aktif dalam pembuatan keputusan
Teknologi tepat guna (bukan transfer teknologi) Pemakaian pengetahuan/ilmu lokal dan
ilmiah beriringan Belajar saling menguntungkan Kontrol internal, bukan eksternal
Penciptaan tim sukses
16. 16. Sistem pendukung keputusan (Grigg, 1988) Problem Strategi Pembuatan keputusan
Pemodelan dan studi Kebutuhan untuk pendukung keputusan Sumber Data Database
Pertanyaan keputusan (what if) ? Wilyah sistem pendukung keputusan Data yang dibutuhkan
17. 17. Konsep strategi perencanaan (Grigg, 1988) Strategic planning Implementation planning
Policy planning Program planning Final design Preliminary design planning Action planning
Master planning

Anda mungkin juga menyukai