Anda di halaman 1dari 6

RESUME MANAJEMEN RESIKO DAN PEMASARAN

NAMA : CICI EKA PRATIWI

KELAS: 7A

BAB 3 : KONSEP OPERASIONAL DAN PENGEMBANGAN PRODUK BANK SYARIAH

A. Konsep Operasional Bank Syariah


Kerangka kegiatan Muamalat secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian besar
yaitu : politik, sosial dan ekonomi. Dari ekonomi dapat diambil tiga turunan lain yaitu :
konsumsi, simpanan dan investasi. Berbeda dengan sistem lainnya, Islam mengajarkan pola
konsumsi yang moderat ( tengah-tengah ), tidak berkelebihan dan tidak juga keterlaluan, Doktrin
Al-Quran ini secara ekonomi dapat diartikan mendorong terpupuknya surplus konsumen dalam
bentuk simpanan untuk dihimpun, kemudian dipergunakan dalam membiayai investasi, baik
untuk perdagangan, produk dan jasa. Keberadaan lembaga keuangan dalam islam sangat vital
karena kegiatan bisnis dan roda ekonomi tidak akan berjalan tanpanya. Untuk mendapatkan
persepsi yang jelas tentang konsep islam dalam lembaga keuangan,khususnya bank.
Prinsip Syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan Jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Algaoud dan Lewis (2001) menyatakan: Perbankan Islam memberikan layanan
bebas bunga kepada nasabahnya. Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua
transaksi. Islam melarang kaum muslimin menarik atau membayar bunga (riba). Analisis
terhadap kinerja keuangan bank syari’ah yang hanya didasarkan pada neraca dan laporan laba
rugi belum belum memberikan informasi yang akurat tentang seberapa besar rasio kinerja
keuangan yang dihasilkan, karena profit yang menjadi dasar penghitungan rasio kinerja keuangan
masih mengesampingkan kontribusi dari pihak lain (karyawan, masyarakat, sosial dan
pemerintah). Sehingga hasil analisis kinerja keuangan belum menunjukkan kondisi yang riil.
1. Konsep Dasar Ekonomi Islam & Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah
Analisis terhadap kinerja keuangan bank syari’ah yang hanya didasarkan pada neraca dan
laporan laba rugi belum belum memberikan informasi yang akurat tentang seberapa besar rasio
kinerja keuangan yang dihasilkan, karena profit yang menjadi dasar penghitungan rasio kinerja
keuangan masih mengesampingkan kontribusi dari pihak lain (karyawan, masyarakat, sosial dan
pemerintah). Sehingga hasil analisis kinerja keuangan belum menunjukkan kondisi yang riil.
 Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas keberadaan dan
kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang muslim manakala melakukan
berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk mendapatkan keridlaan Allah sebagai khalifah
yang mendapat amanah dari Allah.
 Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik dalam
bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang muamalah (hablumminannas) yang
merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi keyakinannya. Sedangkan muamalah sendiri
meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang menyangkut ekonomi atau harta dan
perniagaan disebut muamalah maliyah .
 Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan mencirikan dirinya sebagai seorang
muslim yang taat berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi pedoman hidupnya sehingga
disebut memiliki akhlaqul karimah.
Cukup banyak tuntunan Islam yang mengatur tentang kehidupan ekonomi umat yang
antara lain secara garis besar adalah sebagai berikut :
 Islam menempatkan fungsi uang semata-mata sebagai alat tukar dan bukan
sebagai komoditi,
 Riba dalam segala bentuknya dilarang
 Larangan riba juga terdapat dalam ajaran kristen baik perjanjian lama maupun
perjanjian baru
 kesepakatan ulama, ahli fikih dan Islamic banker dikalangan dunia Islam yang
menyatakan bahwa bunga bank adalah riba dan riba diharamkan.
 Tidak memperkenankan berbagai bentuk kegiatan yang mengandung unsur
spekulasi dan perjudian
 Harta harus berputar (diniagakan) sehingga tidak boleh hanya berpusat pada
segelintir orang dan Allah sangat tidak menyukai orang yang menimbun harta
 Bekerja dan atau mencari nafkah adalah ibadah dan waJib dilakukan sehingga
tidak seorangpun tanpa bekerja - yang berarti siap menghadapi risiko
 Dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam kegiatan ekonomi harus
dilakukan secara transparan dan adil
 Adanya kewajiban untuk melakukan pencatatan atas setiap transaksi khususnya
yang tidak bersifat tunai dan adanya saksi yang dapat dipercaya.
 Zakat sebagai instrumen untuk pemenuhan kewajiban penyisihan harta yang
merupakan hak orang lain yang memenuhi syarat untuk menerima, demikian juga
anjuran yang kuat untuk mengeluarkan infaq dan shodaqah

Dari uraian ringkas diatas memberikan gambaran yang jelas tentang prinsip-prinsip dasar
sistem ekonomi Islam dimana tidak hanya berhenti pada tataran konsep saja tetapi tersedia cukup
banyak contoh-contoh kongkrit yang diajarkan oleh RasulAllah, yang untuk penyesuaiannya
dengan kebutuhan saat sekarang, Sesuai sifatnya yang universal maka tuntunan Islam tersebut
diyakini akan selalu relevan dengan kebutuhan zaman, dalam hal ini sebagai contoh adalah
pengembangan lembaga keuangan Islam seperti perbankan dan asuransi.

2. Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah


Mengelola lembaga keuangan syariah memang harus berbeda dengan mengelola lembaga
keuangan konvensional.Menyamakan begitu saja tentu akan menimbulkan kesulitan.Namun dapat
pula dipahami bahwa sebagian besar pengelola lembaga keuangan syariah berasal dari lembaga
keuangan konvensional. Sehingga dalam pengelolaan operasional pun, sebagian mereka sulit
untuk melepaskan tradisi bank konvensional yang memang sudah mendarah daging.

3. Produk Operasionalisasi Bank Syariah


1) Sistem Penghimpunan Dana
Metode penghimpunan dana yang ada pada Bank-bank konvensional didasari teori yang
diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga
Kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan, dan investasi. Oleh karena itu, produk
penghimpunan dana pun disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan,
dan deposito.
 Sumber Dana Sebagai salah satu lembaga yang berfungsi untuk mengimpun
dana masyarakat, bank syariah harus memiliki sumber dana optimal sebelum
disalurkan kembali ke masyarakat.
 Titipan (Al-Wadiah) Salah satu prinsip yang digunakan bank syariah dalam
penghimpunan dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Adapun
akad yang sesuai dengan prinsip ini adalah Al-Wadiah. Al-Wadiah
merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya
menghendaki.
 Investasi (Mudharabah) Akad yang sesuai dengan prinsip investasi adalah
mudharabbah yang mempunyai tujuan kerjasama antara pemilik dana
(shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib), dalam hal ini adalah bank.
2) Sistem Penyaluran Dana (Financing)
Bank syariah sebagai suatu lembaga keuangan akan terlibat dengan berbagai jenis
kontrak perdagangan syariah. Penyaluran ada dua bentuk yaitu :
a) Equity Financing Bentuk ini terbagi pula dalam pilihan skim mudharabah
muthalaqah/muqayyadah atau dalam bentuk musyarakah
b) Debt Financing. Debt Financing adalah dalam teori meliputi objek-objek berupa
pertukaran antara barang dengan barang (barter), barang dengan uang, uang
dengan barang, dan uang dengan uang.
1) Barang dengan uang Transaksi barang dengan uang yang dapat di lakukan
dengan skim jual beli (ba’i) atau pun sewa menyewa (ujrah). Yang termasuk
skim jual beli adalah:
 Ba’i Al-Murabahah
 Ba’i Bithaman Ajil
2) Uang dengan Barang Pertukaran ini dapat dilakukan dengan skim:
 Ba’i as-Salam (In-front Payment Sale)
 Ba’i al-Istishna(istisna sale).
3) Jasa Layanan Perbankan :
 Al-Wakalah (Deputyship)
 Kafalah(Gauranty)
 Hawalah (Transfer Service)
 Rahn
 Al-Qardh (Soft and Benevolent Loan)
 Sharf

BAB 4 : MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH

A. Pengertian dan Konsep Pemasaran Bank Syariah


istilah pemasaran dan penjualan dalam suatu kegiatan organisasi perusahaan. Padahal
dari kedua istilah tersebut, memiliki pemahaman yang berbeda baik dari sisi orientasi dan konsep
yang digunakan. Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang
tersebut dapat terjual sebanyak dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang setinggi
tingginya., dapat diambil kesimpulan bahwa definisi pemasaran pada dasarnya merupakan proses,
cara, perbuatan memasarkan sesuatu barang dagangan, dan perihal menyebarluaskan ke tengah-
tengah masyarakat.
Dari hal ini, dapat dijabarkan bahwa kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang tidak
hanya memasarkan akan suatu barang dagangan saja, namun juga kegiatan tersebut dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat. Namun secara spesifik berbicara tentang
manajemen pemasaran bank syariah, menurut penulis belum diketemukan dalam beberapa
literatur, oleh sebab itu penulis akan menguraikan dalam beberapa definisi-definisi. Beberapa ahli
memberikan beragam definisi tentang pemasaran (marketing) atara lain:
1. Nystrum dalam bukunya “Handbook of Marketing”, bahwa pemasaran meliputi segala
aktivitas dunia usaha dalam bidang benda-benda dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
2. Philip dan Duncan dalam buku mereka “Marketing Principles and Methods” bahwa
pemasaran meliputi semua tindakan atau aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk
menyampaikan benda-benda ketangan konsumen.
3. Converse, Huegy dan Matchell dalam buku mereka “Element of Marketing” berpendapat
bahwa pemasaran meliputi tindakan-tindakan membeli dan menjual, yang mencakup
kegiatan-kegiatan dunia usaha dalam hal menyalurkan benda-benda dan jasa-jasa antara para
produsen dan konsumen.
4. . Converse dan Jones dalam buku mereka “Introduction to Marketing” bahwa usaha
(business) dibagi menjadi dua bagian yaitu produksi dan pemasaran
5. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam buku mereka “Marketing Management” bahwa
pemasaran berhubungandengan Mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan
masyarakat.
6. American marketing association (2004) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan para pemilik sahamnya.

Konsep Pemasaran Bank Syariah Menurut Muhammad, bahwa untuk memahami konsep
pemasaran, diperlukan mengetahui istilah-istilah yang mendasari pemasaran. yaitu antara lain,
kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), nilai (value),
biaya (cost), kepuasan (satisfaction), pertukaran (exchange), dan pasar (market]

B. Keinginan dan Pentingnya Nasabah Bank Syariah.


Nasabah adalah (1) setiap orang yang datang ke bank untuk bertransaksi, (2) setiap orang
yang menelpon ke bank yang mendapatkan informasi dan (3) setiap orang (teman sejawat) yang
ada di kantor (satu bagian, bagian lain, atau cabang lain). Pepatah pemasaran mengatakan
nasabah adalah raja, maka ia wajib dilayani dengan tulus dan ikhlas.
Teknik pengelompokan pasar, berdasarkan :
 Lokasi tempat tinggal,seperti : desa, pinggiran, kota dll.
 Jenis kelompok konsumen, seperti : Kelompok perumahan, kelompok usaha, dan
kelompok industry
 Demografis,berdasarkan : tingkat pendapatan, umur, jenis kelamin,pedidikan.
 Psikologis, berdasarkan : gaya hidup, tren
 Jumlah yang dibeli : - Untuk dipakai sendiri ( consumer ). - Untuk pengecer
( retail ). - Untuk industry.
Siklus hidup produk menggambarkan tahap-tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan
suatu produk. Tahap-tahap ini berhubungan dengan kesempatan dan masalah yang berbeda
mengenai strategi pemasaran dan laba potensial. Secara khusus, kurva ini terbagi dalam empat
tahap, yaitu perkenalan, pertumbuhan, kemapanan, dan kemunduran.

C. Strategi Pemasaran Bank Syariah


Setelah kita mengetahui sasaran yang hendak dituju kita harus mengukur dan mengetahui
kemampuan dan kelemahan yang dimiliki bank syari’ah dalam menangkap peluang dan
meminimalisir ancaman melalui analisis SWOT, untuk menentukan strategi yang tepat dalam
pencapaian tujuan. Namun sebelum masuk kepada analisis SWOT dan penentuan strategi yang
lebih spesifik, maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai strategi umum yang sering
digunakan dalam pemasaran yang semuanya akan mengarah pada keunggulan kompetetitif
Adapun strategi yang dapat kita pilih ada beberapa macam. Diantaranya adalah sebagai berikut
a) Penetrasi Pasar Strategi ini digunakan bila masih banyak calon konsumen/nasabah yang
belum terjangkau didaerah pemasaran kita.
b) Pengembangan Pasar Strategi ini dilakukan bila konsumen/nasabah yang telah ada telah
dianggap jenuh, atau sasaran konsumen lama sudah tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu
dicarikan konsumen/nasabah baru yang secara geografis/demografis berbeda dengan pasar
yang lama.
c) Pengembangan Produk Strategi ini menyangkut perubahan/penyempurnaan dan penambahan
produk yang ditawarkan kepada konsumen/nasabah. Hal ini dimaksudkan untuk
memperpanjang usia produk yang ditawarkan.
d) Diversifikasi Produk Strategi ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih
berhubungan dengan produk lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga.

D. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )


Proses pembuatan produk yang setiap hari kita beli dan kita konsumsi telah melewati
berbagai proses penciptaan yang sangat rumit hingga menjadi suatu produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan kita.
Komponen –komponen Bauran Pemasaran.
1. Product atau Produk Produk merupakan barang atau segala sesuatu yang bisa
dipasarkan atau ditawarkan pada konsumen. Di mana, produk ini mulai dari barang
yang bisa dikonsumsi hingga digunakan misalnya suatu barang atau mesin.
2. Price atau Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen
untuk mendapatkan suatu produk yang diinginkannya. Harga sendiri di ukur dari nilai
yang dirasakan oleh konsumen dari hasil produk yang ditawarkan.
3. Promotion atau Promosi Promosi merupakan satu-satunya alat bauran yang
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran yang sudah di
targetkan.
4. Place atau Saluran Distribusi Tempat merupakan sebuah aktivitas perusahaan dalam
membuat produk yang disediakan untuk konsumen sasaran. Tempat dianggap sangat
penting karena saat konsumen membutuhkan produk yang disediakan oleh
perusahaan tersebut maka tempatnya jelas dan diketahui banyak orang

Pengembangan Dari 4 Komponen Bauran Pemasaran yakni :

1. . Promotion and education


2. Product elements
3. Process
4. Place, cyberspace, and time
5. People
6. Price and other user outlays
7. Physical evidence
8. Productivity and quality
E. Lingkungan Pemasaran Bank Syariah.

Aktivitas-aktivitas pemasaran bank syariah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor


lingkungan yang berada di Bank Syariah dan Nasabah, yaitu faktor-faktor internal dan eksternal.
Faktor-faktor internal antara lain sebagai berikut:

1. Produk-produk Produk Bank Syari’ah di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi


tiga kelompok, yaitu: Prinsip wadi’ah, prinsip mudharabah, prinsip penyaluran dana
dan prinsip jasa.
2. Organisasi Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
3. Penjualan secara pribadi Pemasaran mengharapkan adanya transaksi. Sehingga ada
laba yang didapatkan setelah transaksi. Penjualan secara pribadi merupakan aktivitas
yang mempengaruhi terhadap pemasaran.
4. Reklame Reklame merupakan alat yang langsung dapat mempengaruhi permintaan
akan produk tertentu. Reklame dini bisa diartikan sebagai iklan untuk mengenalkan
produk kepada nasabah.
5. Distribusi fisik Distribusi fisik merupakan kegiatan yang secara langsung dapat
mempengaruhi permintaan akan produk tertentu.
6. Saluran-saluran pemasaran Saluran-saluran pemasaran menurut Philip dan Kevin ada
tiga jenis, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran jasa.
7. Harga-harga Kebijakan terhadap harga yang diterapkan dalam produk, merupakan
suatu yang dapat mempengaruhi adanya permintaan. Setiap perusahaan memiliki
kebijakan tentang menentukan harga.
Faktor-faktor eksternal antara lain sebagai berikut:
1) Ilmu dan teknologi
2) Persaingan
3) Kekuatan-kekuatan ekonomi
4) Kekuatan-kekuatan sosiologis
5) Kekuatan-kekuatan psikologis
6) Faktor-faktor politis dan yuridis
7) Pengaruh kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai