RWN PKS
RWN PKS
PKS RT
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
DENGAN
NOMOR : ..../RWN-PKS/..../2021
Perjanjian kerjasama ini ditanda-tangani di Depok, pada hari ............ , tanggal ..... bulan
.......... tahun 2021, telah ditanda tangani perjanjian;
Nama :
N.I.K :
Alamat :
Jabatan :
Bertindak atas nama PT. RAMA WIMA NUSANTARA, sebuah perseroan terbatas
berkedudukan di Depok beralamat kantor di Jl. Tole Iskandar, Ruko Pasar Segar Blok RB 1
No. 9 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
Nama :------------------------
NIK :.................................,
alamat : .................................
jabatan :
- Bahwa Pihak Pertama merupakan suatu perseroan terbatas yang bergerak dalam bisnis
penyediaan jasa teknologi informasi dan komunikasi termasuk tidak terbatas pada sistem
integrasi, perancangan dan penyediaan jaringan berbasis serat optik.
- Bahwa Pihak Pertama telah mempunyai izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet
Service Provider) PT. Rama Wima Nusantara, Nomor: 592 Tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Menteri Komunikasi dan Informatika tertanggal 27 Pebruari 2017.
- Bahwa Pihak Kedua memfasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan jaringan kabel fiber optik
milik Pihak Pertama yang berada di Seluruh Wilayah Kelurahan Mekarjaya Kecamatan
Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
- Bahwa Para Pihak, pada prinsipnya telah menyetujui maksud dan tujuan kerjasama dalam
menyelenggarakan layanan internet melalui kabel fiber optik dengan Sistem GPON di
Seluruh Wilayah Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri
dalam Perjanjian ini (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian ini”) dengan bentuk PARTNERSHIP
yang saling menguntungkan dan saling menghormati dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut :
PASAL 1
DEFINISI & TERMINOLOGI
1. Jaringan Kabel Fiber Optik adalah Jaringan Telekomunikasi berbasis Kabel Fiber Optik yang
menghubungkan satu titik dengan titik lainnya di wilayah Republik Indonesia yang bisa
digunakan sebagai sarana telekomunikasi.
2. Perangkat adalah Perangkat yang disediakan oleh Pihak Pertama untuk digunakan sebagai
pendukung yang ditempatkan di lingkungan Pihak Kedua.
5. Sistem GPON (Gigabit Passive Optical Network) adalah Teknologi node akses yang diperlukan
untuk memberikan layanan multimedia (suara, data, video maupun konten-konten yang lain)
bagi pelanggan di Lingkungan Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa
Barat yang di kelola Pihak Pertama.
6. POP (Point Of Presence) adalah Titik akses dari satu tempat ke seluruh internet pelanggan di
Lingkungan Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat yang dikelola
Pihak Kedua.
7. Ducting Cable adalah Kabel fiber optik yang instalasinya menggunakan pelindung pipa duct /
subduct dan kabel ini dibentangkan di area Pihak Kedua dengan media tiang.
8. Wilayah Lingkungan RT/RW .../006 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok,
Jawa Barat adalah Kawasan yang telah diberi akses dan ijin oleh Pihak Kedua berdasarkan
Perjanjian ini.
9. Backbone adalah Saluran koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam
sebuah jaringan.
10. Revenue Sharing adalah Pembagian Pendapatan berdasarkan keuntungan dari setiap total
tagihan bulanan ke pelanggan (setelah di potong pajak-pajak terkait) dari Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua.
11. Aset adalah Seluruh Perangkat Backbone milik Pihak Pertama untuk digunakan sebagai
pendukung yang ditempatkan di lingkungan Pihak Kedua.
PASAL 2
SISTEM REVENUE SHARING
(PEMBAGIAN PENDAPATAN)
1. Pihak Pertama wajib memberikan Revenue Sharing dari total tagihan bulanan ke
pelanggan (setelah di potong pajak-pajak terkait) kepada Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama memberikan Revenue Sharing kepada Pihak Kedua setiap bulannya paling
lambat tanggal 10 (sepuluh) pada bulan berikutnya sesuai dengan jumlah pelanggan di
lingkungan Pihak Kedua.
3. Revenue Sharing yang diberikan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dihitung secara
proporsional berdasarkan jumlah pelanggan yang ada di lingkungan Pihak Kedua
dikalikan prosentase Revenue Sharing dari Pihak Pertama.
4. Revenue Sharing yang diberikan Pihak Pertama total sebesar 13% (tiga belas persen)
dengan perincian sebagai berikut :
1. Pihak Kedua memfasilitasi pelaksanaan pembangunan jaringan kabel fiber optik kepada
Pihak Pertama di seluruh wilayah Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut :
b. Sistem Layanan berupa BOT (Built, Operate dan Transfer) atas instalasi Fiber Optik
dan Peralatannya yang berada di dalam lingkungan Pihak Kedua selama 5 (lima)
tahun yang dihitung sejak Perjanjian ini ditandatangani.
2. Pihak Kedua memfasilitasi akses dan ijin untuk meletakkan perangkat milik Pihak
Pertama di lingkungan Pihak Kedua, selama 24 (dua puluh empat) jam penuh dan 365
(tiga ratus enam puluh lima) hari untuk operasional perangkat tersebut.
4. Ikut menjaga keamanan, keselamatan dan melindungi seluruh perangkat milik Pihak
Pertama.
6. Membebaskan Pihak Pertama dari tuntutan dan ganti rugi atas kehilangan atau kerugian
barang-barang milik Pihak Kedua yang disebabkan oleh Force Majeure, kecuali
PASAL 4
HAK PARA PIHAK
PASAL 5
PELAKSANAAN DAN
RUANG LINGKUP KERJASAMA
1. Para Pihak setuju dan sepakat untuk bekerjasama dalam menyelenggarakan layanan
Internet melalui kabel Fiber Optik dengan sistem GPON di Lingkungan Pihak Kedua.
5. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pihak Pertama, yang terkait dengan pengelolaan
layanan internet di Seluruh Wilayah Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya, Depok,
Jawa Barat, akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Pihak Kedua.
1. Penagihan kepada pelanggan di lingkungan Pihak Kedua dilakukan setiap bulannya dan
disetorkan kepada Pihak Pertama paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulannya
melalui transfer ke nomor rekening milik Pihak Pertama dengan memberitahukan dan
menunjukkan bukti transfer.
PASAL 7
KEPEMILIKAN PERANGKAT
1. Seluruh perangkat maupun infrastruktur jaringan fiber optik dan layanan internet yang
terpasang di lingkungan Pihak Kedua adalah milik Pihak Pertama.
2. Sesudah berakhirnya masa Perjanjian ini, maka seluruh perangkat maupun infrastruktur
jaringan fiber optik dan layanan internet yang terpasang di lingkungan Pihak Kedua
TETAP menjadi milik Pihak Pertama.
3. Pihak Pertama diberi waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender untuk mengambil semua
perangkat dan jaringan fiber optik di lingkungan Pihak Kedua. Dan apabila lebih dari 90
(sembilan puluh) hari tidak diambil oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua tidak
bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan perangkat dan jaringan fiber optik
milik Pihak Pertama.
PASAL 8
MASA WAKTU DAN MEKANISME PERJANJIAN
1. Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini efektif berlaku selama 5 (lima) tahun, sejak
ditanda-tanganinya Perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dapat dievaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali dalam 1 (satu) tahun untuk
mengakomodasi kebutuhan di masa yang akan datang dan menyelesaikan kendala yang
timbul dalam pelaksanaannya.
3. Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya dan Para Pihak dapat memperpanjang
perjanjian ini dengan memberitahukan permohonan tertulis selambat-lambatnya 60
4. (enam puluh) hari kalendar sebelum masa perjanjian ini berakhir.
6. Apabila salah satu Pihak akan mengakhiri Perjanjian ini, maka terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis paling lambat 60 (enam puluh) hari kalendar
sebelumnya untuk kemudian disepakati oleh Para Pihak.
7. Apabila Pihak Kedua dinilai lalai, dengan sengaja dan/atau tidak sengaja menambah
dan/atau mengurangi pada perangkat milik Pihak Pertama dengan peralatan lain, tanpa
sepengetahuan dan ijin tertulis dari Pihak Pertama, atau dengan sengaja dan/atau tidak
sengaja merusak dan/atau mematikan aliran listrik yang terhubung pada peralatan
perangkat milik Pihak Pertama, maka Pihak Pertama berhak memutuskan Perjanjian ini
secara sepihak, tanpa diberikan kompensasi apapun kepada Pihak Kedua.
8. Sebelum Perjanjian ini berakhir, maka Para Pihak wajib untuk menyelesaikan hal-hal
tersebut di bawah ini :
a. Menyelesaikan semua pekerjaan baik secara teknis maupun administrasi serta semua
hak dan kewajiban Para Pihak telah diselesaikan dengan baik termasuk hak dan
kewajiban pada pelanggan maupun Pihak lainnya sesuai kewajiban masing-masing
Pihak yang diatur dalam Perjanjian ini.
b. Menyelesaikan hak dan kewajiban Para Pihak dengan sebaik-baiknya dan seadil-
adilnya dengan prinsip kekeluargaan.
c. Aset Pihak Pertama tetap menjadi milik Pihak Pertama setelah berakhirnya Perjanjian
ini apabila tidak diperpanjang.
8.Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 KUH-
Perdata terhadap Perjanjian ini sehingga pemutusan Perjanjian ini dapat dilakukan tanpa
perlu terlebih dahulu menunggu keputusan dari Pengadilan.
PASAL 9
FORCE MAJEURE
1. Para Pihak dibebaskan dari kewajiban dalam lingkup Perjanjian ini dan tidak dapat dituntut
bila Terjadi Force Majeure. Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam Perjanjian ini
adalah keadaan yang terjadi di luar kekuasaan dan kemampuan Para Pihak untuk
mencegahnya, yang mengakibatkan terhentinya atau tertundanya pelaksanaan Perjanjian
ini, seperti namun tidak terbatas pada bencana alam (gempa bumi, banjir, dan lain-lain),
wabah, penyakit, perang, huru-hara, pemberontakan, kebakaran, sabotase, pemogokan
massal, Peraturan/Kebijakan Pemerintah yang baru yang akan mempengaruhi pelaksanaan
Perjanjian ini.
PASAL 10
PROSEDUR DAN MEKANISME PELAPORAN
Ketua RT ...., RW 006, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa
Barat.
No HP/Telepon ...........................
1. Setiap perselisihan yang timbul, baik yang menyangkut isi maupun pelaksanaan dari
Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat secara kekeluargaan.
2. Bila musyawarah yang tidak dapat mencapai kata sepakat, maka akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Depok.
PASAL 12
WANPRESTASI
1. Dalam hal salah satu pihak telah melanggar kewajibannya yang tercantum dalam
salah satu Pasal perjanjian ini, telah cukup bukti dan tanpa perlu dibuktikan lebih
lanjut, bahwa pihak yang melanggar tersebut telah melakukan tindakan Wanprestasi.
2. Pihak yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut dalam ayat 1
diatas, berhak meminta ganti kerugian dari pihak yang melakukan wanprestasi
tersebut atas sejumlah kerugian yang dideritanya, kecuali dalam hal kerugian tersebut
disebabkan karena adanya suatu keadaan memaksa, seperti tercantum dalam Pasal
IX.
PASAL 13
LAIN-LAIN
1. Pihak Pertama setuju bahwa Pihak Kedua berhak serta dapat mengalihkan Perjanjian ini
kepada pihak lain dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama dan
sebaliknya Pihak Kedua setuju bahwa Pihak Pertama berhak serta dapat mengalihkan
Perjanjian ini kepada pihak lain dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak
Kedua.
Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini apabila
dikemudian hari dibutuhkan dan dipandang perlu akan ditetapkan tersendiri secara
musyawarah dan selanjutnya akan ditetapkan dalam suatu ADDENDUM yang berlaku
mengikat bagi kedua belah pihak, yang akan direkatkan dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Perjanjian ini ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak rangkap 2 (dua) asli masing-masing
bermaterai cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
DIREKTUR UTAMA
MENGETAHUI
Paraf
Paraf
DRAFT
PKS RT
Paraf