pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan
sektor privat [1] sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan [2] agar perekonomian dapat
berfungsi dengan baik [3] Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau fisik
yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat berupa jalan, kereta api, air
bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi,
pelabuhan secara fungsional, infrastruktur selain fasilitasi akan tetapi dapat pula mendukung
kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa sebagai
contoh bahwa jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik
kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat. dalam beberapa
pengertian, istilah infrastruktur termasuk pula infrastruktur sosial kebutuhan dasar seperti antara
lain termasuk sekolah dan rumah sakit.[4] bila dalam militer, istilah ini dapat pula merujuk
kepada bangunan permanen dan instalasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan
pemindahan tersebut.[5]
Daftar isi
1 Infrastruktur dalam pengertian lain
2 Kategori Infrastruktur
3 Jenis Infrastruktur
4 Infrastruktur "keras" vs infrastruktur "lunak"
5 Infrastruktur keras
o 5.1 Infrastruktur transportasi
o 5.2 Infrastruktur air
o 5.3 Infrastruktur energi
6 Lihat pula
7 Referensi
8 Pranala luar
Infrastruktur sama saja dengan prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses.
Kategori Infrastruktur
Enam kategori besar infrastruktur (Grigg):
1. Sistem penyediaan air bersih, termasuk dam, reservoir, transmisi, treatment, dan fasilitas
distribusi;
2. Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, treatment, pembuangan, dan
sistem pemakaian kembali;
3. Fasilitas manajemen limbah padat;
4. Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, jalan rel dan bandar udara. Termasuk
didalamnya adalah lampu, sinyal, dan fasilitas kontrol;
5. Sistem transit publik;
6. Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusi;
7. Fasilitas pengolahan gas alam;
8. Fasilitas pengaturan banjir, drainase, dan irigasi;
9. Fasilitas navigasi dan lalu lintas/jalan air;
10. Bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, kantor polisi, fasilitas pemadam
kebakaran;
11. Fasilitas perumahan;
12. Taman, tempat bermain, dan fasilitas rekreasi, termasuk stadion.
Jenis Infrastruktur
Infrastruktur sendiri dapat dipilah menjadi tiga bagian besar sebagai berikut
meliputi jalan raya dan kereta api, bandara, dermaga, pelabuhan, dan saluran irigasi.
yang berkaitan dengan fungsi utilitas umum, seperti ketersediaan air bersih berikut instalasi
pengolaan air dan jaringan pipa penyalur, pasokan listrik, jaringan telekomunikasi (telepon dan
internet), dan pasokan energi mulai dari minyak bumi, biodiesel, dan gas berikut pipa
distribusinya.
Infrastruktur keras
Infrastruktur transportasi
[9]
Jaringan jalan raya dan jalan tol, termasuk jembatan, terowongan, dan infrastruktur
pendukungnya seperti lampu jalan, rambu lalu lintas, saluran air, trotoar, dan sebagainya.
Jalur sepeda
Transportasi publik massa seperti kereta api, trem
Kanal sebagai transportasi air dalam pulau
Pelabuhan laut sebagai transportasi air antar pulau
Bandar udara
Infrastruktur air
Jaringan suplai air untuk air minum, penyimpanan air, dan sebagainya, mencakup pompa,
pipa, pemurnian air, alat ukur, dan bangunan yang menyimpan fasilitas tersebut
Saluran limbah dan instalasi pengolahan air limbah
Selokan untuk mengalirkan limpasan permukaan dan air hujan
Sistem pengendalian banjir
Sistem irigasi
Sistem pembersihan salju, termasuk truk penyapu, truk penebar garam untuk mencairkan
salju, dan sebagainya.
Struktur pinggir laut seperti tembok laut, pemecah gelombang, pengukur tinggi pasang
surut, dan sebagainya
Infrastruktur energi
Jaringan tenaga listrik, termasuk pembangkit listrik dan jaringan kabel listrik.
Jaringan penyalur gas alam, termasuk perpipaan, penyimpanan, dan transportasi
pengangkut gas (truk tangki, kapal tangker).
Jaringan minyak bumi, termasuk perpipaan, penyimpanan, dan transportasi
Sistem penanganan batu bara
Tambang migas dan batu bara mungkin masuk ke dalam sistem ekonomi sektor industri dan
pertambangan sehingga tidak termasuk infrastruktur keras.[10]
Lihat pula
Teknik sipil
Konstruksi
Arsitektur
Kategori:Infrastruktur
Referensi
1. ^ Infrastructure, Online Compact Oxford English Dictionary,
http://www.askoxford.com/concise_oed/infrastructure (accessed August 21 2009)
2. ^ Infrastructure, Online Compact Oxford English Dictionary,
http://www.askoxford.com/concise_oed/infrastructure (accessed January 17 2009)
3. ^ Sullivan, arthur (2003). Economics: Principles in action. Upper Saddle River, New
Jersey 07458: Pearson Prentice Hall. hlm. 474. ISBN 0-13-063085-3.
4. ^ Infrastructure, American Heritage Dictionary of the English Language,
http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/infrastructure (accessed January 17
2009)
5. ^ Infrastructure, JP1-02, Department of Defense Dictionary of Military and Associated
Terms, p. 260, 12 April 2001 (rev. 31 August 2005) http://www.dtic.mil/cgi-
bin/GetTRDoc?AD=ADA439918&Location=U2&doc=GetTRDoc.pdf(accessed January
17 2009)
6. ^ http://www.opendb.net/element/19099.php
7. ^
http://web.archive.org/web/20110703034727/http://129.3.20.41/eps/urb/papers/0506/050
6002.pdf
8. ^ http://www.cato.org/pubs/journal/cj11n2/cj11n2-4.pdf
9. ^ Grübler, Arnulf (1990). The Rise and Fall of Infrastructures: Dynamics of Evolution
and Technological Change in Transport (PDF). Heidelberg and New York: Physica-
Verlag.
10. ^ Economic Infrastructure CRS Codes, OECD
http://www.oecd.org/dataoecd/12/25/43860714.pdf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Infrastruktur Infrastruktur menurut Grigg (Nurmadimah,
2012:19) adalah semua fasilititas fisik yang sering disebut dengan pekerjaan umum. Menurut
AGCA (associated General Conctractor of America), mendefinisikan infraktruktur adalah semua
aset berumur panjang yang dimiliki oleh pemerintah setempat, pemerintah daerah maupun pusat
dan utilitas yang dimiliki oleh para pengusaha (Nurmadimah, 2012:20). Grigg (Nurmadimah,
2012:19) menjelaskan bahwa infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan
transportasi, pengairan, drainase, bangunanbangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.
Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 67 tahun 2005, dijelaskan bahwa
penyediaan infrastruktur adalah kegiatan yang meliputi pekerjaan konstruksi untuk membangun
atau meningkatkan kemampuan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan infrastruktur
dan/atau pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan infrastruktur
Sistem infrastruktur Menurut Grigg (Nurmadimah, 2012:20), Sistem infrastruktur merupakan
merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi 6
6 11 dibandingkan negara lainnya. Dari sisi fisik infrastruktur, saat ini Indonesia memiliki jalan
tol sepanjang 918 km sementara Malaysia memiliki jalan tol sepanjang km dan China sepanjang
km. Sebagian besar kapasitas terminal bandara nasional juga sudah mengalami overload.
Bandara Soekarno- Hatta tingkat overloadnya sudah mencapai 260,9% dan bandara Juanda
mencapai 141,7% pada tahun 2013 (opini dalam Industri Update, office of Chief Economist
Volume 15, Septeber 2014 di akses dari Jawa Tengah Jawa Tengah adalah sebuah provinsi
Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi
Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah
selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya km², atau
sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan
di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut
Jawa. Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota.
Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan
desa/kelurahan. Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999 tentang
Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 4 kota administratif, yaitu Purwokerto,
Purbalingga, Cilacap, dan Klaten. Namun
7 12 sejak diberlakukannya Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota administratif tersebut dihapus
dan menjadi bagian dalam wilayah kabupaten. Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten
memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota
Magelang ke Kota Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten
Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2014 menganggarkan dana dari APBD 2014 sebesar 1,2 triliun rupiah untuk pembangunan
infrastruktur. Dari jumlah itu, sekitar 982 miliar rupiah di antaranya diperuntukkan bagi
pembangunan dan peningkatan jalan serta jembatan yang tersebar di berbagai titik. Pada tahun
2013 alokasi anggaran untuk peningkatan kualitas jalan dan jembatan hanya sekitar 600 miliar
rupiah, sedangkan pada tahun 2014 naik jadi 982 miliar rupiah (SM/Ant, diakses dari
jateng%20prioritaskan%20pembangunan%20infrastruktur). Pertumbuhan infrastruktur di Jawa
Tengah menunjukkan data yang berfluktuatif meliputi infrastruktur ekonomi (panjang jalan,
listrik yang terjual, air minum yang disalurkan, dan luas lahan sawah yang teririgasi),
infrastruktur sosial (sarana pendidikan, kesehatan, dan perumahan) dan infrastruktur administrasi
(jumlah PNS, dan pengeluaran pembangunan). Adapun data pertumbuhan infrastruktur di Jawa
Tengah adalah sebagai berikut:
9 14 seluruh masyarakat untuk mendapatkan air bersih agar mampu berkehidupan yang sehat,
bersih dan produktif. Infrastruktur tenaga listrik sebagai salah satu bentuk energi final memegang
peranan yang sangat penting untuk mendorong berbagai aktivitas ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dan infrastruktur pertanian dalam hal ini jaringan irigasi merupakan
prasarana penting dalam mendukung pembangunan pertanian untuk mencapai output yang
maksimal dan ketahanan pangan (Zamzami, 2014:5-6). Dalam implementasi MP3EI di Jateng
perlu menmperhatikan aspek lingkungan dan sumber daya alam sebagai pendukung
pengembangan indsutri makanan-minuman dan industri tekstil, yang meliputi (Retno, 2012 di
akses dari a. Konversi lahan. b. Kandungan lokal (berkaitan dengan pertanian lokal). c.
Keamanan air (water security). d. Beban pencemaran. e. Kebutuhan energi Jawa Tengah perlu
memperhatikan 3 hal untuk mengukur kesiapan terhadap implementasi MP3EI, yaitu (Retno,
2012 di akses dari a. Struktur ekonomi Jawa Tengah. Perlu mengetahui potensi
pengembangannya termasuk aspek perdagangan dan investasi serta berhati-hati terhadap
konsumsi pemerintah dan investasi yang relatif rendah proporsinya.
10 15 b. Penyerapan tenaga kerja. Industri cenderung belum mampu menjadi penyerap tenaga
kerja terbesar. c. Kemiskinan. Kemiskinan desa lebih tinggi dibandingkan dengan kemiskinan
kota sehingga memerlukan kebijakan khusus. Perlu mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi
inklusif yang memberikan peluang bagi semua, yang berarti memberikan peluang ekonomi
kepada mereka yang dalam pertumbuhan saat ini tersingkirkan. Serta merupakan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan yang berarti proses tidak akan berhenti pada saat ini juga pada masa
yang akan datang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu melakukan langkah untuk (Retno,
2012 di akses dari a. Penyelarasan RPJPD, RPJMD, dengan MP3EI. b. Mempertimbangkan
skema MP3EI dengan memperhatikan potensi yang ada. c. Pembangunan ekonomi lokal. d.
Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur. e. Keterlibatan antara industri hulu dan hilir. f.
Intervensi lebih banyak untuk kemiskinan. g. Peningkatan Pendidikan dan training. Sektor
pertanian perlu dikembangkan dengan dukungan penuh pemerintah untuk mengatasi
pengangguran, kemiskinan, keterbelakangan (kebodohan) serta meningkatkan pertukaran barang
dan jasa (Retno, 2012 di akses dari
Manajemen infrastruktur