PENYUSUN:
ADHITYA SETIA BAKHTI PANGUMPIA
220211050071
DOSEN:
Dr. Ir. Reny Syafriny CES, M.Ars
ABSTRAK
Infrastruktur adalah kegiatan penyediaan fasilitas-fasilitas fisik yang nantinya akan
digunakan oleh agen-agen pembangunan dalam hal penyediaan air, tenaga listrik,
pembuangan limbah, tranportasi dan pelayanan public lainya sebagai penunjang
pertumbuhan ekonomi dan social masyarakat. Menurut UU No.38 tahun 2004,
mendefiniskan Jalan sebagai prasarana tranportasi public dan sebagai bangunan
pelengkap. Jalan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu: Jalan umum, Jalan
khusus, Jalan tol. Transportasi merupakan pemindahan objek (manusia, hewan dan
benda) dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan sarana kendaraan. manfaat
Sumber Daya Air bagi kehidupan manusia ;Sebagai sumber pengairan dalam pertanian
Sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga ,Sebagai sumber tenaga listrik ,Sebagai
bahan baku industri ,Sebagai media kebersihan, Sebagai indikator kelestarian lingkungan
Memperlancar perekonomian rakyat. Manfaat Energi Listrik yang dapat kita rasakan
dalam kehidupan sehari-hari adalah antarah lain:Listrik sebagai Penerangan, Listrik
Sebagai Sumber Energi, Listrik sebagai Penghasil Panas, Listrik sebagai Penghasil
Gerak, Listrik Sebagai Penghasil Suara, Listrik dalam Bidang Medis, Listrik dalam
Gadget. Sanitasi adalah lingkungan cara menyehatkan lingkungan hidup manusia
terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Telekomunikasi adalah teknik
pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Komponen
dasar Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk
mendukungnya yaitu:Informasi, Pengirim Media transmisi, Penerima.
PENDAHULUAN
Pengembangan dalam suatu wilayah merupakan upaya untuk meningkatkan sosial
ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan
hidup pada suatu wilayah. Kebijakan pengembangan wilayah sangat diperlukan karena
kondisi fisik geografis, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang sangat berbeda
antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya sehingga penerapan kebijakan
pengembangan wilayah itu sendiri harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan isu
permasalahan di wilayah bersangkutan. Wilayah Pengembangan Strategis adalah basis
perencanaan infrastruktur yang mengeksitasi pembangunan infrastruktur pada segmen
pembangunan dan stabilisasi listrik, telekomunikasi, saluran irigasi, jalan, transportasi,
suplai air, sanitasi atau penghijauan dan pengelolaan limbah yang mana merupakan
Langkah pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik. Dalam rangka mendukung
peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah kepulauan untuk pertumbuhan ekonomi,
diperlukan upaya peningkatan kapasitas pembangunan di berbagai sector wilayah dan
daerah yang masih masuk dan tergolong dalam ekonomi rendah serta memprioritaskan
ekonomi pembangunan infrastruktur pada daerah-daerah kepulauan. Berkaitan dengan
hal tersebut diatas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah lainnya akan melaksanakan Pelatihan Rencana
Keterpaduan Infrastruktur Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Modul Hakekat
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah akan membahas tentang hakekat infrastruktur
dan hakekat pengembangan wilayah dalam rangka perencanaan keterpaduan infrastruktur
wilayah pengembangan strategis. Modul ini akan menjadi pemahaman dasar bagi para
pekerja dalam melaksanakan perencanaan keterpaduan infrastruktur di WPS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transportasi, dalam hal ini termasuk jaringan jalan dan jembatan yang merupakan salah
satu pembentuk komponen transportasi, merupakan infrastruktur yang sangat penting
dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah perkotaan,
perdesaan maupun daerah yang lainnya. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat
mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini menyebabkan pengurangan
konsentrasi tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan ketrampilan pada wilayah
tertentu, selain itu transportasi juga untuk membuka peluang kegiatan perdagangan antar
wilayah dan mengurangi kesenjangan antar wilayah sehingga mendorong terjadinya
pembangunan antar wilayah. Dengan adanya transportasi harapannya dapat
menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang
kehidupan, baik perdagangan, industri, pariwisata, maupun sektor lainnya merata
disemua daerah.
Pada dasarnya permintaan angkutan diakibatkan oleh hal- hal berikut (Nasution, 2004):
1. Kebutuhan manusia untuk berpergian dari lokasi lain dengan tujuan mengambil bagian
di dalam suatu kegiatan, misalnya bekerja, berbelanja, ke sekolah, dan lain- lain
2. Kebutuhan angkutan barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi di lokasi lain
2.5 Listrik
Lisrik merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang berfungsi
sebagai daya tenaga elektro yang digunakan untuk membangkitakan mesin-mesin
penunjang kegiatan manusia seperti kendaraan, pencahayaan, Ac pendingin, Freezer dan
lain-lain. Manfaat Energi Listrik yang dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah antarah lain:
a. Listrik sebagai Penerangan
b. Listrik Sebagai Sumber Energi
c. Listrik sebagai Penghasil Panas
d. Listrik sebagai Penghasil Gerak
e. Listrik Sebagai Penghasil Suara
f. Listrik dalam Bidang Medis
g. Listrik dalam Gadget
h. Listrik dalam Olahraga
Dalam sistem tenaga listrik yang baik maka ketiga syarat tersebut harus dipenuhi yaitu
sistem harus mampu memberi pasokan listrik secara terus menerus dengan standar
besaran untuk tegangan dan frekuensi dengan aturan yang berlaku dan harus segera
kembali normal bila sistem terkena gangguan.
2.6 Sanitasi
Sanitasi adalah lingkungan cara menyehatkan lingkungan hidup manusia terutama
lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Sanitasi adalahsebuah perilaku yang
disengaja untuk membudayakan hidup dengan bersih danbermaksud untuk mencegah
manusia bersentuhan secara langsung dengan bahanbahan kotor dan berbahaya yang
mana perilaku ini menjadi usaha yang diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan
kesehatan manusia. Jadi, dengan kata lain pengertian dari sanitasi ini merupakan upaya
yang dilakukan demi menjamin dan mewujudkan kondisi yang sudah memenuhi syarat
kesehatan(Rocket, 2017). Selain itu, ada beberapa pengertian sanitasi menurut para ahli
yang di antaranya adalah menurut Hopkins bahwa sanitasi merupakan cara pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh pada lingkungan. Tak jauh
berbeda, Azrul Anwar mengatakan bahwa sanitasi merupakan cara pengawasan oleh
masyarakat terhadap faktor-faktor lingkungan yang mungkin berpengaruh pada kesehatan
masyarakat. Selain itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga dikatakan bahwa
sanitasi adalah usaha dalam membina serta menciptakan suatu kondisi yang baik dalam
bidang kesehatan, terutama untuk kesehatan masyarakat.
2.7 Telekomunikasi.
Telekomunikasi berasal dari kata “tele” yang artinya jauh dan komunikasi yang berarti
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan, dll) dari satu pihak kepihak
lain. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu
tempat ke tempat lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa telekomunikasi artinya adalah suatu
proses penyampaian informasi, bisa dalam bentuk, pesan, ide, maupun gagasan dari satu
pihak ke pihak yang lain yang dilakukan dalam jarak jauh. Telekomunikasi juga berarti
teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat lain.
Komponen dasar
Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk mendukungnya
yaitu: I
a. Informasi: merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file dan
tulisan.
b. Pengirim: mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim.
c. Media transmisi: alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada
penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi
(dimodulasi) dengan gelombang radio, kemudian diubah menjadi gelombang
elektromagnetik dan dipancarkan dengan alat bernama antena, agar dapat terkirim
jarak jauh.
d. Penerima: menerima sinyal elektromagnetik kemudian diubah menjadi sinyal
listrik, sinyal diubah kedalam informasi asli sesuai dari pengirim, selanjutnya
diproses hingga bisa dipahami oleh manusia sesuai dengan yang dikirimkan.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah kepulauan terutama pada aspek
jaringan internet masih perluh di benahi. Seperti pembangunan di wilayah perbatasan
antara Indonesia dan Timor Leste sebagai garda depan NKRI, harus didahulukan dan baik
seperti infrastruktur jaringan internet agar masyarakat yang bermukim di sana dapat
berkomunikasi dengan baik. Ketersediaan fasilitas infrastruktur ini dapat membangun
jalur komunikasi antar daerah dan memiliki potensi membuka kemudahaan ketika ada
proses secara online seperti; mendapatkan akses informasi ter update, berbelanja secara
online, dan informasi pentingnya untuk kemajuan ekonomi masyarakat kepulauan.
BAB III
PEMBAHASAN
Begitu besar manfaat air bagi semua sektor baik itu dari sektor rumah tangga, pertanian
hingga industri, hal diatas cukup membuktikan akan besarnya kebutuhan akan air itu
sendiri. Penghematan akan air juga akan mengurangi permasalahan-permasalahan yang
akan dihadapi oleh semua pihak. Permasalahan air yang semakin komplek ini menuntut
pelaksanaan tanggung jawab dalam mengelola sumberdaya air sehingga dapat menunjang
kehidupan masyarakat dengan baik. Perlu untuk melihat masalah tidak hanya melalui satu
skenario belaka, namun dari awal pencarian masalah sampai dengan pengendalian
masalah harus mempunyai banyak skenario untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
yaitu melalui penunjukan alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk disediakan
(Islamy, 2004:34). Berdasarkan UU No 7/2004 tentang Sumberdaya Air, Pengelolaan
sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya
air, dan pengendalian daya rusak air. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan,
bahwa: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara adil dan merata”.
Penguasaan yang dimaksud tidak menempatkan negara sebagai pemilik (ownership),
tetapi tetap pada fungsi-fungsi penyelenggaraan negara (Sudirja, 2006:7). Selanjutnya
pasal ini dijelaskan lebih lanjut dalam UU No.7/2004 tentang sumberdaya air, bahwa:
a. Pertama; sumberdaya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan manfaat serbaguna untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat di segala bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun bidang
ketahanan nasional
b. Kedua; dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang
cenderung menurun, dan kebutuhan air yang cenderung meningkat sejalan dengan
perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat,
sumberdaya air harus dikelola, dipelihara, dimanfaatkan, dilindungi dan dijaga
kelestariannya dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam setiap tahapan
pengelolaan sumberdaya air.
c. Ketiga; pengelolaan sumberdaya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi
dan keterpaduan antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi dalam rangka
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan salinitas. Drainase perkotaan mencakup pengelolaan pengaliran air
limpasan (run off) yang berasal dari hujan yang jatuh pada daerah perkotaan kedalam
sistem pembuang/drainase alamiah seperti sungai, danau, dan laut. Beberapa konsep
terkait dengan pengembangan sistem drainase adalah sebagai berikut (Kementerian
PUPR):
a) Drainase Pengatusan
Konsep drainase yang dulu dipakai di Indonesia (paradigma lama) adalah drainase
pengatusan yaitu mengatuskan air kelebihan (utamanya air hujan) ke badan air
terdekat. Air kelebihan secepatnya dialirkan ke saluran drainase, kemudian ke sungai
dan akhirnya ke laut, sehinggga tidak menimbulkan genangan atau banjir. Konsep
pengatusan ini masih dipraktekkan masyarakat sampai sekarang. Pada setiap proyek
drainase, dilakukan upaya untuk membuat alur-alur saluran pembuang dari titik
genangan ke arah sungai dengan kemiringan yang cukup untuk membuang sesegera
mungkin air genangan tersebut.
Gambar konsep Eko akhirnya justru akan meningkatkan perubahan iklim global